Anda di halaman 1dari 10

Pandangan Agama Islam Terhadap

Seni sebagai Tuntunan Pendidikan


Profesi di Fakultas Seni Rupa
Azzam Afif F

17415020

Siti Amalia B. 17415018

Allah ialah Zat Yang Maha Indah dan menyukai keindahan.


Islam mempunyai ukuran tersendiri dalam menentukan halal
atau haramnya suatu karya seni. Kesenian yang diperbolehkan
yaitu kesenian yang bukan bertujuan untuk merusak moral dan
melanggar perintah Allah. Sebaliknya, kesenian yang
diharamkan adalah kesenian yang menjadikan penikmatpenikmatnya lalai akan ibadah dan jauh dari Allah SWT
Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan
perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia)
dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah
itu sebagai olok-olokan. Mereka itu memperoleh azab yang

1. PANDANGAN ISLAM TERHADAP


SENI
Firman
Allah tentang seni:
Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka,
bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya
sedikit pun retak-retak? [QS 50: 6].
Hadist-hadist yang berkaitan dengan seni
Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terbetik sifat sombong
seberat atom. Ada orang berkata, Sesungguhnya seseorang senang
berpakaian bagus dan bersandal bagus.Nabi bersabda, Sesungguhnya
Allah Maha Indah, menyukai keindahan. Sedangkan sombong adalah
sikap menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. (HR. Muslim).
Hiasilah Al-Quran dengan suaramu. (HR. Ahmad, Abu Dawud, NasaI,
Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Darimi).

2. SEJARAH SENI RUPA DALAM


Seni ISLAM
rupa Islamadalah seni rupa yang berkembangsejak mulai
munculnya Islam pada571M hingga mulai mundurnya kekuasaan
Turki Ottoman. Ia merupakan gabungan dari kesenian daerah-daerah
taklukan akibat adanya ekspansi oleh kerajaan bercorak Islam di sekitar
Timur Tengah, Afrika Utara,Asia Kecil, dan Eropa dan penakulukan oleh
bangsaMongol. Daerah ini didefinisikan sebagai Persia, Mesir, Moor,
Spanyol, Bizantium,India,Mongolia, danSeljuk. Peninggalan seni rupa
Islam banyak berbentukmasjid,istana,ilustrasibuku, danpermadani.
Berbagai seni dalam islam menurut lokasi:
Seni Rupa Asli Jazirah Arab
Seni Rupa Umayyah
Seni rupa Abbasyiah
Seni Rupa Turki
Seni Rupa Kordoba

3. HUKUM TENTANG SENI RUPA DALAM


ISLAM
Hadist-hadist
tentang seni rupa :

orang yang menggambar gambar-gambar ini (gambar makhluk bernyawa), akan diadzab di hari
kiamat, dan akan dikatakan kepada mereka: hidupkanlah apa yang kalian buat ini (HR. Bukhari
dan Muslim).

orang yang paling keras adzabnya di hari kiamat, di sisi Allah, adalah tukang gambar (HR.
Bukhari dan Muslim).

Allah Azza wa Jalla berfirman: siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mencipta seperti
ciptaan-Ku?. Maka buatlah gambar biji, atau bibit tanaman atau gandum (HR. Bukhari dan
Muslim).

RasulullahShallallahualaihi Wasallampulangdari safar. Ketika itu aku menutup jendela rumah


dengan

gorden yang bergambar (makhluk bernyawa). Ketika melihatnya, wajah Rasulullah berubah. Beliau
bersabda: wahai Aisyah orang yang paling keras adzabnya di hari kiamat adalah yang
menandingin ciptaan Allah. Lalu aku memotong-motongnya dan menjadikannya satu atau dua
bantal (HR. Bukhari dan Muslim).

barangsiapa yang di dunia pernah menggambar gambar (bernyawa), ia akan dituntut untuk
meniupkan ruh pada gambar tersebut di hari kiamat, dan ia tidak akan bisa melakukannya (HR.
Bukhari dan Muslim).

semua tukang gambar (makhluk bernyawa) di neraka, setiap gambar yang ia buat akan diberikan
jiwa dan akan mengadzabnya di neraka Jahannam (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari hadist-hadist tersebut berkembang 2 kelompok pemahaman


KELOMPOK PERTAMA

para ulama yang bergaya tekstual mengharamkan semua bentuk gambar, apa pun jenisnya, termasuk komik,
ilustrasi, kartun, bahkan wayang kulit, wayang golek dan semua yang sekiranya termasuk gambar.Mereka
memasukkan gambar yang dibuat dengan kamera foto juga termasuk gambar yang diharamkan. Sehingga mereka
tidak mau berfoto .Memang begitulah pendapat mereka dan cara mereka memahami nash-nash tentang haramnya
gambar. Kita wajib menghormati pendapat mereka.

KELOMPOK KEDUA

Sedangkan ulama lain yang lebih moderat memahami hadits ini sebagai larangan untuk membuat patung, buka
sekedar gambar di atas media gambar. Gambar yang dalam bahasa arabnya disebut dengan istilah shurah, mereka
pahami sebagai bentuk patung tiga dimensi
Pendapat kelompok kedua ini didasari dengan konsideran hadits di atas dengan hadits berikut ini yang berisi
perintah Rasulullah SAW untuk menghacurkan patung-patung.
Dari Ali ra, ia berkata, Rasulullah Saw sedang melawat jenazah, lalu beliau berkata, Siapakah di antara kamu yang
mau pergi ke Madinah, maka janganlah ia membiarkan satu berhala pun kecuali dia menghancurkannya, tidak
satupun kuburan kecuali dia ratakan dengan tanah, dan tidak satupun gambar kecuali dia melumurinya? Seorang
laki-laki berkata, Saya, wahai Rasulullah. Ali berkata, Penduduk Madinah merasa takut dan orang itu berangkat,
kemudian kembali lagi. Lelaki itu berkata, Wahai Rasulullah, tidak aku biarkan satu berhala pun kecuali aku
hancurkan, tidak satupun kuburan kecuali aku ratakan, dan tidak satu pun gambar kecuali aku lumuri. Rasulullah
bersabda, Barangsiapa kembali lagi membuat sesuatu dari yang demikian ini, maka berarti dia telah kafir terhadap
apa yang diturunkan kepada Muhammad SAW. (HR Ahmad dengan isnad hasan).
Sedangkan lukisan di atas kanvas, kertas, kain dan semua yang dua dimensi, tidak termasuk yang diharamkan oleh
hadits ini, dalam pandangan kelompok ini. Pendapat ini pun berkembang di tengah para ulama muslim dunia, dan
pendapat ini tentu berbeda dengan pandangan kelompok ulama yang pertama. Jadi memang sekali lagi kita
menemukan para beberapa titik ada perbedaan dalam memahami nash-nash yang mereka sepakati keshahihannya.

4. SENI YANG BOLEH DAN DILARANG DALAM ISLAM

GAMBAR YANG MUTLAK KEHALALANNYA


selain benda yang bernyawa ( manusia dan binatang )
contoh : tumbuhan, alam, produk, bangunan

GAMBAR YANG MUTLAK KEHARAMANNYA

Berhala, Tuhan atau dewa-dewa : dikarenakan syirik

Nabi dan rasul : dikarenakan tidak dapat dipastikan keaslian dan kemiripannya dan
belum tentu seperti yang digambarkan dan juga jaman dahul hal ini merupakan awal
dari penyembahan terhadap nabi menjadi berhala oleh generasi-generasi terdahulu.

Aurat : sudah jelas mengekspos hal-hal yang tidak dibolehkan (termasuk aurat baik
laki-laki atau perempuan) adalah dosa.

Nah bagaimana dengan photo???

apakah fotografi itu disamakan dengan lukisan ataukah tidak--karena


alasan untuk mengungguli ciptaan Allah--di sini tidak ada, sebagaimana
yang dikatakan oleh ahli ushul.
Sesungguhnya pendapat yang jelas dalam hal ini adalah apa yang
difatwakan oleh Syaikh Muhammad Bakhit (Mufti Mesir) dalam
risalahnya
"Al Jawaabusy-Syafi fi lbaahatit-Tashwir Al Futugrafi." Bahwa
sesungguhnya fotografi itu adalah pengambilan gambar yang sudah
ada. Dia tidak termasuk membuat gambar yang dilarang, karena yang
dilarang adalah membuat gambar yang semula belum ada atau belum
dibuat sebelumnya untuk mengungguli ciptan Allah SWT. Hal ini tidak
ada pada pengambilan gambar dengan alat kamera.". Khardawi (2011).

Yang menjadi perdebatan adalah hal-hal yang bernyawa ( baik


lukisan, patung, grafis) bagi ulama tekstual jelas ini adalah tidak
diperbolehkan, namun oleh ulama moderat hal ini dikaji lagi,
untuk apa, dari apa, apa yang di buat, fungsi dan lain-lain dari
sebuah karya seni. Asalkan tidak ada maksud menyekutukan
Allah dan tidak melalaikan dari kewajiban kepada Allah hal ini di
perbolehkan. Apalagi karya seni itu mrupakan sarana untuk
berdakwah di jalan Allah.
Dan mesti diingat kedua pendapat ini mest dihargai bukannya
menjadikan kita umat yang terpecah-pecah

KESIMPULAN
Karena pada dasarnya batasan-batasan seni masih
menjadi sebuah perdebatan di antara kaum ulama,
maka dapat disimpulkan bahwa boleh tidaknya
menuntut ilmu seni rupa bisa dikatan boleh jika
masih dalam batas kewajaran tertentu, seperti
membuat seni akan tetapi bukan untuk persembahan
dan tidak membuat seseorang itu lalai dari Tuhan
dan berpaling dari-Nya.

Anda mungkin juga menyukai