Anda di halaman 1dari 15

PENAGANTAR

ILMU
Kelompok III
PERTANIAN
Muhammad Radhy
Hasbi Akmal
Sarlina
Nurlan Maihi
Selvi
Vita Helianti Sandra Dewi
Wa Ode Muharawati

TENAGA KERJA DAN MODAL DALAM


PERTANIAN
kelompok III

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

Pembahasan

Tenaga kerja
Jenis tenaga kerja
Sifat Kebutuhan Tenaga Kerja Dalam pertanian
Cara Memenuhi Tenaga Kerja dalam Pertanian
Sistem Kerja dan Sistem Upah dalam Pertanian
tingkat upah buruh tani
Modal dalam pertanian
Sumber modal pertanian
Jenis Kredit Pertanian
Masalah-masalah yang dihadapi dalam penyaluran kredit
intensifikasi pertanian

kelompok III

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

A. Tenaga kerja
Jenis Tenaga Kerja:
a. Tenaga kerja manusia
Tenaga kerja manusia merupakan tenaga kerja yang pertama
sebelum tenaga kerja ternak digunakan untuk membantu
petani mengelolah lahan atau mengangkut hasil pertanian.
b. Tenaga ternak
Tenaga ternak di gunakan petani dalam mengelolah tanah
antara lain untuk mengangkut hasil pertanian, jika pekerjanpekerjaan dalam pertanian tersebut terlalu berat atau terlalu
lama apalagi menggunakan tenaga manusia.
c. Tenaga mesin
Tenaga mesin dalam pertanian sama seperti tenaga ternak
yang pemakaiannya terbatas.

kelompok III

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

A. Tenaga kerja
Sifat Kebutuhan Tenaga Kerja Dalam pertanian
Seperti kita ketahui bahwa pekerjaan pekerjaan di bidang
pertaniaan sifatnya bermusim, karena itu kebutuhan tenaga
kerja di sektor ini tidak merata sepanjang tahun.
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan per satuan luas lahan
pertanian tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain :
a. Jenis tanaman yang diusahakan
b. Tingkat pengusahaan atau pengelolaan usaha tani
c. Jenis tanah dan sifat tanah
e. Pola tanam
d. Musim tanam dan sistem irigasi pada lahan sawah

kelompok III

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

A. Tenaga kerja
Cara Memenuhi Tenaga Kerja dalam Pertanian
Cara memenuhi tenaga kerja pada usaha pertanian
rakyat dan perkebunan besar negara dan swasta
sangat berbeda. Pada pertanian rakyat kebutuhan
tenaga kerja sebagian besar dicukupi dengan
tenaga kerja keluarga, terutama Petani yang
berlahan sempit. Petani yang berlahan luas
kebutuhan tenaga kerja untuk usaha taninya
sebagian besar atau seluruhnya dipenuhi dengan
tenaga buruh tani karena mereka umumnya
mempunyai usaha lain di luar sektor pertanian
yang lebih memerlukan perhatiannya.
kelompok III

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

A. Tenaga kerja
Sistem Kerja dan Sistem Upah dalam Pertanian
Beberapa sistem kerja yang sudah berlaku di sektor
pertanian yaitu :
a. Sistem kerja harian ( tetap atau tidak tetap
)
b. Sistem kerja bulanan
c. Sistem kerja ceblokan
d. Sistem kerja borongan
e. sistem kerja gotong royong

kelompok III

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

A. Tenaga kerja
Tingkat Upah Buruh Tani
Upah adalah balas jasa tenaga kerja buruh tani yang
diberikan oleh seorang petani yang mempekerjakan buruh
tani itu dalam jangka waktu terentu yang nilainya ditentukan
bedasarkan perjanjian atau standar upah tertentu.
Satuan-satuan tenaga kerja yang biasa digunakan sebagai
dasar untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam
pertanian adalah :
a. Hari kerja pria (HKP) atau HOK
b. Hari kerja wanita (HKW)
c. Hari kerja anak (HKA)
d. Hari kerja ternak (HKT)
e. Hari kerja mesin (HKM)
kelompok III

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

B. Modal dalam pertanian


Modal di tinjau dari sifatnya dapat
dibedakan
2 macam yaitu
modal menjadi
tetap

kelompok III

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

B. Modal dalam pertanian


Sumber modal pertanian
Modal yang di gunakan petani untuk
mengusahakan lahan taninya berasal dari
petani itu sendiri, lembaga kredit formal dan
lembaga non formal.
a. Modal yang berasal dari petani itu sendiri
b. Modal dari lembaga kredit formal
c. Modal dari lembaga non formal

kelompok III

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

B. Modal dalam pertanian


Selanjutnya.....
Dalam hal ini ketika petani tidak memiliki modal yang
cukup untuk menjalankan pertanian biasanya lebih
memilih sumber kredit yang tidak formal
dikarenakan:
a. caranya lebih mudaha dan cepat dalam pelayanannya

b. administrasi tidak berbelit-belit


c. jumlah pinjaman tidak di batasi secara ketat
melainkan sesuai kebutuhan petani
d. waktunya tidak di batasi jam kantor
e. jaminannya cukup kepercayaan saja atau
tanaman yang belum di panen
kelompok III

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

10

B. Modal dalam pertanian


Jenis Kredit Pertanian

Jenis kredit yang perlu di sediakan


pemerintah atau lembaga kredit lain dalam
membantu petani mengembangkan usaha
taninya adalah kredit investasi, kredit
produksi dan kredit konsumsi dengan
syarat-syarat yang mudah.
a. kredit investasi
b. Kredit produksi
c. Kredit konsumsi
kelompok III

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

11

B. Modal dalam pertanian


Jenis Kredit Pertanian
Lanjutan.....
Dalam memperhatikan proses produksi pertanian yang
bersifat musiman daan resikonya tinggi dibandingkan industri
maka syarat-syarat kredit pertanian agar tidak memberatkan
petani adalah sebagai berikut:
a. Jangka waktu pengembalianya harus lama, minimal harus
sama dengan umur tanaman;
b. Prosedur pemberiannya harus sederhana karena petani
itu pendidikannya sebagian besar rendah;
c. Waktuu pemberiannya harus disesuaikan dengan kegiatan
pengelolaan usaha tani atau tidak dijadwalkan secara
tetap;
d. Tingkat bunga harus rendah dengan masa tenggang
sesuai dengan masa panen komoditi yang diusahakan;
dan
kelompok III
PENGANTAR ILMU PERTANIAN
12

B. Modal dalam pertanian


Masalah-masalah yang dihadapi dalam
penyaluran
Kredit intensifikasi pertanian
Masalah-masalah yang muncul pada saat penyaluran kredit
intensifikasi pertanian yang dihubungkan dengan programprogram Bimas, Inmas, baik yang berupa Bimas nasional
maupun Bimas gotong royong yang menonjol antara lain:
a. Bimas dan Inmas fiktif
b. kredit fiktif
c. Kredit Bimas/Inmas tidak dipakai untuk keperluan
peningkatan produksi padi,
d. Banyak penerima atau pengambil kredit Bimas/Inmas
bukan petani seperti guru atau anggota ABRI di tingkat
desa;
e. Banyak pejabat desa atau kepala desa, kepala dinas
kelompok III
PENGANTARdan
ILMU PERTANIAN
13
pertanian pangan
petugas kecamatan
yang

B. Modal dalam pertanian


Lanjutan....
Dengan adanya kasus-kasus penyelewengan tersebut di atas
maka pelaksanaan ataua penerapan teknologi pasca usaha
tani tidak sempurna atau tidak lengkap sedangkan masalahmasalah yang timbul dalam penyaluran kredit the dan tebuh
yang terbentuk program-program TRI, TRIS, PRPTE, PIR dan
PIRBUN yang menonjol antara lain sebagai berikut:
a. Sarana produksi;
b. Pengiriman bibit;
c. Petani peserta proyek banyak yang mengalami
kekecewaan;
d. Pada pelaksaanaan tebu rakyat Intensifiksi (TRI);
e. Tebu yang diserahkan kepabrik gula tidak diterima;
f. Banyak biaya tambahan yaang harus di tanggung petani;
g. Ahli teknologi budidaya tanaman tebu dari pabrik gula
kepetani tidakPENGANTAR
sesuai dengan
harapan petani
peserta.
kelompok III
ILMU PERTANIAN
14

terima kasih telah


menyaksikan

kelompok III

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

15

Anda mungkin juga menyukai