Anda di halaman 1dari 18

LINEAR SCHEDULING

OLEH:
MUHAMAD RANJHI
(41114010020)
RIZKA AMALIA
(41114010034)
CHAIRUL AZIS
(41114010111)

LINEAR SCHEDULING

Konsep Dasar

Linear Scheduling Method (LSM) adalah


metode penjadwalan yang menggunakan sumbu
koordinat, yaitu absis dan ordinat. Absis
menunjukan waktu kerja dan ordinat
menunjukan jumlah unit pekerjaan atau lokasi
kegiatan yang dilaksanakan. Sedangkan garis
miring menyatakan jenis kegiatan sekaligus
menunjukan kecepatan dari kegiatan tersebut.
Kemiringan dari setiap garis alir
kegiatan menunjukan tingkat
produktivitas dari kegiatan
tersebut. Semakin tegak garis
alir tersebut maka semakin

LINEAR SCHEDULING
Penerapan Metode LSM
Metode ini biasa dilakukan pada proyekproyek repetitif. Proyek repetitif adalah
suatu jenis proyek yang kegiatan-kegiatan
didalamnya
dilakukan
secara
berulang-ulang per satu
segmen
tertentu. Jadi, sumber daya pada
suatu kegiatan tertentu akan
mengerjakan pekerjaan yang sama
secara berulang-ulang,
bergerak dari
satu segmen ke segmen
berikutnya.

LINEAR SCHEDULING
Langkah Penyusunan

Diagram LSM
Menentukan hubungan
antara setiap kegiatan pada
setiap unit.
Setelah itu kegiatan-kegiatan
tersebut digambarkan dalam
bentuk bar chart, sehingga
urutan kegiatan dengan jelas
dipahami.
Dan terakhir, bar chart yang

Linier Scheduling method


Linier
Scheduling
Method
(LSM) atau dikenal juga dengan
sebutan Line of Balance (LOB)
adalah
sebuah
metode
perencanaan proyek berbentuk
diagram yang membandingkan
waktu dan lokasi.
Metode ini digunakan untuk
merencakan
dan
mencatat
kemajuan berbagai kegiatan yang
berlangsung
secara
kontinyu
selama masa proyek.

Contoh Diagram Garis Keseimbangan

Time schedule ini


disusun
dengan
menggunakan garis
lurus
yang
menunjukan
hubungan
antara
lokasi pekerjaan dan
waktu untuk setiap
Waktu pekerjaan adalah durasi
untuk
pekerjaan.
mengerjakan pekerjaan tersebut dalam satuan
waktu : jam, hari, minggu, bulan. Dan Lokasi
pekerjaan adalah ukuran produksi (misalnya : 1
unit untuk proyek perumahan, 1 km untuk proyek
jalan raya.)

TINGKAT PRODUKTIFITAS
Lf
r,
i2
r,
i3

L ok asi

r,
i1

Ls

Ts

Tfi

Tf2
Waktu

Tf3

Kemiringan
garis
menunjukkan produktivitas
pekerjaan, maka semakin
curam
garis
berarti
produktivitas
pekerjaan
tersebut semakin tinggi.
Produktivitas pekerjaan ini
ditentukan
oleh
produktivitas
kelompok
pekerja.
Produktivitas kelompok
pekerja ini membutuhkan
data mengenai: jumlah
pekerja
dalam
satu
kelompok dan produktivitas

Kelemahan metode lSM


Lokas
i

Penggalian
Tanah

Pondasi

Kelemahan metode Line


Balance Diagram ini
adalah bahwa metode
ini
hanya
dapat
diterapkan pada proyek
yang
rangkaian
waktu kegiatannya
tidak
saling
mengganggu
BAGAIMANA
atau
tidak
saling
mendahului, sehingga
MENGATASINYA
JIKA tidak
INI ada garis yang
tumpang tindih.
TERJADI???

LINEAR SCHEDULING
Macam-macam bentuk LSM

1.INTERUPS
I
2.
RESTRAINT

Interupsi
Interupsi adalah adanya
penghentian atau penundaan kegiatan
untuk suatu waktu tertentu yang
ditunjukan dengan garis mendatar
pada garis alir kegiatan. Banyak
penyebab terjadinya interupsi, antara
lain sumber daya yang terhenti,
kesulitan teknis, dan lain-lain.

Restraint
Restraint adalah waktu tunggu
antara selesainya suatu kegiatan
dengan mulainya kegiatan yang lain.
Hal ini terjadi antara lain karena kedua
kegiatan mempunyai sumber daya
yang sama dan jumlahnya terbatas
sehingga diperlukan waktu transfer
sumber daya dari kegiatan
sebelumnya.

Studi kasus
Misalkan
diketahui,
suatu
proyek
perumahan terdiri atas 100 unit tipe 45.
Hari kerja di proyek tersebut sebanyak 5
hari dalam 1 minggu dengan jam kerja 10
jam per hari. Sumber daya tenaga kerja
yang tersedia adalah sebanyak 10 orang
yang dibagi menjadi 2 kelompok tenaga
kerja masing-masing beranggotakan 5
orang.
Salah satu pekerjaan dalam proyek rumah
tersebut
adalah
pembuatan
pondasi
dengan volume pekerjaan 100 m3. Setiap

jawaban
Asumsi:
Misalkan yang bekerja hanya 1 kelompok
tenaga kerja
Produktivitas kelompok = 2 m3/hari
Volume pekerjaan = 100 m3
Durasi = 100/2 = 50 hari
Bila hari kerja adalah 5 hari dalam 1 minggu,
maka pekerjaan pondasi akan diselesaikan
selama = 50/5 = 10 minggu

Kode

Kegiatan

Durasi
Tergan (Minggu)
tung

Kecepatan
Produksi /
Minggu *

Kelompok Kecepatan Durasi


Kerja
Produksi /
Total
Minggu ** (Minggu)

Start

Finish

Pondasi

1.000

2.0

40

40

Kolom bawah

0.500

2.0

40

42

Tangga

1.000

2.0

40

41

Balok dan Pelat

C,B

0.500

2.0

40

44

Kolom Atas

0.500

2.0

40

46

Dinding bawah

0.333

2.0

40

47

Dinding Atas

0.333

2.0

40

49

Atap

1.000

2.0

40

12

52

Pemipaan

F,G

1.000

2.0

40

12

52

Listrik

1.000

2.0

40

13

53

Finishing

I,J

0.250

1,5

54

14

68

Contoh Proyek Pemasangan Pipa

Daftar pustaka
https://farmysetiawan.wordpress.com/2012/04/07
/penjadwalan-proyek/
Jurnal pascasarjana UNDIP
Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia
http://www.slideshare.net/afifsalim/presentasi-12012

Anda mungkin juga menyukai