Pengendalian Mutu Simplisia Dan Ekstrak
Pengendalian Mutu Simplisia Dan Ekstrak
ACUAN
O Materia Medika Indonesia
O Farmakope Herbal Indonesia, 2008
O Parameter Standar Umum Ekstrak
O Ekstrak
O Produk dari PED
SIMPLISIA
Simplisia
O Bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat
penggunaan pengobatan
O Secara umum adalah simplisia nabati yang
telah melalui proses pasca panen dan proses
preparasi secara sederhana menjadi bentuk
produk kefarmasian yang siap pakai atau
siap diproses lebih lanjut yaitu:
O Jamu: siap pakai dalam bentuk serbuk halus
Standardisasi
O Serangkaian parameter, prosedur dan cara
pengukuran yang hasilnya merupakan unsurunsur terkait paradigma mutu kefarmasian, mutu
dalam artian memenuhi standar (kimia, biologi
dan farmasi), termasuk jaminan (batas-batas)
stabilitas sebagai produk kefarmasian umumnya.
O Proses menjamin bahwa produk akhir (obat,
ekstrak atau produk ekstrak) mempunyai nilai
parameter tertentu yang konstan dan ditetapkan
(dirancang dalam formula) terlebih dahulu
O TUJUAN: agar diperoleh bentuk bahan baku atau
produk kefarmasian yang bermutu, aman serta
bermanfaat
BAHAN BAKU
SIMPLISIA
BASAH
PROSES PASCA
PANEN
KONTROL
MUTU
SIMPLISIA
KERING
EKSTRAKSI
EKSTRAK
CPOT
B
Standardisasi/Kontrol mutu
simplisia
Acuan: Materia Medika Indonesia
O Kebenaran jenis (identifikasi spesies tumbuhan)
O Parameter makroskopik: deskripsi morfologis simplisia
O Parameter mikroskopik: mencakup pengamatan terhadap penampang
10
O Mikroba patogen: Negatif
O Aflatoksin: tidak lebih dari 30 bagian per juta
Sari Jamu:
O Diperbolehkan mengandung etanol tidak
lebih dari 1% v/v (20oC)
O Kadar metanol: tidak lebih dari 0,1% dari
kadar etanol
EKSTRAK
Standardisasi ekstrak
O Simplisia sebagai bahan baku harus memenuhi persyaratan
monografinya (MMI)
O Produk ekstrak harus memenui persyaratan:
O Parameter standar umum
O Parameter standar spesifik
O Buku monografi
O
O
O
O
O
O Faktor Kimia:
O Faktor internal:
O Jenis senyawa aktif dalam bahan
O Komposisi kualitatif senyawa aktif
O Komposisi kuantitatif senyawa aktif
O Kadar total rata-rata senyawa aktif
O Faktor eksternal:
O Metode ekstraksi
O Perbandingan ukuran alat ekstraksi
PARAMETER NON
SPESIFIK
O Kadar air dan Susut Pengeringan
O Kadar abu
O Sisa Pelarut
O Residu Pestisida
O Cemaran logam berat
O Cemaran mikroba
O Kadar Sari Larut Air dan Larut Etanol
PARAMETER SPESIFIK
O Identitas:
TERIMA KASIH
STANDARDISASI
O TOTAL FLAVONOID
0.3
0.2
0.1
0
0
Sampel
Berat
(g)
Daun Sirih
Merah
1000
Kulit Manggis
1080
Keladi Tikus
6144
A1
0,75
1
1,62
4
0,42
4
1,92
A2
0,75
3
2,24
2
0,41
5
1,92
A3
0,76
4
1,85
8
0,47
7
1,05
10
Arata2
15
20
25
Kadar Total
Flavonoid
equivalen rutin
(g) dalam
ekstrak
30
35
% Kadar
Total
Flavonoid
dalam
ekstrak
0,756
60,58
6,06
1,908
159,89
14,80
0,439
33,22
0,54
O TOTAL FENOL
Kurva Linier Standar Pyrogallol
2.500
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
0
Sampel
Daun Sirih
Merah
Kulit
Manggis
Berat
(g)
84,48
69,24
Keladi Tikus
687,00
Daun Sirsak
68,70
A1
0,17
0
0,07
4
0,14
3
0,41
6
A2
A3
0,25
4
0,08
6
0,15
2
0,41
6
0,22
8
0,03
4
0,14
6
0,42
0
10
15
Aratarata
20
25
30
35
total Fenol eq
pyrogallol
(g) dalam
ekstrak
40
45
% Kadar total
fenol eq.
pyrogallol
dalam ekstrak
0,217
3,70
4,38
0,065
0,54
0,79
0,147
2,24
0,33
0,417
7,84
11,41
mangostin
Ekstrak
Kulit
Manggis
- mangostin
Standar Rutin
Konsen
Sampel trasi
(g/l)
Daun
Sirsak
Daun
Sirih
Merah
11,44
10,7
Ekstrak Daun
Sirsak
Vol
penot Berat
olan
sampe D1
sampe l (g)
l (l)
5
D2
D3
Ekstrak Daun
Sirih Merah
Kadar
rutin
Drata(g)
rata
dalam
ekstrak
%
kadar
rutin
dalam
ekstrak
57,2
1001
,8
1491
,4
1701,
4
1398,
2
1,16
2,03
53,5
474,
7
476,
7
513,4
488,3
0,58
1,08
O Steroid/triterpenoid
O Saponin
O Fenol
O Flavonoid
-/+
O Tannin
O Alkaloid
TAMBAHAN
O Farmakope Herbal Indonesia: buku
Dasar Hukum
O UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
O UU No.5 Tahun 1984 tentang Perindustrian
O PP No.17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan, Pembinaan dan
O
O
O
O
O
O
O
O
O
Pengembangan industri
Kepmenkes Nomor HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2010 2014
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
Permenkes 1799 Tahun 2010 tentang Industri Farmasi
Peraturan Pemerintah No.72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan
Keputusan Ka BPOM no. HK.00.05.4.2411 tahun 2004 tentang Ketentuan
Pokok Pengelompokkan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia
Kepmenkes No. 381 Tahun 2007 tentang Kebijakan Obat Tradisional
Nasional (KOTRANAS)
Peraturan Menteri Kesehatan No. 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer dan Alternatif di Fasilitas
Kesehatan Masyarakat
Kepmenkes No.121 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Medik
Herbal
Peraturan Menteri Kesehatan No.003/Menkes/Per/I/2010 tentang
Saintifikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan