RUMAHTANGGA
B3 (BAHAN BERBAHAYA
BERACUN)
Yaitu zat, energi, dan/atau komponen lain
yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dapat mencemarkan
dan/atau merusak lingkungan hidup,
dan/atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, serta kelangsungan
hidup manusia dan makhluk hidup lain.
(UU No. 32 Tahun 2009)
LIMBAH B3
adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung B3
(PP No. 101 Tahun 2014)
KARAKTERISTIK LIMBAH B3
mudah meledak, mudah
menyala, reaktif, infeksius,
korosif, dan/atau beracun
SAMPAH B3
RUMAHTANGGA
Sisa produk-produk keperluan
rumahtangga yang mengandung
bahan-bahan yang bersifat
mudah meledak, mudah
menyala, korosif, infeksius,
reaktif dan atau beracun.
SB3-RT MUDAH
MELEDAK (EXPLOSIVE)
1. Apabila pada suhu dan
tekanan standar yaitu 25oC
atau 760 mmHg dapat
meledak, atau melalui reaksi
kimia dan/atau fisika dapat
menghasilkan gas dengan
suhu dan tekanan tinggi yang
dengan cepat dapat merusak
lingkungan sekitarnya.
2. Contoh: kaleng aerosol
SB3-RT MUDAH
MENYALA (IGNITABLE)
1. untuk limbah cairan yang mengandung alkohol
kurang dari 24% volume dan/atau pada titik nyala
tidak lebih dari 60oC atau 140oF akan menyala jika
terjadi kontak dengan api, percikan api atau
sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg,
dan/atau
2. untuk limbah yang bukan cairan, jika pada
temperatur dan tekanan standar yaitu 25oC atau
760 mmHg mudah menyala melalui gesekan,
penyerapan uap air atau perubahan kimia secara
spontan dan jika menyala dapat menyebabkan
nyala terus menerus.
3. Contoh : korek api gas, kemasan tiner cat, kemasa
SB3-RT REAKTIF
(REACTIVE)
1. limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan
dapat menyebabkan perubahan tanpa ledakan,
misalnya terbentuk gelembung gas, asap, dan
perubahan warna,
2. limbah yang jika bercampur dengan air berpotensi
menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap,
atau asap yang dapat diketahui secara langsung
tanpa melalui pengujian di laboratorium, dan/atau
3. berupa limbah sianida, sulfida yang pada kondisi
pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas,
uap, atau asap beracun.
4. Contoh : baterai, kemasan bahan kimia yang
mengandung klorin, amonia, asam/basa,
SB3-RT INFEKSIUS
(INFECTIOUS)
1. apabila terkontaminasi organisme
patogen yang dalam jumlah dan
virulensi yang cukup dapat menularkan
penyakit pada manusia yang rentan.
2. Jenis SB3-RT infeksius antara lain jarum
suntik bekas, popok penderita penyakit
menular intestinal, kapas/tisue yang
mengandung sputum dari penderita
penyakit menular.
SB3-RT KOROSIF
(CORROSIVE)
SB3-RT BERACUN
(TOXIC)
1. didasarkan pada hasil uji penentuan
karakteristik beracun melalui TCLP, uji
toksikologi LD50, dan uji sub-kronis.
2. Contoh: bekas lampu fluorescent (neon),
thermometer, baterai, pembersih, pupuk
kimia, pestisida, racun tikus, sisa obat,
obat kadaluwarsa, disinfektan, dan tiner
cat dapat menyebabkan keracunan saat
tertelan, terserap atau terhirup oleh
manusia
PENGELOLAAN LIMBAH
B3
rangkaian kegiatan yang mencakup
pengurangan, penyimpanan,
pengumpulan, pengangkutan,
pemanfaatan, pengolahan, dan/atau
penimbunan limbah B3
(PP 101 TAHUN 2014).
PENGURANGAN LIMBAH
B3
Kegiatan mengurangi jumlah dan sifat
bahaya dan racun limbah B3, sebelum
dihasilkan dari suatu kegiatan.
PENYIMPANAN LIMBAH
B3
Kegiatan yang dilakukan oleh
penghasil dan/atau pengumpul
dan/atau pemanfaat dan/atau
pengolah dan/atau penimbun limbah
B3 dengan maksud menyimpan
sementara
PENGUMPULAN LIMBAH
B3
Kegiatan mengumpulkan limbah B3
dari penghasil limbah B3 dengan
maksud menyimpan sementara
sebelum diserahkan kepada
pemanfaat dan/atau pengolah
dan/atau penimbun limbah B3
PENGANGKUTAN LIMBAH B3
PEMANFAATAN LIMBAH B3
PENGOLAHAN LIMBAH B3
PENIMBUNAN LIMBAH B3
SAMPAH B3RT
DIPERLAKUKA
N SEPERTI
SAMPAH
DOMESTIK
POTENSI DAMPAK
KESEHATAN DAN
LINGKUNGAN
PERLU SISTEM
PENGELOLAAN SB3-RT
YANG TEPAT
LATAR BELAKANG
PEMAKAIAN
BARANG B3
DI
RUMAHTANG
GA
POTENSI
DAMPAK
NEGATIF
TERHADAP
KESEHATAN
LINGKUNGAN
SAMPAH B3
RUMAHTANG
GA
POTENSI
DAMPAK
NEGATIF
TERHADAP
KESEHATAN
Studi kasus:
PENGELOLAAN SAMPAH B3-RT
DI KABUPATEN SLEMAN
Uni Eropa
Melibatkan produsen untuk melakukan penarikan
kembali (take back) beberapa jenis sampah elektronik
(Inglezakis & Moustakas, 2015)
Tempat
penampungan
SB3-RT di tepi
jalan
Tempat
Penampungan
Sampah Komunal
(Kampung)
Pengepul
(laku jual)
TPA (tdk
laku jual)
Tempat
penampungan
SB3-RT di tepi
jalan
Tempat
Penampungan
Sampah
Pemerintah
TPA
Piyungan
Bank Sampah
Komunitas
Pengepul
Sampah anorganik
termasuk SB3-RT
di rumahtangga
Tempat
Penampungan
Sampah Komunal
(Kampung)
Pengepul
(laku jual)
TPA (tdk
laku jual)
One-day drop-off
Permanent drop-off Sukunan, Gandok, Minomartani
Drop-off at a Mobile Facility
Door-to-door pickup Senuko
Curbside collection Sukunan dan Minomartani
Point of purchase
Awalnya lebih banyak yang menerapkan metode oneday drop-off, sekarang mulai beralih ke metode
permanent drop-off (Galvin, 2008).
Baterai
Lampu
Obat kadaluarsa
Pestisida
Kemasan bekas
Cat sisa
Elekronik
Jumlah SB3RT
(per bulan)*)
7367.33 L
73624.30 L
21676.84 L
45481.27 L
103939.80 L
6503.67 L
20,98 ton; atau
19545,76 L
Besarnya Biaya
Pengelolaan
(Rp/bulan)
Besarnya Biaya
Pengangkutan
33.152.979,05
349.715.427,45
97.545.773,36
341.109.536,15
311.819.401,10
29.266.505,89
52.452.025,12
(Rp/bulan)
6.906.870,63
69.022.781,73
20.322.036,12
42.638.692,02
97.443.562,85
6.097.188,73
18.324.150,31
1.215.061.648,12
260.755.282,38
PERBANDINGAN
BIAYA PENGELOLAAN SB3-RT
Kab. Sleman
= Rp. 1.475.816.930,50/bln; Rp. 17.709.803.166/thn
Rp. 1.281,48/orang/bln;
Rp. 5.125,92/kel/bln Rp. 8.970,36 /kel/ bln
= Rp 17.506,73/kg (Rp 1.475.816.930,50/84.300 kg)
Uni Eropa
= 1,5 s.d 3 miliar/tahun utk 1,5 juta ton/tahun
= satuan biaya 1 sampai 2 per kg.
(Directorate General Environment of EU, 2002)
Jenis
Pelayanan
Paket A
Paket B
Paket C
Paket D
Berat Maksimum
Limbah B3
5 kg/bulan
20 kg/bulan
40 kg/bulan
60 kg/bulan
Biaya
Pengelolaan*)
Rp. 300.000,-/bulan
Rp. 450.000,-/bulan
Rp. 600.000,-/bulan
Rp. 770.000,-/bulan
5kg/bln
20kg/bln
40kg/bln
60kg/bln
Jumlah
Orang*)
298,20 1.192,80
111,83
447,30
74,55
298,20
63,78
255,13
Jumlah item
(buah)
Baterai
140
6425
Lampu
122
5938
Elektronik
49
8854
Cat
35
2278
Perawatan Diri
65
3894
Perwatan Rumah
30
1689
Pestisida
22
2169
Medis
66
2415
Bahan Bakar
39
1882
568
35544
0,039 item/or/hr
2,438 g/o/hr
Jumlah
Rata-rata
Sumber: data primer terolah
2
0
0.89
I
II
2.47
III
3.76
IV
8.18
V
; r = 0,256
% item
30
24.91
25
Persentase
(%)
20 18.08
15
10
5
Persentase (%)
21.48
20
10.96
6.416.16.79
5.29
24.65
25
15
4.75
10
16.71
11.62
11.44
8.63
6.16 6.875.28
3.87
Jenis SB3-RT
Jenis SB3-RT
1
2
3
4
5
6
7
8
Unsur
Pb
Hg
Cd
Ni
Cu
Zn
Co
Cr
Katoda
9,79
TTD
0,15
40,97
34,62
7.570,41
10,260
9,66
Anoda
12,45
TTD
0,73
76,54
8,13
1.717,90
TTD
5,66
Sumber: data primer terolah; Almeida et al., 2006
Katoda
Anoda
<11
TTD
TTD
18
TTD
9.000
27
7
42
TTD
TTD
TTD
TTD
792.000
TTD
TTD
Kaca
Fitting
(cap)
Filamen
(elektroda
coil)
Parameter
II
Pb
180,39
214,29
180,39
191,69
Hg
0,27
0,30
0,29
0,29
Cu
1.282,44
1.296,62
1.263,53
1.280,86
Ni
95,39
95,39
102,49
97,76
Zn
170,35
166,75
178,75
171,95
218.852,87 227.876,26
226.873,66
224.534,25
Cu
III
Rata-rata
Ni
46.942,97
45.738,32
46.340,65
46.340,64
Zn
1.016,78
1.112,22
984,97
1037,99
Kaca
Fitting
(dasar)
Parameter
II
III
Rata-rata
Pb
2.383,47
2.356,26
2437,89
2392,54
Hg
TTD
TTD
TTD
TTD
Al
Zn
Cu
Filamen
(ballast)
30,94
30,94
31,54
31,14
Ni
71.257,29
71.257,29
70.961,46
71.158,68
Zn
405,64
452,51
436,89
431,68
Komponen Parameter
Kaca
Pb
17,58
Fitting
(dasar)
Filamen
Ni
14.426,48
Zn
565,54
II
III
Rata-rata
17,58
31,11
22,09
Al
626.819,49 630.689,75
638.430,28
631.979,84
Zn
Cu
84,75
81,17
848.313,41 848.313,41
81,77
848.313,41
82,56
848.313,41
14.426,48
14.426,48
14.426,48
688,70
639,43
631,22
0,13*)
1,08
Ttd
20,50*)
2,57*)
ttd
2,87*)
44,40*)
ttd
1,05*)
0,02
1,48
Ttd
28,73*)
4,81*)
0,19
1,23*)
16,51*)
Ttd
0,45*)
Baku mutu
TPA Ilegal C
(ppm)**)
ttd
0,94
ttd
39,58*)
4,55*)
ttd
0,16*)
4,86
ttd
0,11*)
0,10
2,00
0,40
5,00
2,00
0,20
0,10
5,00
0,002
0,10
Ket.
Pb
Beracun dan menggangu berbagai organ tubuh seperti jantung, tulang, ginjal, gigi, system
reproduksi dan target utamanya adalah sistem saraf pusat serta dapat mengakibatkan
encephalopathy dan peripheral neuropthy (Sembel, 2015).
Cd
Hg
Dapat menyebabkan keracunan akut apabila seseorang menelan Cd dalam konsentrasi tinggi
dengan gejala mual, muntah-muntah dan sakit perut (Goyer, 2003).
Dapat menyebabkan kerusakan otak, ginjal dan paru-paru (Clifton, 2007); mengalami
bioakmulasi dan menyebabkan penyakit jantung koroner, kematian dan perkembangan saraf
yang tidak normal pada anak (Mozaffarian dan Rimm, 2006).
Cr
As
Dosis berlebih dapat menimbulkan keracunan dengan gejala sakit kepala, kebingungan, diare,
mengantuk, muntah, darah dalam urine, kram otot, rambut rontok dan gangguan paru, kulit,
ginjal serta hati, bahkan dapat menyebabkan kematian (Sembel, 2015)
Co
Apabila masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut dalam dosis berlebihan maka berpotensi
menyebabkan polycethemia dengan gejala muntah, diare, pusing, kerusakan saraf dan gangguan
jantung (Sembel, 2015).
Zn
Dapat membahayakan kesehatan manusia jika dikonsumsi melebihi standar yang dibutuhkan.
Konsumsi Zn berlebih dapat merusak pancreas dan mengganggu metabolism protein dan dapat
menyebabkan penyakit arteriosklerosis (Sembel, 2015).
Cu
Konsumsi berlebihan dapat merusak ginjal dan hati, penyakit hati kronis (Wilson Disease) dan
melemahnya otot jantung. Konsumsi air minum dengan kadar Cu > 3mg/L dapat menimbulkan
gejala sakit pencernaan, seperti mual, muntah dan diare (Goyer dan Clarkson, 2003)
Karakteristik
Lampu listrik
beracun
keracunan akut dan kronis; kerusakan organ tubuh (jantung, ginjal, otak,
paru-paru, hati, janin, dsb.); gangguan sistem tubuh (reproduksi, saraf,
pencernaan, pernafasan, hormonal, peredaran darah); penyakit degeneratif;
kanker; kematian (jenis gangguan karena unsur-unsur logam berat).
sama dengan jenis gangguan yang ditimbulkan oleh baterai
Elektronik
beracun
Cat
beracun; mudah meledak; keracunan akut dan kronis; gangguan sistem saraf pada anak-anak
mudah menyala
(penurunan kecerdasan), darah & otak; kanker paru-paru (gangguan terutama
disebabkan Pb dan Cr(VI)); cidera karena ledakan dan/atau kebakaran
(aerosol).
beracun; mudah meledak keracunan akut dan kronis; bayi lahir cacat; keracunan janin; tumor; mutasi
gen; kelainan darah; gangguan saraf; endokrin dan reproduksi (tergantung
jenis pestisida, dosis, cara dan lama pemaparan); cidera karena ledakan
(aerosol).
beracun; infeksius
keracunan akut (obat); penularan penyakit hepatitis B, hepatitis C HIV/AIDS
(jarum suntik bekas); gangguan saraf, kelainan janin dan bayi lahir cacat.
Pestisida
Medis
Sumber: Reigart dan Roberts, 1999; Galvin dan Dickey, 2008; Kiddee dkk., 2013; Sembel, 2015,
Timbulan
SB3-RT =
2,81 ton/hr
(100%)
Pola Perkotaan
= 0,33 ton/hr
(11,85%)
Pola Mandiri
= 0,07 ton/hr
(2,63%)
SB3-RT yang
dibakar/ditimbun/ dibuang
= 1,26 ton/hr (52,45%)
Sebagai polutan
lingkungan permukiman
(udara, air, tanah)
Sebagai polutan
lingkungan TPA (udara,
air, tanah)
Sebagai polutan
lingkungan TPA (udara,
air, tanah)
SB3-RT dibuang/dibakar
PENANGANAN
SB3-RT
BERISIKO
TERHADAP K3
&
LINGKUNGAN
Tidak
SB3-RT
(komunitas)
Kemasan
kosong
& bersih
Tidak
Limbah B3
Badan Usaha
Pengelola LB3
Ya
Sampah
Non-B3
Recovery
tanpa
disassemb
le)
Tidak
Kebijakan
khusus:
pembersihan
kemasan &
pengecualian
Tidak
Limbah B3
Laku Jual
(Recycleable)
Tidak laku
jual
/unrecycleable
Pengepul
Berbadan
Hukum
Penguatan
kelembagan
Badan Usaha
Pengelola LB3