7 TAHUN 2016
TENTANG
UANG SERVIS PADA USAHA
HOTEL DAN USAHA RESTORAN DI
HOTEL
PENDAHULUAN
UU 13/2003 tidak mengatur secara khusus mengenai uang
servis, namun dalam ketentuan peralihannya diatur bahwa
semua peraturan pelaksanaan mengenai ketenagakerjaan,
termasuk Permenaker 02/1999 yang dahulu mengatur mengenai
uang servis tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/atau
belum diganti dengan peraturan perundang-undangan yang baru.
Saat ini ketentuan mengenai uang servis diatur dalam PP No. 78
Tahun 2015 tentang Pengupahan yang merupakan peraturan
pelaksanaan dari UU 13/2003, dan agar ketentuan mengenai uang
servis dalam PP No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan
implementatif,
Permenaker
02/1999
dicabut
digantikan
Permenaker No. 7 Tahun 2016 tentang Uang Servis pada
servis
1. belum
adanya
keseragaman
dalam
pelaksanaan pembagian uang servis,
sehingga
menimbulkan
permasalahan
dalam bentuk berbagai tuntutan dan
perselisihan hubungan industrial.
2. untuk memberikan perlindungan dan
kepastian hukum bagi para pekerja dan
pengusaha.
3
BAB I
KETENTUAN UMUM
10
Pengusaha adalah:
a. orang perseorangan, persekutuan, atau badan
hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik
sendiri;
b. orang perseorangan, persekutuan, atau badan
hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan
perusahaan bukan miliknya;
c. orang perseorangan, persekutuan, atau badan
hukum yang berada di Indonesia mewakili
perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
dan huruf b yang berkedudukan di luar wilayah
Indonesia.
11
12
BAB II
PENGUMPULAN, PENGELOLAAN,
DAN PEMBAGIAN UANG SERVIS
PERMENAKER 02/1999
Pekerja/Buruh yang berhak:
a. telah melewati masa
percobaan;
b. terikat pada PKWT;
c. sedang menjalani cuti
tahunan, cuti melahirkan
atau gugur kandungan;
d. dengan ijin pengusaha
sedang menjalankan tugas
negara, kepramukaan,
organisasi pekerja dan/atau
ibadah keagamaan;
e. Pekerja lainnya sesuai
kesepakatan antara
pengusaha dan pekerja.
PERMENAKER No. 7
TAHUN 2016
Pekerja/Buruh
PKWTT atau
PKWT
Pekerja/Buruh
Outsourcing
14
15
16
secara
17
18
19
20
Bagian
Servis
Ketiga:
Pembagian
Uang
21
22
23
BAB III
PENGAWASAN
24
BAB IV
SANKSI ADMINISTRATIF
25
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
27
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
SELESAI
29