Anda di halaman 1dari 61

CHOLERA

Catatan sejarah menunjukkan terjadi pandemi sampai 6 kali

Pandemi yang ke 1 sampai ke 5 terutama terjadi di Afrika


Pandemi 5 dan 6 disebabkan oleh V. cholerae biotype classical

Pandemi ke 7 dimulai dari Indonesia yaitu Sulawesi (1961)

Penyebabnya: V. cholerae biotype El Tor, serotype Ogawa

V. cholerae O139 (Strain Bengal) dimulai 1991 potensial untuk


menimbulkan pandemi yang ke 8 meskipun saat ini endemis di
Bangladesh dan sebagian India
VIBRIO CHOLERAE
Menurut Bergeys Manual Ed. VIII termasuk dalam:
Family : Vibrionaceae
Genus : 1. Vibrio
2. Aeromonas
3. Plesiomonas
Species: . Vibrio cholerae
Vibrio parahaemolyticus
Aeromonas hydrophila
Plesiomonas shigelloides
Sama dengan Enterobacteriaceae:
1. Gram negatif
2. Tumbuh pada perbenihan bakteri Enterobacteriaceae
3. Bahan pemeriksaan feces
Perbedaan:
1. Tes oxidase positif
2. Bergerak dengan polar flagella
Species yang terpenting: Vibrio (V.) cholerae

2 biotype: V. cholerae classical


V. cholerae El Tor
3 serotype: V. cholerae Ogawa
V. cholerea Inaba
V. cholerae Hikoyima
Pemberian nama : V. cholerae classical/El Tor Ogawa/Inaba/Hikoyima
Penyakit yang ditimbulkannya: cholera

Morfologi dan pewarnaan


Sediaan fresh: batang bengkok; kultur: batang
Kultur tua: batang lurus
Sering berpasangan membentuk huruf S
Bergerak dengan polar flagella darting mobility
Spora negatif , kapsul negatif
Gram negatif

Perbenihan: aerobik
tumbuh baik pada media sederhana
pH alkalis media selektif
Media yang dipakai
Transport Media : Cary-Blair
Enrichment media : Alkali Pepton Water (APW) pH 8,4
Selektif :
Thiosulfat Citrat Bile salt Sucrosa agarTCBS pH 8,6 - koloni
V.cholerae kuning karena fermentasi sukrosa (+)
V. parahaemolyticus koloni hijau o.k fermentasi sukrosa (-)
Lain media : TGA (Taurocholate Gelatin Agar),
disekitar koloni ada zona keruh
karena produksi gelatinase
Monsur agar Aranson media
Reaksi biokimia:
Meragikan : glukosa, sukrosa dan manitol, asam +/gas
Meragikan laktosa meskipun lambat
Mereduksi nitrat nitrit, memproduksi indole
Medium yang mengandung: tryptophan, nitrat dan sulfuric
acid merah nitroso indole reaction/cholera red reaction
dahulu untuk identifikasi V. cholerae sekarang tidak
TSI: asam/asam, G -, H2S
Indole : +
MR : +
V.P : +/-
Citrat : +/-
Urease : -
Motility : -
String test +: emulsi V. cholerae pada obyek gelas yang ditetesi
dengan 0,5% sodium deoxycholate bila ditarik
menggunakan Ose seperti benang
Greig test (tube hemolysin test): digunakan sheep RBC
V. cholerae El Tor +; V.cholerae classical -
Biotype V. cholerae classical El Tor
V.P - +
Chicken Erythrocyte Agglutination - +
Sensitivitas dengan Polimiksin B (50 I.U) + -
Sensitivitas dengan Grup IV choleraphage + -
Resistensi: dlm feces mati bbrp jam, mudah mati dengan anti
septika biasa
Obat: Penicillin resisten, Sensitif: Tetracyclin,
Chloramphenicol
Cotrimoxazole
Struktur Ag:
H Ag Semua galur patogen/nonpatogen memiliki H Ag
sama

O Ag Dibagi menjadi banyak grup: O1, O2 dst


V. cholerae O1 V. cholerae
V. cholerae Non O1/
NAG (Non Aglutinable) V. cholerae /
Non V. cholerae

O1 Ag dibagi A, B, dan C
V. cholerae Ogawa AB
V. cholerae Inaba AC
V. cholerae Hikoyima ABC
PATOGENESIS KOLERA

MAKANAN MINUMAN MASUK MULUT

GASTER

DUODENUM

JEJUNUM ILEUM

PERLEKATAN
pili

GAMBAR: kolonisasi V. cholerae El tor Ogawa pada sel epitel usus kelinci
inkubasi 6jam (tampak gambaran adanya pili)
GAMBAR: kolonisasi V. cholerae El tor Ogama pada sel epitel usus kelinci
inkubasi 10 jam (tidak tampak gambaran adanya pili)
Kolonisasi V. cholerae Cholerae toxin (5 subunit B +
Subunit A2 1 subunit A)
Subunit B Subunit A1

Adhesi dgn
perantaran
Pili BM
38 kDa, dan Adenyl cyclase
dilanjutkan
dgn ATP Cyclic AMP
perantaran Na
Omp BM H2O DIARE
76 kDa

SEL EPITEL USUS HALUS


Metabolit bakteri:
1. Lecithinase
2.Musinase memudahkan bakteri bergerak pada sel
epitel usus, sehingga lebih mudah berkembang biak
3. Neuraminidase merusak dinding sel epitel usus
sehingga kolera toksin mudah melekat
4. Toksin: a. Cholera Toxin identik dengan ETEC LT
penyebab diare
b. Zona occludens toxin (Zot) merusak zona
occludens (bagian antar dinding sel epitel
usus) sehingga terjadi kebocoran cairan ke
arah lumen usus
c. Accessory toxin fungsinya belum diketahui
Klinis
Cholera termasuk food and water born disease
Inkubasi pendek: 6-8 jam bisa sampai 2-3 hari
Gejala: muntah dan diare profuse 20 X/ hari,
feces khas
yaitu: rice water stool, 15-20 liter/ hari
dehidrasi berat hipovolemic
shock
Transmisi melalui makanan dan minuman
carrier memegang peranan

Imunitas mekanisme belum jelas


Terbentuk imunitas mukosa yaitu IgA (secretory/copro Ab)
Protektif karena langsung berhubungan dengan V. cholerae
Diagnose laboratorium
Spesimen (fluid stool/hapusan rectum/muntahan)

direct plating transport medium enrichment


medium
(NA,TCBS) cary-blair med./ blotter paper
(APW)
plating TCBS
TSI

slide agglutinasi test


biotyping
with O-1 antiserum polyvalent

O-1 antiserum monovalent

+ -
V. cholerae NAG

biotyping/serotyping
VIBRIO CHOLERAE O 139 BENGAL
Kasus 1 ditemukan 1992 Madras India menyebar kedaerah
India yang lain

1993 menyebar ke Bangladesh, Pakistan dan Malysia


(Indonesia?)

Memiliki potensi untuk menimbulkan pandemi ke 8

Ciri biologi mirip dengan V. cholerae El Tor, yang berbeda


adalah V. cholerae O139 memilki kapsul, sehingga
dimungkinkan untuk invasi
VIBRIO PARAHAEMOLYTICUS
Sering disebabkan oleh sea-food

Gejala mirip Vibrio cholerae, tetapi lebih ringan

Faktor virulensi hemolisin

Pada medium TCBS koloni berwarna hijau


PSEUDOMONONADACEAE
GENUS PSEUDOMONAS

Non fermentatif
Aerob
Batang gram negatif
Bergerak aktif
Normal habitat : tanah, air dekomposisi bahan - bahan
organik
Beberapa spesies patogen thd. tumbuh -2an dan hewan
Merupakan patogen oportunistik thd. manusia
seringkali didapat dirumah sakit, berat dan sulit diterapi
Pseudomonas aeruginosa

Dapat menimbulkan penyakit pada manusia


Sering merupakan NF usus dan kulit
Salah satu penyebab infeksi nosokomial
Morfologi

Batang, Gram negatif


Bergerak aktif dgn. polar flagella
Ukuran : 0.5 - 1.0 x3.0 - 4.0 Um.
Terdapat slime layer mirip kapsul
Dinding sel mirip Enterobacteriaceace LPS
Sifat biokimia & pembiakan

Tumbuh baik media perbenihan utk. Enterobacteriaceae dan


perbenihan alkalis utk V. cholerae
dapat menggunakan > 80 macam bhn organik
tumbuh pada suhu 35 - 420 C
pada BAP hemolisa tipe
menghasilkan pigmen pyocyanin berdifusi ke dalam
media
Daya tahan

Terhadap disinfektan dan antiseptika lebih


tahan dibandingkan batang Gram negatif yang
lain
pada suasana lembab tumbuh dengan baik
Disinfektans yang efektif gol. Fenol dan -
glutaraldehyde.
Struktur Antigen

Atas dasar O-AG 17 serotipe


H- AG
Slime layer antifagositik
Penentu patogenisitas
01. Faktor kolonisasi
02. Hemolisin
03. Protease
04. Exotoxin A
05. Exotoxin S
06. Enterotoxin
Klinis :

Infeksi P. aeruginosa

Sering pada orang dengan gangguan sistem


pertahanan tubuh
mis. : luka bakar, degenerasi keganasan, tx.
imunosupresi, radiasi dll.
Dapat menginfektir semua jaringan tubuh
Bentuk -bentuk klinis
Infeksi sekunder luka bakar
Infeksi saluran kemih
Bacterial Endocarditis
Gastroenteritis
Pneumonia
Dll.

Bahan pemeriksaan & Dx Lab disesuaikan


kelainan klinis
Pengobatan

Umumnya resisten thd.berbagai macam antibiotika (multi-


resisten)
Antibiotika yang masih efektif :
- Gol.Aminoglikosida:Amikacin, gentamycin, tobramycin
- Gol. Cephalosporin generasi III : Cefotaxim, moxalactam,
cefoperazone
- Gol. Penicillin semisintetik : Piperacillin
Untuk topikal derivat sulfonamid : Sulfamylon
Dapat digunakan Tx. vaksin : Heptavalen, PEV -01
Pseudomonas Spp. Yang Lain
Pseudomonas cepacia
Sering diisolasi dari lingkungan RS &
bhn.pemeriksaan klinis
Infeksi : endocarditis, septicemia, UTI.
Faktor yang mempermudah terjadinya
Infeksi : debilitated patient
masih sensitif thd. Chloramphenicol,
Tetracyline , colistin
Pseudomonas pseudomallei

Penyakit yang ditimbulkan : Mellioidosis


Kuman inhalasi/ lesi kulit kelainan paru kronis
Reaktivitas dari proses tenang disebut : Vietnamese
time bomb
Bahan pemeriksaan : sputum, darah, luka
Masih sensitif thd. Tetracyline, Chloramphenicol, Co-
trimoxazole
CAMPYLOBACTER

Merupakan normal flora G.I. dan Tractus Urinarius hewan :


domba dan memamah biak yang lain, gol. burung, anjing dl.
Dahulu dimasukkan gol. Vibrio : Vibrio fetus
berbeda dgn. Vibrio : - non fermentative, DNA ratio dikenal 5
species :
Campylobacter jejuni
Campylobacter coli
Campylobacter laridis
Campylobacter pylori- Helicobacter pylori
02/22/17
Morfologi & pewarnaan

Batang bengkok Gram negatif


ukuran : 0.2 - 0.8 x 0.5 - 5 Um
tidak membentuk spora
bergerak aktif dengan unipolar /bipolar flagella
corkscrew -darting motility
berpasang - pasangan seagul appearance
02/22/17
Perbenihan

Memerlukan media enrichment


mis : Campythio, Campy Blood, Skirow, Butzler
perlu dieramkan pada keadaan mikroaerofilik

2-4 hari sampai 1 minggu

02/22/17
Biokimia

Menghasilkan : oksidase, urease dan katalase


C. sputorium tidak menghasilkan katalase

Campylobacter katalase (+) sering menimbulkan masalah


kesehatan pada manusia

Cara indentifikasi lain pembiakan pada charcoal yeast


extract

02/22/17
Struktur Antigen

Yang bersifat antigen permukaan kuman


LPS 50 serotipe
H - Ag 36 serotipe
OMP - Ag ( Outer Protein -Ag ) specific?
Salah satu antigen mirip dengan GM1, yang merupakan
reseptor subunit B CT dan mirip dengan GM1 syaraf
sindroma Guillan Barre

02/22/17
Penentu Patogenitas

Daya Invasi
Enterotoxin & Cytotoxin
Mampu bergerak dlm. lapisan mucin
Mampu melekatkan diri pada sel host

02/22/17
Kelainan Klinis
Penyebaran : Oral - fecal route
kelainan klinis tergantung species
C.jejuni
Infeksi intestinal Bloody - diarrhea
Infeksi extraintestinal Meningitis, Cholecystitis, UTI
C.coli & C. jejuni Proctitis (homosexual)
C.fetus acute febril bacteremia
t.u. pada orang tua dng. Cirrhosis, keganasan dll.

02/22/17
HELICOBACTER PYLORI
Helicobacter pylori gastritis akut/ kronik ditemukan pertama
kali: Marshal dan Warren 1982 dari biopsi lambung
Untuk memenuhi Koch postulat 3 dan 4 Marshal memperlakukan dirinya
sebagai model binatang coba

WHO menetapkan H. pylori faktor resiko Ca lambung

Sifat, morfologi dan pewarnaan:


Bersifat fastidious, isolasi bakteri dari sampel menggunakan endoskopi,
perbenihan memerlukan media yang kaya suasana mikroaerofilik
Bentuk batang bengkok
Produksi katalase dan urease yang penting untuk diagnosis laboratorium
Bergerak dengan polar flagella
Gram negatif
Faktor virulensi

1. Urease enzym merubah Urea amonia + CO2


sehingga pH asam sampai 2.0
2. Protein adhesi untuk pelekatan bakteri
3. Vacuolating toxin (Vac A) penyebab terbentuknya vacuola
sel epitel lambung
4. Protein yang amat imunogenik yang dikenal: Cytotoxin
antigen (Cag A)
Pada penelitian terakhir protein ini ada hubungannya
dengan penyakit jantung koroner
Diagnosis laboratorium

1. Isolasi bakteri

biopsi jaringan dengan endoskopi

ditanam pada agar darah yang mengandung


(vancomycin membunuh bakteri gram positif, colistin untuk gram
negatif, dan amphotericin untuk jamur) membunuh mikroba
kontaminan

koloni yang tumbuh dilakukan


pewarnaan Gram,
uji catalase, dan urease, serta uji biokimia yang lain
2. Produksi Urease dengan CLO (Campylobacter Like
Organisme) test (bentuk Kit) menggunakan biopsi jaringan
lambung
3. Urea breath test dimana cara, dan alatnya sukar.
Penderita diberi tablet yang berisi bahan radioaktif
(C14-urea). Udara pernafasan diperiksa Urea radioaktifnya
4. Serologi cara Elisa menggunakan yang berasal dari protein
flagella, dan protein adesin
5. Biologi molekuler dengan PCR untuk deteksi adanya gen
yang menyandi enzym Urease

Pengobatan
Kombinasi 2 macam AB (Amoksisilin, dan Metronidazole),
serta bismuth
Haemophilus influenzae
Normal Flora
Arti penting

1. Acute Bacterial meningitis


mortalitas :> 90% tanpa tx
2. Acute Epiglottitis
progresif
kematian : 24 jam
Morfologi
Bentuk : Coccobacilli
PLEIOMORPHIC
Gram : Negatif
Motilitas : Negatif
Spora : Negatif
Struktur Ag : kapsul
dinding sel
Perbenihan Staphylococcus
Produk Darah
Enriched Media :

1. Chocolate agar Haemophilus


2. Levinthal & Fildes
eritrosit lisis
growth factor bakteri
x v jamur

SATELLITE PHENOMENON
Koloni : tetesan embun
STRUKTUR Ag :
1. Capsular Polysaccharide Ag.
- Virulensi
- Quellung Reaction
- 6 serotype :
a
b
c
d
e
f
2. Non typeable H. influenza :
( tanpa kapsul )
- Pili
- HMW Protein ( adhesin )
kuman menempel sel host

Manifestasi klinik :
infeksi lokal
- Acute Otitis media
- Sinusitis chronic
- Conjunctivitis
- Bronchitis Chronic ( exaserbasi)
- Pneumonia
Patogenesis

Hib ( kapsul )
kolonisasi
invasi
bakteriemia
infeksi sistemik
Ig. A Protease
Kapsul
Adherence factor
Manifestasi klinik

Bronchiolitis
OMP
Osteomyelitis
Meningitis
Encephalitis
DiagnosisLab:
Specimen ~ Manifestasi Klinik

1. Direct Smear ( Gram )


2. Quellung Reaction
3. Kultur
4. Latex Agglutination :Metode Deteksi Ag.
Pengobatan
Ampicillin
Chloramphenicol
Cephalosporine gen III

Pencegahan :
Imunisasi aktif
BORDETELLA PERTUSSIS
Penyebab penyakit: Pertusis (Batuk rejan)

Sangat infeksius, angka kematian 70% ( < 1 tahun)

Morfologi: Mirip dengan H. influenzae, perbedaan struktur antigen

Perbenihan: medium Bordet Gengou (BG)


Koloni: Pearl like cluster (Mercury droplets)

Variabilitis ada 4 fase: fase I (virulent)


fase II dan III (bacterial metabolits)
fase IV
Struktur antigen
1. Capsular antigen

2. Dinding sel:
a. protective antigen
b. heat stabile toxin
c. histamine sensitizing factors

3. Protoplasma: heat labile toxin


Faktor virulensi
1. Faktor pelekat (adhesins)
a. FHA (Filamentous hemagglutinin)
b. Pertactin KOMPONEN VAKSIN
2. Pili
3. Pertusis toxin
4. Toxin lain:
a. Bacterial adenilate cyclase
b. Tracheal cytotoxin
c. Dermonecrotic toxin
d. LPS
Patogenesis

B. pertussis

Tractus respiratorius

perlekatan
kolonisasi
imobilisasi silia

Toxin:
Tracheal toxin (trachea rusak)
Pertussis toxin (sensitisasi histamin)
Bacterial adenilate cyclase (chemotaxis, produksi superoxide dismutase
(SOD)
Manifestasi klinis

Inkubasi (7-10 bhari)

Stadium catarrhal
Rhinorrhea (profuse & mucoid)
Fase I ---- II & III
Abs

1-2 minggu
Stadium spasmodik
Batuk paroxysmal (50 x setiap hari), inspiratory whoop, vomiting, apnea (bayi)

2-4 minggu

Gejala klinik mereda


Komplikasi
Diagnosis laboratorium

Hapusan tenggorok / cough droplets

BG (Bordet Genggou) medium


(+ penicillin)

Test biokimia

Serologis
Terapi
Antibiotika: Erythromycin
Tx suportif

Prevensi:

Imunisasi aktif : DPT


Bayi usia : 5-8 minggu
Boster : 3 X interval 1 bulan
BRUCELLACEAE
Spesies : Brucella abortus
Brucella militensis (penyebab undulant fever)
Brucella suis
Kokobasil (pleiomorf), tidak bergerak dan gram negatif
Penyebab penyakit Malta Fever (1887) ditemukan pada lien manusia
Bang disease (1897)
Zoonosis
Intraseluler parasit, dan memiliki sifat viserotropisme. Pada binatang
menyerang chorion yang mengandung erythritol dan menimbulkan
abortus
Pada manusia menimbulkan bakteremia (febris unknown origin), tidak
menimbulkan abortus karena chorionnya tidak mengandung erythritol
Terapinya: Tetrasiklin dan Streptomycine

Anda mungkin juga menyukai