Anda di halaman 1dari 11

Patogenesis

Lingkungan genetic dan proses autoimun dianggap merupakan factor-faktor penting


dalam patogenesis nodul thyroid.
Namun masih belum dimengerti sepenuhnya proses perubahan atau pertumbuhan.
Sel-sel Folikel Thyroid menjadi Nodul.
Kekurangan iodium akan mencegah produksi hormone tiroksin dan dan
triiodotironin.
Akibatnya, tidak tersedia hormone yang dapat dipakai untuk menghambat produksi
TSH oleh hipofisis anterior.
Hal ini menyebabkan kelenjar hipofisis menyekresi banyak sekali TSH, selanjutnya
TSH merangsang sel-sel tiroid menyekresi banyak koloid tiroglobulin ke dalam
folikel, dan kelenjarnya tumbuh semakin besar.
Tetapi, oleh karena iodiumnya kurang, produksi tiroksin dan triiodotironin tidak
meningkat dalam molekul tiroglobulin,sehingga tidak ada penekanan secara normal
pada produksi TSH oleh kelenjar hipoisis.
Ukuran folikelnya menjadi sangat besar, dan kelenjar tiroid dapat membesar 10
sampai 20 kali ukuran normal.
klasifikasi
Mayoritas nodul tiroid bersifat asimptomatik.
Sebagian besar pasien dengannodul tiroid dalam
keadaan eutiroid, sementara itu 1% lainnya dalam
keadaan hipertiroidisme atau tirotoksikosis.
Keluhan biasanya berasal dari desakan pada leher atau
nyeri jika terjai perdarahan spontan pada nodul.
Anamnesis tentang gejala hipotiroidisme atau
hipertiroidisme sangat penting untuk pasien dengan
nodul tiroid,riwayat penyakit tiroid autoimun dalam
keluarga ( misalnya Hashimoto thyroiditis,Graves
Disease ), karsinoma tiroid dan Sindrom Gardner.
Nodul koloid adalah tipe tersering dan jarang berisiko
menjadi keganasan.
Sebagian besar adenoma folikuler bersifat jinak,
sebagian lagi menunjukkan gambaran karsinoma
folikuler.
Karsinoma tiroid biasanya teraba sebagai nodul soliter.
Jenis terbanyak dari nodul tiroid ganas adalah
karsinoma papiler.
Beberapa red flags yang mengindikasikan adanya
keganasan pada tiroid.
Penatalaksanaan

Adapun beberapa terapi yang tersedia saat ini termasuk tiroidektomi,


terapi iodium radioaktif, dan levothyroxine (L-tiroksin, atau T4).
Setiap nodul tiroid yang dicurigai mengandung sel-sel kanker harus
ditatalaksana secara pembedahan oleh seorang ahli bedah yang
berpengalaman.Prosedur pembedahan kelenjar tiroid dinamakan
tiroidektomi.
Setiap nodul tiroid yang tidak dihilangkan harus dievaluasi secara teliti,
melalui pemeriksaan nodul setiap 6-12 bulan atau diobati dengan
preparat levotiroksin untuk menekan pertumbuhan nodul.
Terapi supresif levothyroxsine Karena TSH telah dianggap sebagai
faktor pertumbuhan untuk sel-sel epitel tiroid, pengobatan dengan
levothyroxine dalam dosis yang cukup untuk menekan TSH telah lama
digunakan untuk mencegah atau mengurangi pertumbuhan nodul
tiroid.
Meskipun beberapa penelitian telah menunjuukan efikasi dari terapi ini,
namun beberapa di antaranya masih gagal dalam menunujukkan
manfaat yang jelas shingga penggunaan levotiroksin masih
kontroversial.
Selain itu pengurangan ukuran struma dengan levothyroxine
tampaknya lebih efektif pada nodul tiroid kecil dengan fitur
koloid dan wilayah geografis dengan defisiensi iodium.
Penekanan TSH jangka panjang mungkin dapat mencegah
peningkatan ukuran nodul tiroid dan kelenjar tiroid, tapi
pertumbuhan nodul kembali terjadi setelah penghentian
terapi, dengan demikian, komitmen untuk terapi jangka tidak
dapat dihindari.
Karena efek merusak yang dikenal pada tulang terkait
dengan hipertiroidisme subklinis yang dihasilkan dari terapi
penekan levothyroxine dan risiko fibrilasi atrium serta
komplikasi kardiovaskular lainnya, modalitas pengobatan ini
tidak dianjurkan oleh American Tyroid Association (ATA).
Terapi ini dihindari terutama pada wanita postmenopause
dengan massa tulang yang rendah, pada orang tua, dan
orang-orang dengan penyakit jantung.
Terapi radioiodine
Pada pasien dengan multinodosa terapi radioiodie belum secara
luas digunakan sebagai pilihan terapi.
Namun beberapa penelitian menunjukkan adanya pengurangan
ukuran nodul yang signifikan dibandingkan dengan terapi
supresif levothyroxine yang menuunjukkan tidak banyak
manfaat, serta perbaikan gejala obstruktif (dyspnea,disfagia).
Penggunaan recombinant human TSH (rhTSH) 24 jam sebelum
terapi radioiodine meningkatkan ambilan radioiodine oleh
kelenjar tiroid serta efiktivitasnya sehingga dapat mengurangi
dosis pemberian radioiodine.
Beberapa efek samping dari terapi ini seperti hipertiroideisme
sementara pada 2 minggu pertama setelah penggunaan
radioiodine, dan 45% menjadi hipotiroidisme permanen sehingga
membutuhkan pengganti hormone tiroid seumur hidup.
Selain itu tiroiditis yang bersifat sementara juga dapat terjadi 1
bulan setelah terapi
PEMBEDAHA
N
Pembedahan struma dapat dibagi menjadi pembedahan
diagnostik (biopsy) dan terapeutik. Pembedahan
diagnostic berupa biopsy insisi atau biopsy eksisi sangat
jarang dilakukan dan telah ditinggalkan terutama
dengan semakin akuratnya biopsy jarum halus.
Biopsi diagnostic hanya dilakukan pada tumor yang
tidak dapat dikeluarkan seperti karsinoma anaplastik.
Pembedahan terapeutik dapat berupa lobektomi
total,lobektomi subtotal, istmo-lobektomi, dan
tiroidektomi total

Anda mungkin juga menyukai