Anda di halaman 1dari 16

DAERAH PESISIR

DAN ALIRAN
SUNGAI
KELOMPOK 1

ANNISA SYAFNA
FISTA JULIANI
GILANG SRI MENTARI
GUSTIA PADILA
IDA FRIYANTI SITANGGANG
INDAH PUTRI IRDELIA
ISPIKA ROMA
MONA TSURAYA
NURFA TIARANA A.
NURPA TRI RAMADHANI
RESHALIA
SALSA DESTRI YOLANDA
SITI LANGGA LUBIS
WAHYUDI FADZILA
YOSSY WAHYU PUTRI
DEFINISI DAERAH PESISIR DAN ALIRAN
SUNGAI
Menurut Soegiharto (1976) daerah pesisir adalah
pertemuan antara darat dan laut. Kearah darat wilayah pesisir
meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang
masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut,
dan perembesan air asin.

Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang


merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke
laut secara alami, yang batas di darat berupa pemisah topografis
(berupa punggung-punggung bukit dan lembah) dan batas di laut
sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh
aktivitas daratan (UU no. 7/2004 tentang Sumber Daya Air)
EKOSISTEM DAERAH PESISIR

Ekosistem
daerah
pesisir

Biotik Abiotik

Unsur&baha
Konsumen Konsumen Dekompose Bahan
Produsen n senyawa Faktor fisik
Primer sekunder r organic
anorganik
EKOSISTEM SUNGAI

Ekosistem sungai merupakan contoh dari ekosistem lotik, yaitu air


yang mengalir. Ekosistem sungai berbeda dengan ekosistem danau
yang merupakan jenis ekosistem lentik (air yang tenang / tidak
mengalir).Oleh karena itu sungai merupakan ekosistem lotik, maka
terdapat karakteristik dari ekosistem sungai itu sendiri yaitu:

1. Variasi spesies dalam ekosistem ini cukup tinggi


2. Terjadi perubahan fisik terhadap ekosistem seperti mengendapan
ataupun erosi.
3. Airnya mengalir tanpa arah, dapat keluar dari ekosistem sungai itu
sendiri
4. Spesies makhluk hidup yang ada dalam ekosistem sungai
beradaptasi dengan air yang mengalir terus menerus (perubahan
fisik, fisiologis, ataupun perilaku).
Ekosistem
daerah
sungai

Biotik Abiotik

Kandunga
Konsumen Konsumen Dekompos Temperatu
Produsen Cahaya Aliran Air n kimiawi Substrat
Primer sekunder er re sungai
sungai
FUNGSI DAERAH PESISIR DAN ALIRAN SUNGAI

1. Sebagai penyedia sumber daya alam, baik sumber daya alam hayati
seperti terumbu karang dan rumput laut, maupun sumber daya alam
non-hayati seperti minyak bumi dan gas alam.
2. Sebagai penyedia jasa-jasa pendukung kehidupan, misalnya ruang
untuk aktivitas manusia dan air bersih. Fungsi tersebut bergantung
pada fungsi penyedia sumber daya alam. Jika sumber daya alam tidak
dilindungi maka akan berdampak pada kehidupan masyarakat itu
sendiri.
CONT. FUNGSI DAERAH PESISIR DAN ALIRAN
SUNGAI
1. Sebagai penampung limbah dari aktivitas manusia. Fungsi ini tentu harus
disesuaikan dengan jenis dan volume limbah yang dibuang. Jika limbah
tersebut melebihi batas kemampuan ekosistem pesisir dalam menampung
limbah, maka akan terjadi kerusakan atau pencemaran lingkungan
ekosistem. (pencemaran yang mengakibatkan perubahan alam)
2. Sebagai penyedia jasa-jasa kenyamanan, seperti kenyamanan memandang
keindahan pesisir yang sering dijadikan tempat wisata atau rekreasi. Fungsi
ini sangat bergantung pada fungsi penampung limbah. Jika ekosistem pesisir
tidak mampu menampung limbah maka fungsi sebagai penyedia jasa
kenyamanan juga akan hilang.
Berdasarkan fungsinya, DAS ( Daerah Aliran Sungai)
dibagi menjadi tiga bagian yaitu DAS bagian hulu,
DAS bagian tengah, dan DAS bagian hilir.

A. DAS BAGIAN HULU


Didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan
kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang dapat diindikasikan
oleh kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan
menyimpan air (debit), dan curah hujan.
B. DAS BAGIAN TENGAH
Didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang dapat
diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan
ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti
pengelolaan sungai, waduk, dan danau.

C. DAS BAGIAN HILIR


Didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui
kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah
hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air
limbah.
Pengelolaan Daerah Pesisir dan Aliran Sungai
dipandang dari aspek ekonomi, sosial, dan budaya

DAERAH PESISIR

1. ASPEK EKONOMI
Kondisi sosial-ekonomi masyarakat pesisir saat ini masih didominasi oleh
kegiatan penangkapan ikan, sedangkan kegiatan ekonomi lainnya, seperti
ekowisata pesisir dan laut belum berkembang dengan baik. Selain itu, kegiatan
penangkapan ikan masih dilakukan dalam skala kecil, dengan produksi yang
belum memadai di satu sisi, dan biaya produksi atau operasional yang tinggi di
sisi lain. Semua hal ini menyebabkan rendahnya tingkat kesejahteraan
masyarakat yang tinggal di daerah pesisir (Tuwo, 2011).
CONT

2. ASPEK SOSIAL
Aspek sosial masyarakat daerah pesisir dibedakan menjadi tiga yakni
nelayan,buruh, dan pembudidaya.
Didalam habitat masyarakat pesisir terdapat banyak kelompok kehidupan
masyarakat diantaranya :
Masyarakat nelayan tangkap adalah kelompoik masyarakat pesisir yang mata
pencaharian utamanya adalah menangkap ikan dilaut.
Masyarakat nelayan pengumpul bakul adalah kelompok masyarakat pesisir
yang bekerja disekitar tempat pendaratan dan pelelangan ikan.
Masyarakat nelayan buruh adalah kelompok masyarakat nelayan yang paling
banyak dijumpai dalam kehidupan masyarakat pesisir. Cirri dari mereka dapat
terlihat dari kemiskinan yang selalu membelenggu kehidupan mereka, mereka
tidak memiliki modal atau peralatan yang memadai untuk usaha produktif.
CONT

3. ASPEK BUDAYA
Dilihat dari aspek pengetahuan, masyarakat pesisir mendapat pengetahuan
dari warisan nenek moyangnya misalnya mereka untuk melihat kalender
dan penunjuk arah maka mereka menggunakan rasi bintang.
aspek kepercayaan, masyarakat pesisir masih menganggap bahwa laut
memilki kekuatan magic sehingga mereka masih sering melakukan adat
pesta laut atau sedekah laut
Adat istiadat suku yang bermukim di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
sangatlah beragam pula.
Pengelolaan Daerah Pesisir dan Aliran Sungai
dipandang dari aspek ekonomi, sosial, dan budaya

DAERAH ALIRAN SUNGAI

1. ASPEK SOSIAL
DAS (Daerah Aliran Sungai) dipandang sebagai basis utama yang tepat dalam
membentuk unit pembangunan berkelanjutan yang berpilarkan ekologi,
ekonomi dan sosial. DAS memiliki aspek sosial yang kompleks.
CONT

2. ASPEK BUDAYA
Perkembangan etnis Banjar berkaitan erat dengan keberadaan sungai. Ini
disebabkan sungai adalah jalur mobilitas dan jalan transportasi sebagian besar
masyarakat Banjar. Menurut arkeolog Bambang Sugiyanto, budaya sungai sangat
kental dalam kehidupan masyarakat Banjar.
Budaya sungai merupakan produk dari keluwesan, pengalaman hidup, dan
adaptasi mereka dengan kehidupan di pinggiran atau di sepanjang bantaran
sungai (Jurnal Kandil Edisi 7, Tahun II, November 2004-Januari 2005). Budaya
sungai ini mewarnai segala aspek ekonomi, sosial, tak ketinggalan kehidupan
politik masyarakat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai