Anda di halaman 1dari 11

PUISI MODEN

DEFINISI
Merupakan perasaan penyair yangungkapkan dalam
pilihan kata yang cermat, serta mengandung imajinasi,
pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan
kata, kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang
bercampur-baur. Sedangkan puisi modern adalah puisi
yang berkembang di Indonesia setelah masa penjajahan
belanda atau setelah kemerdekaan Indonesia.
ciri-ciri puisi modern
-Puisi bersifat bebas, baik bentuk maupun isinya
-Prosa baru dinamis (selalu berubah dengan
perkembangan masyarakat)
-Masyarakat sentris (mengambil bahan dan kehidupan
sehari-hari)
-Karya sastra (puisi, novel, cerpen, drama)
berdasarkan dunia nyata.
-Dipengaruhi oleh kesusastraan Barat
-Pengarangnya diketahui dengan jelas
Unsur-unsur Puisi
Berikut ini merupakan beberapa pendapat mengenai unsur-unsur puisi.
(1) Richards (dalam Tarigan, 1986) mengatakan bahwa unsur puisi terdiri dari (1)
hakikat puisi yang melipuiti tema (sense), rasa (feeling), amanat (intention), nada
(tone), serta (2) metode puisi yang meliputi diksi, imajeri, kata nyata, majas, ritme, dan
rima.

(2) Waluyo (1987) yang mengatakan bahwa dalam puisi terdapat struktur fisik atau
yang disebut pula sebagai struktur kebahasaan dan struktur batin puisi yang berupa
ungkapan batin pengarang.
(3) Altenberg dan Lewis (dalam Badrun, 1989:6), meskipun tidak
menyatakan secara jelas tentang unsur-unsur puisi, namun
darioutlinebuku mereka bisa dilihat adanya (1) sifat puisi, (2) bahasa
puisi: diksi, imajeri, bahasa kiasan, sarana retorika, (3) bentuk: nilai
bunyi, verifikasi, bentuk, dan makna, (4) isi: narasi, emosi, dan tema.

(4) Dick Hartoko (dalam Waluyo, 1987:27) menyebut adanya unsur


penting dalam puisi, yaitu unsur tematik atau unsur semantik puisi dan
unsur sintaksis puisi. Unsur tematik puisi lebih menunjuk ke arah
struktur batin puisi, unsur sintaksis menunjuk ke arah struktur fisik puisi.
(5)Meyer menyebutkan unsur puisi meliputi (1) diksi, (2) imajeri, (3)
bahasa kiasan, (4) simbol, (5) bunyi, (6) ritme, (7) bentuk (Badrun, 1989:6).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur
puisi meliputi (1) tema, (2) nada, (3) rasa, (4) amanat, (5) diksi, (6) imaji,
(7) bahasa figuratif, (8) kata konkret, (9) ritme dan rima. Unsur-unsur
puisi ini, menurut pendapat Richards dan Waluyo dapat dipilah menjadi
dua struktur, yaitu struktur batin puisi (tema, nada, rasa, dan amanat)
dan struktur fisik puisi (diksi, imajeri, bahasa figuratif, kata konkret,
ritme, dan rima). Djojosuroto (2004:35) menggambarkan sebagai
berikut.
Pendekatan dalam
Mengapresiasi Puisi
a. Pendekatan Parafrasis
Sesuai hakikatnya, puisi mengunakan kata-kata yang
padat. Oleh sebab itu, banyak puisi yang tidak mudah
untuk dapat dipahami terutama oleh pembaca pemula.
Ada pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu
mengungkapkan kembali gagasan yang disampaikan
penyair dalam bentuk baru yaitu menyisipkan kata atau
kelompok kata dengan tujuan memperjelas makna puisi
tersebut. Pendekatan ini bertujuan menguraikan kata
yang padat dan menkonkretkan yang bermakna kias.
b. Pendekatan Emotif
Pendekatan ini berupaya mengajak emosi atau perasaan
pembaca, berkaitan dengan keindahan penyajian bentuk
atau isi gagasan. Yang ingin diketahui pembaca adalah
bagaimana penyair menampilkan keindahan tersebut.
Pendekatan ini juga sering diterapkan untuk memahami
puisi humor, satire, serta sarkastis.
c. Pendekatan Analitis
Cara memahami isi puisi melalui unsur intrinsik pembentuk puisi. Unsur intrinsik adalah
unsur yang secara langsung membangun puisi dari dalam karya itu sendiri. Unsur
intrinsik puisi terdiri dari tema, amanat, nada, perasaan, tipografi, enjambemen,
akulirik, rima, gaya bahasa, dan citraan.
Citraan merupakan suatu gambaran mental atau suatu usaha yang dapat dilihat di dalam
pikiran (Laurence, 1973). Citraan tersebut termuat dalam kata-kata yang dipakai
penyair. Citraan atau imaji dibagi menjadi:
1) Visual imagery
2) Auditory imagery
3) Smell imagery
4)Tactile imagery
d. Pendekatan Historis
Unsur ekstrinsik dapat terdiri dari unsur biografi penyair
yang turut mempengaruhi puisinya, unsur kesejarahan
atau unsur historis yang menggambarkan keadaan zaman
pada saat puisi tersebut diciptakan, masyarakat, dan lain-
lain.
e. Pendekatan Didaktis
Pendekatan ini berupaya menemukan nilai-nilai pendidikan yang
tertuang dalam puisi. Agar dapat menemukan gagasan tersebut,
pembaca dituntut memiliki kemampuan intelektual dan kepekaan.

f. Pendekatan Spsiopsikologis
Berupaya memahami kehidupan sosial, budaya, serta kemasyarakatan
yang tertuang dalam puisi. Puisi yang dapat dipahami menggunakan
pendekatan sosiopsikologis serta pendekatan didaktis adalah puisi
naratif.

Anda mungkin juga menyukai