Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Riwayat Menikah
Menikah 1 kali usia 16 tahun (hamil 3 bulan)
Riwayat KB
Genitalia :
Keluar air-air
Keputihan
Pemeriksaan Fisik Kulit
Thorax
Inspeksi: Tidak ada efloresensi yang bermakna, pergerakan nafas
simetris, retraksi (-)
Palpasi: gerakan nafas kanan kiri simetris, vocal fremitus simetris,
ictus cordis teraba setinggi ICS V 1cm dari garis midclavicula kiri
Perkusi: sonor pada kedua hemithorax
Auskultasi:
Paru: suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-
Cor: S1, S2 reg (+), Murmur (-), Gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi: Perut buncit karena hamil
Auskultasi: Sulit dinilai karena hamil
Perkusi: Sulit dinilai karena hamil
Palpasi: Sulit dinilai karena hamil
Ekstremitas
Inspeksi : Bentuk normal, simetris, tidak tampak efloresensi bermakna,
oedem (-)
Palpasi : Akral teraba hangat, oedem (-), CRT < 2 detik.
Status Obstetri
Leopold
Leopold I : teraba masa lunak, tidak melenting.
Leopold II : teraba keras seperti papan di sebelah kanan ibu,
bagian-bagian kecil di sebelah kiri ibu.
Leopold III : teraba masa keras, melenting
Leopold IV : teraba masa keras, melenting, kedua tangan
membentuk sudut divergen 4/5
Genitalia
Inspeksi vulva-uretra : tenang, perdarahan aktif (-)
Inspekulo : portio licin livide, tampak fluor
albus (+), OUE terbuka, terlihat
rambut, terlihat keluar air jernih mengalir dari
OUE
Vaginal Toucher : portio lunak, arah posterior, 1 cm,
selaput ketuban (-), kepala hodge I (PS 3)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
HEMATOLOGI LABORATORIUM
Leukosit 16 4,5 13 ribu/L
Eritrosit 4 4,1 5,1 juta/L
Hemoglobin 11 11,7 15,5 g/dL 10.03
Hematokrit 32 35 47%
WIB
14
Trombosit 180 154 386 ribu/L Januari
2017
MCV 82 80 96 fL
MCH 29 28 33 pg
MCHC 35 33 36 g/dL IMUNOLOGI
RDW 16 12,0 - 14,8 % HBs Ag Rapid Non Non reaktif
Masa perdarahan/BT 2 1 3 menit reaktif
Masa pembekuan/ CT 10 5 11 menit KIMIA
Golongan darag ABO O Glukosa darah 129 70 110 mg/dL
Golongan darah rhesus Positif sewaktu
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
HEMATOLOGI LABORATORIUM
Leukosit 25,71 4,5 13 ribu/L
MCHC 35 33 36 g/dL
HEMATOLOGI LABORATORIUM
Leukosit 18,04 4,5 13 ribu/L
MCV 86 80 96 fL
MCH 29 28 33 pg
MCHC 34 33 36 g/dL
BPD 94 mm
11.00
HC 342,7 mm WIB
14
AC 286,5 mm Januari
2017
FL 62,7 mm
ICA 2,8
EFW 2230 gr
Cardiotocography
10.00
WIB
14
Januari
2017
Interpretasi
Kesan: Kategori I
Baseline 125 bpm
Variabilitas 15
Akselerasi >2
Deselerasi -
HIS +
Resume
Pasien G1P0A0 mengaku hamil 9 bulan datang ke Instalasi Gawat
Darurat RSUD Karawang dirujuk dari Puskesmas Teluk Jambe dengan
ketuban pecah dini. Pasien mengeluh keluar air-air yang mengalir tetapi tidak
banyak sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien merasa keluar air
setiap harinya. Awalnya air yang keluar berwarna jernih dan tidak berbau ,
tetapi sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit air-air yang keluar semakin
banyak. Selama merasa keluhan tersebut pasien tidak melakukan pemeriksaan
ke dokter maupun mengkonsumsi obat-obatan untuk mengatasi keluhan
Pasien juga mengaku mengalami keputihan berwarna kuning yang tidak
berbau dan tidak gatal sejak 3 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh adanya
nyeri hilang timbul pada gigi geraham atas kiri. Demam, nyeri daerah perut,
dan riwayat trauma sebelumnya disangkal. BAB dan BAK dalam batas
normal.
Resume
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Pada
pemeriksaan status generalis terdapat karies pada gigi premolar 1 sinistra. Status
obstetric didapatkan leopold I : teraba masa lunak dan tidak melenting, leopold II :
teraba keras seperti papan di sebelah kanan ibu dan bagian-bagian kecil di sebelah
kiri ibu, leopold III : teraba masa keras dan melenting, leopold IV : teraba masa
keras, melenting dan kedua tangan membentuk sudut divergen 4/5. TFU 31 cm, TBJ
Klinis berdasarkan rumus Johnson-Tausak adalah 2790 gr , DJJ 125 dpm. Dalam
pemeriksaan inspekulo didapatkan hasil portio licin livide, tampak fluor albus(+),
OUE terbuka, terlihat rambut (lanugo), tampak keluar cairan jernih dari OUE.
Vaginal Toucher didapatkan portio lunak, arah posterior, 1 cm, selaput ketuban
(-), kepala hodge I (PS 3)
Hasil dari pemeriksaan penunjang berupa laboratorium didapatkan leukositosis
dan anemia fisiologis. Pada USG didapatkan Janin presentasi kepala tunggal hidup
intra unterine, plasenta di corpus posterior, perkiraan usia kehamilan 36-37 minggu
dengan EFW 2230 gr suspek IUGR dan oligohidramnion dengan ICA 2,8. Pada
CTG didapatkan kesannya CTG kategori 1.
DIAGNOSIS
NON MEDIKAMENTOSA
MEDIKAMENTOSA
IBU JANIN
Ad vitam : dubia ad bonam Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam
OBSERVASI PERSALINAN
Laporan Operasi
Tanggal 14 Januari 2017 Pasien terlentang dalam pengaruh anastesi spinal
Jam mulai/jam selesai /lama A dan antisepsis daerah operasi dan sekitanya
operasi : 19.20/20.20/ 60 menit Insisi pfannenstiel dinding abdomen dibuka lapis demi
Diagnosis Pre Operasi : lapis
Ketuban pecah dini preterm 1 Saat peritoneum dibuka tampak uterus gravidus
minggu pada G1P0A0 hamil 36-37 Insisi SBU semilunar, berbentuk U, tampak ketuban hijau
minggu, JPKTH suspek IUGR Dengan meluksir kepala, lahir perempuan 2725 gram,
asimetrik dd , oligohidramnion berat panjang badan 47 cm, A/S 3/5. Air ketuban sedikit,hijau
(ICA2,8), teenage pregnancy, blm kental
inpartu (PS 3) Dengan tarikan ringan, lahir plasenta lengkap
Tindakan Pembedahan : Seksio Kedua ujung SBU dijahit, dilanjutkan jelujur dua lapis
Sesarea
dengan PGA No.1
Diagnosis Post Operasi : Dipastikan tidak ada perdarahan, kedua tuba dan ovarium
P1A0 partus prematurus post SC a/i dalam batas normal
KPD dan Oligohidroamnion Alat dan kassa lengkap
Dipastikan tidak ada perdarahan aktif
Dinding abdomen ditutup lapis demi lapis
Operasi selesai
Perdarahan 200 cc, urin 200 cc jernih
FOLLOW UP
15 Januari 2017 (06.00)
S ASI (+), nyeri post op (+), demam (-), BAK DC 200 cc dari jam 03.00, BAB (-), flatus (+)
O KU : Compos mentis, tampak sakit ringan
TV :
TD : 100/70 mmHg RR : 20x/menit
HR : 88 x/menit, reguler, isi kuat, ekual Suhu : 37,2oC
Status generalis : dbn
Status obstetri : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, lokhea (+)
Inspeksi : v/u tenang, perdarahan aktif (-)
Status lokalis : Luka tertutup kasa, rembesan darah (-), pus (-)
A P1A0 partus prematurus post SC 10 jam atas indikasi KPD dan oligohidroamnion
P Rencana terapi Rencana diagnostik
IVFD RL /8 jam Observasi keadaan umum, tanda vital,
Injeksi Ceftriaxone 1 x 2 gr (hari ke-1) kontraksi, perdarahan
Injeksi Metronidazole 3 x 500 mg (hari ke-1) Cek H2TL
Injeksi Asam tranexamat 3 x 500mg
Injeksi Ketorolac 3 x 1 ampul Rencana edukasi
SF 1 x 1 tab Realimentasi dini bertahap
Aff folley kateter 1x24 jam Mobilisasi dini bertahap
ASI eksklusif
Diet TKTP 1800 kalori, 90 gram/hari
16 Januari 2017 (06.00)
S ASI (+), nyeri post op (+), demam (-), keluar darah (+), BAK DC, BAB (-), flatus (+)
O KU : Compos mentis, tampak sakit ringan
TV :
TD : 120/70 mmHg
RR : 20x/menit
HR : 75 x/menit, reguler, isi kuat, ekual
Suhu : 36,5oC
Status generalis : dbn
Status obstetri : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, lokhea (+)
Inspeksi : v/u tenang, perdarahan aktif (-)
Status lokalis : Luka tertutup kasa, rembesan darah (-), pus (-)
A P1A0 partus prematurus post SC hari ke-1+10 jam atas indikasi KPD dan oligohidroamnion
P Rencana terapi Rencana diagnostik
IVFD RL /8 jam Observasi keadaan umum, tanda vital,
Injeksi Ceftriaxone 1 x 2 gr (hari ke-2) kontraksi, perdarahan
Injeksi Metronidazole 3 x 500 mg (hari ke-2) Cek H2TL
Asam mefenamat 3 x 500 mg PO
SF 1 x 1 tab PO Rencana edukasi
Realimentasi dini bertahap
Mobilisasi dini bertahap
ASI eksklusif
Diet TKTP 1800 kalori, 90 gram/hari
17 Januari 2017 (06.00)
S ASI (+), nyeri post op (+), demam (-),keluar darah (+), BAK (+), BAB (+), flatus (+)
O KU : Compos mentis, tampak sakit ringan
TV :
TD : 100/70 mmHg RR : 20x/menit
HR : 88 x/menit, reguler, isi kuat, ekual Suhu : 36,8oC
Status generalis : dbn
Status obstetri : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, lokhea (+)
Inspeksi : v/u tenang, perdarahan aktif (-)
Status lokalis : Luka tertutup kasa, rembesan darah (-), pus (-)
Lab 16/01/2017
Leukosit 18,040 /L Trombosit 193,000 /L
Hb 9,0 g/dL Ht 26,7 %
A P1A0 partus prematurus post SC hari ke-2+10 jam atas indikasi KPD dan oligohidroamnion
P Rencana terapi Rencana edukasi
IVFD RL /8 jam Realimentasi dini bertahap
Injeksi Ceftriaxone 1 x 2 gr (hari ke-3) Mobilisasi dini bertahap
Injeksi Metronidazole 3 x 500 mg (hari ke-3) ASI eksklusif
Asam mefenamat 3 x 500 mg PO Diet TKTP 1800 kalori, 90 gram/hari
SF 1 x 1 tab PO
Ganti verban
Terapi pulang
Cefadroxil 2 x 500 mg
Asam mefenamat 3 x 500 mg
SF 1x1
Rencana kontrol Senin, 23 Januari 2017
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Pembuangan
Tertelan janin sekitar 500-1000ml cairan setiap hari
Absorbsi intramembran dari air dan zat terlarut (200-500ml/hari) dari ruang
amnion ke sirkulasi janin melewati permukaan plasenta janin.
Cairan Ketuban
Fungsi
Pelindung dan bantalan untuk proteksi
Penunjang pertumbuhan janin
Penghambat berkembangnya bakteri
Komposisi
Volume : 600 800 ml (sesuai usia kehamilan)
PH : 7,2
Massa jenis : 1,0085
Isi : sel janin (lanugo, verniks kaseosa)
Etiologi
Servik
Infe s
inkom
ksi peten
Ketega Pang
ngan gul
rahim
berlebi semp
han it
Kelain
Trau an
geneti
ma k
PATOFISIOLOGI
Pembesaran uterus
Kontraksi uterus
KETUBAN
Peregangan berulang
PECAH DINI
Gerakan janin
UK 36 37 minggu
Usia gestasi dan taksiran persalinan
TP 12 Februari 2017
Tidak ditemukan
Tanda-tanda lain dari persalinan
Pemeriksaan Fisik
Tanda tanda
infeksi
Inspekulo
(Suhu, Janin
takikardia)
Tanda tanda
Pelvic score
persalinan
Pelvic score (PS) menurut Bishop
Pemeriksaan Penunjang
Tanda
Nitrazin test
tanda infeksi
Dalam
Evaluasi
Menentukan kondisi
Menentukan infeksi
usia inpartu, ada
diagnosis maternal
kehamilan gawat janin
atau janin
atau tidak
Konservatif
Berhasil Berhasil
Pematangan Pervaginam Induksi
serviksInduksi
Gagal Gagal
Sectio Caesarea
KOMPLIKASI
Komplikasi
Neonatus
Maternal
Komplikasi Maternal
Antepartum
Korioamnionitis 30-60%
Solusio plasenta
Intrapartum
Trauma persalinan akibat induksi/operatif.
Kemungkinan retensio dari plasenta
Postpartum
Trauma tindakan operatif
Infeksi masa nifas
Perdarahan postpartum.
Komplikasi Neonatus
Akibat Prematuritas
Mudah infeksi
Mudah terjadi trauma akibat tindakan persalinan
Mudah terjadi aspirasi air ketuban dan menimbulkan asfiksia
sehingga menyebabkan kematian.
Akibat Oligohidramnion
Gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan deformitas.
Gangguan sirkulasi retroplasenta yang menimbulkan asidosis dan
asfiksia.
Retraksi otot uterus yang menimbulkan solusio plasenta
Prolaps tali pusat