Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN KASUS

Ketuban Pecah Dini


Richella Khansa Lauditta 03012229
Yogi Pasidri 03012289

Pembimbing : dr. David M. Alorante, Sp.OG


IDENTITAS PASIEN

Ny. S Perempuan 16 Tahun Menikah

Sukajaya II 15/5, Ibu Rumah 14 Januari 2017 s/d


SMP
Pinayungan Teluk Tangga 17 Januari 2017
Jambe (3 hari)
ANAMNESIS

Keluhan Utama

Keluar air-air sejak 1 minggu


sebelum masuk rumah sakit

Keluhan Tambahan

Keputihan (+), sakit gigi (+)


Anamnesis
(autoanamnesis & alloanamnesis)

G1P0A0 Merasa hamil


Rujukan PKM Imunisasi
9 bulan USG 4x (hasil
Teluk Jambe janin baik)
dengan ketuban HPHT : 5 Mei Tetanus toxoid
ANC rutin di 1x
pecah dini 2016
posyandu
TP : 12 Februari
Ny. S, 16 2017 Pemeriksaan
tahun UK : 36 minggu
2 hari
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

3 bulan SMRS 7 hari SMRS 1 hari SMRS Masuk RS

Keputihan Keluar air-air Keluar air-air


berwarna berwarna semakin Keluar air-air
kuning yang jernih dan banyak Keputihan
tidak berbau tidak berbau Sakit gigi
dan tidak gatal tapi sedikit-
sedikit

Riwayat trauma (-)


Demam (-)
Nyeri perut (-)
Tidak melakukan
pengobatan
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat DM (-), HT (-), Alergi (-), Asma (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada yang pernah mengalami hal seperti ini di
anggota keluarga pasien.
Riwayat DM (-), HT (-), Alergi (-), Asma (-) dan
keganasan (-) dalam keluarga

Riwayat Menarche dan Menstruasi


Menarche 11 tahun
Menstruasi teratur setiap bulan, lama 7 hari/siklus, ganti
pembalut 4 kali sehari, dan nyeri saat haid.

Riwayat Menikah
Menikah 1 kali usia 16 tahun (hamil 3 bulan)
Riwayat KB

Pasien tidak menggunakan KB

Riwayat Obstetri ( G1P0A0)

I = Hamil saat ini

Riwayat Sosial dan Ekonomi

: Pendidikan terakhir SMP dan bekerja sebagai ibu


rumah tangga
: Pendidikan terakhir SMP dan bekerja sebagai
buruh
ANAMNESIS MENURUT SISTEM

Mulut : Karies gigi pre molar


1 atas sinistra

Genitalia :
Keluar air-air
Keputihan
Pemeriksaan Fisik Kulit

Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-),


turgor kulit baik, efloresensi bermakna (-).
Keadaan Umum
Kepala
Kesadaran : Compos Normochepali, deformitas (-), rambut
Mentis (E4V5M6) hitam distribusi merata, tidak mudah
Kesan Sakit : Tampak dicabut.
Mata : Konjungtiva pucat -/-, Sklera Ikterik
sakit sedang -/-, reflex cahaya langsung dan tidak
Kesan gizi baik langsung (+/+), ptosis (-), palpebra oedem
(-).
Telinga : Normotia, nyeri tarik/ nyeri tekan
Tanda Vital (-/-), liang telinga lapang (+/+), serumen
(-/-)
Tekanan Darah : 110/80 Hidung : Deformitas (-), krepitasi (-), nyeri
tekan (-), kavum nasi lapang (+/+).
mmHg Mulut dan Tenggorok : Bentuk normal,
Nadi : 84x / menit mukosa bibir tidak kering, sianosis (-), oral
Pernapasan : 20 x/menit hygiene baik, Tonsil T1/T1, faring
hiperemis (-), detritus (-), karies gigi pre
Suhu : 36,8o C molar 1 atas sinistra (+)
Pemeriksaan Fisik
Leher
Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)

Thorax
Inspeksi: Tidak ada efloresensi yang bermakna, pergerakan nafas
simetris, retraksi (-)
Palpasi: gerakan nafas kanan kiri simetris, vocal fremitus simetris,
ictus cordis teraba setinggi ICS V 1cm dari garis midclavicula kiri
Perkusi: sonor pada kedua hemithorax
Auskultasi:
Paru: suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-
Cor: S1, S2 reg (+), Murmur (-), Gallop (-)
Pemeriksaan Fisik

Abdomen
Inspeksi: Perut buncit karena hamil
Auskultasi: Sulit dinilai karena hamil
Perkusi: Sulit dinilai karena hamil
Palpasi: Sulit dinilai karena hamil

Ekstremitas
Inspeksi : Bentuk normal, simetris, tidak tampak efloresensi bermakna,
oedem (-)
Palpasi : Akral teraba hangat, oedem (-), CRT < 2 detik.
Status Obstetri
Leopold
Leopold I : teraba masa lunak, tidak melenting.
Leopold II : teraba keras seperti papan di sebelah kanan ibu,
bagian-bagian kecil di sebelah kiri ibu.
Leopold III : teraba masa keras, melenting
Leopold IV : teraba masa keras, melenting, kedua tangan
membentuk sudut divergen 4/5

Tinggi Fundus Uteri


Ukuran: 31cm
TBJ dihitung berdasarkan rumus Johnson-Tausak :
(TFU-13)x155
(31-13)X155 = 2790 gr
Status Obstetri
Denyut Jantung Janin

125 detik per menit

Genitalia
Inspeksi vulva-uretra : tenang, perdarahan aktif (-)
Inspekulo : portio licin livide, tampak fluor
albus (+), OUE terbuka, terlihat
rambut, terlihat keluar air jernih mengalir dari
OUE
Vaginal Toucher : portio lunak, arah posterior, 1 cm,
selaput ketuban (-), kepala hodge I (PS 3)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
HEMATOLOGI LABORATORIUM
Leukosit 16 4,5 13 ribu/L
Eritrosit 4 4,1 5,1 juta/L
Hemoglobin 11 11,7 15,5 g/dL 10.03
Hematokrit 32 35 47%
WIB
14
Trombosit 180 154 386 ribu/L Januari
2017
MCV 82 80 96 fL
MCH 29 28 33 pg
MCHC 35 33 36 g/dL IMUNOLOGI
RDW 16 12,0 - 14,8 % HBs Ag Rapid Non Non reaktif
Masa perdarahan/BT 2 1 3 menit reaktif
Masa pembekuan/ CT 10 5 11 menit KIMIA
Golongan darag ABO O Glukosa darah 129 70 110 mg/dL
Golongan darah rhesus Positif sewaktu
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai normal

HEMATOLOGI LABORATORIUM
Leukosit 25,71 4,5 13 ribu/L

Eritrosit 3,92 4,1 5,1 juta/L

Hemoglobin 11,3 11,7 15,5 g/dL

Hematokrit 32,2 35 47% 22.45


WIB
Trombosit 209 154 386 ribu/L 14
Januari
MCV 82 80 96 fL
2017
MCH 29 28 33 pg

MCHC 35 33 36 g/dL

RDW 15,7 12,0 - 14,8 %


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai normal

HEMATOLOGI LABORATORIUM
Leukosit 18,04 4,5 13 ribu/L

Eritrosit 3,11 4,1 5,1 juta/L


09.11
Hemoglobin 9 11,7 15,5 g/dL WIB
16
Hematokrit 26,7 35 47%
Januari
Trombosit 193 154 386 ribu/L 2017

MCV 86 80 96 fL

MCH 29 28 33 pg

MCHC 34 33 36 g/dL

RDW 16,2 12,0 - 14,8 %


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil

Janin presentasi kepala tunggal hidup intra


Ultrasonografi
uterine, plasenta di corpus posterior.

BPD 94 mm
11.00
HC 342,7 mm WIB
14
AC 286,5 mm Januari
2017
FL 62,7 mm

ICA 2,8

EFW 2230 gr

Usia Kehamilan 36-37 minggu


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Cardiotocography

10.00
WIB
14
Januari
2017

Interpretasi
Kesan: Kategori I
Baseline 125 bpm
Variabilitas 15
Akselerasi >2
Deselerasi -
HIS +
Resume
Pasien G1P0A0 mengaku hamil 9 bulan datang ke Instalasi Gawat
Darurat RSUD Karawang dirujuk dari Puskesmas Teluk Jambe dengan
ketuban pecah dini. Pasien mengeluh keluar air-air yang mengalir tetapi tidak
banyak sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien merasa keluar air
setiap harinya. Awalnya air yang keluar berwarna jernih dan tidak berbau ,
tetapi sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit air-air yang keluar semakin
banyak. Selama merasa keluhan tersebut pasien tidak melakukan pemeriksaan
ke dokter maupun mengkonsumsi obat-obatan untuk mengatasi keluhan
Pasien juga mengaku mengalami keputihan berwarna kuning yang tidak
berbau dan tidak gatal sejak 3 bulan terakhir. Pasien juga mengeluh adanya
nyeri hilang timbul pada gigi geraham atas kiri. Demam, nyeri daerah perut,
dan riwayat trauma sebelumnya disangkal. BAB dan BAK dalam batas
normal.
Resume
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Pada
pemeriksaan status generalis terdapat karies pada gigi premolar 1 sinistra. Status
obstetric didapatkan leopold I : teraba masa lunak dan tidak melenting, leopold II :
teraba keras seperti papan di sebelah kanan ibu dan bagian-bagian kecil di sebelah
kiri ibu, leopold III : teraba masa keras dan melenting, leopold IV : teraba masa
keras, melenting dan kedua tangan membentuk sudut divergen 4/5. TFU 31 cm, TBJ
Klinis berdasarkan rumus Johnson-Tausak adalah 2790 gr , DJJ 125 dpm. Dalam
pemeriksaan inspekulo didapatkan hasil portio licin livide, tampak fluor albus(+),
OUE terbuka, terlihat rambut (lanugo), tampak keluar cairan jernih dari OUE.
Vaginal Toucher didapatkan portio lunak, arah posterior, 1 cm, selaput ketuban
(-), kepala hodge I (PS 3)
Hasil dari pemeriksaan penunjang berupa laboratorium didapatkan leukositosis
dan anemia fisiologis. Pada USG didapatkan Janin presentasi kepala tunggal hidup
intra unterine, plasenta di corpus posterior, perkiraan usia kehamilan 36-37 minggu
dengan EFW 2230 gr suspek IUGR dan oligohidramnion dengan ICA 2,8. Pada
CTG didapatkan kesannya CTG kategori 1.
DIAGNOSIS

Ketuban pecah dini preterm 1 minggu pada

Ibu G1P0A0 hamil 36-37 minggu,


oligohidramnion berat (ICA2,8), unexpected
teenage pregnancy, belum inpartu (PS 3)

Janin presentasi kepala tunggal hidup, suspek


Janin IUGR dd kecil masa kehamilan
Ketuban pecah dini preterm 1 minggu pada G1P0A0 hamil 36-37
minggu, JPKTH suspek IUGR asimetrik dd KMK, oligohidramnion
berat (ICA2,8), unexpected teenage pregnancy, belum inpartu (PS 3)
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Keluar air-air sejak 1 Karies pada gigi pre molar Laboratorium :
minggu SMRS 1 atas sinistra Leukositosis dan anemia
Keputihan Inspekulo tampak fluor fisiologis
albus dan keluar air air
Nyeri pada gigi geraham CTG kategori I
mengalir dari OUE
depan atas kiri USG didapatkan
Vaginal toucher
Demam, nyeri abdomen, didapatkan portio lunak, oligohidramnion (ICA
dan riwayat trauma arah posterior, 1 cm, 2,8), dan suspek IUGR
sebelumnya disangkal. selaput ketuban (-), kepala asimetrik (EFW 2230, HC
HPHT : 5 Mei 2016; TP : hodge I 342,7 mm dan AC 286,5
12 Februari 2017; UK : 36 mm) ~ 36 37 minggu
minggu 2 hari
RENCANA TATALAKSANA

NON MEDIKAMENTOSA

Stabilisasi hemodinamik ibu dan janin


Observasi TTV, His, DJJ

MEDIKAMENTOSA

Inj ceftriaxone 2 x 1gr


Pematangan paru dexamethasone 3 ampul single shot
Rencana terminasi kehamilan perabdomen atas
indikasi oligohidramnion
PROGNOSIS

IBU JANIN
Ad vitam : dubia ad bonam Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam
OBSERVASI PERSALINAN
Laporan Operasi
Tanggal 14 Januari 2017 Pasien terlentang dalam pengaruh anastesi spinal
Jam mulai/jam selesai /lama A dan antisepsis daerah operasi dan sekitanya
operasi : 19.20/20.20/ 60 menit Insisi pfannenstiel dinding abdomen dibuka lapis demi
Diagnosis Pre Operasi : lapis
Ketuban pecah dini preterm 1 Saat peritoneum dibuka tampak uterus gravidus
minggu pada G1P0A0 hamil 36-37 Insisi SBU semilunar, berbentuk U, tampak ketuban hijau
minggu, JPKTH suspek IUGR Dengan meluksir kepala, lahir perempuan 2725 gram,
asimetrik dd , oligohidramnion berat panjang badan 47 cm, A/S 3/5. Air ketuban sedikit,hijau
(ICA2,8), teenage pregnancy, blm kental
inpartu (PS 3) Dengan tarikan ringan, lahir plasenta lengkap
Tindakan Pembedahan : Seksio Kedua ujung SBU dijahit, dilanjutkan jelujur dua lapis
Sesarea
dengan PGA No.1
Diagnosis Post Operasi : Dipastikan tidak ada perdarahan, kedua tuba dan ovarium
P1A0 partus prematurus post SC a/i dalam batas normal
KPD dan Oligohidroamnion Alat dan kassa lengkap
Dipastikan tidak ada perdarahan aktif
Dinding abdomen ditutup lapis demi lapis
Operasi selesai
Perdarahan 200 cc, urin 200 cc jernih
FOLLOW UP
15 Januari 2017 (06.00)
S ASI (+), nyeri post op (+), demam (-), BAK DC 200 cc dari jam 03.00, BAB (-), flatus (+)
O KU : Compos mentis, tampak sakit ringan
TV :
TD : 100/70 mmHg RR : 20x/menit
HR : 88 x/menit, reguler, isi kuat, ekual Suhu : 37,2oC
Status generalis : dbn
Status obstetri : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, lokhea (+)
Inspeksi : v/u tenang, perdarahan aktif (-)
Status lokalis : Luka tertutup kasa, rembesan darah (-), pus (-)

Lab 14/01/2017 (Post SC)


Leukosit 25,710 /L Trombosit 209.000 /L
Hb 11,3 g/dL Ht 32,2 %

A P1A0 partus prematurus post SC 10 jam atas indikasi KPD dan oligohidroamnion
P Rencana terapi Rencana diagnostik
IVFD RL /8 jam Observasi keadaan umum, tanda vital,
Injeksi Ceftriaxone 1 x 2 gr (hari ke-1) kontraksi, perdarahan
Injeksi Metronidazole 3 x 500 mg (hari ke-1) Cek H2TL
Injeksi Asam tranexamat 3 x 500mg
Injeksi Ketorolac 3 x 1 ampul Rencana edukasi
SF 1 x 1 tab Realimentasi dini bertahap
Aff folley kateter 1x24 jam Mobilisasi dini bertahap
ASI eksklusif
Diet TKTP 1800 kalori, 90 gram/hari
16 Januari 2017 (06.00)

S ASI (+), nyeri post op (+), demam (-), keluar darah (+), BAK DC, BAB (-), flatus (+)
O KU : Compos mentis, tampak sakit ringan
TV :
TD : 120/70 mmHg
RR : 20x/menit
HR : 75 x/menit, reguler, isi kuat, ekual
Suhu : 36,5oC
Status generalis : dbn
Status obstetri : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, lokhea (+)
Inspeksi : v/u tenang, perdarahan aktif (-)
Status lokalis : Luka tertutup kasa, rembesan darah (-), pus (-)

A P1A0 partus prematurus post SC hari ke-1+10 jam atas indikasi KPD dan oligohidroamnion
P Rencana terapi Rencana diagnostik
IVFD RL /8 jam Observasi keadaan umum, tanda vital,
Injeksi Ceftriaxone 1 x 2 gr (hari ke-2) kontraksi, perdarahan
Injeksi Metronidazole 3 x 500 mg (hari ke-2) Cek H2TL
Asam mefenamat 3 x 500 mg PO
SF 1 x 1 tab PO Rencana edukasi
Realimentasi dini bertahap
Mobilisasi dini bertahap
ASI eksklusif
Diet TKTP 1800 kalori, 90 gram/hari
17 Januari 2017 (06.00)

S ASI (+), nyeri post op (+), demam (-),keluar darah (+), BAK (+), BAB (+), flatus (+)
O KU : Compos mentis, tampak sakit ringan
TV :
TD : 100/70 mmHg RR : 20x/menit
HR : 88 x/menit, reguler, isi kuat, ekual Suhu : 36,8oC
Status generalis : dbn
Status obstetri : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, lokhea (+)
Inspeksi : v/u tenang, perdarahan aktif (-)
Status lokalis : Luka tertutup kasa, rembesan darah (-), pus (-)

Lab 16/01/2017
Leukosit 18,040 /L Trombosit 193,000 /L
Hb 9,0 g/dL Ht 26,7 %

A P1A0 partus prematurus post SC hari ke-2+10 jam atas indikasi KPD dan oligohidroamnion
P Rencana terapi Rencana edukasi
IVFD RL /8 jam Realimentasi dini bertahap
Injeksi Ceftriaxone 1 x 2 gr (hari ke-3) Mobilisasi dini bertahap
Injeksi Metronidazole 3 x 500 mg (hari ke-3) ASI eksklusif
Asam mefenamat 3 x 500 mg PO Diet TKTP 1800 kalori, 90 gram/hari
SF 1 x 1 tab PO
Ganti verban

Terapi pulang
Cefadroxil 2 x 500 mg
Asam mefenamat 3 x 500 mg
SF 1x1
Rencana kontrol Senin, 23 Januari 2017
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

Pecahnya ketuban yang


Ketuban pecah dini
terjadi saat usia
(Premature Rupture of
Membranes/PROM) kehamilan 37 minggu

Ketuban pecah dini


preterm
Pecahnya ketuban yang
(Preterm Premature
Rupture of terjadi saat usia
Membranes/PPROM) kehamilan < 37 minggu
Epidemiologi

Ketuban pecah dini


5 - 10 %
pada kehamilan aterm

Ketuban pecah dini


pada kehamilan
30 % preterm
Ketuban pecah dini pada
kehamilan preterm akan
berunjung persalinan preterm
30-40 % Menambah resiko prematuritas
dan komplikasi perinatal serta
neonatal termasuk resiko
kematian janin sebesar 1-2 %
Anatomi Selaput ketuban
Cairan Ketuban
Produksi
Transudasi dari serum maternal yang melewati membrane plasenta
Transudasi dari sirkulasi janin yang melewati tali pusat atau
membran plasenta
Sekresi dari lapisan epitel amnion
Transudasi dari plasma janin melewati kulit janin yang memiliki
permeabilitas tinggi sebelum mengalami keratinisasi saat usia 20
minggu
Urin janin (400-1200ml/hari)
Paru-paru janin yang memasuki rongga amnion sehingga
menambah volumenya.

Pembuangan
Tertelan janin sekitar 500-1000ml cairan setiap hari
Absorbsi intramembran dari air dan zat terlarut (200-500ml/hari) dari ruang
amnion ke sirkulasi janin melewati permukaan plasenta janin.
Cairan Ketuban
Fungsi
Pelindung dan bantalan untuk proteksi
Penunjang pertumbuhan janin
Penghambat berkembangnya bakteri

Komposisi
Volume : 600 800 ml (sesuai usia kehamilan)
PH : 7,2
Massa jenis : 1,0085
Isi : sel janin (lanugo, verniks kaseosa)
Etiologi

Servik
Infe s
inkom
ksi peten

Ketega Pang
ngan gul
rahim
berlebi semp
han it

Kelain
Trau an
geneti
ma k
PATOFISIOLOGI
Pembesaran uterus

Kontraksi uterus
KETUBAN
Peregangan berulang
PECAH DINI

Gerakan janin

Asam askorbik Ketidakseimbangan Perubahan struktur,


Tembaga sintesis & degradasi jumlah sel, dan
Aktivitas MMP matriks ekstraseluler katabolisme kolagen

Aktivitas IL-1 dan


Infeksi dan inlamasi
prostaglandin
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
ANAMNESIS PASIEN

Keluar air air dari vagina


Keluar air-air sejak 1 minggu SMRS
(Waktu dan kuantitas dari cairan yang keluar)

UK 36 37 minggu
Usia gestasi dan taksiran persalinan
TP 12 Februari 2017

Riwayat KPD aterm sebelumnya Tidak ditemukan

Faktor risiko Keputihan, gigi berlubang

Tanda infeksi Tidak ditemukan

Tidak ditemukan
Tanda-tanda lain dari persalinan
Pemeriksaan Fisik
Tanda tanda
infeksi
Inspekulo
(Suhu, Janin
takikardia)

Tanda tanda
Pelvic score
persalinan
Pelvic score (PS) menurut Bishop
Pemeriksaan Penunjang

Tanda
Nitrazin test
tanda infeksi

Fern test USG


Fern Test (+)
TATALAKSANA
Penilaian awal

Dalam
Evaluasi
Menentukan kondisi
Menentukan infeksi
usia inpartu, ada
diagnosis maternal
kehamilan gawat janin
atau janin
atau tidak
Konservatif

< 32 Dirawat airketuban tidak lagi keluar


Minggu
Steroid, AB, observasi ibu dan janin

Belum inpartu, Steroid, profilaksis AB, observasi tanda-tanda


32 37 infeksi, dan kesejahteraan janin.
Minggu
Inpartu, Steroid, AB intrapartum profilaksis, dan induksi
sesudah 24 jam

> 37 Evaluasi infeksi, pemberian AB, terminasi


Minggu
kehamilan (pertimbangkan induksi)
Aktif
Usia Kehamilan
>37 minggu

Skor Pelvik < 5 Skor Pelvik >5

Berhasil Berhasil
Pematangan Pervaginam Induksi
serviksInduksi

Gagal Gagal
Sectio Caesarea
KOMPLIKASI
Komplikasi

Neonatus

Maternal
Komplikasi Maternal
Antepartum
Korioamnionitis 30-60%
Solusio plasenta

Intrapartum
Trauma persalinan akibat induksi/operatif.
Kemungkinan retensio dari plasenta

Postpartum
Trauma tindakan operatif
Infeksi masa nifas
Perdarahan postpartum.
Komplikasi Neonatus
Akibat Prematuritas
Mudah infeksi
Mudah terjadi trauma akibat tindakan persalinan
Mudah terjadi aspirasi air ketuban dan menimbulkan asfiksia
sehingga menyebabkan kematian.

Akibat Oligohidramnion
Gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan deformitas.
Gangguan sirkulasi retroplasenta yang menimbulkan asidosis dan
asfiksia.
Retraksi otot uterus yang menimbulkan solusio plasenta
Prolaps tali pusat

Anda mungkin juga menyukai