Anda di halaman 1dari 84

Manajemen

Fraktur Cervical
Fisioterapi
Group 6
Maharani Nur
Pratiwi
Fanny Andalini
Fitri Djayanti
Aulia Masita A.
Febianty Jabir
Andi Nur Fatimah
Anatomi &
Fisiologi Cervical
Cervical terdiri atas 7 ruas
vertebra, biasa disebut C1,
C2, C3, C4, C5, C6, dan C7.
Dibandingkan dengan tulang
vertebra lainnya, cervical
jauh lebih mobile. Cervical
memiliki foramen yang
melintang di setiap segmen
untuk jalur arteri vertebralis
memasok darah ke otak.
C1 (Atlas)
C1 juga disebut atlas, pada dasarnya berbeda
dengan lainnya karena tidak mempunyai corpus
vertebra. Pada atlas terdapat arcus anterior pada
permukaan sendi dan arcus posterior sebagai
tempat lewatnya arteri vertebralis.
Atlasberartikulasisuperiordenganos
occipital(atlantooksipitalsendi). Sendi atlanto-
oksipital bertanggung jawab atas 50% dari fleksi
danekstensi. (Yes Joint)
C2 (Axis)
C2 juga disebut axis, berbeda dengan
vertebra servikal ke-3 sampai ke-6 karena
pada permukaan cranial corpus terdapat
dens atau processus odontoid. Atlas
berartikulasi inferiordengan C2 (sendi
atlantoaxial), sendi atlantoaxial
bertanggung jawab atas 50% dari semua
rotasi serviks (No Joint)
C3-C5
Pada Vertebra Cervikal III-V, processus spinosus
bercabang dua. Foramen transversarium
membagi processus transversus menjadi
tuberculum anterior dan posterior. Lateral
foramen transversarium terdapat sulcus nervi
spinalis, dilalui oleh nervi spinalis.
C6-C7
C6 umumnya memiliki bentuk yang serupa
dengan C3-C5, namun perbedaannya terdapat
pada tuberculum caroticum pada C6, karena
letaknya dekat dengan arteri carotico.
C7 memiliki processus spinosus yang besar, yang
biasanya dapat diraba sebagai processus
spinosus columna vertebralis yang tertinggi, oleh
karena itu dinamakan vertebra prominens
Cervical Movement
Moveme
Prime Mover
nt
SCM, Longus colli, longus capitis,
Flexion scaleni anterior, rectus capitis
anterior
Levator scapulae, erector
Extension
spinae, SCM, upper trapezius
SCM, scaleni (anterior, medius,
Lateral
posterior), levator scapulae,
Flexion
upper trapezius Erector spinae
Ligaments of
Cervical
Ligamentum longitudinal
anterior
Ligamentum longitudinal anterior
merupakan suatu serabut yang
membentuk pita lebar dan
tebal serta kuat, yang melekat
pada bagian corpus vertebra
dan memanjang sampai
anterior superior fascies pelvina
os sacrum. Ligamen ini
berfungsi membatasi gerakan
ekstensi columna vertebralis.
Ligaments of
Cervical
Ligamentum longitudinal
posterior
Ligamentum longitudinal
posterior berada pada
permukaan posterior corpus
vertebrae sehingga dia berada
di sebelah depan canalis
vertebralis. Ligamentum ini
berfungsi membatasi gerakan
ke arah fleksi dan membantu
memfiksasi dan membatasi
gerakan hyperextensi,
terutama pada daerah
thorakal.
Ligaments of
Cervical
Ligamentum
intertransversarium
Ligamentum
intertransversarium melekat
antara processus transversus
dua vertebra yang
berdekatan. Ligamentum ini
berfungsi mengunci
persendian sehingga
membentuk membuat
stabilnya persendiaan.
Ligaments of
Cervical
Ligamentum flavum
merupakan suatu jaringan elastis
dan berwarna kuning, berbentuk
pita. Ligamen ini tipis di daerah
servikal tetapi tebal di daerah
thorakal. Ligamentum Flavum
akan menutup foramen
intervertebral untuk lewatnya
arteri, vena serta nervus
intervertebral. Berfungsi untuk
memperkuat hubungan antara
vertebra yang berbatasan.
Ligaments of
Cervical
Ligamentum interspinale
Ligamentum interspinale
merupakan suatu membran
yang tipis melekat pada tepi
bawah processus suatu
vertebra menuju ke tepi atas
processus vertebra yang
berikutnya. Ligamentum ini
berhubunganm dengan
ligamentum supra spinosus
dan ligamentum ini didaerah
lumbal semakin sempit.
Myotome
Biomechanics
Range of Motion (ROM) of Cervical

Movement ROM

Flexion 45 derajat

Extension 45 derajat

Lateral Flexion 40 derajat

Rotation 80 derajat
Biomechanics
Atlanto-occipital Joint (C0-C1)
fleksi >< ekstensi
lateral fleksi cervical.
Arthrokinematika pada gerakan
fleksi : condylus yang conveks akan slide
ke arah belakang terhadap facet articularis
yang concaf sebesar 10 derajat.
Sedangkan pada gerakan ekstensi
condylus yang conveks akan slide ke arah
depan terhadap facet articularis yang
concaf sebesar 17derajat.
Biomechanics
Atlanto-axial Joint (C1-C2)
rotasi cervical + fleksi dan ekstensi.
fleksi : akan terjadi gerakan pivot
kedepan dan sedikit berputar pada
atlas terhadap axis (C2) sebesar 15
derajat
ekstensi : gerakan pivot kebelakang
dan sedikit berputar pada atlas
terhadap axis (C2).
Rotasi : atlas berputar disekitar
procesus odonthoid yang sedikit concaf
Biomechanics
. Vertebra joints (C2-C7)
fleksi-ekstensi, rotasi dan lateral fleksi
cervical.
fleksi : permukaan procesus
articularis inferior vertebra superior
yang berbentuk concaf akan slide ke
arah atas dan depan terhadap procesus
articularis superior vertebra inferior
sebesar 40 derajat,.
ekstensi : permukaan procesus
articularis inferior vertebra superior
Biomechanics
rotasi : slide pada procesus
articularis inferior ke belakang dan
bawah pada ipsilateral arah rotasi
dan akan terjadi slide ke arah depan
atas pada sisi contralateral
terhadap procesus articularis
superior vertebra inferior sebesar
45 derajat.
lateral fleksi : procesus articularis
inferior pada sisi ipsilateral slide ke
Surface of Joint
Motion
Pada vertebra cervical yg normal, pusat fleksi dan
ekstensi terletak pada bagian anterior vertebra yg
terletak lebih bawah pada tiap segmen. Akibat dari
pergerakan tersebut adalah ukuran foramen
intervertebral meningkat saat fleksi dan menurun saat
ekstensi.
Peningkatan diameter foramen intervertebral yg
signifikan terjadi pada saat fleksi 20-30 derajat,
yakni sebesar 8-10%
Penurunan diameter foramen intervertebral yg
signifikan terjadi saat ekstensi 20-30 derajat,
yakni sebesar 10-12%
Pathology
(Fracture Cervical)
Epidemology
Kecelakaan merupakan kematian terbanya setelah kanker, jantung, dan
stroke. Penyebab kematian ini karena trauma langsung medula spinalis.
Lokasi fraktur yang paling sering ialah pada C2 diikuti dengan C5 dan
C6 terutama pada usia dekade 3. Penyebab fraktur cervical ialah :
Falling
Crashing
Diving in shallow water
Rotation
hitting
Fraktur Cervical
Merupakan diskontinuitas tulang
satu segmen cervical atau lebih
yang kebanyakan cedera
merupakan hasil tubrukan/benturan
cervicalis. Prognosis yang baik
terjadi jika cedera tidak mengenai
spinal cord
Hiperflexion Tr
Wedge Fracture
Pada kasus ini vertebra terjepit sehingga
berbentuk baji. Ligamen longitudial anterior
dan kumpulan ligamen posterior utuh
sehingga fraktur ini lebih stabil. Disebabkan
oleh force fleksi atau force lateral fleksi
C4

C6
Flexion tear drop
fracture
Force fleksi + kompresi =
ruptur ligament posterior + fraktur
avulsi anteroinferior corpus vertebra
Lesi ini tidak stabil. Tulang cervical akan
tampak fleksi. Pada bagian
anteroinferior corpus vertebra akan
tampak patahan berbentuk segitiga
serta akan terjadi pembengkakan
jaringan lunak.
Clay Shovelers
Fracture
Pada fraktur ini ligamen cervical posterior
teravulsi maksimal dikarenakan gerakan
force fleksi. Hal ini mengakibatkan terjadinya
fraktur oblique pada proc. Spinosus,
biasanya terjadi pada C6-C7 atau Th1.
Odontoid Fracture
Kira-kira 60% dari fraktur C2 terjadi pada processus odontoid. Fraktur
odontoid dapat dilihat pada posisi lateral cervical atau proyeksi open
mouth. Biasanya CT-Scan dibuat untuk lebih meyakinkan.
Tipe 1 : terjadi pada ujung odontoid, jarang terjadi
Tipe 2 : terjadi pada dasar dens dan merupakan fraktur odontoid tersering
Tipe 3 : terjadi pada dasar dens dan berlanjut secara oblique ke arah korus aksis.
Biasanya akan pulih hanya dengan stabilisasi pemasangan traksi cervical.
HiperExtension
Hangman Fracture
Hangmans Fracture merupakan fraktur
yang terjadi pada elemen posterior C2
yang merupakan pars interkularis. Fraktur
jenis ini terjadi kira-kira 20% dari semua
fraktur axis dan biasanya diakibatkan
cedera hiperextension. Dinamakan
Hangman karena sesuai kelainan yang
terjadi pada orang yang dihukum gantung
dengan simpul di depan dagu.
Fraktur Tear Drop
Extension
Force fleksi + kompresi +
ruptur ligament anterior
Lesi ini tidak stabil. Tulang
cervical akan tampak
ekstensi. Pada bagian
anteroinferior corpus
vertebra akan tampak
patahan berbentuk
segitiga serta akan terjadi
pembengkakan jaringan
lunak.
Axial Injuries
Burst Injury
Burst Fracture
Jefferson Fracture
Fraktur Cervical tengah ke bawah
Jefferson Fracture
Fraktur tersering C1 adalah burst fracture (Fraktur
Jefferson)
Mekanisme = Axial loading
Terputusnya kedua ring anterior dan posterior C1
dengaan bergesernya massa lateral ke arah lateral
Fraktur ini paling baik dilihat pada posisi open
mouth dari C1-C2 dan dengan CT-Scan Axial. Bila
patahan tulang tampak bergeser 7 mm pada foto
proyeksi, kemungkinan ligamentum
transversumnya tobek
Jefferson Fracture
Pada pasien yang selamat, fraktur ini
biasanya tidak berhubungan dengan fraktur
medulla spinalis. Namun fraktur ini tidak
stabil dan pertama kali harus ditangani
dengan collar neck.
Tindakan operasi (fusi) ditujukan untuk
kasus yang ligamennya ikut cedera.
Tindakan operasi adalah fiksasi antara
occiut dengan lamina dan pada saat pasca
bedah dipasang jaket halo.
Fraktur Cervical
Tengah Ke Bawah
Complication of
Cervical Fracture
Spinal Cord Injury
Paralysis
Infeksi
Kerusakan Saraf
Ketidaksejajaran dalam
penyambungan dan malunion
Avascular Necrosis
dll
Manajemen
Chief of Complaint &
History Taking
History Taking
Sejak kapan terjadi ?
2 minggu yang lalu
Bagaimana riwayat terjadinya cedera ?
2 minggu yang lalu saya menyelam di
pulau samalona tetapi saya tidak
memperkirakan kedalaman lautannya.
Saya langsung nyebur dan kepala saya
menumbuk batu karang. Saya pingsan
lalu dibawa ke rs oleh teman saya
Kapan bapak dioperasi ?
1 minggu yang lalu
History Taking
Bagaimana perasaan bapak setelah
terkena penyakit ini ?
Pasti sangat terganggu
Dimana letak keluhan ?
Di leher dan sedikit di bahu
Apakah merasa mual atau pusing?
Iya, pada fase awal leher saya patah
Apakah sudah rontgen ?
Iya
Bisa saya lihat hasil rontgennya ?
Tentu
Bagaimana keadaan tidur, makan, BAB,
History Taking
Apakah bapak diberi obat oleh dokter ?
Iya, saya diberi obat penghilang nyeri,
viamin, dan anti infeksi
Apakah ada keluhan lain ?
Sudah tidak ada
Vital Sign
TD = 120/80 mmHg
DN = 72 kali/menit
T = 36 derajat
P = 23 kali/menit
Assimetry
Assimetry
PFGD
Aktif
Nyeri terutama pada gerakan fleksi dan
rotasi cervical
Pasif
Nyeri terutama pada gerakan fleksi dan
rotasi cervical
TIMT
Tudak mampu melawan tahanan
fisioterapis dan terasa nyeri
Assimetry
Palpasi
Suhu
Bagian yang nyeri terasa lebih hangat
Kontur kulit
Ada bekas operasi
Spasme
Upper trapezius, otot-otot group
fleksor cervical
Restrictive
ROM : limited (regi
cervical)
ADL : dressing
Pekerjaan : limited
Rekreasi : limited
Tissue
Impairment
Muskulotendinogen
Spasme dan weakness otot
Osteoarthrogen
Stiffness pada C1 dan C2
Neurogen
-
Psikogen
- penurunan PD, cemas
Spesific Test
VAS
Tes Psikis = HRS-A (Hamilton Rating Scale
for Anxiety)
ROM test
MMT
Tes Provokasi/kompresi
Tes sensasi sensorik
Tes distraksi
ADL test
Pemeriksaan X-Ray/ Ct-Scan/ MRI
Pemeriksaan lab
Spesific Test
VAS
Nyeri diam = 5
Nyeri tekan = 7,5
Nyeri gerak = 5
Spesific Test
Spesific Test
Spesific Test
Spesific Test
Spesific Test
Spesific Test
Spesific Test
Spesific Test
Spesific Test
Diagnosis
Gangguan gerak dan fungsi
gerak cervical akibat fraktur
C2 tipe II pasca operasi 1
minggu yang lalu
Problems
Purposes
Interfensi
Modification
Documentation

Anda mungkin juga menyukai