Anda di halaman 1dari 12

KONSEP

OSTEOPATHY
OLEH
SUDARYANTO, SST.Ft, M.Fis
Prinsip Pemeriksaan Osteopathic
Educational Council on Osteopathic Principles (ECOP) mendefinisikan
filosofi osteopathic sebagai suatu konsep perawatan kesehatan yang
didukung oleh pengetahuan ilmiah yang menggabungkan kesatuan
antara struktur organisme hidup (anatomi) dan fungsi (fisiologis).
Filosofi osteopathic menekankan pada prinsip-prinsip berikut ini :
Tubuh manusia sebagai unit fungsi yang dinamik
Tubuh memiliki mekanisme regulator sendiri yaitu memiliki sifat self-
healing
Struktur dan fungsi saling berhubungan pada semua level
Pengobatan rasional berdasarkan pada prinsip-prinsip tersebut
Penggunaan diagnostik dan manuver teknik berdasarkan pada prinsip-
prinsip tersebut
Prinsip Pemeriksaan Osteopathic
Konsepstruktur dan fungsi dari bagian myofascial dan artikular pada
sistem muskuloskeletal merupakan pemahaman yang melekat pada
diagnostik dan teknik terapeutik osteopathic
Sebagai contoh :
Pengetahuan tentang origo dan insersio otot (anatomi fungsional) adalah
sangat penting untuk aplikasi teknik muscle energy technique
Pengetahuan tentang struktur sendi-sendi vertebra dapat membantu
mengevaluasi mekanikal sendi vertebra dan arah gaya aplikasi dalam
teknik manipulasi HVLA (high velocity low amplitudo)
Prinsip Pemeriksaan Osteopathic
Barrier juga merupakan konsep yang penting dalam pemahaman dan
aplikasi teknik osteopathic.
Dalam osteopathic medicine, terdapat klasifikasi barrier terhadap gerakan :
ROM pasif yang paling besar dalam regio spesifik adalah anatomic range ; batas
gerak pasif dari anatomic range digambarkan sebagai anatomic barrier barrier
ini sangat penting untuk dipahami, dimana gerakan yang melewati titik anatomic
range dapat merusak jaringan dan menghasilkan subluksasi atau dislokasi
Physiologic range adalah gerak aktif dalam struktur anatomic normal yang
melibatkan komponen artikular, myofascial, dan osseous ; batas akhir dari
gerakan physiologic adalah physiologic barrier
Istilah elastic barrier digunakan untuk menggambarkan gerakan antara
physiologic barrier dan anatomic barrier, dimana hambatan berasal dari pasif
myofascial dan ligament stretch
Prinsip Pemeriksaan Osteopathic
Ketika muncul kondisi disfungsional maka terjadi penurunan gerakan atau fungsi
terjadi restrictive barrier diantara physiologic barrier
Adanya restrictive barrier dapat diminimalisasi dengan pengobatan osteopathic
Teknik manipulasi yang menggabungkan aktivasi gaya dapat melepastkan
restrictive barrier, tetapi harus selalu dipertahankan dalam area physiologic
barrier
Suatu pathologic barrier terjadi secara permanen ; berkaitan dengan kontraktur
didalam jaringan lunak, perkembangan osteofit, dan perubahan degeneratif
lainnya (contoh: OA berat)
Practitioner/terapis harus memahami secara sempurna berbagai barrier yang
menyebabkan keterbatasan gerak dan menghindari injury yang lebih berat ;
memilih teknik yang tepat (indirect vs direct) kearah jaringan lunak atau sendi
selama pengobatan
Prinsip Pemeriksaan Osteopathic
Salah satu prinsip yang paling penting dalam diagnosis dan
pengobatan osteopathic adalah mengontrol jaringan, sendi, atau
struktur lainnya didalam keterbatasan gerak yang adaptif secara
normal gerakan yang digunakan dalam teknik pengobatan harus
didalam batas physiologic normal
Dengandemikian, penting untuk mengontrol gerakan didalam teknik
pengobatan dimana gerakan harus selalu dalam batas physiologic,
sedangkan gerakan yang mendekati batas anatomic dapat
meningkatkan risiko kerusakan dengan sedikit peningkatan efisiensi
Contoh, teknik HVLA harus memperhatikan restrictive barrier dimana
hanya 1 2 derajat gerakan yang masih dalam batas physiologic dapat
diaplikasikan teknik tersebut.
Somatic Dysfunction
Somatic dysfunction merupakan diagnostik yang menjadi indikasi
osteopathic manipulation
ECOP mendefinisikan somatic dysfunction sebagai berikut :
Gangguan atau perubahan fungsi dari komponen2 sistem somatic yang terkait
yaitu skeletal, arthrodial, dan struktur myofascial, serta komponen vaskular,
limphatic dan neural yang terkait
Somatic dysfunction dapat diobati dengan menggunakan pengobatan
osteopathic manipulation
Terdapat 3 parameter untuk menggambarkan aspek positional dan gerakan dari
somatic dysfunction :
Posisi bagian tubuh ditentukan oleh palpasi dengan referensi pada struktur didekatnya
Arah dimana gerakan bebas
Arah dimana gerakan terbatas
Somatic Dysfunction
Kriteria somatic dysfunction berhubungan dengan TART : tissue texture abnormality,
asymmetry, restriction of motion, dan tenderness
Dalam terminologi osteopathic, salah satu kriteria tersebut harus ada dalam diagnosis
Penemuan utama dalam diagnosis somatic dysfunction adalah keterbatasan gerak
(berkaitan dengan asimetrik gerakan jika ada), dan perubahan tekstur jaringan
Tenderness (sensitivitas) dapat menjadi gambaran klinis paling menonjol dalam suatu
problem ; tenderness dapat muncul dengan palpasi akibat tekanan atau karena pasien
ingin memunculkan kepercayaan pada dokter/terapis bahwa ada nyeri ; kadang-
kadang muncul nyeri pada satu area tetapi disfungsi primer terletak jauh.
Kondisi akut dan kronik dapat menjadi kriteria pada tipe disfungsi somatik ;
peningkatan panas, lembab, dan hipertoni merupakan karakteristik kondisi akut ;
penurunan panas, kering, atropi, dan tight pada jaringan lunak adalah karakteristik
problem kronik
Somatic Dysfunction
Berdasarkan definisi somatic dysfunction yang mencakup komponen
myofascial dan artikular, maka pemeriksaan palpasi merupakan bagian yang
sangat penting dari evaluasi
Palpasi akan menentukan apakah terdapat komponen myofascial atau
artikular primer (atau kedua2nya) yang terlibat sehingga berkembang
rencana pengobatan yang tepat
Tipe disfungsi spesifik harus diobati dengan teknik tertentu ; contoh,
abnormalitas texture jaringan yang bersifat primer pada fascia harus diobati
dengan teknik terbaik yang dapat mempengaruhi perubahan texture tersebut
(seperti myofascial release), sedangkan teknik lainnya tidak memiliki efek
nyata pada jaringan spesifik yang terlibat (seperti teknik HVLA)
Sebaliknya,disfungsi artikular harus diobati dengan teknik artikular seperti
teknik HVLA sedangkan teknik myofascial release kurang tepat
Somatic Dysfunction
Beberapa disfungsi visceral dapat mempengaruhi secara langsung
area somatik (seperti usus kecil yang mengalami adhesion)
Sebaliknya,beberapa disfungsi somatik dapat menyebabkan reaksi
didalam sistem saraf autonom dan menghasilkan beberapa gambaran
klinis
Pemeriksaan Fisik dalam Osteopathic
Pemeriksaan fisik osteopathic yang terbaik adalah berdasarkan pada
riwayat pasien dan gambaran klinis
Pada awal pemeriksaan, dianjurkan melakukan observasi terhadap
postur statik dan dinamik (gait dan regional ROM)
Setelah
observasi dilakukan pemeriksaan ROM aktif dan ROM pasif
untuk mengidentifikasi abnormalitas
Kemudian, dilakukan pemeriksaan palpasi :
Diawali dengan observasi area pada vasomotor, dermatologic, atau
perkembangan abnormalitas
Evaluasi temperatur
Menggunakan pendekatan lapis demi lapis untuk memeriksa/mengevaluasi
teksture jaringan dari lapisan superfisial sampai lapisan deep

Anda mungkin juga menyukai