Anda di halaman 1dari 34

PENGENALAN TERAPI

MANIPULASI

SAFUN RAHMANTO
Deskripsi Mata Kuliah
• Mata kuliah ini membahas tentang
anatomi biomekanik ekstemitas; meliputi
ostekinematika, arthrokinematika, bentuk
sendi, hukum sendi, posisi sendi sebagai
landasan penerapan teknik teknik manual
terapi.
• Teknik teknik manual terapi meliputi;
traksi, kompresi, translasi yang dapat
diterapkan pada musculoskeletal maupun
neuromuskuloskeletal pada daerah
ekstremity
• Dalam melakukan proses manual terapi ini
tetap mengkaji objek formal fisioterapi
( gangguan gerak dan fungsi)
Kopetensi Mata Kuliah
• Mengetahui, memahami dan
mengimplementasikan tentang
anatomi terapan dan
biomekanika pada pesendian
dan konsep dasar teknik manual
terapi pada ekstremitas inferior
dan superior yang dikaitkan
dengan gerak, sikap dan fungsi
persendian tersebut
• Terapi manual, atau terapi manipulatif, adalah
pengobatan fisik terutama digunakan oleh
terapis pijat, fisioterapi, okupasi terapis, ahli
tulang, ahli osteopati, dan dokter osteopathic
untuk mengobati nyeri muskuloskeletal dan
disability ; itu paling sering termasuk kneading
dan manipulasi otot, mobilisasi sendi dan
manipulasi sendi
• Teknik manipulatif
diperkenalkan untuk Sejarah
penyembuhan tradisional pada
abad 19 oleh dokter Amerika
Andrew Taylor Still (1828-19l7).
• Tahun 1874 mendirikan Sekolah
Osteopati di Kirksville, USA.
• Beberapa siswanya mendirikan
sekolah di Eropa, seperti British
School of Osteopathy &London
College of Osteopathy
Arti umum: suatu terminologi untuk mewadahi
segala bentuk teknik gerakan pasif yg digunakan
untuk menangani gangguan muskuloskeletal

Sebagai teknik: teknik gerakan


pasif yang dilakukan secara
cepat sehingga gerakan
tersebut sudah selesai
sebelum pasien dapat
mencegahnya

MANIPULASI
MOBILISASI
Adalah suatu gerakan pasif yang dilakukan
sedemikian rupa (berkaitan dengan
kecepatan gerak) shg pasien, apabila
menginginkan dapat menghentikan
gerakan yg dilakukan.
• Definisi terapi manipulasi dan mobilisasi
ini tiap sekolah, tiap praktisi dapat
berbeda-beda
• Banyak ahli juga mengatakan: manipulasi,
mobilisasi dan gerakan pasif dianggap
sama
OSILASI:
Adalah suatu gerakan yang dilakukan secara ritmis
dengan amplitudo tetap
• Osilasi untuk vertebrae dapat
dilakukan melalui: proc.tranversus,
proc.spinosus dengan arah yang
ber-beda2
• Kecepatan: lambat ( 1 kali/2 detik)
cepat ( 3 kali/1 detik)

TEKNIK TERAPI
Efek/manfaat(Oostendorp, 1988):
>mengurangi nyeri
>menambah LGS
>menurunkan spame otot
>memperbaiki sirkulasi darah

Penggunaan osilasi:
>Sebagai persiapan mobilisasi
>Sebagai interval sewaktu mobilisasi
>Sebagai mobilisasi segmen grk2 yg
terbatas (tanpa nyeri)
>Sebagai penutup mobilisasi setelah dipero
leh tambahan LGS yang bebas
GRADASI OSILASI

I. Gerak dg amplitudo kecil pada awal LGS


II. Gerak dg amplitudo besar, tetapi tidak sampai
pada akhir LGS
III. Gerak dg amplitudo besar, pd akhir LGS
IV. Gerak dg amplitudo kecil, pd akhir LGS
TRAKSI
Adalah upaya merenggangkan dua atau lebih vertebrae
ke arah longitudinal.

Macam2 Traksi:
1. Traksi kontinyu
2. Traksi ritmis
3. Autotraksi ritmis
4. Traksi manipulatif
Traksi ritmis
Tujuan:
• Mengurangi nyeri
Mekanisme pengurangan nyeri: stimulasi pada
serabut saraf aferen tipe II dan III yg berasal dari
sendi, otot dan kulit menyebabkan aktivitas neuron2
vasoconstrictor pra dan postganglioner dihambat,
dan mengaktifkan mekanisme inhibisi
terhadaptransmisi nocosensoris (Oostendorp, 1988)
Lanjutannya…

• Menurunkan tonus otot(hypertones). Apabila traksi


ritmis dilakukan dalam batas nyeri(yg dpt
ditoleransi), setelah beberapa saat kmd, akibat
pengaruh SSP maka aktivitas gamma menurun
sehingga tonus otot juga turun(Cranenburgh, 1988)

• Memperbaiki mobilitas sendi


MOBILISASI SPESIFIK
Adalah suatu mobilisasi (gerakan pasif) dimana bagian
tubuh yang dikontrol, bagian yg digerakkan, arah
gerakan dan ritme gerakan sudah tertentu
TUJUAN:
1. Memperbaiki kemampuan gerak segmen tertentu dg
jalan meregang kapsuloligamenter dan otot yg
memendek, menghilangkan kekakuan,dll
2. Menghilangkan/mengurangi aktivitas nocisensorik
3. Memperbaiki peredaran darah dan trofik
4. Memperbaiki fungsi kinematis dan statis kolumna
vertebralis
Tujuan:

1. Sama dengan mobilisasi


2. Memperbaiki posisi patologis
3. Memperbaiki kekakuan sendi pada LGS akhir
setelah mobilisasi
4. Memutus lingkaran patofisiologis akibat
neuro-reflektoris dll.
Contraindications to Manual Therapy
Absolute
 Bacterial infection
 Malignancy
 Systemic localized infection
 Sutures over the area
 Recent fracture
 Cellulitis
 Febrile state
 Hematoma
 Acute circulatory condition
 An open wound at the treatment site
Contraindications to Manual Therapy
Absolute
Osteomyelitis
Advanced diabetes
Hypersensitivity of the skin
Inappropriate end feel (spasm, empty, bony)
Constant, severe pain, including pain which
disturbs sleep, indicating that the condition is
likely to be in the acute stage of healing
Extensive radiation of pain
Pain unrelieved by rest
Contraindications to Manual Therapy
Relative
 Joint effusion or inflammation
 Rheumatoid arthritis
 Presence of neurological signs
 Osteoporosis
 Hypermobility
 Pregnancy
 Dizziness
Pemahaman Anatomi Terapan
• Model sendi
– Fisiologi
– Aspek sindesmologi
– Kesatuan kinesiologis
– Histologis
– Neuroanatomi-fisiologi
Osteokinematic
• Analisis gerak sendi
Aspek mekanis sendi dilihat dr gerak tulangnya
• Jenis gerak
Bidang gerak & sumbu
gerak
Arthrokinematic Roll-
slide
• Analisis gerak dg
memandang gerak antar
pemukaan sendinya
• Traction-Compression;
• Translation.
• Spin.
Jaringan Spesifik: Jaringan Ikat
• Merupakan komponen hampir seluruh jaringan tubuh.
• T.a. Cells, Collagen, elastin dan matrix
• Dihasilkan oleh fibroblast Fibroblas menghasilkan
collagen dan matrix
Kekuatan oleh collagen,
kelenturan oleh elastin dan
viscositas matrix
Struktur Jaringan Spesifik
• OSTEOGEN
– T.a. collagen, osteoblast, osteocyte,
osteoclast dan matrix dg komponen
pengisi calcium
– Bersifat lentur terhadap tekanan axial
dan tangensial
– Memelihara posisi/sikap dan
membentuk gerak tubuh secara
pasif., melindungi organ tubuh
– Memproduksi erythrocyte
– Menyimpan cadangan calcium

Kekuatan oleh kandungan calcium, kelenturan oleh collagen


Struktur Jaringan Spesifik
• CHODRIUM-MENISCUS-DISCUS
– T.a. collagen, chondroblast,
chondrocyte dan matrix dg komponen
utama, GAG’s, proteoglycans,
hyalluronic acid.
– Fungsi sbg: shock absorber, melicinkan
gerak (scratch resistant), mengarahkan
gerak.
– Terdapat pada facets dan discus
intervertebralis

Kelenturan oleh kadar air-GAGs, kekuatan oleh


collagen, pertautan oleh proteoglicans
Struktur Jaringan Spesifik
• CAPSULOLIGAMENTAIR
– T.a. tunica fibrosa bag. luar
dan membr sinovialis bag
dalam.
– Ligament mrpk penebalan
tunica fibrosa atau berdiri
sendiri.
– Stabilisator sendi pasif
– Mengarahkan gerak sendi
– Memproduksi synovium
– T.a. serabut collagen yg sejajar
bersilangan, elastin; cell
fibroblast, dan matrix.
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
• MUSCULOTENDINOGEN
– Otot rangka melekat pa tulang/fascia
melalui tendon.
– Otot tipe I (red/tonic) tipe II
(white/phasic).
– Terbungkus oleh jar ikat.
– Sbg. Stabilisator aktif dan penggerak
sendi.

Komponen contractile oleh myofrile,


komponen penunjang /static oleh jar.
ikat
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
NEUROGEN:
• Motoris: A dlm satu motor
unit; symaps spinal cord dan
cortex motorc
• Sensoris: Ujung sensor; A, A,
A dan C; synapstic spinal;
cortex sensoric
• Vegetatif: sympathhic dan para
sympatic

Terdapat integrasi senso-motoric-vegetatif


PATHOLOGY • INFLAMASI
– Tissue respons thd injury
• Jar ikat, Jar otot, Tulang, Jar
mitochondria
– Regenerasi
• Collagen wound healing
– Aktualitas patologi
• Tanda2: Tumor, dolor, calor, rubor,
dan fungsiolesa.
• Penting dlm penentuan metoda
dan dosis intervensi
– Pd spine referred pain luas dan
jauh
WOUND HEALING PROCESS
Injury

Algogene.
Tissue damage & 20 - 30
Fibrin menutup luka haemorrhage menit

Inflamasi primer
Inflemasi neurogenik Inflamation 24 - 36 jam
Gejala radang

Proliferasi Produksi Remodeling

<3-4 hr;Cell <3 mgg; produksi <3 bl; resorbsi


pertahanan & collagen maksimal collagen,
fibroblast penyesuaian bentuk
semula
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI
• Collagen adhesion
– Menimbulkan contracture
– Bila ada inflamasi jumlah sangat
besar shg kontraktur berat
– Collagen waving + cross links
– Dpt timbul myofascial pain
– Dpt jadi fibrosis
en
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI
la g
ol
tin
 c g & s•
in link
Capsule & Ligament contracture
la s v
a ss
l e w – Collagen waving + cross links
n l cro
Jm e
ag ma
ll
Co nor – Seluruh capsule sendi  capsullar
ab pattern.
– Pada
 Muscle tightness aging  jumlah elastin menurun
& Contracture

– Sinovium
Otot tonic (red muscle) meningkat nutrisi kurang
– Tightness (myofibrile) / contracted (connective tissue)
 Muscle weakness & Atrophy
– Otot phasic (white muscle)
– Kelemahan & atrofi.
– Kekuatan berbading lurus dg besarnya otot.
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI

• Bone osteoporosis
– Lebih karena menurunnya circulatory, jml
fibroblast & osteoblast rendah
– Pada aging atau immobilisasi
– Aktifitas osteoclast > osteoblast
– Karena beban tulang menurun
– Ditanggulangi dengan aktifitas pembebanan
Infl tulang.
am
Cir
cu asi  – Pada spine: compression fracture 
lat
or kyphosis
y
INAKTIFITAS & IMMOBILISASI

• Circulatory disturbance
– Aktifitas turun  COP turun, tensi turun, nadi
meningkat.
– Stasis dpt timbul deep vein thrombosis/
thrombophlebitis  hati2 imboli
– Reflex vasoconsrtiction turun  orthostatic
hypotension
– Hiperaktifitas simphatic: ketegangan abnormal
kulit punggung
– Suhu tubuh menurun
INAKTIFITAS &
IMMOBILISASI
• Gangguan Neurogenik
– Penurunan aktifitas neurotransmiter.
– Ambang rangsang  motoneuron turun
 reflex turun, muscle contraction
lamban-perlu kalori besar.
– Ambang rangsang A , A, A menurun
 reflex turun, keseimbangan turun
 Skin atrophy
– Akibat circulasi kulit turun, reflex dilatasi  turun kulit kering, keriput,
pucat, dingin.
– Sensasi turun  hati2 decubitus.
 Gangguan respiratory, ginjal, gastrointestinal,
psicologis, dll.

Anda mungkin juga menyukai