Anda di halaman 1dari 49

Kelompok 3 Keselamatan Kimia : Arga Aquarbuana

Agil Hardiyanto
Annisa Eka Tsana
Lintang Prawiswari
Budi Kurniawan
Azel Parera

UNIVERSITAS BALIKPAPAN
PROGRAM STUDI D4-K3
INSEKTISIDA
A. Pemakaian Insektisida

Insektisidaadalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai


untuk membunuh serangga.
Dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya pestisida persistensi
tinggi, maka jenis bahan aktif yang memiliki persistensi tinggi saat ini seperti
arsenical, chloradane, aldrin, dieldrin dan DDT telah digantikan dengan jenis
bahan aktif yang memiliki persistensi rendah guna mengurangi efek
pencemaran lingkungan dan bahaya keracunan. Bisa diganti memakai bahan
aktif dari golongan organofosfat dan karbamat yang memiliki persistensi
lebih rendah serta efektif untuk mengendalikan hama tanah (soil borne) dan
hama daun. Persistensi rendah brarti waktu yang efektif dari residu pestisida
untuk menjadi racun bagi hama pengganggu. Lebih sempit , sehingga harus
di semprotkan sedekaqt mungkin dengan saaat hama melakukan aktifitas
terbanyak.
Sifat beberapa bahan aktif insektisida

Bahan Aktif Sifat Bahan Aktif Contoh Merk Dagang


Diazinon Berspektrum luas, Dizinon 60 EC, Dizinon
merupakan racun 10 G, Neocidol 40 WP
moderat dari
golongan
organofosfat,
nonsistemik, tingkat
Klopirifos residu moderat Dursban 20 EC, Lantrek
400 EC
Berspektrum luas,
racun moderat dari
golongan
Karbaril organosfat dan
residu moderat

Daya racun
rendah, selektif dan
Acephat residu moderat Orthane 75 SP
Indovin 85 SP,
Petrovin 85 WP
Cara bekerja racun dan contoh bahan aktif
insektisida
Jenis Insektisida Contoh bahan aktif
Sistematik Tiametoksam, Fenamitos

Kontak Abamektin, Alfa dan Beta


Sipermentrin, MIPC, Diazinon

Kontak dan Lambung Bensultap, BPMC, Profenofos,


Fluferoksuran, Pimetrozin,
Imidakplorit, Deltamerin,
Klorpirifos,
Sistemik, kontak, lambung
Karbofuran, dimetoat
Perenapasan
Aluminium fosfida, Sulfuril florida,
metil bromida
Contoh produk
insektisida

https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Ffaedahjaya.com%2Fgambar%2Fpestisida%2Finsektisida
%2Finsektisida.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Ffaedahjaya.com%2Finsektisida&docid=p4bZtYwllINnlM&tbnid=BHVY53T3bcxEqM
%3A&vet=1&w=887&h=244&bih=490&biw=1093&ved=0ahUKEwj34-GAsY7QAhVMMY8KHQN2B9sQMwghKAAwAA&iact=mrc&uact=8
https://www.google.co.id/search?q=insektisida&espv=2&biw=1093&bih=530&so
urce=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj_56m1po7QAhVFQ48KHaVO
Contoh hama yang dibasmi menggunakan
insektisida
FUNGISIDA
B. Penggunaan Fungisida
Fungisidaadalah jenis pestisida yang secara khusus dibuat dan
digunakan untuk mengendalikan (membunuh, menghambat atau
mencegah) jamur atau cendawan patogen penyebab penyakit.

Fungi atau jamur merupakan penyebab bagi penyakit infeksi pada


tanaman jamur adalah organisme tingkat rendah yang tidak memiliki
klorofil, sehingga tidak dapat mengolah makanan sendiri karna itu jamur
memperoleh makanan dari sumber lain atau bisa juga dianggap sebagai
parasit. Fungisida digunakan jika usaha-usaha lain telah di laksanakan
secara maksimal. Sebagai tindakan preventif fungisida dapat di
aplikasikan sebelum terjadi serangan jamur yaitu di saat kondisi
lingkungan sangat menghuntungkanbagi pertumbuhan jamur, seperti
saat tempratur dan kelembaban udara yang tinggi. Tindakan ini
bertujuan mencegah penetrasi jamur kedalam jaringan tanaman.
Fungisisda yang di semprotkan biasanya memiliki Spektrum
pengendalian yang luas dengan menggunakan dosis dan konsenterasi
yang rendah dan dapat juga digunakan jenis fungisida yang bersifat
fungistatik untuk menghambat tumbuhnya spora yang jatuh di
permukaan tanaman.
Sifat beberapa golongan dari bahan aktif
fungisida

Golongan Sifat Bahan Aktif Merek


Dagang
Benzimidazol Sistemik, Banomil Benlate
es menghambat
pembelahan
sel Chlorothalonil Daconil
Nitril Cepat
menguap,
mengganggu Metalaxyl Ridomil Gold
Phenilamid fungsi sel
Sistemik,
menghambat Thiram Rootone F
Carbamat sintesis RNA Maneb Phycozan,
Kontak, Manocozeb Trineb
Spektrum luas, Propamocarb Dithane,
menghambat Manzate
respirasi Previcur N
Cara bekerja racun dan contoh bahan aktif
fungisida
Jenis Fungisida Contoh bahan aktif
Sistemik Triadimenol, triadimefon, benomil,
mankozeh, dimetomorf, Pirazofos,
Aluminium fosetil, karbendazim

Kontak Asama fosfit, klorotalonil, Folpet,


Bitertanol, Tembaga hidroksida

Spektrum luas Mankozeb, Metil tiofanat, difenokonazol,


karbendazim, klorotalonil,

Spektrum sempit Maneb, triflumizol, prokloraz, PCNB,


Metalaksil
Contoh produk fungisida

https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Ffaedahjaya.com%2Fgambar%2Fpestisida%2Ffungisida
%2Ffungisida.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Ffaedahjaya.com%2Ffungisida&docid=ry5jgA4JrkVt4M&tbnid=IkkIGFkh1wylfM
%3A&vet=1&w=887&h=244&bih=490&biw=1093&ved=0ahUKEwi99ZKPr47QAhVEuo8KHbKyDx4QMwghKAAwAA&iact=mrc&uact=
https://www.google.co.id/search?
q=insektisida&espv=2&biw=1093&bih=530&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj_56m
1po7QAhVFQ48KHaVOAOgQ_AUIBigB#tbm=isch&q=fungisida&imgrc=_mPeCRM97DLeZM%3A
HERBISIDA
c. Penggunaan Herbisida
herbisida purna-tumbuh (post emergence)
yang bersifat selektif dapat digunakan untuk
mengendalikan gulma berdaun lebar,
golongan teki, dan beberapa jenis rumput.
Keunggulan herbisida selektif ini adalah tidak
membahayakan beberapa jenis tanaman
pokok yang disarankan pada labelnya. Jadi,
dengan menggunakan herbisida purna
tumbuh yang selektif, kita dapat mematikan
gulma tanpa harus khawatir tanaman pokok
rusak akibat terkena semprotan herbisida.
Meskipun demikian, tentunya penggunaan
herbisida ini harus sesuai dengan petunjuk
Cara bekerja racun dan contoh bahan aktif
herbisida
Jenis Herbisida Contoh bahan aktif
Purna tumbuh Sistemik 2,4 D, Dikamba, Imazapik,
Selektif Imazakuin, Klium MCPA

Oksifluoren
Pruna tumbuh Kontak
Selektif Ametrin, Atrazin, Etil
karfentrazan, Diuron,
Purna dan Pra-tumbuh Metilmetsulfuron
Sistemik Selektif
Sulfosat
Purna dan Pra-tumbuh
Sistemik Spektrum luas
Bentazon
Purna tumbuh Kontak
Spektrum luas
Gilfosat, Amonium, glufosinat
Purna tumbuh Sistemik
Spektrum luas
Etil pirazosulfuron, klomazen,
Contoh produk Herbisida

https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Ffaedahjaya.com%2Fgambar%2Fpestisida
%2Fherbisida%2Fherbisida.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Ffaedahjaya.com
%2Fherbisida&docid=L7VdLm9ObdJxBM&tbnid=BNYa_Brx9b_wZM
https://www.google.co.id/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fkresna.co.id%2Fsarikresnakimia%2Fwp-content
%2Fuploads%2F2014%2F11%2FHerbisidaas-626x142.png&imgrefurl=http%3A%2F%2Fkresna.co.id
%2Fsarikresnakimia%2Fid%2Fproduk%2Fherbisida%2F&docid=SQnhvwxCYtPHJM&tbnid=4sPj9PO7jaZ-KM
%3A&vet=1&w=626&h=142&bih=490&biw=1093&ved=0ahUKEwjisPHqto7QAhVCu48KHahACuwQMwhDKBkwGQ&i
act=mrc&uact=8
SURFAKTAN
d. Pemakaian
Surfaktan
Surfaktanadalah suatu zat yang mempunyai kemampuan
untuk menurunkan tegangan permukaan (surface tension) suatu
medium dan menurunkan tegangan antarmuka (interfacial
tension) antar dua fase yang berbeda derajat polaritasnya

Pemakaian surfaktan dangat disarankan untuk usaha pertanian


yang beroirentasi pada keuntungan untuk meningkatkan
efesiensi penggunaan pestisida. Surfaktan menurunkan
tegangan permukaan air, sehingga kabut semprot yang jatuh ke
daun tidak membentuk butiran, tetapi menyebar keseluruh
permukaan daun. Selain itu, surfaktan berfungsi sebagai perekat
yang menyebabkan pestisida bertahan lebih lama di permukaan
daun dan tidak mudah tercuci oleh hujan. Dengan pemakaian
surfaktan, konsentrasi dan dosis pestisida yang digunakan dapat
dikuranghi dan frekuensi penyemprotan dapat diperpanjang .
Beberapa contoh merek dagang dan bahan aktif
surfaktan
Merk Dagang Bahan Aktif

Sandowit Alkilaril poliglikol eter 958 g/l


Agristick Alkilaril poliglikol eter 400 ml/l
Tenac Sticker Fiona 78/81/HVI 650 80%
Agral 900 Kondesat monil fenol etilen oksida 920 g/l
Citowet Alkilaril poliglikol eter 1050 g/l
Ingrostick Alkil orefin aromatik polimer 45%
contoh surfaktan
SPRAYER
Pengertian
Alat penyemprot (Sprayer) digunakan untuk mengaplikasikan sejumlah
tertentu
bahan kimia aktif pemberantas hama penyakit yang terlarut dalam air ke
objek semprot
(daun, tangkai, buah) dan sasaran semprot (hama-penyakit). Efesiensi
dan efektivitas alat
semprot ini ditentukan oleh kualitas dan kuantitas bahan aktif tersebut
yang terkandung di
dalam setiap butiran larutan tersemprot (droplet) yang melekat pada
objek dan sasaran
semprot.
Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan,
larutan atau
suspensi menjadi butiran cairan (droplets) atau spray. Sprayer
merupakan alat aplikator
pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan
pengendalian hama &
penyakit tumbuhan. Sprayer juga didefinisikan sebagai alat aplikator
pestisida yang sangat
diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama &
penyakit tumbuhan.
Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi
yang dapat dikeluarkan
Fungsi
Fungsi utama sprayer adalah untuk memecahkan cairan
yang disemprotkan menjadi tetesan kecil (droplet) dan
mendistribusikan secara merata pada objek yang
dilindungi.
Kegunaan khusus sprayer sebagai berikut:
O Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan
memberantas hama.
O Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan
memberantas penyakit.
O Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan
memberantas gulma.
O Menyemprotkan pupuk cairan.
o Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk
tujuan tertentu.
Tujuan Sprayer

Agar mampu melakukan kalibrasi serta mnentukan jumlah pelarut


untuk kebutuhan budidaya tanaman tertentu.
Jenis-jenis Sprayer
1) Knapsack Sprayer
Knapsack sprayer atau dikenal dengan alat semprot punggung. Sprayer
ini paling
umum digunakan oleh petani hampir di semua areal pertanian padi,
sayuran, atau
diperkebunan.
Prinsip kerjanya adalah :
Larutan dikeluarkan dari tangki akibat dari adanya tekanan udara melalui
tenaga
pompa yang dihasilkan oleh gerakan tangan penyemprot. Pada waktu
gagang pompa
digerakan, larutan keluar dari tangki menuju tabung udara sehingga
tekanan di dalam tabung meningkat. Keadaan ini menyebabkan larutan
pestisida dalam tangki dipaksa keluar melalui klep dan selanjutnya diarahkan
oleh nozzle bidang sasaran semprot. Tekanan udara yang dihasilkan oleh
pompa diusahakan konstant, yaitu sebesar 0,7 1,0 kg/cm2 atau 10-15 Psi.
Tekanan sebesar itu diperoleh dengan cara mempompa sebanyak 8 kali.
Untuk menjaga tekanan tetap stabil, pemompaan dilakukan setiap berjalan 2
langkah pompa harus digerakan sekali naik-turun. Kapasitas tangki knapsack
sprayer bervariasi berkisar antara 13, 15, 18, 20 tergantung mereknya.
Contoh knapsack sprayer antara lain Merek Solo, Hero, CP 5, Matabi,
Jenis-jenis Sprayer

https://www.google.co.id/search?
q=Sprayer&rlz=1C1CHBH_enID711ID711&espv=2&biw=1350&bih=632&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKE
Jenis-jenis Sprayer
2) Motor Sprayer
Sprayer jenis ini mengunakan mesin sebagai tenaga penggerak pompanya yang
berfungsi untuk mengeluarkan larutan dalam tangki. Cara penggunaan motor sprayer
bervariasi tergantung jenis dan mereknya, antra lain digendong di punggung, ditarik
dengan
kendaraan, diletakan di atas tanaH, dibawa pesawat terbang, dan sebagainya. Contoh
motor
sprayer adalah mist blower power sprayer, dan boom sprayer.
Keuntungan dengan menggunakan motor sprayer terutama kapasitasnya sangat luas
dengan waktu yang relatif singkat, dapat menembus gulma sasaran walaupun sangat
lebat
dan minim tenaga kerja.

Kelemahannya :
a. Harganya relatif mahal dan biaya pengoprasian serta perawatannya yang juga
mahal.
b. Tidak dianjurkan pada tanaman yang masih muda karena dikhawatirkan drift
merusak tanaman.
c. Motor sprayer harus dirawat secara rutin meliputi servis, penggantian suku cadang,
dll.
Jenis-jenis Sprayer

https://www.google.co.id/search?
q=Sprayer&rlz=1C1CHBH_enID711ID711&espv=2&biw=1350&bih=632&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKE
Jenis-jenis Sprayer
3) CDA Sprayer
Berbeda dengan 2 jenis sprayer sebelumnya, CDA sprayer
tidak menggunakan
tekanan udara untuk menyebarkan larutan semprot ke
bidang semprot sasaran, melainkan
berdasarkan gaya grafitasi dan putaran piringan.Cara
kerjanya adalah: larutan mengalir dari tangki melalui
selang menuju nozzle, diterima oleh putaran piringan
bergerigi (spining disc), dan disebarkan ke arah bidang
sasaran. Putaran piring digerakan oleh dinamo dengan
sumber tenaga bater 12 volt. Putaran piringan sebesar
2.000 rpm dan butiran yang keluar seragam dengan
ukuran 250 mikron. Ukuran 250 mikron merupakan ukuran
optimal untuk membasahi permukaan gulma.
Jenis-jenis Sprayer

https://www.google.co.id/search?
q=Sprayer&rlz=1C1CHBH_enID711ID711&espv=2&biw=1350&bih=632&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKE
Jenis Pompa Sprayer
Berdasarkan keseragaman bentuk butiran yang dihasilkan maka
alat semprot ini disebuat CDA (controlled Droplet Application).
Contoh CDA sprayer antara lain: Mikron herbi 77, Samurai, dan
Bikrky.
Sprayer dikelompokan berdasarkan tenaga penggerak dan jenis
pompa sprayer :
1.Berdasarkan tenaga penggerak
a.Sprayer dengan Penggerak Tangan (Hand Operated Sprayer)
oAtomizer (Hand sprayer)
oSprayer otomatis (Compressed air sprayer)
oSprayer semi otomatis (Knapsack sprayer)
oBucket sprayer
oBarrel sprayer
oWheel barrow sprayer
oSlide pump sprayer
Jenis Pompa sprayer

b.Sprayer Bermotor (Power Sprayer)


Hydraulic sprayer
Blower sprayer
Hydro pneumatic sprayer
Aerosol generator
Jenis Pompa Sprayer
2.Berdasarkan pompa sprayer

a.Pompa tekanan udara yaitu memompa udara ke dalam tangki cairan dan
menekancairan ke nozzle.
oSprayer otomatis (Compressed air sprayer)
oHydro pneumatic sprayer

b.Pompa cairan yaitu memompa cairan langsung ke nozzle.


oSprayer semi otomatis
oBucket sprayer
oBarrel sprayer
oWheel barrow sprayer
oSlide pump sprayer
oPower hydraulic sprayer

c.Pompa penghembus udara


oAtomizer (Hand sprayer)
oPower blower sprayer
Bagian-Bagian
Bagian-bagian utama sprayer secara umum meliputi
nozzle, pompa, pipa penyalur, saringan, tangki cairan
dan sebagian dilengkapi dengan alat pengukur
tekanan serta klep pengatur semprotan. Dari bagian-
bagian di atas, nozzle meruapakan bagian yang
terpenting.
Nozzle adalah bagian sprayer yang menentukan
karakteristik semprotan ; yaitu pengeluaran, sudut
penyemprotan, lebar penutupan, pola semprotan,
dan pola penyebaran yang dihasilkan. Nozzle dibuat
dalam bermacam-macam disain. Setiap tipe butiran
cairan yang khas dihasilkan oleh nozzle yang khas
sesuai dengan kebutuhan.
NOZZLE
Tipe-tipe nozzle
oCentrifugal nozzle yaitu bentuk nozzle yang paling
banyak dijumpai, dibuat dengan sudut penyemprotan
yang lebar dan dengan berbagai model pola
penyemprotan dan kapasitas.
oFlooding nozzle yaitu menghasil semprotan dengan
model semburan. Nozzle ini disebut juga fan spray nozzle.
oTwo-fluid atomizer yaitu menghasilkan droplet yang
sangat halus dan menghindarkan pemborosan cairan,
tetapi membuthkan tenaga yang lebih besar daripada
tipe-tipe yang lain.
oRotary atomizer yaitu digunakan untuk pekerjaan besar,
menyemprotkan cairan dalamjumlah besar dengan gaya
sentrifugal dan mempunyai pola penyebaran 360 o.
Komponen-komponen nozzle :

oBody
oPenyaring
ospuyer (nozzle tips), dannozzle
cap
Macam-macam Nozel Pada
Sprayer
Hallow cone nozzle
Carayang menarik ke dalam nozzle mengalami
pemusingan hingga penyebaran butiran
cairannya akan berbentuk cincin. Besar kecilnya
ukuran sprayer kecuali ditentukan oleh tekanan
yang diberikan juga ditentukan oleh tekanan yang
diberikan juga ditentukan oleh jarak pemusingan
cairannya. Makin panjang lintasan pemusingan
yang ditempuh, makin besar ukuran spray, tetapi
makin kecil diameter penyebaran butiran
sprayernya. Keuntungan penggunaan nozzle ini
karena dapat diperoleh penyebaran ukuran
butiran spray yang seragam.
HOLLOW CONE NOZZLE

https://www.google.com/search?q=hollow+cone+nozzle&client=firefox-
b&biw=1366&bih=696&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjEyc76t47QAhVGP48KHaP6BacQ_AUICCgB#imgrc=5Ro
Solid-cone nozzle

Nozzle ini merupakan hasil modifikasi dari hallo


cone nozzle. Prinsip pembentukan spray hampir
sama dengan hollo cone nozzle tetapi pada solid
cone nozzle diberikan tambahan internal axiat jet
yang tepat ukurannya yang akan memukul cairan
di dalam nozzle yang sedang berputar. Dengan
pemukulan tersebut cairannya akan menjadi
makin turbulance dan aliran cairannya menjadi
hancur, meninggalkan nozzle dalam bentuk
butiran spray, dengan penyebarannya akan
berbentuk lingkaran penuh.
SOLID CONE NOZZLE

https://www.google.com/search?q=solid+cone+nozzle&client=firefox-
b&biw=1366&bih=696&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjEyc76t47QAhVGP48KHaP6BacQ_AUICCgB#imgrc=5Ro
Fan type nozzle
Type ini dibuat dengan jalan membuat potongan halus
atau saluran yang menyilang permukaan luar dari
arifice plate (plat tarikan). Bentuk tersebut
menyebabkan cairan yang meninggalkan nozzle akan
berupa lembaran tipis seperti kipas, yang kemudian
akan pecah menjadi butiran-butiran spray, dengan
penyebarannya akan berbentuk elips penuh.
Kelemahan nozzle ini mempunyai ukuran butiran
cairan yang tidak merata. Terutama pada bagian ujung
tepi penyemprotan, terdapat pengumpulan ukuran
butiran yang besar-besar. Nozzle tipe ini kebanyakan
dipakai pada sprayer bertekanan rendah (20-100 psi)
untuk pengendalian herba.
Fan Type Nozzle

https://www.google.com/search?q=flat+fan+nozzle&client=firefox-
b&biw=1366&bih=696&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjEyc76t47QAhVGP48KHaP6BacQ_AUICCgB#imgrc=5Ro
Adapun bagian-bagian beserta fungsi dari masing-masing komponen
Knapsack
Sprayer tersebut adalah :

1. Tangki (tank)
Merupakan tempat herbisida atau larutan lainnya diisikan. Volumenya dapat
berbedabeda tergantung dengan tipe dari sprayer masing-masing. Dari bahan plat
tahan karat,untuk menampung cairan.
2. Pengaduk (agitator)
Untuk mengaduk larutan herbisida yang ada di dalam tangki. Pengadukan dimaksukan
agar suspensi atau campuran larutan herbisida dapat tersebar merata dan tidak
mengendap, sehingga tidak menyumbat nozzle.
3. Unit pompa (pump)
Yang terdiri dari silinder pompa, dan piston dari kulit. Untuk memberikan tekanan
kepada larutan herbisida, sehingga larutan dapat dikeluarkan dari tangki dan
mengalir melalui selang dan keluar pada nozzle.
4. Pengatur tekanan (pressure gauge)
Untuk mengatur tekanan terhadap besar kecilnya volume cairan yang dikeluarkan,
sesuai dengan kebutuhan.
5. Saringan (strainer)
Untuk menyaring larutan yang akan dimasukkan ke dalam tangki. Hal ini dilakukan
supaya tidak ada zat lain yang terikut sehingga dapat merusak dan menyumbat
nozzle.
6. Penutup
ntuk menutup tangki, supaya pada saat dikerjakan tidak tumpah dan untuk menjaga
tekanan udara di dalam tangki.
7. Tangkai pompa untuk memompa cairan.
Adapun bagian-bagian beserta fungsi dari
masing-masing komponen Knapsack
Sprayer tersebut adalah :

8. Saluran penyemprot
Terdiri dari kran, selang karet, katup serta pipa yang
bagian ujungnya dilengkapi nozel.
9. Sabuk penggendong
Digunakan untuk menyandang sprayer pada punggung.
10. Selang karet
Untuk menyalurkan larutan dari tangki ke nozzle.
11. Piston pompa
12. Katup pengatur aliran cairan keluar dari tangki.
13. Katup pengendali aliran cairan bertekanan yang ke luar
dari selang karet.
14. Laras pipa penyalur aliran cairan bertekanan dari selang
menuju ke nosel.
15. Nozel.

Anda mungkin juga menyukai