Anda di halaman 1dari 9

PELATIHAN MAGANG

Oleh kelompok 5

EGI ANDRIA (A1J015027)


NANDA KAITI (A1J015008)
RIZA RIZKA JULIA (A1J015034)
1. KONSEP DASAR MAGANG

A. LANDASAN KULTURAL
MAGANG
Ada beberapa nilai dasar yang dapat ditarik
berkaitan dengan budaya belajar bekerja, diantaranya
adalah :
Kerja adalah keniscayaan,
Kerja dan belajar adalah ibadah,
Tiada saat tanpa kerja dan belajar (amal saleh),
Kerja harus apik,
Kerja menghargai waktu,
Kerjasama, dan
Optimisme
Nilai-nilai budaya yang dapat
dikategorikan memberi landasan kuat bagi
terjadinya budaya belajar-bekerja adalah :
1)Nilaibudaya yang berorientasi ke masa depan.
2)Nilai budaya lain yang juga dianggap mendukung
adalah, nilai budaya yang berhasrat untuk
mengeksplorasi lingkungan alam dan kekuatan alam.
3)Nilai budaya lain adalah mentalitas yang menilai
tinggi mutu dan ketelitian itu sebenarnya memerlukan
suatu orientasi nilai budaya yang menilai tinggi hasil
dari karya manusia.
B. PENGERTIAN, TUJUAN, DAN CIRI-CIRI
MAGANG

Pengertian :
Magang merupakan suatu proses
pembelajaran yang mengandung unsur belajar
sambil bekerja (learning by doing), dimana warga
belajar (pemagang) akan membiasakan diri untuk
mengikuti proses pekerjaan yang sudah biasa
dilakukan oleh sumber belajar, fasilitator
(permagang). Warga belajar (pemagang) bukan
hanya melihat atau mendengar teori pekerjaan,
akan tetapi harus melakukan secara langsung apa
yang dilihat dan dipahaminya.
Tujuan :
Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah
Pemuda dan Olagraga Depdiknas (1990:4)
mengemukakan bahwa magang memiliki tujuan :
Untuk menetapkan penguasaan keterampilan yang
diinginkan dan ditekuni untuk dijadikan mata
pencaharian.
Memperluas dan mempercepat jangkauan

pengadaan tenaga-tenaga terampil yang cukup


mampu untuk segera berpartisipasi dalam proses
pembangunan.
Mengacu pada tujuan tersebut, maka
magang dalam arti proses memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
Proses magang adaah permagangan, yaitu pemagang dan
sumber magang atau orang yang dimagangi berada dalam
tempat pemagang bekerja.
Proses magang adalah para pemagang berada pada posisi
bekerja-belajar dan belajar-bekerja sesuai dengan urutan
pekerjaan yang dikerjakan pemagang.
Bahwa pemagang belajar-bekerja dan bekerja-belajar
tidak diawali oleh teori, melainkan langsung praktik,
langsung bekerja.
Dilihat dari sumber magang (permagang), maka sumber
magang tidaklah perlu merupakan orang yang mengetahui
teori.
Dilihat dari sudut pemagang, pemangang bukan hanya
memperoleh pengetahuan, keterampilan, kemahiran dan
sikap mental saja melainkan juga dapat dan trampil
melaksanakan pekerjaan.
2. Kriteria Isi Kurikulum Pembelajaran Magang
(Leraning by Doing)

Kriteria untuk menyeleksi isi kurikulum


program pembelajaran sambil bekerja melalui
enam tahapan yakni :
Validity (kebenaran),

Relevance (keterkaitan),

Worthehileness (kebermanfaatan),

Needs (kebutuhan),

Balance (keseimbangan),

Breath and depth (keluasan dan kedalaman).


(Constantinus Rudy Prihantoro, 1999:58-59)
3. Komponen Pembelajaran Magang (Learning
by Doing)

Sebagai suatu sistem, magang (learning by


doing) dapat dilihat dari komponen-komponen
sistem yang berlaku dalam pendidikan luar sekolah.
Dimana komponen-komponen tersebut satu sama
lain saling dan pengaruh mempengaruhi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai