Seminar ASFIKSIA
Seminar ASFIKSIA
ASFIKSIA SEDANG
DISUSUN OLEH :
ARIF BUDI KUSUMA
FIEGYOESTAMI
IMAM SAFII
SUPRIYANTO
Ekstremitas biru
P : Pulse (denyut nadi) Tidak ada Lambat (dibawah 100 x/mnt) Diatas 100 x/mnt
G : Grimace (refleks)
1. Respon terhadap kateter dalam lubang Tidak ada respon Menyeringai Batuk atau bersin
dibersihkan)
2. Tangensial foot siap Tidak ada respon Menyeringai Menangis dan menarik kaki
A : Activity (tonus otot) Pincang Beberapa ekstremitas pincang Fleksi dengan baik
Hipoventilasi
Klasifikasi klinik nilai APGAR:
1. Asfiksia berat ( nilai APGAR 0-3)
Memerlukan resusitasi segera secara aktif, dan pemberian oksigen terkendali. Karena selalu disertai
asidosis, maka perlu diberikan natrikus bikarbonat 7,5% dengan dosis 2,4 ml per kg berat badan,
dan cairan glucose 40%1-2 ml/kg berat badan, diberikan via vena umbilikalis. Asfiksia berat
dengan henti jantung, dengan keadaan bunyi jantung menghilang setelah lahir, pemeriksaan fisik
yang lain sama dengan asfiksia berat.
2. Asfiksia sedang (nilai APGAR 4-6).
Memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi dapat bernafas kembali.
3. Bayi normal atau asfiksia ringan (nilai APGAR 7-9).
4. Bayi normal dengan nilai APGAR 10
Sedangkan untuk janin asfiksia dapat ditegakkan dengan menggunakan Aminoskopi,
Kardiotonografi, dan Ultrasonografi.
PATHWAY
Manifestasi Klinik
1. Denyut jantung janin lebih dari 160 x/menit dan tidak teratur
c. Jika asfiksia berlanjut akan munculkan periode gasping kedua selama 4-5 menit.
1. Sembab Otak
2. Pendarahan Otak
4. Hyperbilirubinemia
(Wiknjosastro, 2002):
1. Pemeriksaan pH janin
3. Pemeriksaan radiologik
4. Pemeriksaan darah
5. Elektrolit darah
6. Gula darah
LAPORAN KASUS