Anda di halaman 1dari 34

MANAJEMEN HYGIENE SANITASI

RUMAH MAKAN DAN RESTORAN


DI PUSKESMAS PANDANARAN

KOASS IKM PUSKESMAS PANDANARAN


RUMAH MAKAN
salah satu tempat pegelolaan
makanan (TPM) yang menetap
dengan segala peralatan dan
perlengkapannya yang
digunakan untuk proses
membuat, menyimpan,
menyajikan dan menjual
makanan minuman bagi umum.

Pengawasan sanitasi makanan padat rumah


makan adalah pemantauan secara terus
menerus terhadap rumah makan atas
perkembangan tindakan/kegiatan itemitem
persyaratan sanitasi makanan dan keadaan
yang terdapat setelah usaha tindak lanjut dari
pemeriksaan.
Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi:
pendataan tempat pengelolaan makanan
pemeriksaan berkala
memberi saran perbaikan
melakukan kunjungan kembali
memberi peringatan dan rekomendasi pada pihak terkait
laporan hasil pengawasan.

Pengawasan sanitasi makanan ditujukan pada tempat


pengelolaan makanan seperti kantin, warung, katering,
toko makanan segar, pedagang kaki lima dan rumah
makan.
Tujuan kegiatan pengawasan sanitasi makanan
adalah:
menjamin keamanan dan kemurnian makanan
menekan risiko penularan penyakit lewat makanan
mengurangi kerusakan dan pemborosan makanan
serta melindungi konsumen dari produk makanan yang tidak
higienis
memotivasi pengusaha untuk selalu memelihara dan
meningkatkan kondisi hygiene dan sanitasi rumah makannya

Kegiatan pengawasan sanitasi makanan


pada rumah
makan merupakan kegiatan yang penting
karena
makanan selain sebagai sumber energi
untuk
aktifitas seharihari juga merupakan
Keadaan sanitasi makanan yang buruk, misalnya
penanganan dan pengolahan makanan yang tidak
higienis akan menyebabkan makanan cepat
membusuk dan berpenyakit.
Banyak penyakit yang dengan mudah ditularkan
melalui makanan, antara lain diare dan desentri.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Faktor fisik: misalnya pemakaian air yang
tidak memenuhi syarat kesehatan
Faktor biologis: misalnya adanya vektor
penyebar penyakit seperti lalat dan kecoa
Faktor sosial: misalnya kurangnya
pengetahuan dan kebiasaan hidup yang tidak
sehat. Selain menimbulkan penyakit, makanan
juga dapat menyebabkan keracunan yang
bisa mengakibatkan kematian.
Bagi pengelola rumah makan akan
menimbulkan persaingan sehat diantara
para pengusaha rumah makan untuk
meningkatkan kondisi higiene dan
sanitasinya serta memberi petunjuk pada
masyarakat dalam memilih rumah makan
yang aman bagi kesehatan konsumen.
Secara teknis pengawasan dan pemeriksaan
serta penangkapan data sanitasi makanan
pada rumah makan dilakukan oleh petugas
sanitasi puskesmas dengan periode minimal
enam bulan sekali.
Hasil pemeriksaan dilaporkan ke Kepala Seksie Penyehatan
Lingkungan (Kasie PL)

Pengolahan data dan laporan pengawasan sanitasi makanan


(Seksi PL)

Membuat target dan realisasi pemeriksaan sanitasi makanan


(cakupan rumah makan yang memenuhi syarat sanitasi,
jangkauan pengawasan dan keberhasilan pengawasan) yang lalu
dan yang sekarang dan kondisi sanitasi makanan pada rumah
makan.
Manfaat laporan PL
Bagi Seksi PL
mengevaluasi keberhasilan program pengawasan sanitasi
makanan, pembinaan (memberi surat perintah perbaikan),
serta untuk perencanaan pelatihan dan kursus karyawan rumah
makan.
Bagi Seksi Pembinaan Kesehatan Masyarakat (Binkesmas)
perencanaan kegiatan penyuluhan
Bagi Seksi Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
perencanaan antisipasi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh
makanan.
Bagi Kepala Dinas Kesehatan
membuat rekomendasi pada pihak yang berwenang
memberi/mencabut ijin (Dinas Perdagangan, Perindustrian dan
Koperasi serta Pemda).
Menurut waktunya ada tiga jenis laporan
yang dikeluarkan oleh seksi PL yaitu:
Tahunan (kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi)
Enam bulanan (ke Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten, lintas program, lintas sektor dan
pemilik rumah makan)
Insidentil (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten,
lintas program misalnya Seksi P2M dan lintas
sektor misalnya ke Kantor Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi untuk kordinasi
terutama apabila ada kasus keracunan makanan.)
PEDOMAN PENGUJIAN DAN
PENETAPAN TINGKAT MUTU HYGIENE
SANITASI RUMAH MAKAN DAN
RESTORAN

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melibatkan Asosiasi


setempat penetapan tingkat mutu hygiene sanitasi
terhadap rumah makan dan restoran yang telah memiliki
sertifikat laik hygiene sanitasi.
Temu karya pengusaha oleh Asosiasi tentang Hygiene
sanitasi makanan.
Pemeriksaan (formulir RM)
Hasil pemeriksaan dibuatkan Berita Acara (formulir RM)
Skore untuk penetapan tingkat mutu hygiene sanitasi rumah
makan dan restoran sebagaimana berikut :
Tingkat mutu C dengan skore : 700 800.
Tingkat mutu B dengan skore : 801 900.
Tingkat mutu A dengan skore : 901 1000.
Memberikan tanda plakad tingkat mutu sebagai berikut :
Tingkat mutu A dengan latar belakang putih dan huruf biru.
Tingkat mutu B dengan latar belakang cream dan huruf hijau.
Tingkat mutu C dengan latar belakang hijau dan huruf putih.
Plakad tingkat mutu mudah dilihat oleh pengunjung.
Tingkat mutu hygiene sanitasi rumah makan dan
restoran berlaku selama 3 (tiga) tahun dan akan ditinjau
kembali setelah 12 (dua belas) bulan kemudian.
Pemeriksaan ulang tingkat mutu hygiene sanitasi
dilakukan sewaktu-waktu yang didahului dengan kursus-
kursus hygiene sanitasi makanan.
Bilamana dari hasil pemeriksaan ulang
menunjukkan penurunan berturut-turut
selama masa dua kali pemeriksaan, maka
tingkat mutu hygiene sanitasi rumah makan
dan restoran dapat dicabut atau diturunkan.
Bagi rumah makan dan restoran yang
memperoleh skore di bawah persyaratan
tingkat mutu yang bersangkutan
diberitahukan secara tertulis disertai dengan
saran perbaikan menggunakan formulir RM.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Asosiasi melaporkan
hasil kegiatan penetapan tingkat mutu secara berkala dengan
menggunakan formulir RM kepada Bupati/Walikota setempat dan
disebarluaskan kepada masyarakat.
Bupati/Walikota secara berkala setahun sekali dapat mempublikasikan
rumah makan dan restoran yang telah memiliki predikat tingkat mutu
hygiene sanitasi kepada masyarakat umum dengan menggunakan
formulir RM.
Skore hasil penilaian Pembinaan dan Pengawasan serta Penetapan
Tingkat Mutu atau Grade rumah makan dan restoran dari waktu ke
waktu agar dicatat dan di hari-hari besar tertentu dapat dipakai
sebagai dasar penilaian lomba hygiene sanitasi rumah makan
dan restoran dan diumumkan secara resmi oleh Bupati/Walikota
atau Pejabat yang ditunjuk dalam suatu upacara hari besar. (Reward
System)
SERTIFIKAT LAIK HYGIENE
SANITASI RUMAH MAKAN DAN
RESTORAN

Permohonan Sertifikat
Rekomendasi dari Asosiasi rumah makan dan restoran,
yang menyatakan bahwa :
Rumah makan dan restoran tersebut adalah
Anggotanya.
Rumah makan dan restoran tersebut telah memenuhi
persyaratan hygiene sanitasi rumah makan dan restoran
berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
oleh Asosiasi.
Pemeriksaan hygiene sanitasi rumah makan dan restoran
Penilaian Pemberian Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi
Jasaboga Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan
pemeriksaan lapangan dan apabila telah memenuhi
persyaratan kemudian dikeluarkan Sertifikat Laik Hygiene
Sanitasi Rumah Makan dan Restoran.
Lanjutan..
Izin Usaha Rumah makan dan Restoran
Izin Usaha Rumah makan dan Restoran
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah sesuai
peraturan perundangan yang berlaku
dilengkapi dengan Sertifikat Laik Hygiene
Sanitasi dari Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Masa Berlaku sertifikat
VARIABEL PENILAIAN HIGIENE SANITASI
RUMAH MAKAN DAN RESTORAN
SYARAT / ADMINISTRASI
KUNJUNGAN SANITASI IJIN
RUMAH MAKAN DAN RESTORAN
Pemeriksaan air secara kimia
Jerigen Rp. 323.000,00
Rp. 10.000,00 +
Rp. 333.000,00
Pemeriksaan air secara bakteri
Botol Steril Rp. 25.000,00
Rp. 5.000,00 +
Rp. 30.000,00
Pemeriksaan makanan secara bakteriologis
Nasi, sayur, lauk, dll
@ 145.000 X 5 sampel Rp. 725.000,00

5 alat swab
@ 25.000 X 5 alat Rp. 125.000,00
5 pemeriksaan usap alat
@ 60.000 X 5 Rp. 300.000,00
Biaya pengambilan Rp. 50.000,00
Biaya pengiriman Rp. 150.000,00 +
Rp.1.350.000,00
TOTAL : Rp.1.713.000,00
Pemeriksaan Bakteri Lengkap

Salmonella : Rp. 30.000,00


Yes / Jamur : Rp. 40.000,00
Staphilococcus : Rp.
25.000,00
E. Colli : Rp. 25.000,00
DATA RUMAH MAKAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PANDANARAN
No. Rumah Makan Grade

1. RM Elryna A

2. Resto Danti A

3. Resto Seoul A

4. Resto Ontrewino A

5. RM Nglaras Roso A

6. RM Sederhana A

7. RM Oits A

8. RM Timlo Solo B
DATA SIMAPALA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PANANARAN

Kecamatan Mugassari : 56 ( > resmi )


Kecamatan Randusari : 250 ( > resmi )
Kecamatan Barusari : 30 ( > tidak resmi )
Kecamatan Bulustalan : 71 ( > tidak resmi )
Kecamatan Peleburan : 95 ( > resmi )
Kecamatan Wonodri : 71 ( resmi = tidak
resmi )
Contoh
Formulir
TERIMA KASIH
Wassalamualaikuam.wr.wb

Anda mungkin juga menyukai