Anda di halaman 1dari 10

BAB XI

PENYERTAAN TINDAK
PIDANA
NAMA ANGGOTA:

1. 1612011261 Alexandro Bintang


2. 1612011262 Rizky Wiliyan
3. 1612011263 Farah Khairunnisa A
4. 1612011264 Ulfa Indriana
5. 1612011265 M. Sacca Nezer
A. PENGERTIAN PENYERTAAN
PIDANA
Secara umum: suatu perbuatan (tindak pidana) yang
dilakukan lebih dari 1 orang.

Apabila dalam suatu peristiwa pidana terdapat lebih


dari 1orang, sehingga harus dicari
pertanggungjawaban dan peranan masing-masing
peserta dalam peristiwa tsb.
Hubungan antar peserta dalam menyelesaikan delik
tsb, adalah:

1. bersama-sama melakukan kejahatan


2. seorang mempunyai kehendak dan merencanakan
suatu kejahatan sedangkan ia menggunakan
mempergunakan orang lain untuk melaksanakan
tindak pidana tsb.
3. seorang saja yang melaksanakan tindak pidana,
sedangkan orang lain membantu melaksanakan
Istilah dan Penggolongan Penyertaan Pidana

1. Menyuruh melakukan (Doen Plegen)

Seseorang yang menyuruh orang lain melakukan


suatu tindak pidana, didalam doen plogen disebut
manus domina (tangan yang menguasai), didalam
ilmu hukum pengetahuan pidana disebut middelik
dader atau mittel baretater
seseorang lainnya yang disuruh melakukan tindak
pidana, didalam doen plogen disebut manus ministra
(tangan yang dikuasai), didalam ilmu hukum
pengetahuan pidana disebut materieele dader
2. Turut Melakukan (Mede
Plegen)
Menurut KUHP turut serta melakukan adalah setiap
orang yang sengaja berbuat (meedoet) dalam
melakukan suatu tindak pidana.
Dua kritera menurut Hoge Raad tentang adanya bentuk
pembuat peserta yaitu :

1. Antara para peserta ada kerjasama yang diinsyafi


2. Para peserta telah sama sama melaksanakan tindak
pidana yang dimaksudkan
3. Membujuk atau Menggerakkan Orang
Lain (Uitlokker)
Rumusan pasal 55 Ayat (2) ke-2 menyebutkan tentang
bentuk orang yang sengaja menganjurkan sebagai
berikut:

Mereka yang dg memberi atau menjanjikan sesuatu dg


menyalahgunakan kekuasaan atau martabat, dg
kekerasan, ancaman atau penyesatan atau dg memberi
kesempatan sarana atau keterangan, sengaja
mengajurkan orang lain supaya melakukan perbuatan.
PENYERTAAN TINDAK PIDANA MENURUT
KUHP INDONESIA
Dalam pasal 55 kuhp bahwa klasifikasi pelaku adlh :

1. mereka yang melakukan (plegen)


yaitu pelaku tindak pidana yang pada hakikatnya memenuhi
semua unsur dari tindak pidana.
2. mereka yang menyuruh melakukan (doen plegen)
yaitu seorang ingin melakukan suatu tindak pidana akan
tetapi ia tidak melaksnakannya sendirian.
3. mereka yang turut serta (mede plegen)
yaitu mereka yang ikut serta dalam suatu tindak pidana.
4. mereka yang menggerakan mengganjurkan membujuk
(uitlokker)
yaitu sesorang yang mempunyai kehendak untuk melakukan
tindak pidana tetapi tidak melakukannya sendiri, melainkan
menggerakan orang lain untuk melaksanakan niatnya itu.
penyertaan dengan kealpaan
maksudnya adalah seseorang tidak dapat dipidana karna
adanya untuk membujuk atau membantu, menurut hukum
pidana positif harus ada unsur sengaja.
Penyertaan yang tak dapat dihindarkan
apabila tindak pidana yang dilakukan tidak dapat terjadi tanpa ada
nya penyertaan dengan orang lain.

Delik delik yang termasuk dalam kategori ini adalah :

a. menyuap atau membujuk orang lain untuk tidak menjalankan hak


pilih
b. membujuk orang lain untuk masuk dinas militer negara asing
c. bigami
d. perzinahan
e. melakukan hubungan kelamin dengan anak perempuan dibawah 15
tahun
f. menolong orang lain untuk bunuh diri
tindakan tindakan sesudah terjadinya
tindak pidana :
misal :
1. pasal 221 menyembunyikan penjahat

2. pasal 223 menolong orang melepaskan diri dari


tahanan

3. pasal 480-482 delik penadahan

4. pasal 483 menerbitkan tulisan atau gambar yang


dapat dipidana karena sifatnya

Anda mungkin juga menyukai