2. 1612011262 Rizky Wiliyan 3. 1612011263 Farah Khairunnisa A 4. 1612011264 Ulfa Indriana 5. 1612011265 M. Sacca Nezer A. PENGERTIAN PENYERTAAN PIDANA Secara umum: suatu perbuatan (tindak pidana) yang dilakukan lebih dari 1 orang.
Apabila dalam suatu peristiwa pidana terdapat lebih
dari 1orang, sehingga harus dicari pertanggungjawaban dan peranan masing-masing peserta dalam peristiwa tsb. Hubungan antar peserta dalam menyelesaikan delik tsb, adalah:
1. bersama-sama melakukan kejahatan
2. seorang mempunyai kehendak dan merencanakan suatu kejahatan sedangkan ia menggunakan mempergunakan orang lain untuk melaksanakan tindak pidana tsb. 3. seorang saja yang melaksanakan tindak pidana, sedangkan orang lain membantu melaksanakan Istilah dan Penggolongan Penyertaan Pidana
1. Menyuruh melakukan (Doen Plegen)
Seseorang yang menyuruh orang lain melakukan
suatu tindak pidana, didalam doen plogen disebut manus domina (tangan yang menguasai), didalam ilmu hukum pengetahuan pidana disebut middelik dader atau mittel baretater seseorang lainnya yang disuruh melakukan tindak pidana, didalam doen plogen disebut manus ministra (tangan yang dikuasai), didalam ilmu hukum pengetahuan pidana disebut materieele dader 2. Turut Melakukan (Mede Plegen) Menurut KUHP turut serta melakukan adalah setiap orang yang sengaja berbuat (meedoet) dalam melakukan suatu tindak pidana. Dua kritera menurut Hoge Raad tentang adanya bentuk pembuat peserta yaitu :
1. Antara para peserta ada kerjasama yang diinsyafi
2. Para peserta telah sama sama melaksanakan tindak pidana yang dimaksudkan 3. Membujuk atau Menggerakkan Orang Lain (Uitlokker) Rumusan pasal 55 Ayat (2) ke-2 menyebutkan tentang bentuk orang yang sengaja menganjurkan sebagai berikut:
Mereka yang dg memberi atau menjanjikan sesuatu dg
menyalahgunakan kekuasaan atau martabat, dg kekerasan, ancaman atau penyesatan atau dg memberi kesempatan sarana atau keterangan, sengaja mengajurkan orang lain supaya melakukan perbuatan. PENYERTAAN TINDAK PIDANA MENURUT KUHP INDONESIA Dalam pasal 55 kuhp bahwa klasifikasi pelaku adlh :
1. mereka yang melakukan (plegen)
yaitu pelaku tindak pidana yang pada hakikatnya memenuhi semua unsur dari tindak pidana. 2. mereka yang menyuruh melakukan (doen plegen) yaitu seorang ingin melakukan suatu tindak pidana akan tetapi ia tidak melaksnakannya sendirian. 3. mereka yang turut serta (mede plegen) yaitu mereka yang ikut serta dalam suatu tindak pidana. 4. mereka yang menggerakan mengganjurkan membujuk (uitlokker) yaitu sesorang yang mempunyai kehendak untuk melakukan tindak pidana tetapi tidak melakukannya sendiri, melainkan menggerakan orang lain untuk melaksanakan niatnya itu. penyertaan dengan kealpaan maksudnya adalah seseorang tidak dapat dipidana karna adanya untuk membujuk atau membantu, menurut hukum pidana positif harus ada unsur sengaja. Penyertaan yang tak dapat dihindarkan apabila tindak pidana yang dilakukan tidak dapat terjadi tanpa ada nya penyertaan dengan orang lain.
Delik delik yang termasuk dalam kategori ini adalah :
a. menyuap atau membujuk orang lain untuk tidak menjalankan hak
pilih b. membujuk orang lain untuk masuk dinas militer negara asing c. bigami d. perzinahan e. melakukan hubungan kelamin dengan anak perempuan dibawah 15 tahun f. menolong orang lain untuk bunuh diri tindakan tindakan sesudah terjadinya tindak pidana : misal : 1. pasal 221 menyembunyikan penjahat