Anda di halaman 1dari 16

unc h

La
Penyertaan
( Deelneming )
MATA KULIAH HUKUM PIDANA
Dosen Pengampu :
M. Romdoni, S.H.,M.H
IN
BOFF
ES
KY TUN
FUN

KELOMPOK 10
AULIA ZAHRA

Jens Martensson 2
AGENDA MATERI

A.PENGERTIAN DEELNEMING
B.PLEGEN
C.DOENPLEGEN
D.MEDEPLEGEN
E.ULTLOKING

Jens Martensson 3
A.PENGERTIAN DEELNEMING
Dalam bahasa belanda Kata “Deelneming” Adalah Sebuah
Istilah Hukum Yang Mengacu Pada Keikutsertaan
(Mededaderschap) Dan Pembantuan (Medeplichtigheid)
Seorang Dalam Melakukan Suatu Tindak Pidana. Seorang
yang melakukan tindak pidana dalam hukum pidana
Indonesia adalah orang yang secara sendiri telah memenuhi
segala unsur dalam suatu rumusan tindak pidana. Orang ini
disebut orang yang melakukan (pleger).

Jens Martensson 4
Pasal 55 KUHP Indonesia menyebutkan bahwa
Kedua pasal ini, beserta dengan jenis-jenis
pelaku yang melakukan (pleger), menyuruh
penyertaan yang terdapat dalam masing-masing
melakukan (doen pleger), turut serta melakukan
pasal-pasal tersebut, memberikan pertanggung
(medepleger), dan menganjurkan atau menggerakan
jawaban yang berbeda sehingga menyebabkan
melakukan (uitlokker), dipidana sebagai pembuat
hukuman pidana yang berbeda pula.
(dader).
& Deelneming (Penyertaan) apabila dalam suatu
Pasal 56 KUHP Indonesia menyebutkan bahwa
peristiwa pidana terdapat lebih dari 1 orang,
pelaku yang sengaja memberi bantuan pada saat
sehingga harus dicari pertaunggungjawaban
kejahatan dilakukan (medeplichtigheid bij een
dan peranan masing-masing peserta dalam
misdrijf) dan sengaja memberi kesempatan, sarana,
persitiwa tersebut.
atau keterangan untuk melakukan kejahatan
(medeplichtigheid tot een misdrijf), dipidana sebagai
pembantu (medeplichtige).

Jens Martensson 5
Jenis - jenis Deelneming (Penyertaan)

PLEGEN

DOENPLEGEN

MEDEPLEGEN

ULTLOKING

Jens Martensson 6
Plegen (Pelaku)

Pelaku (pleger) merupakan orang yang melakukan perbuatannya sendiri


yang mana perbuatannya tersebut memenuhi perumusan delik. Secara
formil pembuat pelaksananya adalah siapa orang yang melakukan dan
menyelesaikan perbuatan terlarang, Secara materiil pelakunya merupakan
perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dapat menimbulkan akibat yang
dilarang undang-undang

Jens Martensson 7
Pelaku tindak pidana yang pada hakekatnya memenuhi
semua unsur dari tindak pidana. Dalam arti sempit,
pelaku adalah yang mereka melakukan tindak pidana.
Sedangkan dalam arti luas meliputi keempat klasifikasi
pelaku yaitu :
1. Mereka yang melakukan perbuatan
2. Mereka yang menyuruh melakukan
3. Mereka yang turut serta melakukan
4. Dan yang menganjurkan

Jens Martensson 8
Doenplegen (Yang Menyuruh Melakukan)

Didalam hukum pidana, orang yang menyuruh orang lain melakukan suatu tindak pidana disebut sebagai orang
middellijk dader atau seorang mettelbare tater, yang artinya seorang pelaku tidak langsung. Ia disebut pelku tidak
langsung karena ia memang secara tidak langsung melakukan sendiri tindak pidana, melainkan dengan perantara
orang lain. Menurut ketentuan pidana di dalam pasal 55 KUHP, seorang middelijke dader atau seorang pelaku tidak
langsung itu dapat dijatuhi hukuman yang sama beratnya dengan hukuman yang dapat dijatuhkan kepada pelakunya
sendiri,dan dalam hal ini yaitu hukuman yang dapat dijatuhkan kepada pelaku materialnya itu sendiri.

Jens Martensson 9
a. Manusia sebagai alat yang digunakan
UNSUR-

UNSUR
b. Orang yang digunakan sebagai alat tersebut berbuat
(DOENPLEGER

) ADALAH : c. Orang yang digunakan alat tersebut tidak dapat dimintai pertanggung
jawaban

Jens Martensson 10
Medepleger (Orang Yang Turut Serta
Melakukan)
Medeplegen disamping merupakan suatu bentuk deelneming, maka ia juga merupakan suatu bentuk daderschap.
Apabila seseorang itu melakukan suatu tindak pidana, maka biasanya ia disebut sebagai seorang dader atau seorang
pelaku. Apabila beberapa orang yang secara bersama-sama melakukan suatu tindak pidana, maka setiap peserta
didalam tindak pidana itu dipandang sebagai seorang mededader dari peserta atau peserta lainnya. Misalnya tiga
orang secara bersama-sama telah melakukan pelanggaran dengan bersepeda secara berjejer diatas jalan umum, yang
oleh pembentuk undang-undang telah dinyatakan sebagai suatu perbuatan yang terlarang dan diancam dengan
hukuman.

Jens Martensson 11
Terdapat syarat dalam bentuk mereka yang turut serta, antara lain :

a. Adanya kerjasama secara sadar dari setiap peserta tanpa ada perlu kesepakatan, tapi harus ada kesengajaan untuk
mencapai hasil berupa tindak pidana.

b. Ada kerjasama pelaksanaan secara fisik untuk melakukan tindak pidana

Medepleger merupakan orang yang dengan sengaja ikut serta melakukan suatu perbuatan. Syarat medepleger yaitu :

a. Secara sadar melakukan kerjasama melakukan tindak pidana

b. Kerjasama perbuatannya untuk melakukan hal yang dilarang oleh undnag-undang

c. Pelaksanaan perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama menimbulkan telah selesainya delik yang
bersangkutan.

Jens Martensson 12
Uitlokker ( Penganjur )
Penganjur sudah dirumuskan dengan jelas secara ilmitatif pada Pasal 55 Ayat 1 ke-2 yaitu mereka yang dengan
memberi atau menjanjikan sesuatu ancaman atau penyesatan, atau dengan memberi kesempatan, sarana atau
keterangan, sengaja menganjurkan orang lain supaya melakukan perbuatan mereka yang menggerakan /
menganjurkan/ membujuk yaitu seseorang yang mempunyai kehendak untuk melakukan tindak pidana. Tetapi tidak
melakukan sendiri, melainkan menggerakkan orang lain untuk melaksanakan niatnya itu.

Selanjutnya, Pasal 56 KUHP menyebutkan dipidana sebagai pembantu kejahatan:

a. Mereka yang sengaja memberi bantuan pada kejahatan dilakukan ;

b. Mereka yang sengaja memberi kesempatan, sarana atau ke-terangan untuk melakukan kejahatan.

Jens Martensson 13
Video slide
Sarana - sarana penganjuran :

a. Dengan memberikan sesuatu


b. Dengan menjanjikan sesuatu
c. Dengan menyalahgunakan kekuasaan
d. Dengan menyalahgunakan martabat
e. Dengan menggunakan kekerasan
f. Dengan menggunakan ancaman
g. Dengan menggunakan penyesatan
h. Dengan menggunakan kesempatan dan
dengan memberi sarana

Jens Martensson 14
Video slide
KESIMPULAN
Penyertaan (deelneming) berarti turut sertanya seseorang atau lebih pada waktu seseorang lain melakukan
tindak pidana. Penyertaan dibagi menjadi dua pembagian besar yaitu pembuat dan pembantu. Pembuat terdiri
dari pelaku, yang menyuruh melakukan, yang turut serta, dan penganjur. Sedangkan pembantu ada dua jenis
yaitu pembantu saat kejahattan dilakukan dan sebelum kejahatan dilakukan. Pertanggungjawaban pembuat yaitu
semuanya dipidana sama dengan pelaku, akan tetapi,pembantu dipidana lebih ringan daripada pembuatnya,
yaitu dikurangi sepertiga dari ancaman maksimal pidana yang dilakukan (Pasal 57 ayat 1). Jika kejahatan
diacam dengan pdana mati atau pidana seumur hidup, pembantu dipidana maksimal 15 tahun kurungan.
Bentuk-bentuk penyertaan secara rinci yaitu :
1. Dua orang atau lebih bersama-sama melakukan tindak pidana.
2. Ada yang menyuruh (dan ada yang disuruh) melakukan tindak pidana
3. Ada yang melakukan dan ada yang turut serta melakukan tindak pidana.
4. Ada yang menggerakkan dan ada yang digerakkan melakukan tindak pidana

Jens Martensson 15
ES
KY TUN
FUN
Launch

IN
BOFF

Thank
You
Jens Martensson
jens@bellowscollege.com

Anda mungkin juga menyukai