Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 11

Nama Kelompok :
1.Wildan
2.Lulu Anggraini
14
Komunikasi
&
Gaya
Kepemimpinan
Kepemimpinan & Motivasi

KEPEMIMPINAN ADALAH PROSES


MEMPENGARUHI KEGIATAN
SESEORANG ATAU SEKELOMPOK
ORANG DALAM MENCAPAI TUJUAN
ORGANISASI DALAM SUATU SITUASI
TERTENTU
Makna dan Tujuan
Kepemimpinan
Pemimpin adalah orang yang membantu
orang lain untuk memperoleh hasil-hasil
yang diinginkan.
Tujuan kepemimpinan yaitu membantu
orang untuk menegakkan kembali,
mempertahankan, dan meningkatkan
motivasi para anggota organisasi.
Beberapa Asumsi
Mengenai Manusia
yang Mendasari Gaya
Kepemimpinan
(MC Gregor, 1967)
Teori X Teori Y
manusia sebagai suatu mesin
manusia sebagai organisme biologis yang
yang amat memerlukan tumbuh, berkembang, dan melakukan
pengendalian dari luar. pengendalian terhadap diri mereka sendiri.

Asumsi teori X mencakup:


Asumsi Teori Y secara ringkas sebagai berikut :
Kebanyakan orang berpendapat
1. Kebanyakan orang berpendapat bahwa kerja adalah
bahwa:
sesuatu yang alamiah seperti bermain. Bila pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu tidak menyenangkan, mungkin itu karena cara
yang tidak menyenangkan melakukan pekerjaan tersebut dalam organisasi.
dan berusaha 2. Kebanyakan orang merasa bahwa pengendalian diri
menghindarinya. sendiri amat diperlukan supaya pekerjaan dilakukan
dengan baik.
Orang lebih suka diperintah
3. Kebanyakan orang dimotivasi terutama oleh keinginan
dan sekaligus harus dipaksa mereka untuk diterima lingkungan, mendapat
untuk melakukan pekerjaan pengakuan, dan merasa berprestasi, seperti juga oleh
mereka. kebutuhan mereka akan uang untuk memenuhi
Orang tidak ambisius, tidak kebutuhan pokok dan rasa aman.
4. Kebanyakan orang ingin menerima dan bahkan
ingin maju, dan tidak
menginginkan suatu tanggung jawab bila mereka
menginginkan tanggung memperoleh bimbingan, pengelolaan dan kepemimpinan
jawab. yang tepat.
Orang dimotivasi oleh 5. Kebanyakan orang mempunyai kemampuan untuk
keinginan mereka. menyelesaikan masalah secara kreatif dalam organisasi.
Model Gaya Kepemimpinan
Penelitian Kepemimpinan Negara
Bagian Ohio
Bass (1960) menjelaskan bahwa faktor
struktur yang mengawali
berpengaruh atas sepertiga dari variasi
total dalam penelitian kepemimpinan,
dan pertimbangan
Enam serta
sistem yang popular untuk struktur
yang mengawalidan
mengklarifikasikan berpengaruh atas 83
menjelaskan gaya
kepemimpinan :
persen dari variansi.
1.Teori kisi kepemimpinan
(Blake dan Mouton)
Kisi ini menggambarkan bagaimana perhatian
pemimpin pada tugas dan pada manusia
berkelindan sehingga menciptakan gaya
pengelolaan dan kepemimpinan.
Ada Lima jenis gaya ekstrim yang dikemukakan
model kisi disajikan secara singgat sebagai
berikut :
a)Gaya pengalah (impoverished style).
b)Gaya pemimpin pertengahan (middle-of-
the-road style).
c)Gaya tim (team style).
d)Gaya santai (country club style).
e)Gaya kerja (task style).
2.Teori 3D
(Reddin)
Reddin (1967) menerangkan bahwa keempat gaya
yanglebih efektif tersebut kurang lebih sama
efektifnya. Disamping itu ada saatnya beberapa
tugas manajer memerlukan keempat gaya
tersebut sekaligus, sedangkan tugas lainnya
cenderung hanya memerlukan satu atau dua gaya
saja
LEBIHsecara konsisten.
EFEKTIF KURANG
EFEKTIF

1.Eksekutif 1.Pencari kompromi


(Compromiser)
2.Otokrat Lunak
(Benevolent Autocrat) 2.Otokrat

3.Pengembang 3.Pembawa Misi


(developer) (Missionary)

4.Birokrat 4.Penyendiri
(Deserter)
3. Teori Kepemimpinan
Situasional
(Hersey dan Blancard)
Ada empat gaya kepemimpinan situasional yang dapat dikemukakan :
Gaya 3 :Berpartisipasi
Gaya 1: Memberitahu (telling).
(participating). Gaya ini
Gaya ini ditandai oleh komunikasi
ditandai oleh komunikasi dua
satu arah. Di sini pemimpin
arah yang sebenarnya.
menentukan peranan anak buah dan
Pemimpin lebih banyak terlibat
memberitahu apa, di mana, kapan
dalam pemberi kemudahan
dan bagaimana cara mengerjakan
karena anak buahnya memiliki
berbagai macam tugas.
kemampuan dan pengetahuan
Gaya 2 :Mempromosikan (selling). untuk menyelesaikan
Gaya 4 :Mewakilkan (delegating).
Gaya ini ditandai oleh usaha melalui tugasnya.
Gaya ini ditandai oleh pemimpin yang
dua arah, meskipun hamper semua
membiarkan anak buahnya
pengaturan dilakukan oleh pemimpin.
bertanggung jawab atas keputusan-
Pemimpin juga menyediakan
keputusan mereka. Pemimpin
dukungan sosioemosional supaya
mewakilkan keputusan kepada anak
anak buah turut bertanggung jawab
buahnya kerena mereka mempunyai
dalam pengambilan keputusan.
tingkat kesiapan yang tinggi, bersedia
serta mampu bertanggung jawab
untuk mengatur perilaku mereka
4.Teori Empat Sistem
(Likert)
Likert menemukan empat gaya atau system manajerial
yang berdasarkan pada suatu analisis atas delapan
variable manajerial, yaitu :
(1) kepemimpinan,
(2) motivasi,
(3) komunikasi,
(4) interaksi,
(5) pengambilan keputusan,

a)Penguasa mutlak
(exploitive-authoritative)
b)Penguasa semi-mutlak
(6) penentuan authoritative)
(benevolent tujuan,
(7) pengendalian dan
c)Penasihat (consultative)
(8) kinerja.
d)Pengajak-Serta
Likert membagi gaya manajerial tersebut sebagai
(participative)
berikut :
5.Teori Kontinum
(Tannembaum dan Schmidt)

Kontinum ini dapat dijelaskan sebagai


berikut :

1.Manajer membuat keputusan dan


mengumumkannya
2.Manajer membuat keputusan dan
menawarknannya
3.Manajer mengemukakan
keputusannya dan memberi kesempatan
untuk mempertanyakannya
4.Manajer mengemukakan keputusan
sementara, yang masih dapat diubah
5.Manajer mengemukakan beberapa
batasan dan meminta bawahan untuk
membuat keputusan
6.Teori kebergantungan
(Fielder)

Menurut teori kebergantungan, keefektifan


pemimpin bergantung pada hubungan-hubungan
dalam gaya kepemimpinannya, juga situasi
tertentu yang dihadapinya. Pemimpin ditinjau
sebagai bermotivasi-tugas (task-motivated)atau
bermotivasi-hubungan (relationship-motivated).
Penelitian pada model kebergantungan
menunjukkan bahwa :
(1) pemimpin bermotivasi-tugas lebih efektif
dalam situasi yang amat harmonis dan dalam
situasi yang amat tidak harmonis, dan
(2) pemimpin bermotivasi-hubungan lebih efektif
Pendekatan Tipe pada Gaya
Kepemimpinan
1.Hipokratusstruktur dan fisiologi jasmani
menentukan kepribadian atau cara berprilaku seseorang
yang sudah menjadi kebiasaannya. Ia menjabarkan
empat tipe kepribadian sebagai hasil pengaruh utama
salah satu dari keempat humor jasmani.

2.James Deesetidak ada bukti mengenai gagasan


semacam ini dan yang masih tersisa dari tipe-tipe
Hipokratus adalah kata sifat yang masih digunakan
untuk menggambarkan sifat-sifat seperti : berdarah
dingin, pemberang, periang, dll.

3.Carl Jungmengembangkan suatu sistem tipe


karakter berdasarkan dua sikap dan empat fungsi.
Kedua sikap ini adalahintroversidanekstroversi.
Keempat fungsi tersebut adalah :Pikiran, perasaan,
penginderaan, dan intuisi.

4.Myers-BriggsAda dua cara mempersepsi yang


amat berlainan, mengamati melalui indra (sensing) dan
mengamati melalui perasaan (intuiting). Dan ada dua
cara penilaian yang amat berlainan, penilaian melalui
Instrumen Lain yang Berdasarkan pada Tipe

Kombinasi dari semua kegiatan itu


menghasilkan empat gaya :
Pengumpul : relatif tidak emosional dan
lebih suka berurusan dengan benda mati
daripada dengan manusia
Penyebar : cenderung emosional dan
imajinatif serta tertarik pada manusia

Asimilator : unggul dalam pemikiran


induktif dan memadukan pengamatan-
pengamatan yang berlainan menjadi
penjelasan yang terintegerasi dan mereka
kurang tertarik pada manusia dan lebih
memperhatikan konsep-konsep abstrak

Akomodator : membuat rencana-rencana


dan melibatkan diri mereka sdalam
pengalaman-pengalaman baru
Pendekatan Sifat Terhadap
Gaya

a.NRELGaya Kepemimpinan:

Suatu Matriks

Perilaku(Sayers, 1978)

b.MALONE Survei Gaya

Perilaku

c. TRACOMProfil Gaya Sosial

d.PERFORMAXSistem Profil

Pribadi
Analisis Transaksional

Dikembangkan oleh Eric Berne tahun


1960 yang ditulisnya dalam buku
Games People Play.

Analisis Transaksional adalah


salah satu pendekatan
Psychotherapy yang
menekankan pada hubungan
interaksional,dapat dipergunakan
untuk terapi individual, terutama
untuk pendekatan kelompok.
Matriks Interaksi hill

Memperoleh empat kategori gaya: konfrontatif, berspekulasi,


tegas, dan kolot. Miller, Nunnally, dan Wackman (1975)
menciptakan empat gaya mereka sendiri:

Gaya I : Hangat, ramah, ceria, menghidupkan suasana.


Gaya II : Mengatur, membujuk, memarahi, menuntut, biasanya digunakan bila anda
ingin meyakinkan atau mengendalikan apa yang terjadi.
Gaya III : Mencoba-coba, memperluas, memperinci, menyelidiki, meneliti, gaya
spekulasi yang tujuannya nyaris menghentikan dunia, bercermin padanya, dan
menjelajahinya.
Gaya IV : Menyadari, aktif, menerima, menutup, memelihara, dan bekerjasama
mengikuti proses yang menyangkut masalah-masalah secara terbuka dan langsung.
Gaya
pengoperasian

Adalah pola perilaku seseorang yang


konsisten , yang diamati oleh orang
lain bila ada orang yang berusaha
membantu orang lainnya untuk
mencapai tujuan.
Gaya kepemimpinan yang
paling efektif terbagi menjadi
dua :
1. Gaya kepemimpinan terbaik tunggal
Menjadikan karyawan atau bawahannya seperti kawannya sendiri. Mereka bersedia
menerima beban orang lain, mendahulukan kepentingan orang lain. Dengan begitu dia
bisa menjadi pemimpin yang diterima dan menyenangkan, bergairah, tanpa butuh
strategi atau cara yang rumit untuk dapat mempengaruhi orang lain.
2. Gaya kepemimpinan terbaik- bersyarat
Gaya pemimpin yang menggunakan kombinasi perilaku komunikatif yang berbeda
ketika menanggapi keadaan sekelilingnya dalam keadaan tersebut pemimpin berusaha
membantu yang lainnya untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai