Anda di halaman 1dari 14

HUKUM BENDA MILIK

NEGARA IV
Pengelolaan dan
Penghapusan Barang milik
Negara
BENTUK-BENTUK PEMANFAATAN
BARANG MILIK NEGARA
1. Penyewaan
2. Peminjaman
3. Bangun Guna Serah (Built,
Operate and Transfer/BOT)
PENYEWAAN
Penyewaan hanya dapat dilakukan dengan
pertimbangan:
1. Untuk mengoptimalkan daya guna dan hasil guna
barang milik negara
2. Untuk sementara waktu belum dimanfaatkan oleh
instansi pemerintah yang menguasainya.
Barang milik negara itu bisa disewakan kepada
pihak lain yaitu BUMD, BUMN, koperasi atau pihak
swasta.
Hasil penyewaan merupakan penerimaan Negara
dan seluruhnya harus disetor ke Kas Negara.
PEMINJAMAN

Peminjaman barang milik negara hanya


dapat dilakukan dengan pertimabngan:
1. Agar barang milik negara tersebut dapat
dimanfaatkan secara ekonomis oleh
instansi pemerintah
2. Untuk kepentingan sosial, keagamaan.
Peminjaman barang milik negara hanya
dapat dilaksanakan antar instansi
pemerintah.
SYARAT-SYARAT
1.PEMINJAMAN
Barang tersebut sementara waktu belum
dimanfaatkan oleh instansi yang memiliki.
2. Barang tersebut hanya boleh digunakan
oleh peminjam, sesuai dengan peruntukannya.
3. Peminjaman tersebut tidak mengganggu
kelancaran tugas pokok instansi ybs.
4. Barng yg dipinjamkan harus merupakan
barang yg tidak habis pakai
5. Peminjam wajib memelihara dengan baik
barang yang dipinjam termasuk menanggung
biaya-biaya yg diperlukan
6. Jangka waktu peminjaman paling lama 2
(dua) tahun dan apabila diperlukan dapat
diperpanjang kembali.
BANGUN GUNA SERAH
Bangun guna serah barang milik negara hanya
dapat dilakukan dalam rangka menyediakan
fasilitas bangunan bagi instansi pemerintah yg
memerlukan.
Bangun guna serah barang milik negara dapat
dilakukan dengan BUMN/BUMD atau pihak
swasta
Bangun guna serah barang milik negara hanya
dapat dilakukan berdasarkan
persetujuan/keputusan menteri Keuangan.
Untuk mendapatkan mitra dalam BOT
dilakukan tender dengan mengikutsertakan
sekurang-kurangnya 5 peserta peminat,
kecuali ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan.
PENGHAPUSAN BARANG
BERGERAK MILIK NEGARA
Pengahapusan barang bergerak milik
negara dilakukan berdasarkan
pertimbangan:
1. Pertimbangan teknis karena secara fisik
barang tidak dapat digunakan lagi karena
rusak, kadaluarsa, aus, susut, dll
2. Karena hilang.
3. Karena pertimbangan ekonomis, seperti
jumlahnya berlebih, lebih menguntungkan bila
dihapus karena biaya perawatannya yg mahal,
atau mati bagi tanaman atau hewan ternak.
PENGHAPUSAN BARANG TIDAK
BERGERAK MILIK NEGARA
Pengahapusan barang tidak bergerak milik
negara dilakukan berdasarkan pertimbangan:
1. Rusak berat, terkena bencana alam/force
majeure, tidak dapat dimanfaatkan secara
maksimal (idle).
2. Terkena planologi kota.
3. Kebutuhan organisasi karena perkembangan
tugas.
4. Penyatuan organisasi dalam rangka efisiensi
dan memudahkan koordinasi
5. Pertimbangan dalam rangka pelaksanaan
rencana strategis Hankam.
PROSEDUR PENGHAPUSAN
1. Laporan/Usulan tentang penghapusan
barang milik negara oleh Unit Pemakai
barang/Bendaharawan barang
2. Pembentukan Panitia Penghapusan
3. Penelitian dan Penilaian Panitia
Pegahapusan terhadap barang ybs. Hasil
penelitian ini kemudian dituangkan dalam
Berita Acara Penghapusan
4. Dikeluarkannya Surat Keputusan
penghapusan.
CARA PENGHAPUSAN

1. Penjualan
2. Hibah/disumbangkan
3. Penyertaan Modal
PENJUALAN
Penjualan barang milik negara harus dilakukan
dengan pelelangan umum melalui Kantor
Lelang Negara.
Penjualan barang milik negara dilakukan
setelah memenuhi syarat:
1. Barang yg dijual bukan merupakan barang rahasia
negara.
2. Barang yg dijual secara teknis operasional sudah
tidak dapat digunakan oleh Instansi Pemerintah
secara efektif dan efisien.
3. Barang ybs sudah harus dihapus dari daftar
Inventaris.
Hasil penjualan barang milik negara merupakan
penerimaan negara dan harus disetor
seluruhnya ke rekening kas negara.
HIBAH

Hibah dilakukan dengan pertimbangan


untuk kepentingan sosial, keagamaan
serta kemanusiaan.
Hibah barang milik negara hanya
diperuntukkan bagi:
1. Lembaga Sosial, Lembaga Keagamaan
dan organisasi Kemanusiaan
2. Instansi pemerintah atau pemerintah
Daerah.
SYARAT HIBAH
1. Bukan merupakan barang rahasia negara
2. Bukan merupakan barang vital bagi
negara
3. Bukan merupakan barang yg menguasai
hajat hidup orang banyak.
4. Tidak bermanfaat dan tidak dibutuhkan
lagi oleh instansi pemerintah ybs dan instansi
pemerintah lainnya.
5. Tidak mengganggu kelancaran tugas-tugas
pelayanan umum pemerintah.
PENYERTAAN MODAL
Penyertaan modal dapat dilakukan dengan
pertimbangan:
1. Untuk Penyertaan Modal Pemerintah dalam
mendirikan dan atau mengembangkan BUMN
2. Untuk mengoptimalisasi pemanfaatan barang
milik/kekayaan negara.
Penyertaan barang milik negara sebagai
penyertaan modal pemerintah hanya
diperuntukkan bagi BUMN/BUMD. Apabila
penyertaan tersebut diperuntukkan bagi
BUMD, maka BUMD tsb harus sudah
berbentuk PT.

Anda mungkin juga menyukai