Anda di halaman 1dari 23

OSTEOMYELITIS

OSTEOMYELITIS
Osteomielitis berasal dari kata osteon yang berarti tulang
dan myelo yang berarti sumsum, yang dikombinasikan
dengan itis yang berarti inflamasi. Osteomielitis
merupakan suatu proses peradangan pada tulang baik
akut maupun kronik. Osteomielitis biasanya disebabkan
oleh bakteri, tapi bisa juga karena jamur
DEFINISI

Osteomielitis adalah suatu


proses inflamasi akut ataupun
kronis dari tulang dan struktur-
struktur disekitarnya akibat
infeksi dari kuman-kuman
piogenik.
ETIOLOGI
Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat berada pada tubuh
dengan berbagai cara tapi tidak sebatas itu dapat pula diikuti
oleh luka yang terinfeksi.
Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae, dan
Escherichia coli yang sering dijumpai berasal dari darah atau
tulang. Sedangkan Staphylococcus aureus, Streptococcus
pyogenes, dan Haemophilus influenza
KLASIFIKASI

Berdasarkan durasi terpapar pada tubuh:


Acute (kurang dari 2 minggu)
Subakut (2-6 minggu)
Kronik (lebih dari 6 minggu)

Berdasarkan mekanisme penyebarannya:


Exogenous
Hematogenous

Respon host terhadap penyakit


Pyogenic
Nonpyogenic
Cierny-Mader Staging System for Osteomyelitis
Anatomic type
Stage 1 : medullary osteomuelitis
Stage 2 : superficial osteomyelitis
Stage 3 : localized osteomyelitis
Stage 4 : diffuse osteomyelitis
PRESENTASI KLINIS
Osteomielitis hematogenik akut
Klinis : Nyeri terlokalisasi meskipun bisa juga menjalar ke
bagian tubuh lain di dekatnya.
Pemeriksaan ditemukan nyeri tekan lokal dan pergerakan
sendi yang terbatas, namun oedem dan kemerahan jarang
ditemukan. Dapat pula disertai gejala sistemik seperti demam,
menggigil, letargi, dan nafsu makan menurun pada anak.
Laboratorium peningkatan CRP, LED, dan leukosit. Pada
pemeriksaan kultur darah tepi, ditemukan organisme penyebab
infeksi.
PATOFISIOLOGI

Infeksi dalam sistem muskuloskeletal dpt


berbagai cara :
Kuman masuk ke dalam tubuh melalui luka
penetrasi langsung

Melalui penyebaran hematogenik luka


penetrasi langsung
Melalui penyebaran infeksi di dekatnya atau selama pembedahan
dimana jaringan tubuh terpapar oleh jaringan di sekitarnya
OSTEOMIELITIS SUBAKUT

Infeksi subakut biasanya berhubungan dengan pasien


pediatrik.
disebabkan oleh organisme dengan virulensi rendah dan
tidak memiliki gejala
gambaran radiologis yang merupakan kombinasi dari
gambaran akut dan kronis. Seperti osteomielitis akut,
maka ditemukan adanya osteolisis dan elevasi periosteal.
Seperti osteomielitis kronik, maka ditemukan adanya
zona sirkumferensial tulang yang sklerotik. Apabila
osteomielitis subakut mengenai diafisis tulang panjang,
maka akan sulit membedakannya dengan Histiositosis
Langerhans atau Ewings Sarcoma.
OSTEOMIELITIS KRONIK
Osteomielitis akut dan subakut yang tidak diobati.
dapat terjadi secara hematogen, iatrogenik, atau akibat dari trauma
tembus.
berhubungan dengan implan logam ortopedi yang digunakan untuk
mereposisi tulang.
Inokulasi langsung intraoperatif atau perkembangan hematogenik dari
logam atau permukaan tulang mati merupakan tempat perkembangan
bakteri yang baik karena dapat melindunginya dari leukosit dan
antibiotik. Pada hal ini, pengangkatan implan dan tulang mati tersebut
harus dilakukan untuk mencegah infeksi lebih jauh lagi.
Gejala klinisnya dapat berupa ulkus yang tidak kunjung sembuh,
adanya drainase pus atau fistel, malaise, dan fatigue.
OSTEOMYELITIS KRONIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG

CBC (Complete Blood Count)


ESR (Erytricyte Sedimentation Rate)
CRP (C-Reactive Protein)
Aspirasi atau biopsy tulang
X-Rays
CT-Scan (Computed Tomography Scan)
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
CT-Scan dan MRI tidak selalu dapat membedakan infeksi dengan
kelainan tulang lainnya.
USG (Ultrasonografi)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Osteomielitis kronik diidentifikasi dengan


adanya detruksi tulang yang masif dan adanya
involukrum, yang membungkus fokus sklerotik
dari tulang yang nekrotik yaitu sequestrum.
Infeksi jaringan lunak biasanya tidak dapat
dilihat pada radiograf kecuali apabila terdapat
oedem. Pengecualian lainnya adalah apabila
terdapat infeksi yang menghasilkan udara yang
menyebabkan terjadinya gas gangrene. Udara
pada jaringan lumak ini dapat dilihat sebagai
area radiolusen, analog dengan udara usus pada
foto abdomen.
Ultrasound
mengidentifikasi efusi sendi dan menguntungkan untuk
mengevaluasi pasien pediatrik dengan suspek infeksi
sendi panggul.
Radionuklir
Jarang dipakai untuk mendeteksi osteomielitis akut.
Pencitraan ini sangat sensitif namun tidak spesifik untuk
mendeteksi infeksi tulang.
CT scan dengan potongan koronal dan sagital
untuk menidentifikasi sequestra pada osteomielitis kronik.
Sequestra akan tampak lebih radiodense dibanding
involukrum disekelilingnya.
DIAGNOSA

Pada Osteomielitis akut ; pemeriksaan sinar-x hanya


menunjukan pembengkakan jaringan lunak. Pada sekitar
2 minggu terdapat daerah dekalsifikasi ireguler, nefrosis
tulang, pengangkatan periosteum dan pembentukan
tulang baru. Pemindaian tulang dan MRI dapat
membantu diagnosis definitive awal. Pemeriksaan darah
memperhatikan peningkatan leukosit dan peningkatan
laju endap darah. Kultur darah dan kultur abses
diperlukan untuk menentukan jenis antibiotika yang
sesuai.
Pada Osteomielitis kronik, besar, kavitas ireguler, peningkatan
periosteum, sequestra atau pembentukan tulang padat terlihat
pada sinar-x. Pemindaian tulang dapat dilakukan untuk
mengidentifikasi area terinfeksi. Laju sedimentasi dan jumlah
sel darah putih biasanya normal. Anemia, dikaitkan dengan
infeksi kronik. Abses ini dibiakkan untuk menentukan
organisme infektif dan terapi antibiotic yang tepat.
DIAGNOSA BANDING
Cellulitis Ini sering terjadi kekeliruan dengan osteomielitis, karena terdapat kemerahan
superficial yang tesebar merata dan lymphangitis. Bakteri yang menginfeksi biasanya
Staphylococcus atau Streptococcus.
Acute Suppurative Arthtritis
Adanya tenderness yang merata atau difus dan semua pergerakan sendi terhambat sperti terjadi
spasme otot.
Streptococcal Necrotizing Myositis
Bakteri yang menginfeksi Streptococcus haemolytic group A dan B. ering terjadi kekeliruan
dengan osteomielitis dan cellulitis. Meskipun kasus ini jarang ditemui, tapi bisa menyebabkan
nekrosis otot, septikemia dan meninggal. Gejalanya adalah nyeri yang hebat, pembengkakan,
demam dan tanda-tanda sakit lainnya yang merupakan tanda yang darurat.
Sickle Cell Crisis
Memiliki gambaran yang tidak dapat dibedakan dengan osteomielitis akut. Bakteri yang
meninfeksi adalah golongan Salmonella.
Acute Rheumatism
Adanya nyeri yang ringan dan berpindah ari satu sendi ke sendi yang lain.
Gauchers Disease
Merupakan pseudo-osteitis yang mempunyai gambaran tersembunyi menyerupai osteomielitis.
Diagnosis ini dibuat dengan ditemukan bentuk penyakitnya, terutama pembesaran hepar dan
limpa.
PENATALAKSANAAN
Pemberian antibiotik efektif bila belum ada pus
Antibiotik tidak mensterilkan jaringan avascular atau abses dan
harus dilakukan operasi pembersihan
Kemudian diberi antibiotik untuk mencegah infeksi berulang
Operasi jangan sampai terlambat, hingga terjadi ischemic bone dan
soft tissue
Diberikan antibiotik setelah pembedahan
General supportive carecairan IV, analgenisk dan posisi yang
nyaman
Jiak tidak terdapat abses, diberikan antibiotic IV berdasarkan gram
yang sesuai
Antibiotik empiris, mulai diberikan jika stain gramnya negatif dan
dimonitor secara hati-hati. CRP harus diperiksa setiap 2-3 hari. Bila
tidak ada respon klinik selama 24-48 jam, abses kemudian dicari
dan dipertimbangkan melakukan operasi drainage.
PEMBEDAHAN

Indikasi
adanya sequester, adanya abses, rasa sakit yang hebat,
serta bila mencurigakan adanya perubahan kearah
keganasan ( karsinoma epidermoid ). Salah satu tindakan
pembedahan adalah Drainase bedah ( chirurgis ) yang
dilakukan bila :
Pengobatan local dan sistemik dalam 24 jam pertama
gagal.
Pus subperiosteal dievakuasi untuk mengurangi tekanan
intra oseus kemudian dilakukan pemeriksaan biakan
kuman dan uji sensitivitas.
Drainase dilakukan selama beberapa hari dengan
menggunakan cairan NaCl 0,9 dan dengan antibiotic.
PROGNOSA

Dalam kebanyakan kasus, infeksi ini disembuhkan


dengan obat antibiotik. Dalam kasus parah osteomielitis,
infeksi dapat sangat merusak tulang, sekitar otot, tendon,
pembuluh darah. Sehingga perlu pembersihan jaringan
yang terinfeksi
KOMPLIKASI

Abses tulang
Bakteremia

Fraktur

Selulitis

Fistel
KESIMPULAN

Osteomielitis adalah suatu proses inflamasi akut ataupun


kronis dari tulang dan struktur-struktur disekitarnya
akibat infeksi dari kuman-kuman piogenik. Infeksi dalam
suatu sistem muskuloskeletal dapat berkembang melalui
dua cara, baik melalui peredaran darah maupun akibat
kontak dengan lingkungan luar tubuh.
Osteomielitis sering ditemukan pada usia dekade I-
II; tetapi dapat pula ditemukan pada bayi dan infant.
Anak laki-laki lebih sering dibanding anak perempuan
(4:1). Lokasi yang tersering ialah tulang-tulang panjang
seperti femur, tibia, radius, humerus, ulna, dan setelah
pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.netterimages.com/image/10375.htm

Kumpulan Kuliah Bedah. Jakarta : Bagian Bedah Staf


Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ; 1992

King, RW. Osteomyelitis. December 9, 2009 (cited February


1, 2010). Available at
http://emedicine.medscape.com/article/785020-overview
Sabiston, DC. Buku Ajar Bedah Bagian 2. Edisi ke-1. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1994

Skinner H. Current Diagnosis and Treatment in Orthopedics.


New Hampshire : Appleton & Lange ; 2003

Anda mungkin juga menyukai