Anda di halaman 1dari 14

SEDIAAN SEMI SOLID

Ana do Rosrio da
Costa, S.farm
SEDIAAN SEMI SOLID

1.Definisi : - Sediaan semi solid adalah sediaan farmasi


yang berbentuk setengah padat yang di gunakan pada
permukaan kulit atau membran mukosa

Cara pemakain melalui permukaan kulit dan membran


mukosa. kadang-kadang menyamarkan pandangan atau
ketentuan semi solid yang mencakup dari bentuk
setengah padat mendekati cair yang semuanya
pengunaannya melalui kulit atau membran mukosa.
Seperti bentuk : a.Unguentum,cream,pasta,jelly/gel
(setengah padat)
b.Suppositoria,ovula (padat)
c.Linimentum (cair)
2.Keuntungan dan Kerugian Bentuk Sediaan Semi Solid

Keuntungan:
1.konteks dengan tempat sakit lama
2. Bila terjadi efek samping cepat dan mudah cara menghilangkan
3. Terhindar dari pemuaian/metabolisme
4. Dapat digunakan dengan tujuan lokal maupun sistemik
5. Langsung pada sumber penyakit
6. Mudah cara penggunaan
7. Dapat digunakan dalam kondisi berkala

Kerugian :
1. Rasa lengket pada kulit
2. Mengotori pakaian
3. Kadang-kadang susah di bersihkan
4. Untuk tujuan sistemis,absorpsi di halangi oleh lapisan tanduk
5. Kadang-kadang menimbulkan gatal-gatal atau iritasi pada kulit
3.Bentuk Sediaan-Sediaan
Bentuk setengah padat:
1.Unguentum / salep
2.Pasta
3.Cream
4.Jelly/gel
Bentuk padat :
1.Suppositoria
2.Ovula
Bentuk cair :
1.Linimentum
2.Lotion

4. Penandaan
Penyerahan kepada pasien dengan label berwarna biru dan pemakaian
sesuai petunjuk dokter atau dioleskan tipis pada permukaan kulit yang
sakit dengan tanda peringatan OBAT LUAR
5. Persyaratan Sediaan Setengah Padat
- Homogen,karena tidak dapat di kocok dulu untuk:
Unguentum,cream,gel,dan suppositoria/ovula
- Perlu di kocok dulu untuk : Linimentum,dan lotion
- Aman untuk kulit tidak bereaksi alergi
- Tidak terasa kasar pada kulit,kecuali dikehendaki

6. Aturan Pembuatan Sediaan Semi Solid


Aturan Pertama (I)
Jika zat berkhasiat larut dalam minyak atau lemak,di larutkan
dalam minyak/lemak.jika perlu ikut di panaskan asal zat
berkhasiat bukan pemanasan.
Aturan kedua (II)
Jika zat berkhasiat larut di dalam air,zat tersebut lebih dahulu di
larutkan dalam air asalkan jumlah air yang di sesuaikan dapat di
serap oleh basis dan jumlah air yang di gunakan harus diambil dari
jumlah basis yang ada.
Aturan ketiga (III)
Jika zat berkhasiat tidak larut dalam air atau lemak,maka zat
tersebut sebelum di camur di gerus lebih dahulu agar halus jika
perlu di ayak lebih dahulu.
.
Aturan keempat (IV)
Jika cara pembuatan dengan cara peleburan maka harus di
lakukan pengadukan sampai dingin daan membeku. Hal ini untuk
menjaga terjadinya pemisahan obat ke bawah

7. Penggunaan Alat
a. Penggunaan mortir dan stamper di pilih yang halus agar zat tak
masuk dalam pori-pori.
b. Jika perlu mortir dan stamper di hangatkan lebih dahulu untuk
mencegah pembekuan mendadak yang akibatnya sediaan menjadi
kasar.

8. Perlakuan Khusus Pada Pembuatan Sediaan Semi Solida


a. Zat berkhasiat sebelum di campur di tetesi dengan etanol 95% v/v
agar melarut sehingga mudah di campur.Contoh : Asam
salisilat,champora,mentol
b. Jika ada campuran yang diberi zat eutetik maka campuran tersebut
tercampur di gerus supaya meleleh,baru di campur dengan
basis.Contoh : champora dengan mentol
d. Diayak dengan ayakan B40 atau mesh.100 sebelum di
timbang.Misal: senyawa ZnO.
e. Tidak boleh digunakan spatel logam kecuali sulfur.Untuk sulfur
perlu di tanyakan: sulfur sublimatum,sulfur depuratum,sulfur
praesipitatum.
Catatan :
- Campuran eutetik adalah campuran yang melebur pada suhu
kamar saat di gerus, jika tidak dicampurkan tidak melebur.

- Ukuran ayakan: ukuran ayakan dapat berbeda ukuran diameter


lubang ayakannya. Ini untuk ayakan kasar dan bebeda jumlah
lubang untuk selain satuan penyaring.

Contoh : a. ayakan A. ayakan kasar yaitu ayakan yang ukuran lubang-lubang


sama dengan sekian mm

b. ayakan B. ayakan halus jika ayakan zat tiap cm mempunyai


lubang sebanyak no ayakan tersebut.

c. ayakan mesh yaitu ayakan yang tiap inci mempunyai lubang


sebanyak angka yang disebut dalam nomor ayakan tersebut, misal
ayakan B40. nama ayakan mesh 100 karena 1 inchi = 2,5 cm jadi
40 x 2,5 = 100
Jenis-jenis basis sediaan semi solida
a. Basis Hidrokarbon
1. basis hidrokarbon berbentuk setengah padat
maupun cairan kental yang berasal dari minyak
bumi.

a. Kelebihan dari basis ini adalah


- cocok untuk luka berair, sehingga dapat melekat
pada kulit
- lebih cocok untuk pemakaian lokal
- dapat mempertahankan kelembaban air

b. kekurangan
- terasa lengket pada kulit
- sulit dibersihkan dengan air
- terasa panas pada kulit
- kadang terasa pedih pada kulit/ membran
mukosa contoh vaselin putih
2. contoh-contoh basis hidrokarbon : vaselin kuning, vaselin
album, parafin liquidum, parafin solidum.

b. Basis lemak/asam lemak atau esternya.basis ini dapat berbentuk


padat, setengah padat atau cair. Berasal dari lemak
tumbuhan,hewan atau hasil esterifikasi lemak/asam lemak.
Contohnya :

- lemak/asam lemak : ol.sesami, ol cacao, minyak sawit


- asam lemak : asam oleat, asam stearat, asam linoleat,
asam palmitat
- polimer alam: amilum, gom arab, agar-agar
- polimer sintetik : HPMC, alginat, CMC Na
- polimer dari hewan : gelatin

Basis ini dapat digunakan untuk sediaan semi solida, suppositoria


atau ovale
Basis Salep Mata
yang harus di perhatikan basis salep mata :
- mengandung zat yang menyerap air mata
- steril
- sedapat mungkin jangan digunakan vaselin album
- tidak mengiritasi
Basis suppositoria
- Berbentuk padat pada suhu kamar
- Melebur pada suhu badan atau melarut sedikit demi
sedikit dalam tempat yang digunakan
Basis melebur : oleum cacao. Minyak lemak dari trigliserida yang
berasal dari biji coklat.

b. Minyak lemak terhidrogenasi


dibuat dari minyak kelapa sawit yang terhidroksi sebagian menjadi
asam lemak.asam lemak tak jenuh di hidrogenasikan dengan
hidrogen untuk menghilangkan ikatan rangkap dan mengubah
bentuknya dari cair menjadi padat. Kemudian diambil sebagian
gliserin agar menjadi lemak kembali, keuntungannya dapat dibuat
dengan titik lebur yang diinginkan sesuai daerah topikal, sub topikal
atau daerah dalam. Selain untuk mengubak bantuk cair menjadi
padat, ini juga untuk mengurangi bau tengik.
Lemak-lemak hewan:
a. Sera flava = lilin dari lebah
b. Sera alba = berasal dari sera flava yang diputihkan
c. Sperma ceti = cetaceum berasal dari ikan paus

Ester asam lemak:


a. Cetyl alkohol
b. Ceta stearil alkohol

B. BASIS ABSORBSI

Basis ini dapat menyerap air, penggunaan basis untuk luka yang banyak
mengeluarkan air atau sediaan yang memerlukan air agar air dapat bercampur
dengan basis.
Berasal dari binatang atau campuran yang dapat menyerap air.

a. Adeps lanae: lemak yang berasal dari bulu domba yang dipisahkan dengan
petroleum eter atau benzen.
Lemak setengah padat berwarna coklat atau coklat tua. Daya serap terhadap air
sampai 200%. Sangat higroskopis.
b. Lanolin: Adeps Lanae C Aqua yaitu campuran = Adeps Lanae 75, Aqua
25

c. Adeps Suillus: lemak babi, berbentuk setengah padat, berwarna putih


agak berkilauan

d. Adeps Suillus Benzrolac: campuran Adeps Suillus dengan asam benzoat

e. Unguentum Simplex yaitu salep dasary ang terdiri dari campuran:


Cera flava 30
Oil sesami 70
Basis ini banyak digunakan untuk salep mata.

f. Cetil Alkohol: dari ceto stearil alkohol. Keduanya merupakan bentuk


ester alkohol dengan asam lemak. Basis ini dapat menyerap air. Banyak
digunakan sebagai basis salep mata karena dapat menyerap air mata
sehingga obat dapat menempel pada kornea mata
THANKS

Anda mungkin juga menyukai