Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KASUS

SQUAMOUS CELL CARCINOMA LIDAH

INTAN PALUPI
12201101056

SMF BEDAH RSD DR. SOEBANDI JEMBER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER
2017
DEFINISI
Squamous Cell Carcinoma Lidah
Neoplasma malignant yang
berasal dari jaringan epitel
mukosa lidah dengan selnya
berbentuk squamous cell (cell
epitel gepeng berlapis).
Karakteristik : anaplasia, tumbuh
cepat, menginfiltrasi jaringan
sekitar, potensi untuk metastasis

. 1
ANATOMI LIDAH
ANATOMI

2
Nama otot Origo Insersio Fungsi
Memendekkan
dan melebarkan
M.Longitudinalis
Radix lingua Apex lingua lidah,
sup
mengangkat
4 ujung lidah
Memendekkan
M. dan melebarkan
Apex lingua
Longitudinalis Radix lingua lidah, menekan
inf. apex lidah ke
bawah
Margo lateralis Menyempitkan
Margo lateralis
M. Transversus lingua, dan
lingua, septum
lingua aponeurosis memanjangkan
lingua
lingua lidah
M. Vertocalis aponeurosis Melebarkan
Radix lingua
lingua lingua lidah
Menggerakkan
Spina mentalis aponeurosis
M. genioglosus lidah ke depan
mandibulae lingua
bawah
Linea
mylohyoidea
mandibulaecorn Menggerakkan
aponeurosis
M. hyoglosus u majus ossis lidah ke
lingua
hyoidei dan belakang bawah
corpus ossis 3
Paulsen F., Waschke, J. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Edisi 23. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2010.
hyoidei
EPIDEMIOLOGI
6

Keganasan jenis karsinoma hampir 95% berupa karsinoma


sel skuamosa.
Sebagian besar pada dua pertiga anterior lidah, umumnya
pada tepi lateral dan bawah lidah sekitar 40-75%.
Insiden 1% dari seluruh karsinoma tubuh, keganasan
rongga mulut yang paling sering ditemukan sekitar 25-
45%
Insiden karsinoma lidah di Indonesia masih belum
diketahui dengan pasti, insidennya masih jarang

4
Etiologi dan Faktor
Risiko
Multifaktorial
Dikaitkan dengan usia, akumulasi waktu terhadap
perubahan genetik, dan durasi paparan terhadap inisiator
dan promotor (iritasi fisik/kimia, virus, efek hormonal,
penuaan sel dan penurunan imunitas tubuh)
Rokok
Alkohol

5
Lesi Premalignansi
6

Speckled leukoplakia pada tepi lateral lidah. Histologi : Carcinoma in situ

Leukoplakia kondisi pramalignansi dari iritasi kronis


membran mukosa, peningkatan proliferasi epitel dan
jaringan ikat
Patogenesis
Inisiator oleh zat karsinogenik Tumor yang agak jinak massa
papiliferus, penyebaran ringan ke
jaringan didekatnya.
Memulai pertumbuhan sel Tumor ganas menyebar cukup
abnormal dalam dan cepat ke jaringan
didekatnya dengan penyebaran
permukaan yang kecil, terlihat
Promosi oleh promotor ulser nekrotik yang dalam
membentuk sel polimorfik dan Metastasis biasanya berjalan
anaplastik melalui lymph node servikal.
Metastase haematogenus terjadi
Progresi invasi sel ganas ke pada tahap selanjutnya.
membran basalis 7
Paulsen F., Waschke, J. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Edisi 23. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2010.
MANIFESTASI KLINIS
Massa atau ulkus tidak nyeri awalnya sariawan yg tidak
sembuh
Bagian tengah ulkus relatif lembut dan mudah berdarah
Lesi khas pada tepi lateral atau permukaan ventral lidah,
tepi tidak rata
Gerak lidah terbatas: bicara tidak jelas, gangguan menelan, liur
meleleh
Pembesaran KGB leher

8
DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK

Benjolan di lidah Status Lokalis


Nyeri krn invasi tumor
Intraoral
Gerakan lidah terbatas: bicara

tidak jelas, gangguan menelan


I : Lokasi : biasanya tepi lateral atau ventral
liur meleleh lidah
Faktor risiko
Bentuk : fungating, ulseratif, atau indurasi
P: ukuran, jarak dari ujung lidah, garis tengah
dan sulkus terminalis, ada tidaknya invasi ke
dasar mulut dan frenulum lidah serta mobilitas
tumor, ada atau tidak indurasi di sekitar ulkus.

10
DIAGNOSIS
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
Penunjang

Status Regional - Pemeriksaan Foto Polos


-Inspeksi dan Palpasi
Foto polos mandibula
Pembesaran KGB leher
-Lokasi/level pemebesaran posisi AP/Lateral
KGB leher - Radiologi : USG, CT scan,
-Jumlah dan ukuran KGB
-Ipsilateral atau MRI
kontralateral - PET Scan (Fluoro Deoxy
Glucose PET) 12
- Pemeriksaan Patologi : 11
STAGGING
13

12
STAGGING
14
Stadium Keganasan
Stadium I : T1N0M0 harapan
hidup 5 tahun 75-95%
Stadium II: T2N0M0 harapan
hidup 5 tahun 50-75%
Stadium III: T2N0M0,
T1N1M0,T2N1M0 harapan
hidup 5 tahun 25-50%
Stadium IV: T4N0-N3M0 atau
setiap M1 harapan hidup 5
13
tahun <25%
Metastasis KGB Regional Leher

14
Diagnosis Banding
Ulserasi Traumatik
Ulserasi Inflamatorik
Leukoplakia dan eritroplakia

15
TATALAKSA
NA
Terapi Kuratif

T1 : Eksisi Luas (trans oral approach)


T2 : Eksisi Luas (trans oral atau lower cheek approach dan swing
mandibulotomy)
T3-T4a : Eksisi luas/ hemiglosektomi, diseksi KGB leher (supra-
omohioid) + radioterapi kemoterapi
Terapi Adjuvant

- Radioterapi bisa sbg terapi


utama pada T1 dan T2
- Pembedahan
- Kemoterapi

Terapi Paliatif 16
TATALAKSA
NA

17
18
Prognosis
20

SCC lidah stadium lanjut memiliki prognosis yang buruk dibandingkan stadium dini
Secara patologis, semakin buruk derajat diferensiasinya maka semakin buruk
prognosisnya
Karsinoma lidah dengan metastasis ke kelenjar getah bening leher memiliki five
years survival hanya 50%

19
Laporan Kasus

20
IDENTITAS PASIEN
22

Nama : Ny. I. H
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Hayam Wuruk Gang 17 no
89, Sempusari - Jember
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Suku : Madura
Agama : Islam
No. RM : 75932
Tanggal MRS : 25 Mei 2017
Tanggal Pemeriksaan : 26-28 Mei 2017
Tanggal KRS : 28 Mei 2017
21
23
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Terdapat benjolan di lidah kiri

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh muncul benjolan di tepi lidah kiri sejak 4 bulan
yang lalu. Awalnya pasien mengeluhkan sakit gigi kurang lebih 6
bulan yg lalu dan kemudian periksa ke dokter gigi dan ditemukan
gigi geraham sebelah kirinya berlubang, pasien diterapi tambal
gigi dan harus kontrol beberapa kali.

22
Setelah ditambal giginya, pasien mengeluhkan lidah sebelah
kiri sering tergesek gigi saat mengunyah sehingga lidah
kirinya sariawan. Pasien mengatakan muncul sariawan
berupa plak putih yang semakin lama semakin melebar.
Sariawan tidak sembuh sembuh walaupun pasien telah
diberi obat oleh dokter gigi saat kontrol. Sejak kurang lebih
4 bulan yang lalu pasien mengeluhkan timbul benjolan pada
bagian sariawan di lidah kiri tersebut. Awalnya benjolan
tidak nyeri namun lama-lama muncul luka pada benjolan
tersebut dan terasa nyeri.
Pasien mengatakan benjolan kadang berdarah ketika pasien
mengunyah makanan yang agak keras konsistensinya, pasien
masih bisa merasakan rasa setiap makanan. Pasien merasa tidak
nyaman dengan benjolan di lidahnya sejak 1 bulan terakhir.
Ketika ditanya apakah pasien merasa ada benjolan di leher,
pasien mengatakan tidak ada benjolan di leher. Pasien juga tidak
ada keluhan nyeri di tenggorokan.
Ketika kontrol lagi ke dokter gigi, pasien disarankan untuk periksa
ke poli bedah. Saat periksa di poli bedah pasien disarankan untuk
pemeriksaan FNAB, dan setelah diketahui hasilnya, pasien
disarankan dan dijadwalkan untuk operasi.
Riwayat penyakit Dahulu : (-)
Riwayat penyakit keluarga: keluarga pasien tidak ada
yang pernah menderita penyakit kanker

26
PEMERIKSAAN FISIK
27

Status Generalis
Keadaan umum : Cukup
Kesadaran/GCS : Compos Mentis / E4V5M6

Nadi : 84 x/menit, reguler,


kuat angkat
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 35,6 C

27
PEMERIKSAAN FISIK
28 KEPALA/LEHER
Kepala
: Normocephali, Jejas (-)
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik-/-

Hidung
: Deformitas (-), rhinorrhea (-)
Telinga
: Otorrhea -/-
Leher
: Pembesaran KGB (-)
THORAX
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada kanan
dan kiri simetris, retraksi dinding dada (-), iktus kordis tidak
tampak
Palpasi : Pergerakan dinding dada kanan dan kiri simetris, iktus
kordis teraba pada ICS V midclavicula sinistra
Perkusi
: Sonor di lapangan paru
Auskultasi :
Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
28
PEMERIKSAAN FISIK
29
ABDOMEN
Inspeksi : Flat, DC (-) DS (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Soepel, nyeri tekan (-), hepar/lien tidak teraba.
Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen.
ANAL-PERIANAL
Inspeksi : fistula (-), hemmoroid (-), tanda-tanda abses (-)
EXTREMITAS
Akral hangat (+) , edema (-) pada kedua ekstremitas atas dan
bawah

29
PEMERIKSAAN
30
FISIK
Status Lokalis Regio Intra Oral
Inspeksi:

- Tampak massa putih berukuran 1x2cm pada


tepi lateral lidah sinistra di 1/3 posterior lidah,
tepi tidak rata, terdapat ulserasi.

Palpasi:
- Massa teraba padat kenyal, licin, tepi tidak
rata, nyeri tekan (+)
- Tidak terdapat invasi massa ke dasar lidah,
mobile, jarak dari ujung lidah 3,5cm

30
DIAGNOSIS KLINIS
Lesi ulseratif traumatik 1/3 posterior lingua sinistra DD

susp. karsinoma lidah

PLANNING DIAGNOSTIK
FNAB

Eksisional Biopsi

31
Pemeriksaan Penunjang
Hasil FNAB 03/04/2017 :
Mikroskopis : Apusan
terdiri dari sebaran sel-sel
skuamous atipik, inti
pleomorfik sedang,
kromatin kasar, anak inti
prominen.
Di sekitarnya tampak pula
sebaran sel skuamous
jinak, PMN neutrofil padat
dan debris

Diagnosa Patologi :
Lidah, FNAB : Squamous
Cell Carcinoma

32
DIAGNOSIS KERJA
33 Squamous Cell Carcinoma Lidah sinistra 1/3 posterior

PLANNING
Planning terapi: Pro Wide excision

PROGNOSIS
Ad Vitam: Ad bonam
Ad Sanationam: Dubia ad bonam
Ad Functionam: Dubia ad bonam

33
Hasil Laboratorium
Tanggal: 9 Mei 2017 / Poli Bedah Umum
Jenis Pemeriksaan Hasil Harga Normal
34 Darah Lengkap
Hemoglobin 13,7 13,0-16,0 gr/dl
Leukosit 10,3 4,5-13,0 x 109 / L
Hematokrit 39,9 37%-49%
Trombosit 456 150-450 x 109 / L
PTT Penderita 10,1
PTT Kontrol 9,9 Beda <2 detik dengan kontrol
APTT Penderita 26,0
APTT Kontrol 28,5 Beda <7 detik dengan kontrol
Glukosa Sewaktu 143 < 200mg/dl
FAAL GINJAL
Kreatinin serum 1,0 0,5-1,1
BUN 8 6-20 27
Urea 17 12-43
35

LAPORAN OPERASI

34
Tanggal op : 27 Maret 2017
Diagnosa pre op : SCC (squamous cell carcinoma) lidah Komplikasi : perdarahan 75cc
sinistra
Diagnosa post op : SCC (squamous cell carcinoma) lidah Pengiriman jaringan operasi : PA
sinistra
Tindakan operasi : Wide excisi Terapi post operasi:
Anestesi : GA Inj. Ceftriaxon 2x1, inj antrain 3x1
Posisi pasien : Supinasi
Uraian operasi :
Antibiotik profilaksis ceftriaxon 2 g
Desinfeksi dengan povidine iodine 10%
Penyempitan lapangan operasi dengan doek steril
Pendapatan pada explorasi
Squamous Cell carcinoma lidah bag. Lateral posterior kiri ukuran
2x1,5cm
Apa yang dikerjakan:
- Wide eksisi
- Rawat perdarahan
- Luka dijahit 35
36
Sabtu, 27 Mei 2017
S) Nyeri pada luka post-op, pasien dapat minum susu menggunakan sedotan
Follow-up
O) KU: cukup
Post op H1
Kes : alert
37 TD:110/60

N : 88x/m
RR : 18x/m
Tax: 35,9
K/L: a/i/c/d-/-/-/-
Tho: C/ S1S2tunggal e/g/m-/-/-P/ Ves+/+ Rh-/-Wh-/- Abd: flat, BU+normal, timpani, soepel
Ext :akral hangat keempat ekstremitas, tidak ada oedem
Status lokalis lingua sinistra 1/3 posterior
I: Luka di lidah (+), intak (+), dehiscense (-), darah (-)
P: Nyeri (+)
A) Ca Lidah (SCC Lidah) post wide excisi H1
P) Inf tutup, venflown
Inj antrain 3 x 500 mg
Inj ceftriaxone 2 x 750 mg
Diet ccair/lunak bubur halus + susu
Kumur tiap selesai makan

36
Minggu, 28 Mei 2017
Follow-up
S) Nyeri pada luka op berkurang, pasien dapat makan bubur halus
Post op H2
O) KU: cukup
Kes : alert
38 TD:120/60

N : 92x/m
RR : 18x/m
Tax: 36,2
K/L: a/i/c/d-/-/-/-
Tho: C/ S1S2tunggal e/g/m-/-/-P/ Ves+/+ Rh-/-Wh-/- Abd: flat, BU+normal, timpani, soepel
Ext :akral hangat keempat ekstremitas, tidak ada oedem
Status lokalis lingua sinistra 1/3 posterior
I: Luka di lidah (+), intak (+), dehiscense (-), darah (-)
P: Nyeri (+)
A) Ca Lidah (SCC Lidah) post wide excisi H2
P) Aff venflown
Diet ccair/lunak bubur halus + susu
Kumur tiap selesai makan
ACC KRS
Kontrol luka jahitan 1 minggu lagi ke poli bedah

37
Kamis, 1 Juni 2017
Follow-up
S) Pasien mengatakan sudah tidak nyeri pada luka namun terasa gatal
Post op H7
O) KU: cukup Poli Bedah Umum
Kes : alert
TD:110/70
N : 84x/m
RR : 20x/m
Tax: 36,3
K/L: a/i/c/d-/-/-/-
Tho: C/ S1S2tunggal e/g/m-/-/-P/ Ves+/+ Rh-/-Wh-/- Abd: flat, BU+normal, timpani, soepel
Ext :akral hangat keempat ekstremitas, tidak ada oedem
Status lokalis lingua sinistra 1/3 posterior
I: Luka di lidah (+), intak (+), dehiscense (-), darah (-)
P: Nyeri (-)
A) Ca Lidah (SCC Lidah) post wide excisi H7
P) Aff jahitan
Diet lunak
Kumur betadine setiap habis makan

38
Rabu, 7 Juni 2017
Follow-up
S) Pasien mengatakan sudah tidak ada keluhan Post op H13
O) KU: cukup Poli Bedah Umum
Kes : alert
TD:120/70
N : 82x/m
RR : 20x/m
Tax: 36,1
K/L: a/i/c/d-/-/-/-
Tho: C/ S1S2tunggal e/g/m-/-/-P/ Ves+/+ Rh-/-Wh-/- Abd: flat, BU+normal, timpani, soepel
Ext :akral hangat keempat ekstremitas, tidak ada oedem
Status lokalis lingua sinistra 1/3 posterior
I: Luka di lidah (-) darah (-)
P: Nyeri (-)
A) Ca Lidah (SCC Lidah) post wide excisi H13
P) Diet bebas TKTP

39
DAFTAR PUSTAKA
41
Williams, N.S., Bulstrode, C.J. 2013. Bailey and Loves Short Practice of Surgery 26th
Edition : Oropharyngeal Cancer. Florida: CRC Press
Manuaba, T.W. 2010. Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid Peraboi 2010. Jakarta :
Sagung Seto.
Schwartz SI, Shires GT, Spencer FC, Daly JM, Fischer JE, Galloway AC. Principles of
Surgery. United States of America : McGraw-Hill companies;
Yohannes, S. Tongue Carcinoma. Available from: www.emedicine.com Last update 10
Sep 2012. [Diakses tanggal 30 Mei 2017].
Munir M. Tumor ganas rongga mulut. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J,
Restuti RD, ed. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher. Edisi 6.
Jakarta: Balai penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007.hal.156-8
Zhuming G, Quan Z. Karsinoma lidah. Dalam: Desen W, ed. Alih bahasa: Japaries W.
Onkologi klinis. Edisi 2. Beijing: Science Publication; 2008.hal.297-304

40
42

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai