Anda di halaman 1dari 28

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN KEJADIAN SKABIES PADA


PASIEN YANG BEROBAT DI POLIKLINIK
KULIT RSUD UNDATA TAHUN 2016

NAMA : Resitha Dwitama Duwila


NO. STAMBUK : 13-777-013

PEMBIMBING : 1. dr. Nur Hidayat, Sp.KK


2. dr. Hj. Tenrisana Rifai
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan
oleh tungau Sarcoptes scabiei, yang termasuk
dalam kelas Archnida.
Data WHO tahun 2005 menunjukkan terdapat
sekitar 300 juta kasus setiap tahunnya. Angka
kejadian pada kasus penderita skabies akhir-akhir
ini semakin meningkat. Khususnya di kota palu
pada tahun 2010 didapatkan 45 orang, dan pada
tahun 2011 didapatkan sekitar 183 orang. Jelas
terlihat bahwa terjadi peningkatan kejadian jumlah
penderita skabies (Aljufri 2012).
Data dari RSUD Undata Palu pada tahun 2009
diperoleh 6 kasus, 2010 sebanyak 104 kasus,
2011 sebanyak 276 kasus, 2012 sebanyak 313
kasus, dan 2013 sebanyak 500 kasus.
Banyak faktor yang menunjang perkembangan
penyakit ini, antara lain sosial ekonomi yang
rendah, hygine yang buruk, hubungan seksual,
perkembangan demografis serta ekologis.
Penyakit skabies disebut juga penyakit
masyarakat karena mudah menular dan sangat
cepat perkembangannya,terutama di tempat
yang padat penduduk (Rahariyani, 2007).
Rumusan Masalah
Skabies merupakan penyakit kulit yang masih
sering di jumpai di Indonesia dan tetap menjadi
masalah kesehatan masyarakat (Sudirman,
2006). penyakit ini mudah menular dan banyak
faktor yang membantu penyebarannya antara
lain, kemiskinan, higine individu yang jelek dan
lingkungan yang tidak sehat (Sudirman, 2007).
Hal tersebut di atas mendorong saya melakukan
penelitian, dengan rumusan masalah : Faktor
apakah yang berhubungan dengan kejadian
skabies pada pasien yang berobat pada RSUD
Undata?
Pertanyaan Penelitian
1. Apakah usia ada hubungannya dengan kejadian
skabies pada pasien yang berobat di poliklinik kulit
RSUD Undata?
2. Jenis kelamin?
3. Kebiasaan mandi?
4. Kebiasaan saling bertukar pakaian dengan orang lain?
5. Cara mencuci pakaian?
6. Sumber air yang digunakan?
7. Tidur bersama?
8. Jumlah orang dalam satu rumah?
9. Status gizi seseorang?
10. Pengetahuan tentang kesehatan?
11. Pendapatan keluarga?
HIPOTESIS
Usia, Jenis kelamin, Kebiasaan mandi, Kebiasaan
saling bertukar pakaian dengan orang lain, Cara
mencuci pakaian, Sumber air yang digunakan,
Tidur bersama, Jumlah orang dalam satu rumah,
Status gizi seseorang, Pengetahuan tentang
kesehatan, Pendapatan keluarga ada
hubungannya dengan kejadian skabies pada
pasien yang berobat di Poliklinik Kulit RSUD
Undata.
TUJUAN
Tujuan Umum
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian Skabies di poliklinik kulit
RSUD Undata Palu.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui apakah usia ada hubungannya dengan
kejadian skabies pada pasien yang berobat di poliklinik
kulit RSUD Undata.
2. Jenis kelamin
3. Kebiasaan mandi
4. Kebiasaan saling bertukar pakaian dengan orang lain
5. Cara mencuci pakaian
6. Sumber air yang digunakan
7. Tidur bersama
8. Jumlah orang dalam satu rumah
9. Status gizi seseorang
10.Pengetahuan tentang kesehatan
11. Pendapatan keluarga
Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis :
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi
pada pembelajaran dan bisa dipakai sebagai bahan rujukan
penelitian selanjutnya.
b. Aplikasi :
Rumah sakit : Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
informasi kepada direktur rumah sakit untuk melakukan
pencegahan terhadap skabies,
Masyarakat : memberikan pengetahuan kepada masyarakat
tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
skabies sehingga masyarakat dapat melakukan pencegahan
terhadap penyakit tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Variabel Variabel
Independen dependen
usia
Jenis kelamin
Kebiasaan mandi
Kebiasaan saling bertukar
pakaian dengan orang lain
Tidur bersama
Kejadian
lingkungan Skabies
Jumlah orang dalam
satu rumah
Status gizi
Pengetahuan tentang
kesehatan
Pendapatan keluarga
Definisi Operasional
Skabies adalah penyakit kulit yang menyebabkan
gatal, adanya terowongan, dan tungau.
Usia : usia yang dimaksud pada penelitian ini yaitu:
Semua usia pasien yang menderita skabies.
Jenis kelamin : laki laki dan perempuan yang
menderita skabies.
Tingkat pendidikan / pengetahuan yang dimaksud
adalah :
Rendah : Tidak sekolah SD
Menengah : SMP SMA
Tinggi : Setara perguruan tinggi.
Jumlah penghuni : jumlah penghuni dalam satu rumah ada
beberapa orang, sesuai atau tidak dengan luas rumah.
Minimal 1 individu memiliki 8 meter kamar
1 2 orang
3 4 orang
5 6 orang
7 8 orang
Kebiasaan mandi :
Banyak : 3 4 hari
Normal : 2 kali / hari
Kurang : 2 kali / hari
Sumber air :
Sumur : sumur pompa atau sumur gali
Pam
Sungai
Bertukar pakaian yang dimaksud disini adalah : saling bertukar
pakaian dengan orang lain.
- Orang tua
- Saudara
- Teman
Cara mencuci pakaian :
Menggunakan air panas
Menggunakan air biasa
Statas Gizi : dengan mengukur IMT
- kurang : 18,5
- Normal : 18,5 22,9
- overweight : 23
- beresiko : 23 24,9
- Obes 1 : 25 29,9
- Obes 2 : 30
BAB III
METODE PENELITIAN
Design penelitian.

Dalam penelitian ini menggunakan design


penelitian analitik dengan pendekatan case control

Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada tahun 2016 di


poliklinik kulit RSUD Undata.
Populasi dan subjek penelitian

Populasi target
Populasi target penelitian ini adalah pasien yang di
diagnosis oleh dokter menderita skabies yang berobat
di Poliklinik Kulit RSUD Undata

Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah pasien yang di diagnosis
menderita skabies yang datang berobat dipoliklinik kulit
RSUD Undata yang telah memenuhi kriteria inklusi.
Kriteria inklusi dan ekslusi

Kriteria inklusi
1. Pasien poliklinik kulit RSUD Undata yang di diagnosa
menderita skabies
2. Laki-laki dan perempuan dengan usia 1 bulan - 55 tahun
3. Ditemukan minimal 2 dari 4 tanda kardinal
4. Bersedia mengikuti penelitian tanpa paksaan

Kriteria eksekusi
5. Ada riwayat alergi
6. Pasien yang tidak bersedia mengikuti penelitian
Besar sampel
Penelitian ini merupakan penelitian analitik kategorikal tidak
berpasangan. Dengan demikian rumus besar sampel yang digunakan
ialah sebagai berikut.

keterangan :
Z= Deviat baku alfa
= deviat baku beta
P2 = proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya
Q2 = 1 - P2
P1 = proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement
peneliti
Q1 = 1 P1
P1 - P2 = selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna
P = proporsi total
Q =1-P
Jumlah sampel
Data yang digunakan dalam penelitian ini
berasal dari data sekunder tentang kejadian
skabies di RSUD Undata palu
2012 : 313 kasus
2013 : 500 kasus
Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel diambil dengan


menggunakan simple random sampling.
Alur Penelitian

Penderita Skabies

Informed consent

Memenuhi kriteria inklusi

Subyek penelitian

Pengambilan data dengan kuesioner & case report form, cek list

Catat hasil dan kelompokkan data

Penulisan hasil

SEMINAR HASIL
Cara kerja penelitian
1. Memberikan penjelasan.
2. Melakukan observasi dengan menggunakan
kuisioner & case report form.
3. Dari populasi penelitian dipilih penderita skabies,
yang memenuhi kriteria inklusi dan tak memenuhi
kriteria eksklusi sebagai sumber penelitian.
4. Pada semua subjek penelitian dilakukan
wawancara anamnesis/mengisi kuisioner & case
report.
5. Setelah diobservasi, dilanjutkan dengan
pengolahan data.
6. Setelah data dikelola, kemudian dilanjutkan
dengan penulisan hasil.
7. Seminar hasil.
Daftar Pustaka
1. Anonim. Skabies. Available from http://www.naturalginesis.com . 2005
2. Binder, william D. Skabies Available from : http://www.emedicine.com
3. Condoro, Kelly M. skabies. Available from : http://www.emedicine.com
4. Djuanda, A. 2007. ilmu kulit dan kelamin. Edisi kelima, cetakkan
kedua. Jakara : FKUI
5. dr. H. Zainuddin maskur. Infeksi parasit dan gangguan serangga.
Dalam : Marwali Harahap, Prof. Dr.(Ed), ilmu penyakit kulit hipokrates,
jakarta. 2000 : 109-113
6. Harahap. M. 2000. ilmu penyakit kulit. Jakarta : Hipokrates
7. Harry L. Amold Jr. Richard Bodon, dan williamD James. Parasitic
infestasions, stings, and bites. In : disease of the skin eight edition.
WB. Saunders company. 1990 : 5230527
8. Masyur. M. 2007. pendekatan kedokteran keluarga pada
penatalaksanaan skabies anak usia pra-sekolah. Majalah kedokteran
Indonesia . Hal 63-67.
9. Saleha sungkar, penyakit yang disebabkan artropoda, dalam
srirasi G., H. Herry D., dan wita pribadi (Ed). Parasitologi
kedokteran. Edisi III fakultas kedokteran UI jakarta, 2003 : 264-267
10. Siregar RS. Atlas berwarna saripati penyakit kulit. EGC. Jakarta,
1996 : 100-102
11. Sungkar., 2002. kejadian skabies di Indonesia di akses dari
http://www.republika.com
12. Stone, P stephen. Skabies and pediculosis. In : fizpatrics
dermatology in general medicine. 6th ed. Vol. II, Mc Graw Hill, New
york, 2003 : 2283 2285
13. Arya V ; etc. Pediatric Dermatology : Pediatric Scabies. New
Jersey Medical School. New Jersey: 2003. Available from URL :
http://www.cosderm.com/fileadmin/qhi_archive/ArticlePDF/CT/071
030193.pdf
. Accessed February 1, 2015.
14. Al-Falakh. 2009. Scabies diakses 28 januari 2015. http://
alfalakh.blogspot.com/2009/04/skabies.html
15. Aljufri H. Gambaran Karakteristik Skabies pada Pasien yang
Berobat di RSU Anutapura Palu Tahun 2012. Skripsi tidak di
terbitkan. Palu : PSPD Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat;
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai