Populasi target
Populasi target penelitian ini adalah pasien yang di
diagnosis oleh dokter menderita skabies yang berobat
di Poliklinik Kulit RSUD Undata
Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah pasien yang di diagnosis
menderita skabies yang datang berobat dipoliklinik kulit
RSUD Undata yang telah memenuhi kriteria inklusi.
Kriteria inklusi dan ekslusi
Kriteria inklusi
1. Pasien poliklinik kulit RSUD Undata yang di diagnosa
menderita skabies
2. Laki-laki dan perempuan dengan usia 1 bulan - 55 tahun
3. Ditemukan minimal 2 dari 4 tanda kardinal
4. Bersedia mengikuti penelitian tanpa paksaan
Kriteria eksekusi
5. Ada riwayat alergi
6. Pasien yang tidak bersedia mengikuti penelitian
Besar sampel
Penelitian ini merupakan penelitian analitik kategorikal tidak
berpasangan. Dengan demikian rumus besar sampel yang digunakan
ialah sebagai berikut.
keterangan :
Z= Deviat baku alfa
= deviat baku beta
P2 = proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya
Q2 = 1 - P2
P1 = proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement
peneliti
Q1 = 1 P1
P1 - P2 = selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna
P = proporsi total
Q =1-P
Jumlah sampel
Data yang digunakan dalam penelitian ini
berasal dari data sekunder tentang kejadian
skabies di RSUD Undata palu
2012 : 313 kasus
2013 : 500 kasus
Cara pengambilan sampel
Penderita Skabies
Informed consent
Subyek penelitian
Pengambilan data dengan kuesioner & case report form, cek list
Penulisan hasil
SEMINAR HASIL
Cara kerja penelitian
1. Memberikan penjelasan.
2. Melakukan observasi dengan menggunakan
kuisioner & case report form.
3. Dari populasi penelitian dipilih penderita skabies,
yang memenuhi kriteria inklusi dan tak memenuhi
kriteria eksklusi sebagai sumber penelitian.
4. Pada semua subjek penelitian dilakukan
wawancara anamnesis/mengisi kuisioner & case
report.
5. Setelah diobservasi, dilanjutkan dengan
pengolahan data.
6. Setelah data dikelola, kemudian dilanjutkan
dengan penulisan hasil.
7. Seminar hasil.
Daftar Pustaka
1. Anonim. Skabies. Available from http://www.naturalginesis.com . 2005
2. Binder, william D. Skabies Available from : http://www.emedicine.com
3. Condoro, Kelly M. skabies. Available from : http://www.emedicine.com
4. Djuanda, A. 2007. ilmu kulit dan kelamin. Edisi kelima, cetakkan
kedua. Jakara : FKUI
5. dr. H. Zainuddin maskur. Infeksi parasit dan gangguan serangga.
Dalam : Marwali Harahap, Prof. Dr.(Ed), ilmu penyakit kulit hipokrates,
jakarta. 2000 : 109-113
6. Harahap. M. 2000. ilmu penyakit kulit. Jakarta : Hipokrates
7. Harry L. Amold Jr. Richard Bodon, dan williamD James. Parasitic
infestasions, stings, and bites. In : disease of the skin eight edition.
WB. Saunders company. 1990 : 5230527
8. Masyur. M. 2007. pendekatan kedokteran keluarga pada
penatalaksanaan skabies anak usia pra-sekolah. Majalah kedokteran
Indonesia . Hal 63-67.
9. Saleha sungkar, penyakit yang disebabkan artropoda, dalam
srirasi G., H. Herry D., dan wita pribadi (Ed). Parasitologi
kedokteran. Edisi III fakultas kedokteran UI jakarta, 2003 : 264-267
10. Siregar RS. Atlas berwarna saripati penyakit kulit. EGC. Jakarta,
1996 : 100-102
11. Sungkar., 2002. kejadian skabies di Indonesia di akses dari
http://www.republika.com
12. Stone, P stephen. Skabies and pediculosis. In : fizpatrics
dermatology in general medicine. 6th ed. Vol. II, Mc Graw Hill, New
york, 2003 : 2283 2285
13. Arya V ; etc. Pediatric Dermatology : Pediatric Scabies. New
Jersey Medical School. New Jersey: 2003. Available from URL :
http://www.cosderm.com/fileadmin/qhi_archive/ArticlePDF/CT/071
030193.pdf
. Accessed February 1, 2015.
14. Al-Falakh. 2009. Scabies diakses 28 januari 2015. http://
alfalakh.blogspot.com/2009/04/skabies.html
15. Aljufri H. Gambaran Karakteristik Skabies pada Pasien yang
Berobat di RSU Anutapura Palu Tahun 2012. Skripsi tidak di
terbitkan. Palu : PSPD Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat;
TERIMA KASIH