Derajat rekomendasi:
A. Evidence yang termasuk dalam level Ia atau Ib
B. Evidence yang termasuk dalam level IIa atau IIb
C. Evidence yang termasuk dalam level IIIa, IIIb, atau IV
Rekomendasi KEMENKES RI
Kehamilan trimester pertama :
1. Pemberian misoprostol per oral dengan dosis 400 gram yang
diberikan 3 jam sebelum dilakukan evakuasi surgikal terbukti
efektif untuk pematangan serviks. [Derajat rekomendasi A]
2. Dosis misoprostol untuk terminasi kehamilan pada trimester
pertama adalah 800 g pervaginam 1 x pemberian dan dapat
diulang hingga 3 kali dengan interval 24 sampai 48 jam atau 800-
1200 g per oral dengan dosis terbagi . Sekitar 85 94%
mengalami abortus komplit. [Derajat rekomendasi C]
3. Penggunaan misoprostol pada abortus inkomplit merupakan
alternatif dari prosedur kuretase. [Derajat rekomendasi A]
4. Misoprostol per vaginam (dosis 2 x 600 g) terbukti efektif dan
aman dalam manajemen terminasi abortus tertunda daripada
misoprostol per oral. [Derajat rekomendasi A]
Rekomendasi KEMENKES RI
Kehamilan trimester kedua :
1. Misoprostol efektif untuk pematangan serviks
dengan dosis 200 g - dosis total600 g. [Derajat
rekomendasi A]
2. Induksi misoprostol dengan dengan dosis 600 g
merupakan pilihan terminasi kehamilan yang efektif
dan dapat diterima. Walaupun kurang efektif, bila
dibandingkan dengan dilatasi dan evakuasi.
[Derajat rekomendasi A]
Rekomendasi KEMENKES RI
Kehamilan trimester ketiga :
Terdapat cukup bukti yang mendukung penggunaan
misoprostol pada induksi persalinan. Regimen dosis
yang digunakan berkisar antara 12.5 g per 6 jam
hingga 50 g per 6 jam yang diberikan peroral
atau pervaginam. Misoprostol yang diberikan
pervaginam lebih efektif daripada yang diberikan
peroral. Namun, masih belum terdapat cukup bukti
mengenai regimen misoprostol yang optimal dan
aman. [Derajat Rekomendasi A]
Rekomendasi KEMENKES RI
Perdarahan pasca persalinan :
Misoprostol dosis 600 g per oral atau 1000 g per
rektal dapat digunakan untuk pencegahan
perdarahan pascapersalinan bila tidak
tersedia oksitosin dan ergometrin. Perhatian
pada efek samping demam dan menggigil.
[Derajat rekomendasi A]
Efek Samping Misoprostol
Efek samping utama yang banyak dilaporkan adalah
diare (4.1%) namun biasanya ringan dan sembuh
dengan sendirinya. Mual dan muntah juga sering
terjadi (10,2%) dan akan menghilang dalam 2 hingga
6 jam.
Menggigil (17,3%)
Nyeri abdomen/kram perut (79,6%), nyeri kepala
(7,1%), demam, dan kulit kemerahan. Kram perut pada
induksi abortus seringkali dirasakan lebih berat
dibandingkan nyeri pada saat haid. Pemberian
analgetik oral dan mengurangi rasa nyeri abdomen.
Efek Samping Misoprostol
Kelainan Kongenital (struktur anatomis) bayi
Sindroma Mobius bayi yg gagal diaborsi berupa
paralisis nervus fasialis bilateral dan keterlibatan nervi
kranialis lain (nervus V, VI, dan XII, dan jarang-jarang
nervus III dan IV).
Takisistol
Hiperstimulasi Uterus
Ruptur Uteri
YA efektif
MISOPROSTOL AMAN?
?????????????