Anda di halaman 1dari 30

MISOPROSTOL

DIMAS BINTORO KRESNA YUSTISIA HANDOYO


MISOPROSTOL
Analog Prostaglandin E1
Direkomendasikan FDA untuk pengobatan dan

pencegahan ulkus peptikum


Digunakan dibidang obstetri:

meningkatkan kontraksi uterus dan mematangkan


serviks (off label)

(Goldberg, A. B., et al., 2004)


Prostaglandin di bidang Obestetri
Dianjurkan oleh FDA adalah PGE2 (Dinoproston gel)
Dinoproston memiliki kekurangan (instabilitas pd
suhu tinggi, kesulitan saat penyimpanan, mahal)
Misoprostol dipilih karena murah, stabil dalam suhu
ruang

Goldberg A. B., et al (2004)


Misoprostol di Bidang Obstetri
Di Indonesia dan di negara-negara miskin di dunia
digunakan secara off label

Penggunaan misoprostol di bidang obstetri masih


kontroversi di USA

Health Technology Assesment, KEMENKES RI 2008


Misoprostol dalam Induksi Persalinan
Pemberian okstosin untuk induksi persalinan sebelum
serviks matang (bishop score <5) menunjukkan
kegagalan induksi berakhir pada SC
Misoprostol memiliki efek pematangan serviks dan
kontraksi uterus

Goldberg A. B., et al (2004), Esa Lestary (2017)


Apakah misoprostol efektif ?
Pada wanita hamil aterm dosis 25 mcg misoprostol
pervaginam dan sublingual masing-masing dapat
memberikan efek lama persalinan < 12 jam.
Pada wanita hamil aterm yang diinduksi dengan
oksitosin drip intravena 5 IU menunjukkan hasil lama
persalinan > 12 jam.

Esa Lestary, 2017


Apakah Misoporostol efektif?
Misoprostol menunjukkan hasil persalinan yang lebih
cepat 3,52 jam dibandingkan dengan induksi
menggunakan oksitosin (Phitra, 2009)
Farmakodinamik Misoprostol
Meningkatkan Ca2+ bebas intraselular yang
berefek meningkatkan interaksi miosin terfosforilasi
dan aktin
Pada saat yang sama terjadi gap junction
miometrium yang memudahkan kontraksi
terkoordinasi pada uterus
Meningkatkan asam hialuronidase dan penurunan
dermatan sulfat serta kondoroitin sulfat (bahan
dasar kolagen) Pematangan serviks
Cunningham et al (2005)
Teori desensitisasi Oksitosin
Aktivitas oksitosin yang dihilangkan oleh enzim
oksitosinase yg berasal dari plasenta (Esa, 2017)
Setelah 12 jam kerja konsentrasi mRNA oksitosin
miometrium menurun (Phaneuf et al 2005)
Konsentrai reseptor oksitosin pada sel miometrium
tergantung pada konsentrasi oksitosin yang
ditambahan dan waktu setelah penambahan
oksitosin (Adachi et al 2008)
Off Label Drug
35 % penggunaan obat di rumah sakit secara off
label
Dapat meliputi off label secara:
Indikasi
Dosis
Usia
Rute Pemberian

Prawiti et al., 2013


Health Technology Assesment,
KEMENKES RI 2008
Menentukan efektivitas, keamanan, cost
effectiveness, aspek legal dan merekomendasikan
penggunaan misoprostol dalam kehamilan dan
persalinan di Indonesia.
EVIDENCE BASED MEDICINE (EBM)
Hierarchy of evidence:
Ia. Meta-analisis randomized controlled trials
Ib. Minimal satu randomized controlled trials
IIa. Minimal satu non-randomized controlled trials
IIb. Studi kohort dan/atau studi kasus kontrol
IIIa. Studi cross-sectional
IIIb. Seri kasus dan laporan kasus
IV. Konsensus dan pendapat ahli

Derajat rekomendasi:
A. Evidence yang termasuk dalam level Ia atau Ib
B. Evidence yang termasuk dalam level IIa atau IIb
C. Evidence yang termasuk dalam level IIIa, IIIb, atau IV
Rekomendasi KEMENKES RI
Kehamilan trimester pertama :
1. Pemberian misoprostol per oral dengan dosis 400 gram yang
diberikan 3 jam sebelum dilakukan evakuasi surgikal terbukti
efektif untuk pematangan serviks. [Derajat rekomendasi A]
2. Dosis misoprostol untuk terminasi kehamilan pada trimester
pertama adalah 800 g pervaginam 1 x pemberian dan dapat
diulang hingga 3 kali dengan interval 24 sampai 48 jam atau 800-
1200 g per oral dengan dosis terbagi . Sekitar 85 94%
mengalami abortus komplit. [Derajat rekomendasi C]
3. Penggunaan misoprostol pada abortus inkomplit merupakan
alternatif dari prosedur kuretase. [Derajat rekomendasi A]
4. Misoprostol per vaginam (dosis 2 x 600 g) terbukti efektif dan
aman dalam manajemen terminasi abortus tertunda daripada
misoprostol per oral. [Derajat rekomendasi A]
Rekomendasi KEMENKES RI
Kehamilan trimester kedua :
1. Misoprostol efektif untuk pematangan serviks
dengan dosis 200 g - dosis total600 g. [Derajat
rekomendasi A]
2. Induksi misoprostol dengan dengan dosis 600 g
merupakan pilihan terminasi kehamilan yang efektif
dan dapat diterima. Walaupun kurang efektif, bila
dibandingkan dengan dilatasi dan evakuasi.
[Derajat rekomendasi A]
Rekomendasi KEMENKES RI
Kehamilan trimester ketiga :
Terdapat cukup bukti yang mendukung penggunaan
misoprostol pada induksi persalinan. Regimen dosis
yang digunakan berkisar antara 12.5 g per 6 jam
hingga 50 g per 6 jam yang diberikan peroral
atau pervaginam. Misoprostol yang diberikan
pervaginam lebih efektif daripada yang diberikan
peroral. Namun, masih belum terdapat cukup bukti
mengenai regimen misoprostol yang optimal dan
aman. [Derajat Rekomendasi A]
Rekomendasi KEMENKES RI
Perdarahan pasca persalinan :
Misoprostol dosis 600 g per oral atau 1000 g per
rektal dapat digunakan untuk pencegahan
perdarahan pascapersalinan bila tidak
tersedia oksitosin dan ergometrin. Perhatian
pada efek samping demam dan menggigil.
[Derajat rekomendasi A]
Efek Samping Misoprostol
Efek samping utama yang banyak dilaporkan adalah
diare (4.1%) namun biasanya ringan dan sembuh
dengan sendirinya. Mual dan muntah juga sering
terjadi (10,2%) dan akan menghilang dalam 2 hingga
6 jam.
Menggigil (17,3%)
Nyeri abdomen/kram perut (79,6%), nyeri kepala
(7,1%), demam, dan kulit kemerahan. Kram perut pada
induksi abortus seringkali dirasakan lebih berat
dibandingkan nyeri pada saat haid. Pemberian
analgetik oral dan mengurangi rasa nyeri abdomen.
Efek Samping Misoprostol
Kelainan Kongenital (struktur anatomis) bayi
Sindroma Mobius bayi yg gagal diaborsi berupa
paralisis nervus fasialis bilateral dan keterlibatan nervi
kranialis lain (nervus V, VI, dan XII, dan jarang-jarang
nervus III dan IV).
Takisistol
Hiperstimulasi Uterus
Ruptur Uteri

Health Technology Assesment, KEMENKES RI 2008


Kesimpulan
Pemakaian misoprostol di bidang obstetri dan
ginekologi pada umumnya direkomendasikan pada
daerah di mana uterotonika atau prostaglandin
tidak tersedia atau terlalu mahal. Pada daerah
dengan sumber daya terbatas (low-resource
settings),
Misoprostol dapat dipertimbangkan dibandingkn
metode aborsi yang tidak aman seperti ramuan
herbal, insersi benda asing atau trauma yang
disengaja.
Kesimpulan
Misoprostol harus diberikan di pusat kesehatan
yang dekat dan pemberiannya dilakukan oleh
tenaga medis dan harus dapat dilakukan
pemantauan apabila pasien dipulangkan. [Derajat
rekomendasi C]
Penggunaan misoprostol untuk terminasi kehamilan
tanpa indikasi medis sangat tidak dianjurkan.
[Derajat rekomendasi A]
MISOPROSTOL apakah efektif?

Untuk induksi persalinan/ terminasi


kehamilan

YA efektif
MISOPROSTOL AMAN?
?????????????

Mengenai keamanan Misoprostol tidak dapat


dipastikan. Misoprostol sifatnya alternatif pada
kondisi low resources dan mengejar coast
effectiveness
Namun,, hingga saat ini misoprostol di obstetri
merupakan off label drug yang mungkin belum ada
uji klinik fase 4 untuk indikasi dalam bidang
obstetri.
Saran
Diperlukan uji klinik fase 4 mengenai penggunaan
misoprostol di bidang obstetri
Antisipasi terhadap penyalahgunaan misoprostol
Rawan Penyalahgunaan
HARGA GASTRUL (MIMS)

Anda mungkin juga menyukai