Anda di halaman 1dari 20

BAGIAN ANESTESI

FAKULTAS KEDOKTERAN|UNIVERSITAS HASANUDDIN


MAKASSAR
2017

Journal Reading
Identifikasi Faktor Risiko Dari Reaksi
Hipersensitivitas yang Parah Pada
General Anaesthesia
Oleh : Fajrullah Latama

Supervisor: Dr. dr. Syafri K. Arif, Sp. An-KIC-


KAKV
Latar Belakang
Dapat terjadi selama general
anaesthesia
berbentuk syok anafilaktik karena
obat,
kerap terjadi di Australia, UK and
USA.
Reaksi Insiden reaksi alergi terjadi pada 1 dari 20000
Hipersensitivita dan 1 dari 10000,
s
mortalitas 3-9%
Neuromuskular
blocking penyebab
paling umum. usia 55-85 tahun,

Risiko umum penyakit paru dan


jantung,
lainnya yakni
riwayat obat
anestesi dan
antibiotik.
Latar Belakang
belum dikatakan bahwa terdapat
hubungan reaksi alergi pada reaksi alergi, ace inhibitor, laki-
general anaesthesia dengan IgE, laki, serum triptase >5ng/ml,
asma, atopi dan alergi obat pada mastocytosis sistemik di
umumnya atau riwayat obat identifikasi sebagai faktor risiko.
anestesi.

Berbagai syok anafilatik yang


ditimbulkan oleh berbagai
penyebab lebih sering terjadi pada
Asma dianggap sebagai faktor
pasien dengan riwayat alergi
utama dalam syok anafilatik yang
rhinitis yang tidak terkontrol,
ditimbulkan oleh makanan.
ekzema, asma, PPOK dan penyakit
paru lainnya, mastocytis sistemis,
dan pengguna ACE-inhibitor.
Tujuan Penelitian

mengidentifikasi faktor
predisposisi syok anafilatik
pre operasi.
Metode

Pasien

66 pasien dari 193


standar protokol
data retrospektif dari poli alergi periode 1 basal serumnya telah
riwayat klinis, skin tes,
pasien dengan reaksi Januari 2010- 31 mei tercatat. Skin test
tes invitro jika
hipersensitifitas 2014. dilakukan sesuai
mungkin.
guidelines.
Metode : Test invivo
Prosedur skin test
Semua pasien yang menjalani skin test
dengan obat yang mungkin akan
digunakan dalam anestesi, latex, dan
obat-obat yang akan digunakan dalam
operasi.
Metode : Test invivo

Obat anestesi
Reaksi hipersensitifitas karena obat anestesi
diinvestigasi dengan skin test dan intradermal test
yang kami lakukan sesuai rekomendasi Socit
Franaise dAnesthsie et de Ranimation and the
Socit Franaise dAllergologie yang telah
disetujui oleh European Network and Drug (ENDA).
Obat di test kan di daerah volar lengan
menggunakan normal saline sebagai kontrol negatif
dan histamin 10mg/ml sebagai kontrol positif.
Hasil skin test dibaca dalam 20 menit
Metode : Test invivo
Beta-lactam
Investigasi alergi beta-laktam dilakukan
berdasarkan statemen dari ENDA

Latex
Skin test dengan latex dilakukan dengan
dengan ekstrak latex yang biasa ditemui
dari 2 produsen yang sering digunakan
dalam obat anestesi
Metode : Test invitro
Serum triptase
Basal triptase di hitung menggunakan immunoflurometrik
dari ImmunoCAP. Pengukuran dilakukan pada semua pasien
ketika asimtomatik, paling tidak 6 minggu setelah reaksi
alergi terakhir. Hasil positif jika 5ng/mL, sesuai dengan
rekomendasi pembuat berdasarkan hasil volunter orang
sehat di Itali utara.

Serum spesifik IgE


IgE spesifik antibodi dengan latex, , succinylcholine,
penicilloyl V, G, ampicilloyl, amoxicilloyl and cefaclor (normal
0.10 IgE kUA/L) di lakukan dengan ImmunoCAP sesuai
dengan intruksi pabrik.
Metode
Analisis Statistik :Semua
Diagnosis dan keparahan variabel yang terkumpul di
Dalam analisis retrospektif, reaksi analisis sesuai dengan metode
dari IgE dilakukan dengan skin deskripsi: variable continuous di
test atau kadar IgE yang konsisten deskripsikan dengan mean dan
dengan riwayat klinis. Keparahan standar deviasi atau dari median
dibagi menjadi 4 tingkat sesuai dan range, berdasarkan distribusi,
Ring dan Messmer. sedangkan variabel kategori
dideskripsikan dengan relatif dan
absolut.
Hasil
Hasil

Faktor risiko
Pasien Diagnosa alergi
Umur
Total 193 pasien (71 laki- Dalam penegakan
laki dan 122 perempuan, diagnosis Asma dan obat anti
mean umur 37,5 20.8 hipersensitifitas yang hipertensi
tahun) dengan diperantari oleh IgE Basal triptase
hipersentifitas pre ditemukan dalam 55
operasi selama general kasus, dan 183
anaesthesia dimasukan lainnya bukan
dengan studi Cohort diperantarai IgE.
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Diskusi
Penemuan utama: pasien yang Dalam studi sebelumnya
lebih tua terkena reaksi pasien dengan usia tua lebih
hipersensitifitas yang lebih berisiko terkena anafilaksis
parah dibanding pasien yang yang lebih parah karena
lebih muda selama general obat dan keracunan
anaesthesia. hymenoptera.

Risiko yang lebih besar dalam


keparahan dan meningkatnya
Penemuan kedua yang penting
usia telah dilaporkan dan
adalah hubungan yang signifikan
dipengaruhi penyakit
antara riwayat penyakit
cerebrovaskular atau
pernafasan dan kardiovaskular
kardiovaskular, dapat
seperti asma dan hipertensi
menurunkan kemampuan pasien
dengan keparahan derajat reaksi
untuk mentoleransi komplikasi
alergi seperti yang telah
anafilaksis atau kemampuan
dilaporkan.
dalam penanganan gejala
anafilaksis.
Diskusi
Signifikansi penyakit
Bronkospasm
kardiovaskular sebagai
merupakan komponen
faktor risiko akan
yang fatal yang dapat
manifestasi gejala
terjadi pada anak-anak
yang parah juga
dengan alergi
konsisten dengan
makanan dan asma.
laporan diatas,

ACE-inhibitor dan arb


juga mempunyai
hipertensi merupakan
hubungan yang
faktor mandiri
signifikan dengan
daripada penggunaan
risiko anafilaksis
obat antihipertensi.
selama general
anaesthesia;
Diskusi
peningkatan kadar basal
Hasil penelitian ini
triptase terjadi pada pasien
menkonfirmasi penelitian
dengan penyakit
sebelumnya bahwa kadar
kardiovaskular,
basal triptase lebih dari
kemungkinan bahwa
5ng/mL dapat meningkatkan
penyakit kardiovaskular
risiko terjadinya reaksi
meningkatkan kadar basal
alergi.
triptase.

peningkatan serum basal kadar triptase dengan nilai


triptase tidak berhubungan > 25ng/mL merupakan
dengan usia pasien walau penegakkan diagnosis
pada pasien tua kadarnya terjadinya reaksi alergi akut
cenderung meningkat. selama general anaesthesia.
Kesimpulan

penelitian ini
peningkatan kadar basal
mengkonfirmasi hubungan
triptase dalam reaksi yang
gejala klinis tertentu sebagai
parah: penemuan ini
faktor risiko terjadinya reaksi
mungkin mendukung sebagai
anafilaktik yang disebabkan
biomarker yang berguna
agen anestesi: usia tua,
dalam mengidentifikasi
asma, hipertensi, obat
pasien yang berisiko.
antihipertensi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai