Anda di halaman 1dari 21

Pembinaan Keluarga Sakinah

Oleh
H. Nasrudin, SPdI, SE, MSI
Persiapan Perkawinan

Pertama, Biaya sebagai bukti kemampuannya menikahi


perempuan, baik untuk menyiapkan ijab kabul, mahar
dan walimatul urusy
Kedua, Adanya perempuan yang telah dipilih menurut
kriterianya telah ditentukan oleh agama
Ketiga, Mental spiritual untuk menjalani mahligai rumah
tangga
Memilih Istri/Suami

Dan nikahilah orang-orang yang sedirian diantara


kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari
hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah
akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan
Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha
mengetahui.
(An Nur :32)
Memilih Istri/Suami

Sabda Nabi SAW :


Wanita dinikahi karena empat hal : kekayaan,
kecantikan, nasab dan agama. Nikahilah wanita
karena agamanya, niscaya engkau bahagia (HR
Bukhari Muslim)
Memilih Istri/Suami

Langkah-langkah dalam memilih istri/suami


Dahulukan bertanya tentang latar belakang keluarga,
baru pendidikan
Menikahlah dengan anak yang ibunya saleh
Memiliki karakter dan akhlak setara
Memilih Istri/Suami

Kriteria calon istri ideal dalam perspektif Islam :


1. Shalihah
2. Subur
3. Gadis
4. Bernasab baik
5. Bukan keluarga dekat
6. Kufu (sepadan)
7. Saling mencintai











Maukah engkau aku beri tahu sesuatu yang
(paling berguna) ditimbun oleh seseorang,
wanita shalihah apabila ia (suami)
memandangnya ia (isteri) menjadikannya
senang, apabila memerintahkannya ia pun
mentaatinya, dan apabila ia tidak ada maka ia
(isteri) menjaganya (HR. Abu Daud, no. 1417)
Memilih Istri/Suami

Kode Etik
1. Harus mengetahui wanita yang haram dinikahi
2. Tepat alasan dalam memilih calon istri
3. Shalat istikharah
Memilih Istri/Suami

Pengertian Mahram adalah orang yang haram di nikahi,


Macam-macam mahram :
Nasab
Pernikahan
Persusuan
ALLAH BERFIRMAN TENTANG MAHRAM DAN NIKAH

Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang


perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu
yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak
perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan
dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu;
saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak
isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri,
tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu
ceraikan), Maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan
bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada
masa lampau; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Q.s an Nisa: 23)
Mahram
1. Nasab

1
4 ayah Ibu 5
Bibi (ayah) Bibi (ibu)

saudara LAKI-LAKI 3
saudari

6 2 7
Anak pr
keponakan keponakan
Mahram
2. pernikahan

1 ayah 4
Mertua Istri ayah

istri LAKI-LAKI

2 3
Anak tiri Anak laki Istri anak
(menantu)
Mahram
3. Persusuan

Ibu yang menyusui.


Saudara perempuan sepersusuan
Meminang Perempuan

Pengertian
Secara etimologis: Meminta wanita untuk dijadikan istri
Secara Terminologis: Permohonan untuk menikah yang
disampaikan kepada seorang perempuan dengan cara-cara
yang telah diketahui umum oleh masyarakat
Apabila permohonan itu di setujui, maka hal itu hanya
merupakan janji untuk menikah. Pihak peminang tidak boleh
melakukan apapun terhadap perempuan yang dipinangnya,
karena keduanya tidak memiliki hubungan apapun hingga akad
nikah dilangsungkan
Meminang Perempuan

Kode Etik Meminang


a. Mengunjungi keluarga calon terpinang
b. Tidak meminang wanita yang berhalangan secara
syari(bersuami, muhrim, sedang iddah)
c. Tidak meminang wanita yang sudah dipinang
d. Boleh mencermati kecantikan terpinang
e. Tidak berjabat tangan
f. Tidak disertai niat membatalkan pinangan
g. Rela menerina jawaban terpinang
Mahar (Maskawin)

Secara etimologi Mahar adalah maskawin


Secara terminologi pemberian wajib dari calon suami
kepada calon istri sebagai ketulusan hati calon suami
untuk menimbulkan rasa cinta kasih bagi seorang istri
kepada calon suaminya, baik dalam bentuk benda
maupun jasa (memerdekakan, mengajar dll)
Mahar (Maskawin)

Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang


kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh
kerelaan. kemudian jika mereka menyerahkan kepada
kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati,
Maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai
makanan) yang sedap lagi baik akibatnya (An Nisa : 4)
Walimatul Urus

Rasulullah SAW bersabda :


Adakanlah perayaan sekalipun hanya dengan
memotong seekor kambing (HR Bukhari Muslim)
Walimatul Urus

Walimah diadakan ketika acara akad nikah


berlangsung, atau sesudahnya, walimah bisa juga
bisa diadakan menurut adat dan kebiasaan yang
berlaku di masyarakat
Nabi SAW bersabda:
Apabila salah seorang diantara kamu diundang ke
walimah mempelai, maka hendaklah ia datang (HR
Bukhari Muslim)
Walimatul Urus

Hikmah
a. Merupakan rasa syukur kepada Allah SWT
b. Tanda penyerahan gadis pada suami dari kedua
orang tuanya
c. Sebagai tanda resmi adanya pernikahan
d. Sebagai tanda hidup baru
e. Sebagai arti sosiologi dari akad nikah
f. Sebagai pengumuman
Daftar Bacaan

Tri Ermayani, Fiqih Munakahat, Yogyakarta, Kanwa


Publisher, 2011
Andre Nurohman dkk, Munakahat..2012

Anda mungkin juga menyukai