Anda di halaman 1dari 20

FARMAKOTERAPI ARITMIA

Laswety Bakar
Pendahuluan
Irama jantung normal adalah irama yang
berasal dari nodus Sinus Aritmia (SA) yang
datang secara teratur dengan frekwensi antara
60-100 x/menit dan dengan hantaran yang
tidak mengalami hambatan pada tingkat
manapun.
Aritmia didefinisikan sebagai hilangnya ritme
jantung terutama ketidakteraturan pada detak
jantung
Aritmia adalah irama jantung yang mengalami
kelainan dari irama jantung normal dengan ciri
khas sbb :
1. Irama yang bukan berasal dari nodus SA
2. Irama yang tidak teratur
3. Frekwensi kurang dari 60 x/menit (sinus
bradikardia ) atau lebih dari 100x/menit (sinus
takikardia)
4. Terdapatnya hambatan inpuls supra atau intra
ventrikular
Membaca irama jantung disamping frekwensi
teratur atau tidak harus dilihat juga tempat
asal (fokus) irama tersebut.
Nodus Sinus Aritmia (SA) merupakan fokus
irama jantung yang paling dominan,umumnya
irama jantung adalah irama sinus.Bila nodus
SA tidak dapat lagi mendominasi fokus
lainnya,maka irama jantung akan ditentukan
oleh fokus lainnya itu.Fokus irama jantung
menjadi dasar dari klassifikasi aritmia
Klassifikasi Aritmia
Berdasarkan mekanisme terjadinya irama jantung
dan aritmia ,klassifikasi sbb :
1. Irama berasal dari nodus SA
2. Aritmia atrial
3. Aritmia Atrial Ventrikular (AV) Jungsional
4. Aritmia Supra Ventrikular(SV)
5. Aritmia ventrikular
6. Gangguan hantaran pada sekitar HIS dan
percabangannya ( Bundle Branch)
Patofisiologi
1. Aritmia Supraventrikular
a. Takikardia Supraventrikular yang memerlukan terapi obat adalah
fibrilasi atrium atau flutter atrium , Takikardia Supraventrikular
proksimal ,dan takikardia atrium otomatis.
b. Aritmia Supraventrikular yang tidak memerlukan terapi obat
contoh :kompleks atrium prematur , pacu atrium yang
berpindah-pindah , atrium sinus , takikardia sinus
2. Aritmia Ventrikular
a. Kompleks Vertikular Prematur merupakan gangguan ritme
vertikular yang umum terjadi pada penderita dengan atau
tanpa penyakit jantung .
b. Fibrilasi Ventrikular
merupakan kekacauan elektrik pada ventrikal yang
menyebabkan tidak adanya curah jantung dan kolaps
kardiovaskular secara tiba-tiba
Mekanisme terjadinya Aritmia
Dalam jantung terdapat sel-sel yang mempunyai
automatisitas artinya dapat dengan sendirinya secara
teratur melepaskan ransangan ( inpuls ). Inpuls ini akan
meransang sel-sel sekitarnya selanjutnya disebarkan
keseluruh jantung sehingga menghasilkan denyut jantung
spontan
Kelompok-kelompok sel yang mempunyai automisitas
misalnya terdapat pada nodus SA , diatrium dan vertikel ,
AV Junction , sepanjang berkas (bundle) His dan lain lain.
Pada keadaan normal yang paling dominan adalah yang
berada di nodus SA , bila mengalami depressi dan tak dapat
mengeluarkan inpils pada waktunya maka fokus yang
berada ditempat lain akan mengambil alih pembentukan
inpuls sehingga terjadilah irama jantung yang baru yang
dikatakan sebagai aritmia
Aritmia timbul melalui mekanisme :
o Pengaruh persarafan autonom ( simpatis dan para
simpatis )
o Nodus SA mengalami depresi sehingga fokus
irama jantung diambil alih yang lain
o Fokus yang lain lebih aktif dari nodus SA dan
mengontrol irama jantung
o Nodus SA membentuk impuls akan tetapi tidak
dapat keluar ( Sinus Arrest) atau mengalami
hambatan dalam perjalannya keluar nodus SA (SA
block)
o Terjadinya hambatan perjalanan impuls sesudah
keluar nodus SA misalnya didaerah atrium
Etiologi Aritmia
Aritmia dapat terjadi karena hal-hal yang
mempengaruhi kelompok sel-sel yang mempunyai
automatisitas dan sistem penghantarnya :
o Persarafan autonom dan obat-obatan yang
mempengaruhinya
o Lingkungan sekitarnya seperti beratnya iskemia , ph
dan berbagai elektrolit dalam serum , obat-obatan
o Kelainan jantung seperti fibrotis dan sikatriks , inflamasi
, metabolit-metabolit dan jaringan-jaringan abnormal
/degeneratif dalam jantung seperti amiloidosis ,
kalsifikasi dll
o Rangsangan dari luar jantung
Berbagai etiologi ini dapat saling
memberatkan artinya bila telah ada hipertrofi
otot jantung misalnya kemudian timbul pula
iskemia dan gangguan balans elektrolit maka
aritmia akan lebih mudah timbul sedangkan
mengontrolnyapun lebih sulit
Karena itu sebaiknya sudah ada data struktur
jantung pasien waktu pasien dirawat sehingga
sudah dapat diantisipasi atau bahkan sudah
dapat mulai diberikan pencegahan timbulnya
aritmia
Kelainan Irama Jantung
Kelainan /gangguan irama jantung atau aritmia
tidak hanya terbatas pada denyut jantung yang
tidak teratur tetapi juga termasuk kecepatan
denyut jantung yang abnormal dan gangguan
Konduksi :
Gangguan pada nodus sinus
o Bradikardia sinus
o Blok sinoatrial
o Aritmia sinus
o Takiardia sinus
Kelainan yang berasal dari atrium
o Ekstrasistol atrial
o Takikardia atrial paroksimal
o Fibrilasi atrial
Gangguan yang disebabkan oleh
pembentukan ransangan ektopik di nodus AV
o Ekrasistol nodal
o Irama nodal
o Takikardia nodal
TERAPI
Tujuan :
Hasil yang diharapkan tergantung dari jenis
Aritmianya , tujuan akhir nya adalah :
o penanganan fibrilasi atau mengembalikan ritme sinus
o mencegah komplikasi tromboemboli
o mencegah kejadian berulang
Klassifikasi Obat Antiaritmia :
1. Obat Type Ia
2. Obat Type Ib
3. Obat Type Ic
4. Obat Type II
5. Obat Type III
6. Obat Type IV
1. Obat Antiaritmia Type Ia :
Merupakan obat aritmia dengan spektrum yang luas
Efektif untuk supraventrikular dan aritmia ventrikular
Menurunkan kecepatan konduksi , memperlambat
refraktori .
Menurunkan impuls otomatis dari jaringan konduksi yang
tergantung natrium ( normal dan sakit )
Contoh :
a. Kinidin
dosis 0,75-1,5 g dalam dosis terbagi dalam 6-
12 jam .
b. Prokainamid
dosis 1000-1500 mg setiap 8 jam
c. Disopiramid
dosis 400-750 mg
2. Obat Antiaritmia Type Ib :
Hampir sama dengan type Ia tapi lebih efektif
pada aritmia ventrikular dari pada
supraventrikular
Contoh :
a. Lidokain
dosis awal 100 mg i.v. dilanjutkan dengan infus
jangkan panjang 4 mg/menit selama 3 jam setelah itu
pengurangan sampai separohnya ( EKG dikontrol terus
menerus )
b. Meksiletin
dosis oral 3 x 200 mg/hari ,
i.v. dosis awal 250 mg/ 10 menit ,250 mg pada jam
berikutnya setelah itu 0,5-1 mg/menit sebagai infus
jangka panjang
3. Obat Antiaritmia Type Ic
Memperlambat kecepatan konduksi tapi tidak
berpengaruh pada sifat refraktorinya.
Efektif untuk aritmia ventrikular dan supraventrikular
Contoh :
a. Propafenon
dosis oral 4540-600 mg
i.v. 1,5-2,0 mg/kg dalam 10-20 menit
b. Flekainid
dosis : i.v. 1 mg/kg BB atau 2 x 100-150 mg/hari
4. Obat Antiaritmia Type II
Obat yang termasuk type II adalah
antagonis beta adrenergik berguna untuk
takikardia yang jaringan nodusnya otomatis
abnormal
Membantu memperlambat respon
ventrikular pada takikardia atrium melalui
efek di nodus AV
Contoh : Propanolol
5. Obat Antiaritmia Type III
Memperlambat refraktori pada serabut atrium
dan ventrikular
Memiliki efek menunda repolarisasi dengan
memblok saluran kalium
Contoh :
a. Amiodaron
dosis pemeliharaan 200 mg/hari
b. Sotalol
dosis 160 mg/hari jika perlu dapat dinaikkan
menjadi 320-480 mg/hari
6. Obat Antiaritmia Type IV
Obat type IV menginhibisi masuknya kalsium ke
dalam sel yang dapat memperlambat konduksi ,
memperlama refraktori dan menurunkan
otomatisitas nodus SA dan AV
Contoh :
a. Verapamil
dosis awal 240-480 mg ,pengobatan jangka
panjang 80-240 mg setiap 6-8 jam
b. Diltiazim
dosis : 180-360 mg/hari.
EVALUASI HASIL TERAPI
Mortalitas
o total
o karena kematian aritmia)
Terjadinya aritmia kembali:
o Durasi
o Frekwensi
o Gejala
Konsekuensi hemodinamik :
o Laju
o Tekanan darah
o Gejala
Komplikasi penanganan:
o Obat
o Alat
o pembedahan

Anda mungkin juga menyukai