Anda di halaman 1dari 26

Metode yang

mengkombinasikan
kromatografi gas dan
spektrometer massa
untuk mengidentifikasi
senyawa target dalam
analisis sampel
Nama Alat : Gas Chromatography Mass
Spectrometry (GC-MS)
Tipe : GCMS-QP 2010 Plus
Merk : Shimadzu
Tempat pengumpulan sampel Tempat Injeksi Sampel

Vakum

Tempat Kolom Kromatografi Komputer


GC
Injection Port
Menggunakan jarum suntik mikro (sampel cair)

Oven
Untuk menguapkan sampel menjadi gas sehingga dapat dibawa oleh
fasa gerak

Carrier Gas Supply


Menggunakan gas Helium murni (inert, kering, dan bebas oksigen)

Kolom atau Fase Diam


Umumnya fase diam ada 2 jenis:
1. Kolom kemas, terbuat dari gelas/stainless steel panjang 1-5 m
bediameter 5 mm.
2. Kolom kapiler terbuka, terbuat dari purified silicate glass
panjang 10-100 m berdiameter kurang dari 1 mm

Sistem Deteksi
MS
Ionisasi Analit
Sampel masuk ke dalam kamar ionisasi
Filter
Ion-ion dari kamar ionisasi melalui rangkaian elektromagnetik
yang menyaring ion berdasarkan perbedaan massa per muatan
yang kemudian diteruskan ke detektor
Detektor
Untuk merekam hasil pemisahan dalam bentuk puncak-puncak
yang tiap puncak mewakili satu senyawa permuatan dalam
campurannya.
Komputer
Mengeluarkan data berupa spektrum
GC MS
Mekanisme pemisahan
Mengubah senyawa
beberapa senyawa terjadi
berdasarkan:
menjadi ion-ion yang
bergerak cepat,
1. Perbedaan harga dipisahkan berdasarkan
kelarutan masing-masing
perbandingan massa
2. Perbedaan keterserapan terhadap muatan
masing-masing senyawa
kepada fasa diam.

- Pola pemecahan molekul


akan sangat bergantung
- Fase gerak: sebuah gas/carrier gas pada kestabilan ikatan
yang ada dalam suatu
Syarat: inert, murni, mudah diperoleh,
molekul
murah, cocok dengan detektor, dan harus
mengurangi difusi gas - Dari pola-pola pecahan
molekul ini, struktur
Gas: helium, karena sangat baik dan tidak
molekul dapat diketahui
mudah terbakar
Sampel Campuran diinjeksikan ke kolom GC
lewat heated injection port

Campuran dibawa gas pembawa (biasanya


Helium) dengan laju alir tertentu melewati
kolom GC yang dipanaskan dalam pemanas.
Kolom GC memiliki cairan pelapis (fasa diam)
yang inert

Molekul-molekul memiliki jumlah waktu yang


berbeda (disebut waktu retensi) untuk
keluar dari kromatografi gas

Molekul tersebut kemudian masuk ke kamar


ionisasi dalam spektroskopi massa dengan
metode ionisasi elektron, molekul akan
dipecah menjadi ion-ion bermuatan
Ion-ion bermuatan akan difilter. Dalam filter ion
bermuatan positif mengalami percepatan dan
pembelokkan oleh medan magnet. Kemudian
ditangkap oleh detektor untuk mendeteksi
fragmen-fragmen dari suatu molekul
* Membaca Spektrum
Pada GC banyaknya senyawa akan tampak dari banyaknya
puncak (peak) berdasarkan data waktu retensi yang sudah
diketahui dari literatur, senyawa tersebut kemudian akan
terfragmentasi sehingga muncul puncak pada spektrum
MS.
* Informasi yang diperoleh ini digabung dalam instrumen
GC-MS.
- Untuk spektrum GC, informasi terpenting yang didapat
adalah waktu retensi untuk tiap-tiap senyawa dalam
sampel.
- Untuk spektrum MS, bisa diperoleh informasi mengenai
massa molekul relatif per muatan dari senyawa sampel
tersbut.
Senyawa
Organik

Tidak
Tidak boleh
mengandung
air terlalu
asam/basa
SAMPEL

Cair dan Suhu


Volatil < 300oC
Preparasi Sampel

Injeksi Sampel

Pemisahan pada Kolom Kromatografi (GC)

Deteksi dengan MS
Menyalakan gas Melakukan
Menyalakan
carrier dengan autovakum
GC-MS
tekanan 5-9 barr pada kolom

Dijalankan Pengaturan
Menyalakan
proses detektor dan gas
komputer
pengujian (sesuai metode)

Mencuci sampel dan Melakukan


Mematikan
kolom menggunakan vakum
komputer
pelarutnya kembali

Mematikan Mematikan
Gas carrier alat
Analisa kualitatif untuk menentukan jenis dari
senyawa yang dianalisis
Secara umum gambar yang diperoleh dari hasil
analisis dengan GC adalah sebagai berikut :
Sumbu y : kelimpahan (%)

Sumbu x : waktu retensi (menit)


Parameter yang digunakan untuk
analisis kualitatif adalah penahanan atau
waktu retensi.
Untuk hasil optimal maka dilakukan
pengujian dengan dua kolom pada suhu
yang berbeda
Pada prakteknya sering dilakukan
penambahan senyawa standar yang
diduga (spike) terhadap sampel. Bila
dugaan benar maka senyawa x akan
menyebabkan kenaikan luas puncak.
Analisa Kuantitatif untuk menentukan jumlah
atau persen komposisi suatu komponen
sampel.
Kromatogram yang lazim dihasilkan adalah
bentuk Gauss (segitiga sama kaki).
Gambar 1. Kromatogram Minyak Kayu Manis

Puncak Waktu Retensi Berat Senyawa Kelimpahan


(menit) Molekul
1 7,619 132 Sinamaldehid 91,18 %

2 8,958 164 Eugenol 7,64 %

3 10,071 176 Sinamil asetat 1,18 %


Gambar 2. Spektrum fraksinasi massa senyawa
puncak 1 (SINAMALDEHID)

STUKTUR
SINAMALDEHID
Puncak dengan m/z 132 merupakan puncak
ion molekul sinamaldehid
Puncak dengan m/z 131 (M+-1) merupakan
puncak khas dari ion fragmen senyawa
aldehid aromatis (Ar-CH=CH=CO+)
Puncak dengan m/z 77 (M+-55) merupakan
puncak khas dari ion fenil (C6H5+)
Puncak dengan m/z 103 (M+-29) merupakan
puncak dari ion fragmen Ar-CH=CH+
Gambar 3. Spektrum fraksinasi massa senyawa
puncak 2 (EUGENOL)

STUKTUR
EUGENOL
Puncak dengan m/z 164 menunjukkan
adanya gugus eter
Puncak dengan m/z 131 menunjukkan
adanya gugus hidroksil dengan pelepasan
lebih lanjut H2O
Puncak dengan m/z 103 menunjukkan
adanya rantai samping alkena dengan
lepasnya gugus H2C=CH2
Gambar 4. Spektrum fraksinasi massa senyawa
puncak 3 (SINAMIL ASETAT)
Puncak dengan m/z 43 menunjukkan
puncak khas dari ester aromatis
Puncak dengan m/z 115 menunjukkan
dengan melepas asam asetat
Kelebihan Kekurangan
Teknik krmatografi terbatas untuk zat
Efisien, resulusi tinggi
yang mudah menguap

Aliran fase gerak yang Krmatografi untuk memisahkan


terkontrol dengan laju tetap campuran dalam jumlah mg

Fase gas sebagian besar bersifat lebih


Detektor beragam reaktif terhadap fase diam dari fase
padat atau cair

Analisis cepat

Tidak merusak sampel

Sensitivitas tinggi
1. Apakah dimungkinkan pada GC kromatogram pada suatu
senyawa berbeda berimpit?
Jawab:
Mungkin saja, akan tetapi pada GC tersebut
sensivitasnya tinggi dan dilengkapi dengan MS
sehingga puncak yang berimpit dapat teramati dengan
jelas dan senyawa dapat teridentifikasi dengan adanya
spektrum MS.
2. Adakah gangguan lain dari GC-MS?
Jawab:
Ada, misalnya pada pemilihan fasa gerak yang tidak
tepat dan adanya kontaminan udara atau air yang dapat
menyebabkan dekomposisi sampel atau kerusakan
pada kolom maka dari itu didalam GC-MS terdapat
vakum.
3. Apakah ada proses kalibrasi terlebih dahulu?
Jawab:
Ada, karena bertujuan untuk memaksimalkan hasil
pengujian sampel. Dengan adanya kalibrasi juga bisa
diidentifikasi terkontaminasinya sampel.
Optimasi/validasi/standarisasi biasanya dengan etil
karbamat.
4. Mengapa sampel tidak boleh asam/basa?
Jawab:
Karena asam dapat mengkorosi dan basa dapat
mengakaustik terhadap alat.

Anda mungkin juga menyukai