Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KIMIA FISIKA I

PERCOBAAN 8
PERSAMAAN NERNST

Disusun oleh : Kelompok 01


Nimatus Sholihah
Qurrota Ayun

(140332603404)
(140332600933)**

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
April 2016

A. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat menyusun dan mengukur GGL sel elektrik (sel
elektrokimia),
2. Mahasiswa dapat mencoba membuktikan persamaan Nernst melalui
percobaan
B. Dasar Teori
Reaksi elektrokimia digunakan untuk mengubah energi kimia menjadi
energi listrik. Dalam sebuah sel, energi listrik dihasilkan dengan jalan
pelepasan elektron pada suatu elektroda (oksidasi) dan penerimaan elektron
pada elektroda lainnya (reduksi). Elektroda yang melepaskan elektron
dinamakan anoda sedangkan elektroda yang menerima elektron dinamakan
katoda. Jadi, sebuah sel selalu terdiri dari dua bagian atau dua elektroda
setengah reaksi oksidasi akan berlangsung pada anoda dan setengah reaksi
reduksi akan berlangsung di katoda. Dengan kata lain pada sel elektroda
kimia, kedua setengah reaksi dipisahkan dengan maksud agar aliran listrik
(elektron) yang ditimbulkan dapat dipergunakan. Salah satu faktor yang
mencirikan sebuah sel adalah gaya gerak listrik atau perbedaan potensial
listrik antara anoda dan katoda
Pada sel elektrokimia, elektron akan mengalir dari anoda seng ke katoda
tembaga. Hal ini akan menimbulkan perbedaan potensial antara kedua
elektroda. Perbedaan potensial akan mencapai maksimum ketika tidak ada
arus listrik yang mengalir. Perbedaan maksimum ini dinamakan GGL sel atau
Esel. Nilai Esel bergantung pada berbagai faktor seperti suhu, konsentrasi
larutan Zn2+ dan konsentrasi larutan Cu2+, dll. Bila konsentrasi larutan Zn2+
dan Cu2+ adalah 1 molar dan suhu sistem adalah 298 K (25C), E sel berada
dalam keadaan standard dan diberi simbol Esel. Persamaan yang
menghubungkan konsentrasi dengan Esel disebut persamaan Nernst. Salah satu
contoh dari sel elektrokimia ini adalah sel Daniel. Sebuah sel elektrik
sedehana yang menghasilkan energi listrik dapat dilihat pada gambar.

Pada sel elektrokimia pada gambar 1.1 elektron akan mengalir dari
anoda Tembaga ke katoda Zink. Hal ini akan menimbulkan perbedaan
potensial antara kedua elektroda. Perbedaan potensial akan mencapai
maksimum ketika tidak ada arus listrik yang mengalir. Perbedaan
maksimum ini dinamakan GGL sel atau Esel. Esel bertarung pada berbagai
faktor. Bila konsentrasi Zink dan Tembaga adalah 0,1 M dan suhu sitem
298 K (25 0C), Esel berada persamaan Nernst. Bentuk persamaan tersebut
adalah sebagai berikut:
Esel =E0sel

c d
RT aC aD
ln a c
nF a A aB

aaA ,a cB , acC , a dD , . adalah aktivitas dipangkatkan dengan koefisien reaksi.


F = konstanta Faraday
N = Jumlah (mol) elektron yang di pertukan dalam reaksi redoks
R = tetapan gas.
Untuk perhitungan yang tidak memerlukan ketelitian yang tinggi, aktivitas
dapat diganti dengan konsentrasi, sehingga persamaan (1) menjadi :
c

RT C C C D
Esel =E sel
ln
nF C aA C cB
0

Dengan C adalah konsentrasi

C. Alat dan Bahan


Alat
pH meter, Kabel penjepit, Labu takar(100 mL), Pipet (10 mL), Gelas Piala,
Pembakar gas, Kasa, Kaki tiga, Termometer (0-100)
Bahan
tembaga, Lembaran seng, ZnSO4.7H2O, NH4NO3, Kertas ampelas dan kertas
saring.
D. Prosedur Percobaan
1. Dibersihkan permukaan logam tembaga dan logam seng dengan ampelas

2.

Disiapkan 2 gelas piala 100 mL yang diisi dengan larutan ZnSO4 1,0 M

dan larutan CuSO4 0,01 M


3. Dicelupkan jembatan garam kedalam kedua larutan
4. Dijepit elektroda tembaga pada kabel berwarna merah (kutub positif) dan
dijepit elektroda Zink pada kabel berwarna hitam (kutub negative)
5. Ditekan tombol power pada pH meter, ditekan range untuk menstabilkan
angka pada pH meter agar pembacaan GGL tepat
6. Dicelupkan kedua elektroda yang telah dijepit dengan kabel pada masingmasing larutan.(Elketroda Cu pada lautan CuSO4 dan elektroda Zn pada
larutan ZnSO4)
7. Dicatat suhu
8. Dibaca nilai GGL

9. Dicatat polaritas kedua elektroda


10. Untuk percobaan selanjutnya dibersihkam kembali kedua lektroda dengan
ampelas dan juga dilakukan percobaan prosedur yang sama seperti di atas,
tetapi menggunakan larutan CuSO4 0.1 M dengan ZnSO4 1 M, CuSO4 1 M
dengan ZnSO4 1 M, dan CuSO4 1 M dengan ZnSO4 0,1 M.

E. Data Pengamatan
Konsentrasi Larutan

Konsentrasi Larutan

Esel (V)

ZnSO4 (M)
1.0
1.0
1.0
0.1

CuSO4 (M)
0.01
0.1
1
1

1.04
1.07
1.09
1.11

F. Analisa Data
Penentuan Esel dari persamaan Nernst berdasarkan reaksi setengah sel yang
terjadi pada sel galvani dengan melibatkan elektroda Zn dan Cu dengan
larutan CuSO4 dan ZnSO4 adalah sebagai berikut.
Anode :Zn(s) Zn2+(aq) + 2e
E0 = + 0.763V
Katode : Cu2+(aq) + 2e Cu(s)
E0 = + 0.887V
2+
2+
Reaksi Total: :Zn(s) + Cu (aq) Zn (aq) + Cu(s)
E0sel= +1,10V
Nilai E0sel ini dapat digunakan untuk menentukan Esel teori dari persamaan
Nernst dengan rumus.

Esel =Esel

RT
ln Q
nF

a. Menghitung Esel teori dengan konsentrasi ZnSO4 1,0 M dan CuSO4


0,01 M
2+
Zn

2+
Cu

Esel =E0sel

Esel

RT
ln
nF

J
8,314
(303 K )
(
molK )
1,0 M
=1,10V
ln (
0,01 M )
c
2 ( 96500
mol )

Esel =1,0398V
Menghitung % kesalahan
h asil eksperimenh asil teoritis
kesalah an=
100
h asil teoritis

kesalah an=

( 1,04 V )( 1,0398 V )
100
(1,0398 V )

kesalah an=0,019
b. Menghitung Esel teori dengan konsentrasi ZnSO4 1,0 M dan CuSO4
0,1 M
Esel

J
8,314
( 303 K )
(
mol K )
1,0 M
=1,10V
ln (
0,1 M )
c
2 (96500
mol )

Esel =1,0698V
Menghitung % kesalahan

kesalah an=

( 1,07 V )( 1,0698 V )
100
(1,0698 V )

kesalah an=0,019

c. Menghitung Esel teori dengan konsentrasi ZnSO4 1,0 M dan CuSO4


1,0 M
Esel

J
8,314
( 303 K )
(
mol K )
1,0 M
=1,10V
ln (
1,0 M )
c
2 (96500
mol )

Esel =1,1V
Menghitung % kesalahan

kesalah an=

( 1,09V ) ( 1,1V )
100
(1,1 V )

kesalah an=0,9
d. Menghitung Esel teori dengan konsentrasi ZnSO4 0,1 M dan CuSO4
1,0 M
Esel

J
8,314
( 303 K )
(
mol K )
0,1 M
=1,10V
ln (
1,0 M )
c
2 (96500
mol )

Esel =1,13V
Menghitung % kesalahan

kesalah an=

( 1,11 V )( 1,13 V )
100
(1,13V )

kesalah an=1,77

G. Pembahasan
Pada percobaan ini bertujuan untuk menyusun dan mengukur Gaya Gerak
Listrik sel elektrik (GGL) sel elektrokimia dan mencoba menguji persamaan
Nernst. GGL sel Daniel ditentukan dengan menyusun serangkaian alat yang
menggambarkan sel Daniel. Pada rangkaian ini, logam tembaga dicelupkan dalam
larutan CuSO4 pada berbgaai konsentrasi dan logam seng dicelupkan pada larutan
ZnSO4 pada berbagai konsentrasi masing-masing sebanyak 60 mL. Kedua larutan
kemudian dihubungkan dengan jembatan garam sebagai penyetara kation dan

anion dalam larutan dan kedua elektroda (Zn dan Cu) dihubungkan dengan alat
petunjuk potensial yaitu multitester.
Logam Zn akan mengalami reaksi oksidasi dengan melepaskan elektron
dan berubah membentuk ion Zn2+ dan begabung dalam larutan ZnSO4. Elektron
mengalir dari elektrode Zn ke elektrode Cu. Ion Cu2+ dalam larutan CuSO4
menerima elektron dari anode sehingga mengalami reaksi reduksi, kemudian ion
tersebut berubah membentuk endapan logam Cu. Aliran elektron ini menyebabkan
perbedaan potensial antara kedua elektroda yang terukur pada alat multitester
sebagai beda potensial (Volt). Perbedaan potensial akan mencapai maksimum
ketika tidak ada arus yang mengalir. Perbedaan maksimum ini dinamakan GGL sel
atau E sel.
Pada percobaan ini dilakukan pengamatan perubahan E sel terhadap
perubahan konsentrasi larutan CuSO4 dan ZnSO4 yang berbeda-beda yaitu CuSO4
0.01 M dengan ZnSO4 1 M, CuSO4 0.1 M dengan ZnSO4 1 M, CuSO4 1 M dengan
ZnSO4 1 M, dan CuSO4 1 M dengan ZnSO4 0,1 M saat suhu 30. Perbedaan
konsentrasi tersebut bertujuan untuk melihat pengaruh konsentrasi spesi yang
terlibat reaksi dengan terhadap nilai E sel.
Data eksperimen yang didapat sebagai berikut
[Cu2+]
0.01
0.1
1
1

[Zn2+]
1
1
1
0.1

[Zn2+]/[Cu2+]
100
10
1
0.1

log [Zn2+]/[Cu2+]
2
1
0
-1

Dari tabel tersebut, sehingga diperoleh grafik sebgaai berikut.

E sel
1.04
1.07
1.09
1.11

Grafik Esel

terhadap log [Zn2+]/[Cu2+]


1.12

f(x) =
1.1- 0.02x + 1.09
R =
0.99
1.08

Esel

Series 1

1.06

Linear (Series 1)

1.04
1.02
1
-1.5 -1 -0.5 0

0.5

1.5

2.5

log [Zn2+]/[Cu2+]

Perhitungan teoritis:
[Cu2+]
0.01
0.1
1
1

[Zn2+]
1
1
1
0.1

Grafik Esel

[Zn2+]/[Cu2+]
100
10
1
0.1

log [Zn2+]/[Cu2+]
2
1
0
-1

E sel teori
1.0398
1.0698
1.1
1.13

terhadap log [Zn2+]/[Cu2+]


1.15
1.13
f(x) = - 0.03x + 1.1
1.1
R = 1

Esel

1.05

Linear ()

1
0.95
-1.5 -1 -0.5 0

0.5

1.5

2.5

log [Zn2+]/[Cu2+]

Pada grafik diatas diketahui E sel eksperimen dan Esel teori yang dihitung
mengunakan persamaan Nernst diperoleh data bahwa nilai Esel berbanding
terbalik dengan log[Zn2+/Cu2+]. Oleh karena itu, konsentrasi mempengaruhi nilai

Eselnya. Didapat semakin kecil konsentrasi (encer) reaktan dibandingkan


konsentrasi produk maka makin kecil pula nilai Eselnya sedangkan jika semakin
kecil konsentrasi produk daripada reaktan maka semakin besar nilai E selnya. Hal
ini didasarkan pada hasil eksperimen dan persamaan Nernst. Dalam persamaan
Nernst dapat diketahui hubungan konsentrasi produk dan reaktan terhadap nilai E
sel. Semakin kecil konsentrasi reaktan dibandingkan konsentrasi produk maka
makin kecil pula nilai Eselnya, begitu juga sebaliknya. Hal ini dikarenakan E sel
berbanding terbalik dengan konsentrasi produk dan berbanding lurus dengan
konsentrasi reaktan sehingga terdapat kesesuaian antara hasil percobaan dengan
teoritis dan persamaan Nernst terbukti dengan persen kesalahan yang sangat kecil.
Pada kedua grafik di atas diperoleh perbedaan nilai gradien teoritis sebesar 0,023
dengan percobaan sebesar 0,030. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
kesalahan saat percobaan, diantaranya adalah kurang bersihnya dalam
mengampelas kedua elektroda, Adanya kotoran pada permukaan logam tembaga
dan Zink dapat menimbulkan kesalahan pada saat pengukuran GGL.
H. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan ini terbukti bahwa semakin kecil konsentrasi
reaktan dibandingkan konsentrasi produk maka makin kecil pula nilai
Eselnya, begitu juga sebaliknya. Hal ini sesuai dengan persamaan Nernst
dengan mempertimbangkan pula diperolehnya tingkat kesalahan yang sangat
kecil dari percobaan.
I. Daftar Pustaka
Atkins, Peter dan Julio De Paula.2010.Physical Chemistry 9thedition.New
York: W. H. Freeman and Company
Oxtoby, D.W., et al. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Erlangga. Jakarta
Sumari,Yahmin, Ida Bagus Suryadharma.2016.Petunjuk Praktikum Kimia
Fisika.Malang:Kimia FMIPA UniversitasNegeri Malang

Anda mungkin juga menyukai