Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KIMIA FISIKA I

PERCOBAAN 7
ELEKTROLISIS UNTUK MENENTUKAN BILANGAN AVOGADRO

Disusun oleh : Kelompok 01


Nimatus Sholihah
(140332603404)**
Qurrota Ayun
(140332600933)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
April 2016

A. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat menentukan bilangan Avogadro (N0)
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan konsep bilangan Avogadro (No)
B. Dasar Teori
Bilangan Avogadro (lambang: L atau No) dinamakan sebagai tetapan
Avogadro atau konstanta Avogadro. Bilangan Avogadro adalah banyaknya
"entitas" (biasanya atom atau molekul) dalam satu mol, yang merupakan jumlah
atom karbon-12 dalam 12 gram (0,012 kilogram) karbon-12 dalam keadaan
dasarnya. Nilai angka ini pertama kali diperkirakan oleh Johann Josef Loschmidt,
yang pada 1865 menghitung jumlah partikel dalam satu sentimeter kubik gas
dalam keadaan standar. Tetapan Loschmidt karena itu lebih tepat sebagai nama
untuk nilai terakhir ini, yang dapat dikatakan berbanding lurus dengan bilangan
Avogadro. Namun dalam kepustakaan berbahasa Jerman "tetapan Loschmidt"
digunakan baik untuk nilai ini maupun jumlah entitas dalam satu mol.
Suatu tetepan yang sangat penting dalam bidang kimia adalah bilangan
Avogadro (No). Ada macam macam metode untuk menentukan bilangan itu.
Metode yang paling tepat adalah kristalografi sinarX. Analisis kristalografi sinarX hanya dilakukan para spesialis yakni kristalografer. Pengukuran dan
pemrosesan data yang diperlukan membutuhkan pengetahuan dan pengalaman
yang banyak. Sehingga kristalografi sulit dilakukan jika untuk percobaan
mahasiswa. Dalam percobaan ini, bilangan Avogadro ditentukan secara
elektrolisis. Elektrolisis adalah peristiwa berlangsungnya reaksi kimia oleh arus
listrik. Aliran listrik melalui suatu konduktor (penghantar) melibatkan
perpindahan elektron dari potensial negatif tinggi ke potensial lainnya yang lebih
rendah. Mekanisme dari transfer ini tidak sama untuk berbagai konduktor. Dalam
penghantar elektronik, seperti padatan dan lelehan logam, penghantaran
berlangsung melalui perpindahan elektron langsung melalui penghantar dari
potensial yang diterapkan. Dalam hal ini, atom-atom penyusun penghantar listrik
tidak terlibat dalam proses tersebut. Akan tetapi penghantar elektrolistik yang
mencangkup larutan elektrolit dan lelehan garam-garam.
Penghantaran berlangsung melalui perpindahan ion-ion baik positif
maupun negatif menuju elektroda-elektroda. Migrasi ini tidak hanya melibatkan
perpindahan listrik dari suatu elektroda ke elektroda lainnya tetapi juga
melibatkan adanya transport materi dari suatu bagian konduktor ke bagian

lainnya. Alat elektrolisis terdiri atas sel elektrolitik yang berisi elektrolit (larutan
atau leburan), dan dua elektroda, anoda dan katoda. Pada anoda terjadi reaksi
oksida sedangkan pada elektroda katoda terjadi reaksi reduksi. Pada suatu
percobaan elektrolisa reaksi yang terjadi pada katoda bergantung pada
kecenderungan terjadinya reaksi reduksi.

Dasar dari penggunaan elektrolisis

adalah pada saat Faraday menyelidiki hubungan antara jumlah listrik yang
mengalir dalam sel dan kuantitas kimia yang berubah di elektroda saat elektrolisis.
Ia merangkumkan hasil pengamatannya dalam dua hukum di tahun 1833. C
(Coulomb) adalah satuan muatan listrik, dan 1 C adalah muatan yang dihasilkan
bila arus 1 A (Ampere) mengalir selama 1 s. Tetapan fundamental listrik adalah
konstanta Faraday F, 9,65 x 104 C, yang didefinisikan sebgai kuantitas listrik yang
dibawa oleh 1 mol elektron. Dimungkinkan untuk menghitung kuantitas mol
perubahan kimia yang disebabkan oleh aliran arus listrik yang tetap mengalir
untuk rentang waktu tertentu
Hukum elektrolisis Faraday berbunyi :
1. Jumlah zat yang dihasilkan di elektroda sebanding dengan jumlah arus listrik
yang melalui sel.
2. Bila sejumlah tertentu arus listrik melalui sel, jumlah mol zat yang berubah di
elektroda adalah konstan tidak bergantung jenis zat. Misalnya, kuantitas
listrik yang diperlukan untuk mengendapkan 1 mol logam monovalen adalah
96485 C (Coulomb) tidak bergantung pada jenis logamnya.
Elektrolisis garam dapur dengan elektroda yang terbuat Tembaga
menghasilkan ion Tembaga(I) pada anoda. Ion Tembaga itu, membentuk
Tembaga(I) oksida yang mengendap. Jumlah listrik yang diperlukan untuk
mengoksidasi satu mol atom Tembaga menjadi satu ion Tembaga (I) dapat diukur.
Dari jumlah muatan pada satu ion Tembaga(I) kita dapat menghitung bilangan
Avogadro. Jumlah muatan pada satu ion Cu+ = 1,6.10-19 Coulomb.
C. Alat dan Bahan
Alat
Dua buah lempeng tembaga (5 cm x 3 cm) sebagai elektroda, ampermeter,
kabel, sumber DC yang dapat diubah-ubah tegangannya (Fisher variable
power supply model 100 A 0-9 V, 4-5 A), gelas piala, pembakar gas, kasa, dan
kaki tiga, stop watch, thermometer 0-100 oC.
Bahan

Aquades, amplas besi, 80 mL larutan A (100 g NaCl dan 1 g NaOH dalam 2 L


air suling).
D. Prosedur Percobaan
1. Elektroda tembaga di amplas

2. Anoda Cu ditimbang dengan neraca analitik

3. Larutan A diambil sebanyak 80 mL dalam gelas beker

4. Alat elektrolisis ditangkai beserta thermometer.

5. Dilakukan pemanasan sampai suhu 80 oC.

6. Dinyalakan sumber arus saat suhu 80 oC dan stop watch dijalankan.

7. Dilakukan elektrolisis selama 10 menit dengan menjaga arus tetap 1,5 A


(percobaan 1) dan 3 A (percobaan 2).

8. Sumber arus dimatikan setelah 10 menit.


9. Anode Cu dibilas dengan aquades.
10. Anode Cu dikeringkan.
11. Anode Cu ditimbang dengan neraca analitik.

E. Data Pengamatan
Pengamatan
Waktu

Percobaan 1
Hasil
10 menit

Percobaan 2
Hasil
10 menit

percobaan
Berat anode

10,923 g

5,322 g

awal
Berat anode

10,392 g

4,250

akhir

Perubahan berat 0,531 g

1,072 g

anode
Arus

3A

1,5 A

F. Analisa Data
Diketahui:
Percobaan 1
Massa anode Cu = 0,531 g)
I
= 1,5 A
t
= 10 menit = 600 s
Percobaan 2
Massa anode Cu = 0,933 g
I
=3A
T
= 10 menit = 600 s
Ditanya: bilangan Avogadro (No):
Jawab:
Percobaan 1
Reaksi yang terjadi di anode adalah sebagai berikut.
Cu(s) Cu+(aq) + e
Berdasarkan persamaan reaksi tersebut, diketahui.
1 mol Cu 1 mol Cu+ 1 mol e
Oleh karena itu, 0,531 g Cu dapat diketahui jumlah Q (Coloumb) dari 1 mol
e.
Q 0,531 g Cu = 1 mol e = I t = (1,5 A) (600 s) = 900 C
Sedangkan untuk 1 mol Cu dapat dihasilkan.
g
63,54
Cu
mol
C
Q1 mol Cu=
900 C Cu=107694,92
0,531 g Cu
mol
Untuk selanjutnya perhitungan tersebut digunakan untuk menghitung
bilangan Avogadro dengan diketahui bahwa muatan 1 ion Cu+ adalah 1,6 x 1019

C/partikel.

C
mol
partikel
=6.73 x 1023
C
mol
partikel

107694,92
N 0=

1,6 x 1019

Mencari persen kesalahan.


hasil eksperimenhasil teoritis
kesalahan=
100
hasil teoritis

6.73 x 10
(
kesalahan=

23

partikel
partikel
6,02 x 10 23
mol
mol
100
23 partikel
6,02 x 10
mol

)(

kesalahan=11,79

Percobaan 2
Dengan dasar menggunakan reaksi yang sama dapat ditentukan bilangan
Avogadro (No)i
Muatan 0.933 g Cu adalah.
Q 0,933 g Cu = 1 mol e = I t = (3 A) (600 s) = 1800 C
Muatan 1 mol Cu adalah
g
63,54
Cu
mol
C
Q1 mol Cu=
1800 C Cu=106690,30
1,072 g Cu
mol
Bilangan Avogadro (No) dengan muatan 1 ion Cu+ adalah 1,6 x 10-19
C/partikel.

C
mol
partikel
=6.67 x 1023
C
mol
partikel

106690,30
N 0=

1,6 x 1019

teoritis
|hasil eksperimenhasil
|100
hasil teoritis

kesalahan=

6.67 x 10
(
kesalahan=

23

partikel
partikel
6,02 x 1023
mol
mol
100
23 partikel
6,02 x 10
mol

)(

kesalahan=10,77
G. Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan jumlah bilangan Avogadro (No)
dari reaksi elektrolisis elektroda non inert. Pada elektrosis terdapat anode dan
katode. Anode berlangsung reaksi oksidasi, sedangkan katode berlangsung
reaksi reduksi. Penentuan bilangan Avogadro dari Cu+ yang dihasilkan pada
anode akibat oksidasi Cu. Adapun reaksinya sebagai berikut.
Cu(s) Cu+(aq) + e

Reaksi oksidasi pada anode selama proses elektrolisis mengakibatkan massa


anode Cu berkurang karena dihasilkannya ion Cu+ dan elektron. Elektrolit
dalam sistem mengandung ion Cu+ dan menempel pada katode, sebagaimana
pergerakan dari elektron yang dihasilkan di anode ke katode. Oleh karena itu,
terdapat gumpalan Cu pada katode dan massanya bertambah. Akan tetapi,
dalam hal ini yang digunakan untuk menentukan bilangan Avogadro adalah
sistem pada anode. Hal ini dikarenakan hanya pada anode yang menghasilkan
ion Cu+ dengan mengetahui muatan satu ion Cu+ sebesar 1,6 x 10-19 C.
Berdasarkan persamaan reaksi di atas, dapat diketahui.
1 mol Cu 1 mol Cu+ 1 mol e
Dari percobaan yang dilakukan, telah diketahui beberapa komponen untuk
menentukan bilangan Avogadro, yakni arus, waktu, massa Cu yang terlibat
dalam elektrolisis, dan muatan satu ion Cu+. Penentuan bilangan Avogadro
dimulai dari perhitungan banyaknya muatan yang dihasilkan dari 0,531 g Cu.
Muatan 0,531 g Cu diketahui dari
Q=I t
Karena, 0,531 g Cu dihasilkan setelah elektrolisis dengan arus 1,5 A dalam
waktu 10 menit, dari perhitungan diperoleh sebesar 900 C. bilangan Avogadro
dinyatakan dalam per mol yang artinya dalam 1 mol. Oleh karena itu, harus
diketahui muatan Cu yang dihasilkan untuk 1 molnya dari 0,531 g Cu yang
diperoleh. Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh muatan 1 mol Cu adalah
107694,92

C
.
+
mol Muatan 1 mol dibagi dengan muatan 1 ion Cu sehingga

diperoleh bilangan Avogadro sebesar

6.73 x 1023

partikel
mol

dengan 11,79 %

kesalahan. Pada percobaan kedua sama halnya dengan percobaan I hanya saja
arus yang digunakan adalah 3 A dengan massa yang berbeda sehingga

diperoleh bilangan Avogadro sebesar

6.67 x 1023

partikel
mol

dengan 10,77 %

kesalahan. Tingkat kesalahan cukup tinggi dikarenakan oleh sulitnya menjaga


arus selama proses elektrolisis, karena selama 10 menit arus tidak selalu tepat

konstan seperti yang diharapkan. Bilangan Avogadro dapat digunkana untuk


menghitung berapa mol suatu partikel atau molekul sehingga dapat
diaplikasikan untuk mengetahui arus yang digunakan pada suatu proses
elektrolisis, waktu, mol yang terlibat.
H. Kesimpulan
1. Bilangan Avogadro sebesar

6.73 x 1023

percobaan I kesalahan dan

partikel
mol

6.67 x 1023

partikel
mol

dengan 11,79 % pada

dengan 10,77 %

kesalahan pada percobaan II dikarenakan sulit menjaga arus tetap konstan


selama waktu yang telah ditentukan.
2. Bilangan Avogadro dapat digunakan untuk menghitung mol suatu partikel
atau molekul khusususnya spesies yang terlibat dalam reaksi elektrolisis.
I. Tugas
1. Hitung berapa coloumb diperlukan untuk mengoksidasi x gram tembaga.
Percobaan 1
Q 0,531 g Cu = 1 mol e = I t = (1,5 A) (600 s) = 900 C
Percobaan 2
Q 0,933 g Cu = 1 mol e = I t = (3 A) (600 s) = 1800 C
2. Hitung berapa coloumb diperlukan untuk mengoksidasi satu mol tembaga.
(Berat molekul tembaga 65,54).
Percobaan 1
g
63,54
Cu
mol
C
Q1 mol Cu=
900 C Cu=107694,92
0,531 g Cu
mol
Percobaan 2

g
Cu
mol
C
Q1 mol Cu=
1800 C Cu=106690,30
1,072 g Cu
mol
63,54

3. Muatan satu ion tembaga(I) Cu+ adalah 1,6 x 10-19 C. Hitung jumlah ion
Cu+ yang terbentuk dalam percobaan (jumlah atom tembaga dalam satu
mol tembaga sama dengan No).
Percobaan 1

C
mol
23 partikel
=6.73 x 10
C
mol
partikel

107694,92
N 0=

1,6 x 1019

Percobaan 2

C
mol
partikel
=6.67 x 1023
C
mol
partikel

106690,30
N 0=

1,6 x 1019

Daftar Pustaka
Atkins, Peter dan Julio De Paula.2010.Physical Chemistry 9thedition.New York:
W. H. Freeman and Company
Ilmiawan, Hakim.2015. Elektrolisis Untuk Penentuan Bilangan Avogadro.
(online),( http://dokumen.tips/documents/elektrolisis-untuk-penentuanbilangan-avogadro.html), diakses pada tanggal 2 April 2016
Oxtoby, D.W., et al. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Erlangga. Jakarta
Sumari,Yahmin, Ida Bagus Suryadharma.2016.Petunjuk Praktikum Kimia
Fisika.Malang:Kimia FMIPA UniversitasNegeri Malang

Anda mungkin juga menyukai