Anda di halaman 1dari 13

Hubungan Saraf

Gigi dengan Saraf


Mata
Saraf
Secara garis besar, tubuh manusia terdiri atas susunan
saraf pusat dan susunan saraf tepi, dalam susunan saraf
tepi terbagi lagi menjadi 2 garis besar yaitu susunan saraf
sadar dan tak sadar, yang akan kita kupas untuk
menjernihkan fenomena di atas adalah pada susunan
saraf sadar terutama pada bagian 12 pasang saraf tepi
kranial.
Bila dijabarkan fungsi dari CN II sampai CN V adalah sebagai berikut :
CN II Opticus, saraf yang penting untuk mengirimkan informasi
pengelihatan dari retina ke otak. Bagian inilah yang berperan penting
dalam sensor pengelihatan.
CN III Okulomotor, yang penting untuk mengendalikan sebagian besar
gerakan bola mata, pupil dan kelopak mata.
CN IV Troklearis, untuk mensarafi otot obliks superior dan
menghasilkan gerakan mata depresi, rotasi internal, dan
CN V Trigeminus, bagian saraf yang memiliki 3 divisi yaitu mata,
rahang atas, dan rahang. Saraf Trigeminus merupakan saraf terpisah
dimana sebagian besar merupakan serat saraf sensoris wajah, dan
sebagian yang lain merupakan serat saraf motoris dari otot mastikasi.
Mitos yang Beredar

Apakah Pencabutan Gigi


dapat menyebabkan
Kebutaan pada Mata ?
Dilihat dari segi anatomi, jelas tidak ada keterkaitan
langsung antara saraf mata dan saraf gigi. Asal saraf mata
dan saraf gigi adalah saraf Trigeminus. Saraf Trigeminus
merupakan saraf cranial terbesar. Saraf tersebut disebut
saraf trigeminus karena mempunyai 3 cabang, yaitu :
Saraf Optalmikus
Saraf Maksilaris
Saraf Mandibularis
Tidak
Kemungkinan yang terjadi adalah adanya infeksi sebelum atau
sesudah pencabutan, dimana infeksi menyebar melalui
pembuluh darah sampai organ mata. Karena dalam proses
pencabutan banyak pembuluh darah dalam keadaan terbuka,
memudahkan infeksi masuk ke peredaran darah. Apabila terjadi
pembengkakan di mata, kemungkinan yang terjadi adalah
infeksi dari mata itu sendiri atau dari jaringan di sekitarnya,
termasuk hidung dan gigi. Karena penjalaran infeksi dapat
melalui jaringan lunak dan pembuluh darah di sekitar wajah.
Contoh pada pasien dengan infeksi pada gigi taring rahang atas,
apabila tidak ditangani dengan baik infeksinya dapat menyebar
hingga mengakibatkan bengkak pada mata.
Tidak hanya pencabutan gigi yang memiliki resiko
mengalami kebutaan, semua tindakan operatif memiliki
resiko yang sama. Untuk mengantisipasi resiko infeksi,
sebelum tindakan operatif apapun termasuk pencabutan
gigi, dilakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada
infeksi dan peradangan disekitar area tindakan. Bila
terjadi infeksi dan peradangan, maka sebelumnya harus
dirawat dengan pemberian obat terlebih dahulu. Sesudah
pencabutan juga diberikan obat sebagai antisipasi
munculnya infeksi, mengingat infeksi mudah sekali
menyebar.
Kesimpulan
Dilihat dari sisi anatomi, tidak ada keterkaitan langsung
antara saraf mata dan gigi. Kedua saraf keluar dari otak
dalam keadaan terpisah melewati jalur yang berbeda pula.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pencabutan gigi itu
sendiri tidak terkait langsung dengan komplikasi yang
melibatkan organ mata. Tindakan pencabutan gigi
merupakan upaya terakhir yang dilakukan oleh dokter gigi.
Gigi tersebut dapat dicabut dengan alasan sudah tidak bisa
dipertahankan lagi atau infeksi akut yang berasal dari gigi.
1. Apakah yang menyebabkan terjadi nya rabun
pada lansia, apakah ada hubunganya dengan gigi (1)
2. bentuk nutrisi yang dihantarkan pembuluh ? (5)
3. mengapa sakit gigi membuat leher, pipi, dan mata
terasa sakit ?(3)
4. apakah gigi ompong lama kelamaan akan
berpengaruh terhadap mata (3)
5. apakah ada kasus pencabutan gigi yang
mengakibatkan buta ? (1)
6. apakah sakit mata dapat menyebabkan sakit pada
gigi ? (8)

Anda mungkin juga menyukai