Anda di halaman 1dari 42

EVAKUASI DAN TRANSPORTASI

NAMA KELOMPOK :
TRIANA SAVITRI (P07120215008)
NI LUH YUNING JUNIANA DEWI (P07120215009)
NI KOMANG AYU ARISTA (P07120215010)
NI PUTU DEWI AYU SULAKSMI (P07120215011)
LUH GDE DWIRINI NOVITHA PUTRI (P07120215012)
NI KETUT SINTA DEWI (P07120215013)
POKOK BAHASAN

EVAKUASI TRANSPORTASI
Pengertian Evakuasi Pengertian Transportasi
Prinsip Evakuasi Prinsip Transportasi
Syarat Evakuasi
Syarat Transportasi
Jenis-Jenis Transportasi
Jenis-jenis Evakuasi
Teknik Transportasi
Teknik Evakuasi
Alat Transportasi
Alat Angkat Korban Pasien
PENGERTIAN EVAKUASI
Evakuasi dalam bencana
adalah pemindahan korban
atau massa dari lokasi
bencana atau daerah bahaya
ke tempat yang lebih aman
sesuai dengan prosedur dan
teknik yang tepat
PRINSIP EVAKUASI
Lokasi kejadian
Kondisi Korban
Peralatan
Brankar (wheeled strecher)
Tandu sekop (scoop stretcher)
Long spine board
Short spine board dan KED (Kendrick
Extricatoin Device)
Pengetahuan dan Keterampilan perorangan
SYARAT EVAKUASI
Alat bantu : Dengan tenaga manusia - satu orang, dua
orang, tiga orang atau empat orang.
Dengan tandu - tandu khusus, tandu
papan, tandu bambu/dahan, atau matras.
Tahapan : Persiapan, pengangkatan korban ke
atas tandu, pemberian selimut pada
korban, tata letak korban pada tandu
disesuaikan dengan luka atau
cedera.Prinsip pengangkatan korban
dengan tandu.
Caranya : Harus secara efektif dan efisien dengan
dua langkah pokok yaitu gunakan alat
tubuh (paha, bahu, panggul), dan
beban serapat mungkin dengan tubuh
korban.
LANJUTAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Mengangkat korban
gawat darurat
Kenali kemampuan diri dan kemampuan pasangan kita
Kedua kaki berjarak sebahu kita, satu kaki sedikit di depan
kaki sebelahnya
Berjongkok, jangan membungkuk, saat mengangkat.
Punggung harus selalu dijaga lurus.
Tangan yang memegang menghadap ke depan. Jarak
antara kedua tangan yang memegang (misalnya tandu)
minimal 30 cm.
Tubuh sedekat mungkin kebeban yang harus diangkat. Bila
terpaksa, jarak maksimal tangan kita ketubuh kita adalah
50 cm.
Jangan memutar tubuh saat mengangkat
Hal-hal tersebut juga berlaku saat menarik atau mendorong
korban gawat darurat.
LANJUTAN
Hal-hal yang Perlu diperhatikan dalam Mengangkut
Korban Gawat Darurat
Ada api, atau bahaya api atau ledakan

Ketidakmampuan menjaga korban gawat darurat


terhadap bahaya lain pada TKP (benda jatuh dsb)
Usaha mencapai korban gawat darurat lain, yang
lebih urgent
Ingin RJP korban gawat darurat, yang tidak mungkin
dilakukan ditempat tersebut.
Adapun cara pemindahan korban gawat darurat non-
emergency, selalu ingat kemungkinan patah tulang
leher (servikal) bila korban gawat darurat trauma.
JENIS-JENIS EVAKUASI

Pemindahan Emergency Pemindahan Non-Emergency

Tarikan Baju Pengangkatan dan


Tarikan Selimut pemindahan secara
Tarikan Lengan langsung
Ekstrikasi Cepat Pemindahan dan
pengangkatan
memakai seprei
JENIS-JENIS EVAKUASI
Pemindahan Emergency
Tarikan Baju Tarikan Selimut

Tarikan Lengan Ekstrikasi Cepat


JENIS-JENIS EVAKUASI
Pemindahan Non-Emergency
Pengangkatan dan pemindahan Pemindahan dan pengangkatan
secara langsung memakai seprei
TEKNIK EVAKUASI
DENGAN ALAT
TEKNIK EVAKUASI
TANPA ALAT
KORBAN ANAK ANAK
TEKNIK EVAKUASI
TANPA ALAT
KORBAN DEWASA
1. Teknik Evakuasi Dengan Satu Orang Penolong
Korban Tidak Sadar

1. Teknik sampir bahu (korban dalam kondisi tengkurap)


TEKNIK EVAKUASI
TANPA ALAT
KORBAN DEWASA
1. Teknik Evakuasi Dengan Satu Orang Penolong
Korban Tidak Sadar

2. Teknik sampir bahu (korban dalam kondisi terlentang)


TEKNIK EVAKUASI
TANPA ALAT
KORBAN DEWASA
1. Teknik Evakuasi Dengan Satu Orang Penolong
Korban Tidak Sadar

3. Korban berada di dalam reruntuhan gedung 4. Teknik membopong


TEKNIK EVAKUASI
TANPA ALAT
KORBAN DEWASA
1. Teknik Evakuasi Dengan Satu Orang Penolong
Korban Sadar

1. Teknik sampir bahu


TEKNIK EVAKUASI
TANPA ALAT
KORBAN DEWASA
1. Teknik Evakuasi Dengan Satu Orang Penolong
Korban Sadar

2. Teknik Gendong 3. Teknik Memapah 4. Teknik Membopong


TEKNIK EVAKUASI
TANPA ALAT
KORBAN DEWASA
2. Teknik Evakuasi Dengan Dua Orang Penolong
Korban Tidak Sadar

1. TEKNIK ANGKAT LANGSUNG


TEKNIK EVAKUASI
TANPA ALAT
KORBAN DEWASA
2. Teknik Evakuasi Dengan Dua Orang Penolong
Korban Tidak Sadar

2. EVAKUASI MENGGUNAKAN KURSI


TEKNIK EVAKUASI
TANPA ALAT
KORBAN DEWASA
2. Teknik Evakuasi Dengan Dua Orang Penolong
Korban Sadar

1. TEKNIK MEMAPAH 2. TEKNIK DUDUK 2 TANGAN


TEKNIK EVAKUASI
TANPA ALAT
KORBAN DEWASA
2. Teknik Evakuasi Dengan Dua Orang Penolong
Korban Sadar

3. TEKNIK DUDUK 4 TANGAN


TEKNIK EVAKUASI
TANPA ALAT
KORBAN DEWASA
3. Teknik Evakuasi Dengan Tiga Orang Penolong
Tiga penolong pada satu sisi korban
TEKNIK EVAKUASI
TANPA ALAT
KORBAN DEWASA
3. Teknik Evakuasi Dengan Tiga Orang Penolong
Tiga penolong berhadapan
TEKNIK EVAKUASI
TANPA ALAT
KORBAN DEWASA
4. Teknik Evakuasi Dengan Empat Orang Penolong
TEKNIK EVAKUASI
TANPA ALAT
KORBAN DEWASA
5. Teknik Evakuasi Dengan Enam Orang Penolong
ALAT ANGKAT KORBAN

Long spinal board Short spine board dan KED (Kendrick


Extricatoin Device)

Scoop Tandu Furely/Kanvas/Standar


ALAT ANGKAT KORBAN

Tandu lipat Tandu Troley/Streacher Tandu Basket

Tandu Tali Tandu Selimut dan Jaket


PENGERTIAN TRANSPORTASI

Transportasi Pasien adalah sarana


yang digunakan untuk mengangkut
penderita/korban dari lokasi bencana
ke sarana kesehatan yang memadai
dengan aman tanpa memperberat
keadaan penderita ke sarana
kesehatan yang memadai.
PRINSIP TRANSPORTASI
Jangan menambah cedera kepada korban.
Hindari pemindahan korban jika tidak stabil.
Jangan membahayakan diri penolong.
Jelaskan apa yang akan anda lakukan kepada
korban.
Jangan pernah lakukan sendiri.
Satu komando/aba-aba.
SYARAT TRANSPORTASI
1. KENDARAANNYA
Transportasi dalam hal ini dapat berupa kendaraan:
Laut
Udara : pesawat terbang, helicopter
Darat : ambulance, pick up, truck, gerobak, dan lain-lain.
Yang terpenting disini adalah :
Penderita dapat terlentang
Cukup luas untuk paling sedikit 2 penderita dan petugas
dapat bergerak leluasa
Cukup tinggi sehingga petugas dapat berdiri dan infus dapat
jalan
Dapat melakukan komunikasi ke sentral komunikasi dan rumah
sakit
Identitas yang jelas sehingga mudah dibedakan dari ambulan
lain
LANJUTAN
2. ALAT-ALAT MEDIS
Alat alat medis yang diperlukan adalah :
Resusitasi
O2
Alat hisap
Obat-obat, infus, untuk resusitasi-stabilisasi
Balut, bidai
Tandu (vakum matras)
ECG transmitter
Incubator, untuk bayi
Alat-alat untuk persalinan
LANJUTAN
3. PERSONAL
Personal dalam ambulan 118 cukup 2 orang
perawat yang dapat mengemudi dan telah
mendapat pendidikan tambahan dalam critical
care nursing (CCN). Dan sebaiknya mereka di
asramakan sehingga kalau ada bencana maka
mudah untuk mobilisasinya. Bagi kota-kota besar
ambulan-ambulan ini sebaiknya di sebar
sedemikian rupa sehingga tiap ambulan dapat
mencapai dalam 5 menit, sehingga dapat
melakukan resusitasi dengan sukses.
JENIS-JENIS TRANSPORTASI
1. TRANSPORTASI GAWAT DARURAT
Setelah penderita diletakan diatas tandu (atau
Long Spine Board bila diduga patah tulang
belakang) penderita dapat diangkut ke rumah
sakit.Sepanjang perjalanan dilakukan Survey
Primer, Resusitasi jika perlu.
JENIS-JENIS TRANSPORTASI
2. TRANSPORTASI PASIEN KRITIS
Pasien kritis adalah pasien dengan disfungsi atau
gagal pada satu atau lebih sistem tubuh, tergantung
pada penggunaan peralatan monitoring dan terapi.
Transport intra hospital pasien kritis harus mengikuti
beberapa aturan, yaitu:
Koordinasi sebelum transport,

Profesional beserta dengan pasien: 2 profesional

(dokter atau perawat) harus menemani pasien dalam


kondisi serius,
Peralatan untuk menunjang pasien,

Monitoring selama transport


TEKNIK TRANSPORTASI
Teknik pemindahan pada klien termasuk dalam
transport pasien, seperti pemindahan pasien
dari satu tempat ke tempat lain, baik
menggunakan alat transport seperti
ambulance, dan branker yang berguna
sebagai pengangkut pasien gawat darurat.
LANJUTAN
TEKNIK TRANSPORTASI
1. Pemindahan klien dari tempat tidur ke brankar
Memindahkan klien dri tempat tidur ke brankar
oleh perawat membutuhkan bantuan klien. Pada
pemindahan klien ke brankar menggunakan
penarik atau kain yang ditarik untuk memindahkan
klien dari tempat tidur ke branker. Brankar dan
tempat tidur ditempatkan berdampingan sehingga
klien dapat dipindahkan dengan cepat dan mudah
dengan menggunakan kain pengangkat.
Pemindahan pada klien membutuhkan tiga orang
pengangkat
LANJUTAN
TEKNIK TRANSPORTASI
2. Pemindahan klien dari tempat tidur ke kursi
Perawat menjelaskan prosedur terlebih dahulu
pada klien sebelum pemindahan. Kursi
ditempatkan dekat dengan tempat tidur dengan
punggung kursi sejajar dengan bagian kepala
tempat tidur. Emindahan yang aman adalah
prioritas pertama, ketika memindahkan klien dari
tempat tidur ke kursi roda perawat harus
menggunakan mekanika tubuh yang tepat.
LANJUTAN
TEKNIK TRANSPORTASI
3. Pemindahan pasien ke posisi lateral atau prone di tempat
tidur
Pindahkan pasien dari ke posisi yang berlawanan

Letakan tangan pasien yang dekat dengan perawat ke dada


dan tangan yang jauh ari perawat, sedikit kedapan badan
pasien
Letakan kaki pasien yang terjauh dengan perawat menyilang
di atas kaki yang terdekat
Tempatkan diri perawat sedekat mungkin dengan pasien

Tempatkan tangan perawat di bokong dan bantu pasien

Tarik badan pasien

Beri bantal pada tempat yang diperlukan.


ALAT TRANSPORTASI PASIEN

Mobil Ambulance Air Ambulance Water Ambulance


SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai