KELOMPOK 2
MODUL METABOLIK ENDOKRIN
Sumber:
Barot, Neil, dkk. 2011. The Endocrine System. US: Springer.
Lauralee, Sherwood. 2014. Fisiologi Manusia dari Sel ke
Sistem. Jakarta: EGC.
Sader, Sawari, dkk. 2015. Leptin: A Novel Link between
Obesity, Diabetes, Cardiovascular Risk, and
Ventricular Hyperthrophy. Circulation.
3. Bagaimana mekanisme kerja
hormon terkait pemicu?
Hormon pertumbuhan :
- meningkatkan penguraian lemak dan menurunkan penyerapan glukosa oleh
otot sehingga terjadi peningkatan glukosa darah
Glukagon :
-meningkatkan produksi dan pelepasan glukosa oleh hati, sehingga kadar
glukosa darah meningkat.
-menurunkan sintesis glikogen, mendorong glikogenolisis dan merangsang
glukoneogenesis
-mendorong penguraian lemak serta inhibisi sintesis trigliserida dan mendorong
perubahan asam lemak menjadi benda keton
-menghambat sintesis protein di hati dan mendorong penguraian protein hati
Insulin :
-menurunkan kadar glukosa, asam lemak dan asam amino darah serta
mendorong penyimpanan bahan-bahan tersebut.
Sumber : Lauralee, Sherwood. 2014. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC
4. Bagaimana metabolisme karbohidrat, protein, dan lipid
pada pemicu?
Sumber: Sherwood, Lauralee. 2016. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Ed8. Jakarta:EGC
5. Apa perbedaan DM tipe 1, DM tipe 2, dan DM tipe 3?
DM tipe 1
Terjadi karena kerusakan sel- sel beta pulau Langerhans yang
disebabkan oleh reaksi autoimun. Tipe autoantibodi yang
dihubungkan dengan DM tipe 1 antara lain ICCA, ICSA, GAD, IAA.
Destruksi autoantibodi dari sel- sel beta pulau Langerhans kelenjar
pankreas langsung mengakibatkan defisiensi sekresi insulin,
menyebabkan gangguan metabolisme.
Fungsi sel- sel alfa kelenjar pankreas menjadi tidak normal sehingga
ditemukan sekresi glukagon yang berlebihan oleh sel- sel alfa pulau
Langerhans. Defisiensi insulin menyebabkan meningkatnya asam
lemak bebas di dalam darah sebagai akibat dari lipolisis yang tak
terkendali di jaringan adiposa, menurunkan ekskresi dari beberapa
gen yang diperlukan sel- sel sasaran untuk merespon insulin secara
normal.
DM tipe 2
Disebabkan oleh faktor genetik dan pengaruh lingkungan seperti
obesitas, diet tinggi lemak dan rendah serat, serta kurang gerak
badan. Sel- sel sasaran insulin gagal atau tidak mampu merespon
insulin secara normal / resistensi insulin. Fase pertama sel- sel beta
menunjukkan gangguan pada sekresi insulin, sekresi insulin gagal
mengompensasi resistensi insulin. Fase kedua terjadi kerusakan sel-
sel beta pankreas yang terjadi secara progresif yang menyebabkan
defisiensi insulin.
Sumber: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. 2005. Pharmaceutical Care
untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Departemen Kesehatan RI.
7. Jelaskan bagaimana faktor risiko dapat menyebabkan
DM!
DM tipe 1
DM tipe 2
DM tipe 3
Sumber:
Zina Kroner. 2014. The relationship Between Alzheimers Disease and Diabetes: Type 3
Diabetes.
DM gestasional
Sumber:
Alexander E, dkk. 203. Pro-inflamatory Cytokins, Lipid Metabolism and Inflamation in
Gestational Diabetes Mellitus as Cause of Insulin Resistance.
8. Bagaimana mekanisme terjadinya poliuria dan nokturia?
Poliuria
Nokturia
Sumber:
Ohoka, Hitashi, dkk. 2008. Pathogenesis and Diagnosis of
Nocturia: From A New Viewpoint . Urotoday Internatinal
Journal. Vol. 1 (5).
Silbernagi, Stefan, dan Florian Lang. 2000. Color Atlas of
Pathophysiology. Jerman: Wirzburg and Tubingen.
9. Bagaimana pola pewarisan sifat pada
DM? Maturity Onset Diabetes of the
DM Tipe 1 dan Tipe 2 Young (MODY)
Multifaktorial= poligenik + Monogenik
lingkungan Autosomal dominan
Masih belum diketahui
SUMBER:
Zonana, J, dan Rimoin D. L. 1976. Inheritance od Diabetes Mellitus. New England Journal of Medicine. Vol. 295(11): 603- 605.
WHO. Genetics and Diabetes. WHO.
Centre of Genetics Education. 2016. Diabetes Type 1 and 2 Inheredited Predispotition. NSW.
10. Jelaskan patofisiologi dari DM tipe 2
Sumber:
Ana, Valeria, dkk. 2014. Obesity, Insulin Resistance & comorbidities. Endocrinal Metabolism.
11. Bagaimana mekanisme terjadinya
polifagia?
12. Bagaimana mekanisme terjadinya
polidipsi?
Defisiensi insulin pada DM
hiperglikemia
glukosuria
Hiperglikemia
Sel-sel kelaparan
Lemas
Sumber: Sylvia A. Price. 2006. Patofisiologi: Konsep Kinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC
15. Jelaskan cara mendiagnosis pasien
pada pemicu
Anamnesis:
Classic Symptoms
Pandangan kabur
Paresthesia ekstremitas
bawah
Infeksi jamur
Balanitis
Tanda vital:
TD: nyaris hipertensi,
pada neuropati hipotensi
ortostatik
RR: Kussmaul Respiration
Funduscopy: Retinopathy
Pemeriksaan kaki: palpasi
denyut dorsalis pedis dan
posterior tibialis
Sumber:
Kerner, W, dan J. Brucket. 2014. Definition, Classification, and Diagnosis Diabetes Mellitus. Exp. Clin. Endocrinol Diabetes. Vol. 122: 384- 386.
Khardori, Romesh. 2017. Type 2 Diabetes Mellitus. Medscape.
Pemeriksaan penunjang Kriteria diagnosis
WHO
FPG: <126 mg/ dl
Random Plasma Glucose: 200 mg/dl 2H- OGTT: <200 mg/ dl
Urinary Albumin test: >30 mg/g
Sumber:
Kerner, W, dan J. Brucket. 2014. Definition, Classification, and Diagnosis Diabetes Mellitus. Exp. Clin. Endocrinol Diabetes. Vol. 122: 384- 386.
Khardori, Romesh. 2017. Type 2 Diabetes Mellitus. Medscape.
16. DIagnosis banding pada pemicu
dan bagaimana cara
menyingkirkannya
Diabetes Insipidus
--> Poliuri dan Polidipsi (Disebabkan oleh gangguan hormon
antidiuretik.
Bagaimana cara menyingkirkannya :
- Dilakukan pemeriksaan glukosa (Normal)
-Diberi terapi diuretik - - > poliuri berhenti
Sumber:
knowler wc, nelson rg, benneth ph(2014).diabetus melitus in the pina
indicans:incidence, risk factor, and pathogenesis diabetes/metab. Rev:6:1-27
20. Jelaskan komplikasi DM pada
kehamilan
21. Bagaimana keterlibatan organ
pada DM tipe 2?
Pancreas : menghasilkan insulin dan glukagon yang penting dalam
regulasi glukosa darah. DM tipe 2 juga dapat menyebabkan terjadinya
kerusakan pankcreas
Jantung : dapat mengalami penyakit kardiovaskular akibat kekurangan
suplay oksigen akibat penyempitan pembuluh darah oleh kadar
glukosa darah yang tinggi
Organ reproduksi : disfungsi ereksi akibat gangguan suplai oksigen ke
penis
Hepar : mengalami non-alchoholic fatty liver disease sebagai bentuk
komplikasi DM
Otak : Alzheimers Disease
Mata : Diabetic Retinopathy akibat kekurangan suplai oksigen pada
kapiler mata
-Farmakodinamik :
Insulin mempunyai efek dalam uptake glukosa ke jaringan dengan cera memudahkan gerak glukosa menembus membran sel.
Farmakokinetik :
Hari dan ginjal adalah organ yang membersihkan insulin dari sirkulasi.
-Farmakodinamik :
-Farmakokinetik :
-Farmakodinamik :
Farmakokinetik:
Sumber: Sherwood, Lauralee. 2016. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Ed8. Jakarta:EGC
24. Bagaimana mekanisme
resistensi insulin terkait pemicu?
Resistensi insulin merupakan faktor utama dalam timbulnya
diabetes tipe 2. Pada jaringan lemak dan otot, insulin
meningkatkan penyerapan glukosa, sedangkan hati, tempat insulin
menekan produksi glukosa. Pertama-tama, insulin bekerja pada
sasaran dengan berikatan pada reseptornya. Pengaktifan reseptor
insulin memicu serangkaian respon intrasel yang memengaruhi
jalur metabolisme sehingga terjadi translokasi unit transpor
glukosa ke membran sel yang memudahkan penyerapan glukosa.
Resistensi insulin dapat terjadi di tingkat reseptor insulin atau di
salah satu jalur sinyal (pascareseptor) yang diaktifkan oleh
pengikatan insulin ke reseptornya.
Sumber: Robbins, Stanley L. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins Ed 7 Vol 2. Jakarta: EGC
25. Bagaimana mekanisme makrosomia pada DM?
Sumber:
C, Kamana K, dkk. 2015. Gestational Diabetes Mellitus and Macrosomia: A Literature Review. Annales Nestle Nutrition Metabolism. Vol. 66: 14- 22.
Sirimi Natalia, dan Dimitrios G. Goulis. 2010. Obesity in Pregnancy. Hormones. Vol. 9(4): 299- 306.
26. Bagaimana mekanisme
hiperglikemia
Sumber : Kajbab, Farshad dkk. 2012. Mechanism Underlying stress induced
hyperglicemia
27. Bagaimana mekanisme
hipoglikemia
Suplai insulin eksogen
pada pengobatan DM
tipe 1
Pembentukan Tumor
glukosa menurun
karena kelainan
enzim, malnutrisi
HIPOGLIKEMIA
Sumber :
K, Bakker, dkk. 2012. Practical guidelines on the management and prevention of the diabetic foot. Diabetes Metab Res Rev. Vol. 28(1):
22531.
Setiati, Siti. 2014. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Internapublishing.
29. Apakah pasien pada pemicu dapat digolongkan
sindrom metabolik?
Ya, dibutuhkan minimal 3 kriteria.