1
PENENTU BESARAN TARIF KAPITASI
PMK NO 59 TAHUN 2014 PASAL 4 AYAT (1)
Besaran Tarif Kapitasi ditentukan berdasarkan
seleksi dan kredensial yang dilakukan oleh Norma Penetapan Besaran Kapitasi
BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan dengan
mempertimbangkan: 1. Ketersediaan tenaga kesehatan
a. Sumber Daya Manusia, 2. Jumlah dokter berdasarkan rasio
dokter : peserta terdaftar
b. kelengkapan sarana dan prasarana,
(1 : 5,000)
c. lingkup pelayanan, dan 3. Waktu Pelayanan 24 jam
d. komitmen pelayanan
Permenkes no. 24 tahun 2015 tentang Perdir BPJS Kesehatan nomor 095 tahun
Penilaian FKTP berprestasi 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Instrumen Penilaian FKTP Berprestasi Optimalisasi Pelayanan Primer QI- 9
Dari 10 indikator instrumen penilaian FKTP Alasan pemilihan indikator komitmen layanan FKTP
(Permenkes 24 tahun 2015) dan 9 indikator adalah:
kualitas (QI-9) Perdir BPJS No 95 Tahun 2014, 1. Indikator yang dapat meningkatkan kepuasan
dipilih 3 indikator, yaitu: peserta, yaitu kontak pertama
2. Indikator yang dapat meningkatkan kualitas
1. angka kontak komunikasi,
pelayanan tingkat pertama dan merasionalkan
2. rasio rujukan rawat jalan non spesialistik dan
biaya pelayanan, yaitu pelayanan non spesialistik
3. rasio peserta Prolanis rutin berkunjung ke dan Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) oleh
FKTP FKTP
1 Angka kontak > 150 per mil > 250 per mil
2 Rasio rujukan rawat jalan non spesialistik < 5% < 1%
3 Rasio peserta Prolanis rutin berkunjung > 50% > 90%
ke FKTP
3
Pencapaian Indikator Komitmen Layanan
ZONA PRESTASI Terpenuhi 3 indikator Zona PRESTASI
REWARD & Kapitasi 115% dari norma kapitasi yang ditetapkan
KONSEKUENSI UTAMA
ZONA PRESTASI Terpenuhi 2 indikator Zona PRESTASI
MADYA Kapitasi 110% dari norma kapitasi yang ditetapkan
Notes:
Jika penyesuaian besaran tarif kapitasi lebih rendah/maksimal dari standar tarif kapitasi minimal/maksimal sesuai Permenkes 59
tahun 2014 maka besaran kapitasi yang dibayarkan adalah sebesar tarif kapitasi minimal/maksimal.
Apabila pencapaian kapitasi sudah maksimal dan selama 6 bulan berturut indikator komitmen layanan BAIK, maka dapat diberi
reward dalam bentuk peningkatan kompetensi
4
ILUSTRASI PROSES PENILAIAN UJI COBA
PEMBAYARAN BERBASIS KINERJA
November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agus
Penetapan metode
penilaian penilaian penilaian penilaian penilaian penilaian penilaian penilaian penilaian penilaian
1 Angka kontak komunikasi > 150 per mil > 250 per mil
Pencatatan Kontak Komunikasi
Bentuk komunikasi yang menjadi catatan penilaian adalah :
Kunjungan sakit (konsultasi dan pemeriksaan kesehatan oleh
dokter)
Kunjungan Prolanis
Kunjungan posyandu balita dan lansia (kontak dengan dokter)
Home Visit
Kunjungan kegiatan Ibu hamil
Komunikasi melalui telepon (telepon, sms dan media sosial
lainnya)
Komunikasi lainnya
Sumber data : Aplikasi QI-3 ( Entri kunjungan sehat + kunjungan sakit pada aplikasi P-
Care )
Rasio Rujukan Non Spesialistik
Ratio Rujukan Non Spesialistik standar : 5%
Rumus Ratio Rujukan Non Spesialistik (RRNS)
RRNS = Jumlah rujukan kasus non spesialistik x 100
Jumlah rujukan Puskesmas
Sumber Data : Aplikasi QI-3 ( Entri Rujukan P-Care Yang Termasuk Dalam 144 Diagnosa
SKDI )
Ratio Prolanis Rutin berkunjung
ke FKTP
Rasio Prolanis Berkunjung ke FKTP : 50%
Sumber Data : Aplikasi QI-3 ( Entri kunjungan prolanis dalam Aplikasi P-Care )
Terima kasih
BPJS Kesehatan
www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI (Akun Resmi)
BPJS Kesehatan
10