Demam Tifoid
Nurul Hanifah Ditha Marissya Daud Emma W. Asmara
Ayah Ibu
Demam
Riwayat Penyakit Sekarang
7 HSMRS
5 September 2017
1HSMRS
HMRS
Tanda vital
Nadi : 76x/min, simetris, teratur, kuat
Respirasi : 22x/min, thorakoabdominal
Suhu : 37,1C
SpO2 : 99%
Klinis:
BB : 50 kg
TB : 155 cm
BMI : 20,81 kg/m2
Otot : Eutrofi
Kepala
- Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-)
- Hidung : Discharge (-), nasal flare (-/-), epistaksis (-)
- Telinga : Discharge (-), nyeri (-)
- Mulut : Mukosa bibir kering (-), kebiruan (-), lidah kotor (-)
- Gigi : Caries dentis (-)
- Faring : Hiperemis (-)
Tatalaksana
Inf, KAEN 3A 20 tpn makro
Bakteri mencapai folikel limfe usus halus, mengikuti aliran kelenjar limfe mesenterika dan melewati
sirkulasi sistemik sampai ke jaringan RES di organ hati dan limpa
Bakteri mengalami multiplikasi di dalam sel fagosit mononuklear di dalam folikel limfe, kel
limfe mesenterika, hari dan limfe
Salmonella typhi keluar dari habitatnya dan menuju duktus torasikus dan masuk kedalam sirkulasi
sistemik lalu menimbulkan manifestasi klinis
Anamnesis
Demam naik secara bertahap setiap hari
dan mencapai suhu tertinggi pada akhir
minggu pertama dan minggu kedua
demam terus menerus tinggi
Keluhan gastrointestinal : anoreksia, nyeri
perut,konstipasi, diare,muntah dan
kembung.
Sering mengigau (delirium), malaise,
letargi, nyeri kepala
Pada demam tifoid berat dapat dijumpai
penurunan kesadaran, kejang dan ikterus.
Pemeriksaan Fisik
Gejala klinis bervariasi dari yang ringan
hingga berat dengan komplikasi
Lidah tifoid (bagian tengah yang kotor
dengan tepi hiperemis.
Pemeriksaan abdomen: meteorismus,
hepatomegali > splenomegali
Pemeriksaan paru: ronkhi
Rose spot: ruam makulopapular
berwarna merah ukuran 1-5 mm,
ditemukan pada abdomen, thorax,
ekstremitas dan punggung pada orang
kulit putih, tidak pernah dilaporkan
ditemukan pada anak Indonesia.
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK DEMAM TIFOID
REKOMENDASI IDAI No.: 018/Rek/PP IDAI/VII/2016
Rekomendasi :
Uji baku emas diagnosis demam tifoid sampai saat ini adalah kultur. Kultur
darah mempunyai sensitivitas terbaik (4060%), bila dilakukan pada minggu
pertamaawal minggu kedua.
Pada anak yang menderita demam 6 hari dengan gejala ke arah demam tifoid,
untuk pengobatan pasien segera, dapat digunakan pemeriksaan serologis
antibodi terhadap antibody Salmonella typhi.
Pemeriksaan Widal untuk diagnosis demam tifoid tidak direkomendasikan,
karena memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang rendah.
Pemeriksaan Penunjang
Darah tepi perifer
Anemia : akibat supresi sumsum tulang, defisiensi Fe, atau perdarahan usus.
Leukopenia
Limfositosis relative
Trombositopenia (terutama demam tifoid berat)
Kultur darah (+) pada minggu 1-2, bila (-) kultur sumsum tulang biasanya
positif (sensitivitas pada minggu pertama 90% tetapi invasif)
Kultur feces (+) pada demam 2-3 minggu (sensitivitas <50%)
Kultur urin (+) pada demam 3 minggu (sensitivitas 20-30%)
Pemeriksaan Penunjang
Serologi Widal: kenaikan S. typhi titer O atau kenaikan 4 kali titer fase akut ke fase
konvalesens
Titer widal biasanya angka kelipatan : 1/32 , 1/64 , 1/160 , 1/320 , 1/640.
Peningkatan titer uji Widal 4 x (selama 2-3 minggu): dinyatakan (+).
Titer 1/160: masih dilihat dulu dalam 1 minggu kedepan, apakah ada kenaikan titer.
Jika ada, maka dinyatakan (+).
Jika 1x pemeriksaan langsung 1/320 atau 1/640, langsung dinyatakan (+) pada pasien
dengan gejala klinis khas.
Pemeriksaan Penunjang
TUBEX TF: mendeteksi antibodi IgM antigen spesifik O9 lipopolisakarida S. typhi.
Uji ini dapat dilakukan sejak hari ke-4.
Penegakan Diagnosis dari pemeriksaan laboratorium
S.thypi kultur darah: sangat spesifik, kurang sensitif
Peningkatan titer uji Widal 4 kali lipat selama 2-3 minggu atau
reaksi uji widal tunggal titer O 1/320; H 1/640
IgM anti Tifoid Tubex TF: sensitif, spesifik (hanya untuk S. thypi)
MODUL DEMAM TIFOID
Maria Kristianti Sari
Pemeriksaan Radiologis
Foto thorax
Bila diduga terjadi komplikasi pneumonia
Foto abdomen
Bila diduga terjadi komplikasi intraintestinal seperti perforasi
usus atau perdarahan saluran cerna
Pada perforasi usus tampak:
- distribusi udara tak merata
- airfluid level
- bayangan radiolusen di daerah hepar
- udara bebas pada abdomen
Suhu menurun
Komplikasi Nyeri abdomen
Muntah
Intraintestinal (perforasi usus Nyeri tekan pada palpasi
atau perdarahan saluran cerna) Bising usus menurun sampai
menghilang,
Defance musculaire positif dan
pekak hati menghilang.
Komplikasi
Tifoid ensefalopati
Hepatitis tifosa
Meningitis
Pneumonia
Ekstraintestinal
Syok septik
Pielonefritis
Endokarditis
Osteomielitis, dll.
Terapi