Anda di halaman 1dari 35

REFERAT

NEURITIS OPTIK

Oleh :
Hidayat bazeher, S.Ked
Pembimbing :
dr. Eunike Cahyaningsih, Sp.M

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA


RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES
KUPANG
2017
PENDAHULUAN
Mata merupakan organ yang mengandung
reseptor penglihatan pada salah satu
bagiannnya yang disebut retina. Kerusakan
yang mengenai nervus optikus menyebabkan
gangguan penglihatan.
Neuritis optik merupakan radang nervus
optikus yang disertai demielinisasi dengan
gejala penglihatan mendadak turun pada saraf
yang sakit.
Anatomi
Lapisan Retina
Definisi
Neuritis optik adalah radang nervus optikus
yang disertai dengan demielinisasi.
Epidemiologi
Insidensi neuritis optikus dalam populasi per tahun
diperkirakan 5 per 100.000 sedangkan prevalensinya 115 per
100.000.
Sebagian besar mengenai usia 20 sampai dengan 40 tahun.
Wanita lebih umum terkena dari pada pria.
Berdasarkan data The Optic Neuritis Treatment Trial (ONTT)
77% adalah wanita, 85% kulit putih dan usia rata-rata 32% 7
tahun.
Etiologi
Demielinatif
Idiopatik
Sklerosis multiple
Neuromielitis optika
Diperantarai imun
Neuritis optik pascainfeksi virus (morbili, mumps,
cacar air, influenza, mononukleosis infeksiosa)
Neuritis optik pascaimunisasi
Ensefalomielitis diseminata akut
Polineuropati idiopatik akut (sindrom Guillain-Barre)
Lupus eritematosus sistemik
Infeksi langsung
Herpes zoster, sifilis, tuberkulosis, crytococcosis,
cytomegalovirus
Neuropati optik granulomatosa
Sarkoidosis
Idiopatik
Intoksikasi racun eksogen
tobacco, etil alkohol, metil alkohol
Penyakit peradangan sekitar
penyakit metabolic
KLASIFIKASI

Neuritis optik

- intraokular, yang mengenai Retrobulbar ( yang mengenai


bagian saraf bola mata bagian saraf di belakang bola
(papillitis) mata)
PATOGENESIS

Neuritis optikus paling sering adalah inflamasi


demielinisasi dari saraf optik.

sama dengan yang terjadi pada multipel sklerosis


(MS) akut adanya plak di otak dengan
perivascular cuffing, edema pada selubung saraf
yang bermielin, dan pemecahan mielin

Kerusakan Nervus
optikus
Reaksi autoimun merupakan teori yang masih dipegang dalam
patofisiologi neuritis optik.

Myelin nervus optikus mengalami destruksi

Akson hanya dapat memberikan impuls listrik


dalam jumlah yang sangat kecil

Bila dibiarkan maka sel ganglion retina aka


mengalami kerusakan ireversibel

axon dari sel ganglion retina akan mulai berdegenerasi

Monosit melokalisir daerah tersebut diikuti oleh makrofag


untuk memfagosit myelin

Daerah gliotik (sklerotik) dapat berambah


Inflamasi pada endotel pembuluh darah retina
dapat mendahului demielinisasi.
Manifestasi klinis
Trias diagnosis dari optik neuritis adalah
penurunan visus, nyeri periokular dan
diskromatopsia (abnormalitas presepsi
warna),
Berdasarkan gejala klinik dapat dibagi menjadi:(9)
Tipikal
Onset akut- subakut
Pada dewasa muda kurang dari 45 tahun
Nyeri periokular, terutama saat mata digerakkan, yang
didahului atau bersamaan dengan terganggunya visus
Ketajaman visus berkurang pada satu sisi/ unilateral
Kontras penglihatan dan sensasi melihat warna yang
menurun
Fenomena Uhthoffs (eksaserbasi saat peningkatan
temperature tubuh)
Defek pupil aferen (afferent pupillary defect)
Pada nervus optik dapat normal (65%) dan
edema(35%)
Periflebitis yang ringan
Defek lapang pandang
Perbaikan visus pada 90% kasus, saat permulaan
terapi 2-3 minggu
Tidak terdapat gangguan visus saat dosis
kortikosteroid dikurangi
Diskus optikus terlihat pucat dalam 4-6 minggu dari
onset penurunan visus
Dapat mengarah pada perkembangan penyakit MS
Atipikal
Umur <50 tahun dan >12 tahun
Bilateral
Kerusakan visus yang berat sampai persepsi cahaya
negative
Perburukan visus yang progresif selama > 2 minggu
dari onset
Rasa nyeri sesuai degan onset perburukan visus, atau
rasa nyeri dapat menetap selama> 2 minggu dari
onset
Nyeri yang hebat sampai membatasi pergerakan bola
mata dan membangunkan pasien saat tidur
Pada pemeriksaan okuler dapat ditemukan:
Inflamasi dari segmen anterior/ posterior mata yang terlihat
jelas
Periflebitis yang terlihat jelas
Pembengkakan saraf optik yang terlihat jelas
Perdarahan diskus optikus yang terlihat jelas
Macular star
Perbaikan visus yang terganggu selama 5 minggu
Terdapat gejala dan tanda penyakit lain diluar MS
Terdapat riwayat keluarga
Kortikosteroid dependen optik neuropaty
Terdapat riwayat penyakit neoplasia
Gambaran akut
Gejala neuritis optik biasanya monokular, namun dapat mengenai
kedua mata.
Hilangnya penglihatan tiba-tiba selama beberapa jam sampai
beberapa hari
Nyeri pada mata
Nyeri ringan di dalam atau sekitar mata terdapat pada lebih dari
90% pasien.
Defek pupil aferen (afferent pupillary defect)
Adanya defek pupil aferen ini ditunjukkan dengan pemeriksaan
swinging light test (Marcus-Gunn pupil).
Defek lapang pandang
Buta warna pada mata pada 88% pasien.
Gambaran Kronik
Kehilangan penglihatan secara persisten. (dalam 1 tahun
mengalami perbaikan).
Defek pupil aferen relatif tetap bertahan pada 25% pasien dua
tahun setelah gejala awal.
Desaturasi warna, terutama warna merah. Pasien dengan
desaturasi warna merah akan melihat warna merah sebagai
pink, atau orange bila melihat dengan mata yang terkena.
Fenomena Uhthoff yaitu terjadinya eksaserbasi temporer dari
gangguan penglihatan yang timbul dengan peningkatan suhu
tubuh. Olahraga dan mandi dengan air panas merupakan
pencetus klasik.
Diskus optik terlihat mengecil dan pucat. Pucatnya diskus
meluas sampai batas diskus ke serat retina peripapil.
Diagnosis
Anamnesis
Penglihatan yang kabur (visus turun) mendadak
Adanya bintik buta
Perbedaan subjektif pada terangnya cahaya
Persepsi warna yang terganggu
Rasa sakit pada mata yang terganggu dan lebih sering
pada tipe neuritis retrobulbar daripada tipe papilitis.
Gejala berlangsung sementara pada salah satu mata
(pada pasien dewasa). Sedangkan pada pasien anak,
biasanya mengenai kedua mata. Terdapat riwayat
demam atau imunisasi sebelumnya pada anak akan
mendukung diagnosis.
Gangguan visual pada pasien neuritis optik
Pemeriksaan penunjang
Funduskopi
Pemeriksaan funduskopi pada papilitis terlihat
gambaran hiperemia dan edema diskus optik sehingga
membuat batas diskus tidak jelas.
60% pasien dengan neuritis retrobulbar memiliki
gambaran funduskopi yang normal. Namun apabila
prosesnya sangat destruktif, dapat berakhir sebagai
optik atrofi dan papil menjadi pucat, tak berbatas tegas,
dan matanya buta.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan visus
Pemeriksaan lapang pandang,
Refleks pupil.
Penglihatan warna berkurang.
Adaptasi gelap mungkin menurun.
Edema nervus optikus pada neuritis optikus
MRI (magnetic resonance imaging)
MRI diperlukan untuk melihat nervus optikus dan
korteks serebri. Hal inidilakukan terutama pada
kasus-kasus yang diduga terdapat sklerosis
multipel.
Pungsi lumbal dan pemeriksaan darah
Slit lamp (Adanya sel radang pada vitreous)
Visually evoked response (VER) terganggu dan
menunjukan penurunan amplitude dan
perlambatan waktu transmisi.
Neuritis Optik Papiledema Neuropati Optik
Iskemik
Gejala Visus Visus sentral hilang Visus tidak hilang; Defek akut lapang
cepat, progresif, kegelapan yang pandang; ketajaman
jarang ketajaman transien bervariasi turun
dipelihara akut
Lain Bola mata pegal; Sakit kepala, mual, Biasanya nihil;
sakit bila muntah, tanda fokal
digerakkan; sakit alis neurologis lain
atau orbita
Sakit bergerak Ada Tidak ada Tidak ada
Bilateral Jarang pada orang Selalu bilateral Khas unilateral pada
dewasa; sering pada stadium akut
anak-anak
Gejala Tidak ada isokoria; Tidak ada isokoria; Tidak ada isokoria;
Pupil Reaksi sinar Reaksi normal Reaksi sinar
menurun pada sisi menurun pada sisi
neuritis infark disk
Penglihatan warna Normal
Ketajaman visus Biasanya menurun Normal Bervariasi
Lapang pandang Skotoma sentral Membesar; ada blind Skotoma sentral
spot
Sel badan kaca Ada Tidak ada Tidak ada
Neuritis Optik Papiledema Neuropati Optik
Iskemik

Fundus Retrobulbar: Derajat Biasanya edema


normal pembengkakan disk segmental
Papilitis: derajat disk bervariasi, pallid, dengan
pembengkakan hemoragi sedikit hemoragi
disk bervariasi lidah api

Pulsasi Vena Kampus Hilang titik buta Defek infer. Altitu


besar

Prognosis Visus Visus biasanya Baik dengan Prognosis buruk


kembali normal menghilangkan untuk kembali,
atau tingkat kausa tekanan kedua mata lama-
fungsional intra-kranial lama terlibat
dalam 1/3 kasus
idiopatik
Penatalaksanaan
tanpa riwayat Multiple Sclerosis atau Neuritis
optikus :
hasil MRI bila terdapat minimum 1 lesi demielinasi
tipikal regimen selama 2 minggu :
3 hari pertama beri Methylprednisolone
1kg/kg/hari i.v
11 hari setelahnya dilanjutkan dengan
Prednisolone 1mg/kg/hari oral
Tapering off dengan cara 20 mg prednisone oral
untuk hari pertama (hari ke 15 sejak pemberian
obat) dan 10 mg prednisone oral pada hari ke-2
sampai ke-4
hasil MRI bila 2 atau lebih lesi demielinasi
Menggunakan regimen yang sama dengan yang di
atas,
Merujukan pasien ke spesialis neurologi untuk
terapi interferon -1 intramuscular seminggu
sekali selama 28 hari,
Metilprednisolon IV (1 g per hari, dosis tunggal
atau dosis terbagi selama 3 hari) diikuti dengan
prednisone oral (1 mg/kgBB/hari selama 11 hari
kemudian 4 hari tapering off).
Dengan tidak ada lesi demielinasi dari hasil MRI :
Risiko terjadi MS rendah, kemungkinan terjadi
sekitar 22% setelah 10 tahun kemudian
Intravena steroid dapat digunakan untuk
mempercepatkan pemulihan visual
Biasanya tidak dianjurkan untuk terapi kecuali
muncul gangguan visual
MRI lagi dalam 1 tahun kemudian
KOMPLIKASI
Kehilangan penglihatan pada neuritis optik
dapat terjadi permanen. Neuritis retrobulbar
mungkin terjadi walaupun merupakan suatu
neuritis optik yang terjadi cukup jauh di
belakang diskus optikus.
Neurits optik yang disebabkan oleh sklerosis
multipel memiliki ciri khas kekambuhan dan
remisi. Disabilitas yang menetap cenderung
meningkat pada setiap kekambuhan.
PROGNOSIS
banyak pasien neuritis optik, fungsi visual mulai
membaik 1 minggu sampai 3 minggu setelah onset
penyakit walau tanpa pengobatan.

Penglihatan akhir pada pasien yang mengalami neuritis


optik dengan sklerosis multiple lebih buruk dibanding
dengan pasien neuritis optik idiopatik.

Tiap kekambuhan akan menyebabkan pemulihan yang


tidak sempurna dan memperburuk penglihatan

Anda mungkin juga menyukai