KASUS
Oleh:
Gemita pramentari ade brata
GIA106053
Lokasi : Kepala
bergerak.
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad Malam
Quo ad fungsionam : dubia ad malam
Quo ad sanam : dubia ad malam
Pasien meninggal pukul
21.00 wib
Tanggal 10 juni 2014
ANALISIS
Gejala
Pada pasien ini 1. Meningitis
Demam (+)
Demam (+) Sakit kepala (+)
Sakit kepala(+) Kaku kuduk (+)
Mual dan muntah (+)
Kaku kuduk (+) Kejang (+)
Penurunan Penurunan kesadaran (+)
kesadaran (+) 2. Ensefalitis
Demam tinggi
Kejang (+) Mual dan muntah
Mual dan muntah Sakit kepala
Kaku kuduk
(+) Penurunan kesadaran sampai koma
Kejang
Pada pemeriksaan fisik umum kesadaran menurun dengan GCS
E2M1V1, tekanan darah 140/90 mmHg dan tanda vital lain
dalam batas normal, kulit kering dan hangat, tidak ditemukan
ikterik pada sklera, serta thoraks dan abdomen dalam batas
normal. Pada pemeriksaan neurologis ditemukan tanda rangsang
meningeal berupa kaku kuduk dan Kernig sign serta pada sistem
motorik . Refleks fisiologis dalam batas normal dan tidak
ditemukan adanya refleks patologis. Hasil pemeriksaan fisik
mengkonfirmasi yang telah disusun dari hasil anamnesis yaitu
penurunan kesadaran yang disebabkan oleh proses intrakranial
berupa inflamasi pada pada meningen (ditemukan tanda
rangsang meningeal) dan parenkim otak (penurunan kesadaran).
Pada pasien ini pemeriksaan penunjang laboratorium
menunjukkan leukositosis yang tinggi terlalu tinggi
(24.700/mm3), kadar elektrolit klorida yang meningkat
(116,89 mmol/L), dan GDS 313 mg/dl meningkat,
Faal hati SGOT 64 U/L dan SGPT 73 U/L serta
Ureum 98,9 mg/dl dan Kreatinin : 1,7 mg/dl .
Pada CT scan tanpa kontras terlihat gambaran normal.
Jumlah leukosit yang tinggi konsisten dengan infeksi
virus (bakterial).
Pada pasien ini pengobatan yang diberikan berupa
cairan rumatan NaCl 0,9% 20 tts, antibiotik
Ceftriaxone injeksi 2 x 2 gram (iv) sebagai terapi
antimikroba empiris, inj. Metronidazol 3x500mg
mengatasi kuman anaerob, Citicholine injeksi 2 x 500
mg (iv) sebagai neuroprotektan, dan Ranitidine injeksi
3 x 50 mg (iv) mencegah stress ulcer.