Anda di halaman 1dari 54

Pengelolaan Bahan

Berbahaya dan Beracun


(B3)
DASAR HUKUM/REFERENSI

UU No.19/2009 : Pengesahan Konvensi Stockholm


ttg POPs
PP No. 74 Thn. 2001: Pengelolaan B3
Permen LH No.3/2008: Simbol & label B3
Permenperin No. 87/M-IND/PER/9/2009: Sistem
Harmonisasi Global Klasifikasi dan Label Pada
Bahan Kimia

Page 2
UU No.19/2009 : Pengesahan Konvensi
Stockholm ttg POPs

Signed 23 May 2001


Location Stockholm, Sweden
Effective 17 May 2004
Condition Ninety days after the ratification by at least
50 signatory states
Signatories 152
Parties 169

Page 3
Bahaya POPs
Sifat beracun
Sulit terurai
Bioakumulasi
Terangkut melalui udara, air, dan spesies berpindah
dan melintasi batas internasional, berakumulasi
dalam ekosistem darat dan air.
Bahaya terhadap kesehatan manusia &
lingkungan hidup

Page 4
Senyawa POPs Menurut UNEP
(United Nation Environmental Programme)

Mei 1995, UNEP-Governing Council (GC) investigasi POPs, 12


jenis senyawa POPs, yang dikenal sebagai selusin bahan
kotor (the 'dirty dozen) sbb:
1. Aldrin 7. Hexachlorobenzene
2. Chlordane 8. Mirex
3. DDT 9. Polychlorinated biphenyls (PCB)
4. Dieldrin 10. Polychlorinated dibenzo-p-dioxins (PCDD)
5. Endrin 11. Polychlorinated dibenzofurans (PCDF)
6. Heptachlor 12. Toxaphene

Page 5
PP NO. 74 Tahun 2001- Pengelolaan B3
Definisi
Pasal 1

1. B3 : bahan yang karena sifat dan atau konsentrasi dan atau jumlah,
baik secara langsung maupun tidak, dapat mencemarkan dan atau
merusak lingkungan hidup, dan atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lainnya.

2. Pengelolaan B3: kegiatan yang menghasilkan, mengangkut,


mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan atau membuang B3.

Page 6
Tiga kategori POPs (menurut Konvensi Stockholm)

a. Pestisida: Dichloro-diphenyl-trichloroethane (DDT), Aldrin,


Endrin, Dieldrin, Chlordane, Heptachlor, Mirex, dan
Toxaphene;
b. Bahan kimia industri: Polychlorinated biphenyl (PCB) dan
Hexachlorobenzene (HCB); dan
c. Produk yang tidak sengaja dihasilkan: Polychlorinated
dibenzop-dioxins (PCDD), Polychlorinated dibenzofurans
(PCDF), Hexachlorobenzene (HCB) dan Polychlorinated
biphenyl (PCB).

Page 7
PP No. 74 Thn. 2001: Pengelolaan B3

Permen LH No.3/2008: Simbol & label B3

Page 8
PP 74 / 2001: Pengelolaan B3
PRODUKSI TRANSPORTASI

DISTRIBUSI

PENYIMPANAN PENGGUNAAN

PEMBUANGAN

DEFINISI: PP no. 74/2001


Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) :
Bahan yang karena sifat/konsentrasi/jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan
hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya

Page 9
Pengelolaan B3 PP 74 / 2001

Wajib dilengkapi LDKB/MSDS untuk


SETIAP pihak dalam pengelolaan B3
Setiap kemasan B3 wajib diberikan
simbol dan label
Setiap tempat penyimpanan B3 wajib
diberikan simbol dan label.

Page 10
Dimana MSDS harus disimpan ?

MSDS untuk SETIAP


bahan kimia HARUS
disimpan di tempat yang
mudah dijangkau dan
dibaca oleh para personil
(pekerja, karyawan,
pengawas)

Page 11
PP 74/ 2001 - Klasifikasi B3
Pasal 5
B3 dapat diklasifikasikan sbb:
1. Mudah meledak (explosive)
2. Pengoksidasi (oxidizing)
3. Sangat mudah sekali menyala (extremely flammble)
4. Sangat mudah menyala (highly flammable)
5. Mudah menyala (flammable)
6. Amat sangat beracun (extremely toxic)
7. Sangat beracun (highly toxic)
8. Beracun (moderately toxic)
9. Berbahaya (harmful)
10.Korosif (corrosive)
11.Bersifat iritasi (irritant)
12.Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
13.Kersinogenik (carcinogenic)
14.Teratogenik (teratogenic)
15.Mutagenik (mutagenic)
Page 12
PP NO. 74 Tahun 2001- Pengelolaan B3
Lampiran 2 :
Tabel 1 Daftar B3 yang dilarang digunakan

No No. Reg. CAS Nama Bahan Kimia Sinonim/Nama Dagang Rumus Molekul
1 309-00-2 Aldrin HHDN C12H8Cl6
2 57-74-9 Chlordane CD68; Velsicol 1068; Toxichlor; Niran; C10H6Cl8
Octachlor; Orthochlor; Synchlor; Belt;
Corodane
3 50-29-3 DDT Dichlorodiphenyltrichloroethane; D-58; C14H9Cl5
Chlorophenothane; Clofenotane; Dicophane
4 60-57-1 Dieldrin Compound 497; ENT 16225; HEOD; Insecticide C12H8Cl6O
No. 497; Octalox
5 72-20-8 Endrin Compound 269; ENT 17251; Mendrin; Nendrin; C12H8Cl6O
Hexadrin
6 76-44-8 Heptachlor E3314; Velsicol; 104; Drinox; Heptamul C10H5Cl7
7 2385-85-5 Mirex C6-1283; ENT 25719; Dechlorane C10Cl12
8 8001-35-2 Toxaphene Hercules 3956; Polychlorocamphere; C10H10Cl8
Chlorinatedcamphere;
9 118-74-1 Hexachlorobenzene Polychlorobenzene; Anticarie C6Cl6
10 1336-36-3 PCBs Polychlorinated Biphenyl C12X
X = H or Cl
Page 13
Contoh B3 yang dilarang & dibatasi
penggunaannya

Daftar B 3 yang terbatas dipergunakan


- Ethylene Dibromida (EDB), Polybrominated biphenyls (PBBs)
- Polychlorinated terphenyls (PCTs),
- CCL4 (Karbon Tetraklorida),
- TCA (1,1,1 Trikhloroethane),
- CFC-11, CFC-12, CFC-113, CFC-114, CFC-115, CFC-13, CFC-112,
CFC-111, CFC-217, CFC-216,CFC-215,CFC-214,CFC-213, CFC-
212,CFC-211,
- Halon-1211, Halon-1301, Halon-2402, R-502,
- Metil Bromida, Lyndane, dll.

Page 14
Dilarang diimpor
Sejak Juni 2006 :
Halon 1211, 1301 dan 2402,
Carbon Tetrachlorida (CTC),
Methyl Chloroform (TCA); kecuali: CTC untuk Lab / analisa.

sejak Des 2007 :


CFC 11, 12, 13,
CFC 111 s/d 115, CFC 211 s/d 217.

Material yang DIAWASI Impornya


Hydrochlorofluorocarbon (HCFC)

Page 15
DEFINISI (Permen LH No. 03/2008)
Simbol B3
gambar yang menunjukkan klasifikasi B3

Label
uraian singkat yg menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3

Kemasan
wadah atau tempat yang bagian dalamnya terdapat B3 dan
dilengkapi tutup

Tempat penyimpanan kemasan B3


bangunan atau dalam bentuk lain yg digunakan untuk menyimpan
kemasan B3

Page 16
Klasifikasi B3 berdasarkan sifat :
(Permen LH No. 03/2008)
1. mudah meledak (explosive);
2. pengoksidasi (oxidizing);
3. sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
4. sangat mudah menyala (highly flammable);
5. mudah menyala (flammable);
6. amat sangat beracun (extremely toxic);
7. sangat beracun ( highly toxic);
8. beracun (toxic);
9. berbahaya (harmful);
10. iritasi (irritant);
11. korosif (corrosive);
12. berbahaya bagi lingkungan (dangerous to environment);
13. karsinogenik (carcinogenic);
14. teratogenik (teratogenic);
15. mutagenic (mutagenic); dan
16. bahaya lain berupa gas bertekanan (pressure gas)
Page 17
Pengelolaan B3 :
Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
menggunakan dan/atau membuang B3 harus dilakukan
secara baik dan benar, sehingga aman bagi pengguna dan
tidak mencemari lingkungan dan membahayakan makhluk
hidup lainya.
Hal penting dalam pengelolaan B3 : SIMBOL & LABEL
Fungsi simbol dan label : identifikasi dan klasifikasi

Page 18
SIMBOL

Bentuk dasar, ukuran dan bahan Simbol


berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat
sehingga membentuk belah ketupat berwarna
dasar putih dan garis tepi belah ketupat tebal
berwarna merah (lihat gambar di samping).
Simbol yang dipasang pada kemasan
disesuaikan dengan ukuran kemasan.
Simbol pada kendaraan pengangkut dan tempat
penyimpanan kemasan B3 minimal berukuran
25 cm x 25 cm.

Page 19
SIMBOL

Simbol dibuat dari bahan yang tahan air,


goresan dan bahan kimia yang akan
mengenainya.
Warna simbol untuk dipasang di
kendaraan pengangkut B3 harus dengan
cat yang dapat berpendar (fluorescence).

Page 20
JENIS-JENIS SIMBOL

explosive oxidizing flammable toxic harmful

irritant corrosive pressure gas


dangerous for Carcinogenic,
the Teratogenic
environment) mutagenic
Page 21
Keterangan jenis dan sifat B3

1. Explosive : bahan yang pada suhu dan tekanan standar (25oC, 760
mmHg) dapat meledak dan menimbulkan kebakaran atau melalui
reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan di
sekitarnya

2. Oxidizing : bahan yang dapat melepaskan banyak panas atau


menimbulkan api ketika bereaksi dengan bahan kimia lainnya,
terutama bahan-bahan yang sifatnya mudah terbakar meskipun dalam
keadaan hampa udara.

Page 22
3. Flammable : bahan yang memiliki karakteristik sbb:
a. Panas atau meningkat suhunya dan terbakar karena kontak dengan udara pada temperatur
ambien;
b. Padatan yang mudah terbakar karena kontak dengan sumber nyala api;
c. Gas yang mudah terbakar pada suhu dan tekanan normal;
d. Mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar dalam jumlah yang berbahaya, jika bercampur
atau kontak dengan air atau udara lembab;
e. Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala di bawah 0oC dan titik didih lebih rendah atau sama
dengan 35oC;
f. Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala 0oC-21oC;
g. Cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau pada titik nyala (flash point)
tidak lebih dari 60oC (140oF) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau
sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg.
h. Padatan yang pada temperatur dan tekanan standar (25oC dan 760 mmHg) dengan mudah
menyebabkan terjadinya kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia
secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus-menerus dalam 10
detik.
i. Aerosol yang mudah menyala;
j. Padatan atau cairan piroforik; dan/atau
k. Peroksida organik.

Page 23
4. Toxic : bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Sifat racun bagi manusia, yang dapat menyebabkan keracunan atau sakit
yang cukup serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit
atau mulut.
b. Penentuan tingkat sifat racun ini didasarkan atas uji LD50 (amat sangat
beracun, sangat beracun dan beracun); dan / atau
c. Sifat bahaya toksisitas akut.

Tabel : Tingkatan racun B3

Page 24
5. Harmful : bahan baik berupa padatan, cairan
ataupun gas yang jika terjadi kontak atau melalui
inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya
terhadapkesehatan sampai tingkat tertentu.

Page 25
6. Irritant : bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara
langsung dan/atau terus menerus dengan kulit atau selaput
lendir dapat menyebabkan iritasi atau peradangan;
b. Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan
tunggal dapat menyebabkan iritasi pernafasan, mengantuk atau
pusing;
c. Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada
kulit;
d. Iritasi/kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan
iritasi serius pada mata.

Page 26
7. Corrosive: bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit;

b. Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan


laju korosi > 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55oC; dan/atau

c. Mempunyai pH 2 (B3 bersifat asam) & pH 12,5 (B3 bersifat basa)

8. Dangerous to environment : bahan menimbulkan bahaya terhadap


lingkungan. Dapat merusak atau menyebabkan kematian pada ikan atau
organisme aquatic lainnya atau bahaya lain yang dapat ditimbulkan, seperti
merusak lapisan ozon (misalnya CFC, persistent di lingkungan, misalnya

(PCBs = Polychlorinated Biphenyls).

Page 27
9. Carcinogenic, teratogenic & mutagenic :

Paparan jangka pendek, jangka panjang atau berulang dapat


menyebabkan efek kesehatan sebagai berikut:

a. karsinogenik yaitu penyebab sel kanker;

b. teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan


dan pertumbuhan embrio;

c. mutagenik yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom


yang berarti dapat merubah genetika;

d. toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik;

e. toksisitas terhadap sistem reproduksi;

f. gangguan saluran pernafasan

Page 28
10. Pressure gas :
bahaya gas bertekanan yaitu bahan ini bertekanan tinggi
dan dapat meledak bila tabung dipanaskan/terkena panas
atau pecah dan isinya dapat menyebabkan kebakaran

Page 29
Ketentuan pemasangan SIMBOL
1. Simbol pada kemasan B3 :
2. Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik
pada kemasan, mudah penggunaannya, tahan lama, tahan terhadap air dan
tahan terhadap tumpahan isi kemasan B3;
a. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan karakteristik bahan yang
dikemasnya atau diwadahinya;
b. Simbol dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang oleh kemasan
lain dan mudah dilihat;
c. Simbol tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan simbol lain
sebelum kemasan dikosongkan dan dibersihkan dari sisa-sisa bahan
berbahaya dan beracun; dan
d. Kemasan yang telah dibersihkan dari B3 dan akan dipergunakan kembali
untuk mengemas B3 harus diberi label KOSONG.

Page 30
Ketentuan pemasangan SIMBOL
2. Simbol pada kendaraan pengangkut B3 :
a. Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik
pada alat angkut/kendaraan, mudah penggunaannya, dan tahan lama;
b. Simbol yang dipasang harus satu macam simbol yang sesuai dengan
klasifikasi B3 yang diangkutnya;
c. Ukuran minimum yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau lebih besar,
sebanding dengan ukuran alat angkut yang digunakan;
d. Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan, air, hujan, dan/atau bahan
kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau plat
logam) serta menggunakan bahan warna simbol yang dapat berpendar
(flourenscence);
e. Dipasang disetiap sisi dan di bagian muka alat angkut serta harus dapat
terlihat dengan jelas dari jarak lebih kurang 30 meter;
f. Simbol tidak boleh dilepas dan diganti dengan simbol lain sebelum muatan B3
dikeluarkan dan alat angkut yang digunakan dibersihkan dari sisa B3 yang
tertinggal.
Page 31
Ketentuan pemasangan SIMBOL
3. Simbol pada tempat penyimpanan kemasan B3
a. Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik
pada tempat penyimpanan kemasan B3, mudah penggunaannya dan
tahan lama. Simbol juga terbuat dari bahan yang tahan terhadap air,
goresan dan bahan kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan
plastik, kertas, atau plat logam);
b. Simbol dipasang pada bagian luar tempat penyimpanan kemasan B3 yang
tidak terhalang;
c. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai klasifikasi B3 yang disimpannya;
d. Ukuran minimum simbol yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau lebih
besar, sehingga tulisan pada simbol dapat terlihat jelas dari jarak 20 meter

Page 32
LABEL B3

Uraian singkat yang menunjukkan klasifikasi dan jenis


B3.
Penggunaan Label B3 dalam kegiatan pengemasan
B3.
Label berfungsi untuk memberikan informasi tentang
produsen B3, identitas B3 dan kuantitas B3.
Label harus mudah terbaca, jelas terlihat, tidak
mudah rusak, dan tidak mudah terlepas dari
kemasannya.

Page 33
A. Bentuk, warna dan ukuran
Label B3 berbentuk persegi panjang, ukuran disesuaikan dengan
kemasan yang digunakan, panjang : lebar = 3:1, dengan warna dasar
putih dan tulisan serta garis tepi berwarna hitam, sebagaimana
gambar di bawah ini

Page 34
B. Pengisian label B3
Diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca, tidak mudah terhapus dan
dipasang pada setiap kemasan B3. Pada label wajib dicantumkan informasi
minimal sebagai berikut :

Page 35
B. Pengisian label B3

Page 36
C. Pemasangan label B3

Dipasang pada kemasan di sebelah bawah simbol dan harus terlihat dengan
jelas.
Label ini juga harus dipasang pada wadah yang akan dimasukkan ke dalam
kemasan yang lebih besar.
Contoh pemasangan simbol dan label pada kemasan / wadah, sebagaimana
gambar

Page 37
Permenperind No. 87/M-IND/PER/9/2009

SISTEM HARMONISASI GLOBAL KLASIFIKASI


DAN LABEL PADA BAHAN KIMIA

(Globally Harmonized System/GHS of


Classification and Labelling of Chemicals)

Page 38
Klasifikasi bds kriteria bahaya GHS

1. Bahaya fisik
2. Bahaya terhadap kesehatan
3. Bahaya teradap lingkungan akuatik

Page 39
Bahaya fisik
a. Eksplosif h. Gas pengoksidasi
b. Gas mudah menyala i. Campurna pengoksidasi
c. Aerosol mudah menyala j. Padatan pengoksidasi
d. Cairan mudah menyala k. Peroksida organik

e. Padatan mudah menyala l. Bahan dan campuran yang


swareaktif
f. Bahan atau campuran
yang jika kontak dengan m. Campuran piroforik
air melepaskan gas n. Padatan piroforik
mudah menyala
o. Gas bertekanan
g. Bahan dan campuran p. Korosif pada logam
swapanas
Page 40
Bahaya terhadap kesehatan

a. Toksisitas akut g. Toksik terhadap


b. Korosi/iritasi kulit reproduksi

c. Kerusakan/iritasi serius h. Toksisitas sistemik pada


thd mata organ sasaran spesifik
setelah paparan tunggal
d. Sensitisasi pernafasan
atau kulit i. Toksisitas sistemik pada
organ sasaran spesifik
e. Mutagenik sel induk setelah paparan berulang
f. Karsinogenesitas j. Bahaya aspirasi reproduksi

Page 41
Piktogram bahaya GHS
No Piktogram Bahaya
1 Mudah meyala
Swa-reaktif
Swa-panas
Piroporik (bahan mudah menyala di
udara, suhu di bawah 54.5o C (130o F)
2 Zat pengoksidasi
Peroksida organik

3 Eksplosif
Swa-reaktif
Peroksida organik

Page 42
Piktogram bahaya GHS

No Piktogram Bahaya
4 Korosif

5 Gas bertekanan

6 Toksisitas akut

Page 43
Piktogram bahaya GHS
No Piktogram Bahaya
7 Iritasi Kulit
Sensitisasi Kulit
Toksisitas Akut Kategori 4
Bahaya thd Lingkungan Akuatik Kategori 2

8 Bahaya thd Lingkungan Akuatik

9 Karsinogenisitas
Mutagenisitas Sel Induk
Toksik thd Reproduksi
Sensitisasi Pernafasan
Toksisitas Sistemik thd Organ Sasaran
Spesifik
Bahaya Aspirasi

Page 44
MSDS (Material Safety Data Sheet)

Aspek dari MSDS


Disajikan dalam bahasa yang dimengerti oleh
pemakai/pelaksana
Penyimpanannya mudah diperoleh/selalu tersedia di tempat
yang membutuhkan
Informasinya berisi : identitas bahan dan perusahaan,
komposisi bahan, identifikasi bahaya, tindakan P3K,
penyimpanan dan penanganan bahan, sifat fisika dan kimia,
informasi toksikologi dll

Page 45
MSDS / LDKB
(PP 74/2001)

a. Merek dagang;

b. Rumus kimia B3;

c. Jenis B3;

d. Klasifikasi B3;

e. Teknik penyimpanan; dan

f. Tata cara penanganan bila


terjadi kecelakaan.

Page 46
Dimana MSDS harus disimpan...?

MSDS untuk SETIAP


bahan kimia HARUS
disimpan di tempat yang
mudah dijangkau dan
dibaca oleh para personil
(pekerja, karyawan,
pengawas)

Page 47
Penyimpanan B3
1) Setiap tempat penyimpanan B3 wajib diberikan simbol dan label.
2) Syarat penyimpanan: a. lokasi; b. konstruksi bangunan;
Suatu tempat tersendiri yg dirancang sesuai dg. karakteristik B3
yang disimpan
Kapasitas yg cukup sesuai jumlah B3 yg akan disimpan
Memenuhi persyaratan teknis kesehatan & perlindungan
lingkungan
Tata letak penyimpanan sesuai compatibility. (Mis: B3 yang
reaktif (reduktor kuat) tidak dapat dicampur dg asam mineral
pengoksidasi krn dpt menimbulkan panas, gas beracun dan api.
3) Dilengkapi dg sistem tanggap darurat & prosedur penanganan B3.

Page 48
Persyaratan B3
PENGANGKUTAN B3: sesuai aturan Dep. Perhubungan
B3-KADALUARSA
B3 yang kadaluarsa dan atau tidak memenuhi spesifikasi dan
atau bekas kemasan, wajib dikelola sesuai dg. PP Limbah B3
(PP 18/99 & PP 85/99)
PELAPORAN
Laporan tertulis ttg pengelolaan B3 secara berkala sekurang-
kurangnya setiap 6 (enam) bulan kepada instansi yang
bertanggung jawab dan instansi yang berwenang di bidang
tugas masing-masing dengan tembusan kepada Gubernur/
Bupati/ Walikota.

Page 49
Pencegahan Pencemaran pada
Gudang Penyimpanan B3

Rapi dan bersih


Lantai kedap, tidak terjadi kontaminasi tanah
Pelindung/atap agar terlindung dari panas, angin dan
hujan, serta korosi wadah. Juga terhindar dari
kontaminasi air.
Pagar untuk menghindari kemudahan akses B3,
pencurian, kontaminasi binatang/kucing , dll
Aliran tidak mengarah ke saluran umum, tidak
langsung berbatasan dengan saluran umum

Page 50
Pencegahan Pencemaran pada
Gudang Penyimpanan B3
Bila ada tumpahan, mengalir ke saluran WWTP
Secondary containment, min 110 % dari wadah yang terbesar,
atau 25 % dari total volume yang disimpan
Terhindar dari lalu lalang kendaran yang memungkinkan
tertabrak,, dll
Inspeksi rutin terhadap kerusakan wadah, dll
Dilengkapi penutup tiap wadah
Tanki dengan sistem deteksi tumpahan, bocoran, ceceran, dll

Page 51
Faktor-2 yang mempengaruhi tingkat bahaya

Daya racun: LD50 atau LC50


Cara B3 masuk ke dalam tubuh (route of entry)
Konsentrasi dan lama pemaparan
Efek kombinasi bahan kimia
Kerentanan calon korban paparan B3

Page 52
Pengaruh B3 Terhadap Kesehatan

Menyebabkan iritasi, luka bakar setempat pada kulit,


mata atau saluran pernafasan
Menyebabkan korosif, kerusakan jaringan
Menimbulkan alergi, bintik-bintik merah kecil,
gelembung cairan, gangguan pernafasan, dll.
Menyebabkan sulit bernafas, seperti tercekik, karena
kekuarangan oksigen, akibat diikat oleh gas N2 atau
CO2
Menimbulkan keracunan sistemik, merusak hati, ginjal,
susunan saraf, dll.
Page 53
Pengaruh B3 Terhadap Kesehatan
(lanjutan)

Menyebabkan kanker, pertumbuhan sel-sel yang tidak


terkendali dalam bentuk tumor ganas.
Menyebabkan kerusakan/kelainan janin
Menyebabkan pneumokoniosis, timbunan debu pada
paru-paru, shg kemampuan paru-paru menyerap
oksigen menjadi berkurang
Menyebabkan efek bius (narkotika), mengganggu
sistem saraf pusat
Page 54

Anda mungkin juga menyukai