Page 2
UU No.19/2009 : Pengesahan Konvensi
Stockholm ttg POPs
Page 3
Bahaya POPs
Sifat beracun
Sulit terurai
Bioakumulasi
Terangkut melalui udara, air, dan spesies berpindah
dan melintasi batas internasional, berakumulasi
dalam ekosistem darat dan air.
Bahaya terhadap kesehatan manusia &
lingkungan hidup
Page 4
Senyawa POPs Menurut UNEP
(United Nation Environmental Programme)
Page 5
PP NO. 74 Tahun 2001- Pengelolaan B3
Definisi
Pasal 1
1. B3 : bahan yang karena sifat dan atau konsentrasi dan atau jumlah,
baik secara langsung maupun tidak, dapat mencemarkan dan atau
merusak lingkungan hidup, dan atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lainnya.
Page 6
Tiga kategori POPs (menurut Konvensi Stockholm)
Page 7
PP No. 74 Thn. 2001: Pengelolaan B3
Page 8
PP 74 / 2001: Pengelolaan B3
PRODUKSI TRANSPORTASI
DISTRIBUSI
PENYIMPANAN PENGGUNAAN
PEMBUANGAN
Page 9
Pengelolaan B3 PP 74 / 2001
Page 10
Dimana MSDS harus disimpan ?
Page 11
PP 74/ 2001 - Klasifikasi B3
Pasal 5
B3 dapat diklasifikasikan sbb:
1. Mudah meledak (explosive)
2. Pengoksidasi (oxidizing)
3. Sangat mudah sekali menyala (extremely flammble)
4. Sangat mudah menyala (highly flammable)
5. Mudah menyala (flammable)
6. Amat sangat beracun (extremely toxic)
7. Sangat beracun (highly toxic)
8. Beracun (moderately toxic)
9. Berbahaya (harmful)
10.Korosif (corrosive)
11.Bersifat iritasi (irritant)
12.Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
13.Kersinogenik (carcinogenic)
14.Teratogenik (teratogenic)
15.Mutagenik (mutagenic)
Page 12
PP NO. 74 Tahun 2001- Pengelolaan B3
Lampiran 2 :
Tabel 1 Daftar B3 yang dilarang digunakan
No No. Reg. CAS Nama Bahan Kimia Sinonim/Nama Dagang Rumus Molekul
1 309-00-2 Aldrin HHDN C12H8Cl6
2 57-74-9 Chlordane CD68; Velsicol 1068; Toxichlor; Niran; C10H6Cl8
Octachlor; Orthochlor; Synchlor; Belt;
Corodane
3 50-29-3 DDT Dichlorodiphenyltrichloroethane; D-58; C14H9Cl5
Chlorophenothane; Clofenotane; Dicophane
4 60-57-1 Dieldrin Compound 497; ENT 16225; HEOD; Insecticide C12H8Cl6O
No. 497; Octalox
5 72-20-8 Endrin Compound 269; ENT 17251; Mendrin; Nendrin; C12H8Cl6O
Hexadrin
6 76-44-8 Heptachlor E3314; Velsicol; 104; Drinox; Heptamul C10H5Cl7
7 2385-85-5 Mirex C6-1283; ENT 25719; Dechlorane C10Cl12
8 8001-35-2 Toxaphene Hercules 3956; Polychlorocamphere; C10H10Cl8
Chlorinatedcamphere;
9 118-74-1 Hexachlorobenzene Polychlorobenzene; Anticarie C6Cl6
10 1336-36-3 PCBs Polychlorinated Biphenyl C12X
X = H or Cl
Page 13
Contoh B3 yang dilarang & dibatasi
penggunaannya
Page 14
Dilarang diimpor
Sejak Juni 2006 :
Halon 1211, 1301 dan 2402,
Carbon Tetrachlorida (CTC),
Methyl Chloroform (TCA); kecuali: CTC untuk Lab / analisa.
Page 15
DEFINISI (Permen LH No. 03/2008)
Simbol B3
gambar yang menunjukkan klasifikasi B3
Label
uraian singkat yg menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3
Kemasan
wadah atau tempat yang bagian dalamnya terdapat B3 dan
dilengkapi tutup
Page 16
Klasifikasi B3 berdasarkan sifat :
(Permen LH No. 03/2008)
1. mudah meledak (explosive);
2. pengoksidasi (oxidizing);
3. sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
4. sangat mudah menyala (highly flammable);
5. mudah menyala (flammable);
6. amat sangat beracun (extremely toxic);
7. sangat beracun ( highly toxic);
8. beracun (toxic);
9. berbahaya (harmful);
10. iritasi (irritant);
11. korosif (corrosive);
12. berbahaya bagi lingkungan (dangerous to environment);
13. karsinogenik (carcinogenic);
14. teratogenik (teratogenic);
15. mutagenic (mutagenic); dan
16. bahaya lain berupa gas bertekanan (pressure gas)
Page 17
Pengelolaan B3 :
Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
menggunakan dan/atau membuang B3 harus dilakukan
secara baik dan benar, sehingga aman bagi pengguna dan
tidak mencemari lingkungan dan membahayakan makhluk
hidup lainya.
Hal penting dalam pengelolaan B3 : SIMBOL & LABEL
Fungsi simbol dan label : identifikasi dan klasifikasi
Page 18
SIMBOL
Page 19
SIMBOL
Page 20
JENIS-JENIS SIMBOL
1. Explosive : bahan yang pada suhu dan tekanan standar (25oC, 760
mmHg) dapat meledak dan menimbulkan kebakaran atau melalui
reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan di
sekitarnya
Page 22
3. Flammable : bahan yang memiliki karakteristik sbb:
a. Panas atau meningkat suhunya dan terbakar karena kontak dengan udara pada temperatur
ambien;
b. Padatan yang mudah terbakar karena kontak dengan sumber nyala api;
c. Gas yang mudah terbakar pada suhu dan tekanan normal;
d. Mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar dalam jumlah yang berbahaya, jika bercampur
atau kontak dengan air atau udara lembab;
e. Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala di bawah 0oC dan titik didih lebih rendah atau sama
dengan 35oC;
f. Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala 0oC-21oC;
g. Cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau pada titik nyala (flash point)
tidak lebih dari 60oC (140oF) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau
sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg.
h. Padatan yang pada temperatur dan tekanan standar (25oC dan 760 mmHg) dengan mudah
menyebabkan terjadinya kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia
secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus-menerus dalam 10
detik.
i. Aerosol yang mudah menyala;
j. Padatan atau cairan piroforik; dan/atau
k. Peroksida organik.
Page 23
4. Toxic : bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Sifat racun bagi manusia, yang dapat menyebabkan keracunan atau sakit
yang cukup serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit
atau mulut.
b. Penentuan tingkat sifat racun ini didasarkan atas uji LD50 (amat sangat
beracun, sangat beracun dan beracun); dan / atau
c. Sifat bahaya toksisitas akut.
Page 24
5. Harmful : bahan baik berupa padatan, cairan
ataupun gas yang jika terjadi kontak atau melalui
inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya
terhadapkesehatan sampai tingkat tertentu.
Page 25
6. Irritant : bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara
langsung dan/atau terus menerus dengan kulit atau selaput
lendir dapat menyebabkan iritasi atau peradangan;
b. Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan
tunggal dapat menyebabkan iritasi pernafasan, mengantuk atau
pusing;
c. Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada
kulit;
d. Iritasi/kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan
iritasi serius pada mata.
Page 26
7. Corrosive: bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
Page 27
9. Carcinogenic, teratogenic & mutagenic :
Page 28
10. Pressure gas :
bahaya gas bertekanan yaitu bahan ini bertekanan tinggi
dan dapat meledak bila tabung dipanaskan/terkena panas
atau pecah dan isinya dapat menyebabkan kebakaran
Page 29
Ketentuan pemasangan SIMBOL
1. Simbol pada kemasan B3 :
2. Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik
pada kemasan, mudah penggunaannya, tahan lama, tahan terhadap air dan
tahan terhadap tumpahan isi kemasan B3;
a. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan karakteristik bahan yang
dikemasnya atau diwadahinya;
b. Simbol dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang oleh kemasan
lain dan mudah dilihat;
c. Simbol tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan simbol lain
sebelum kemasan dikosongkan dan dibersihkan dari sisa-sisa bahan
berbahaya dan beracun; dan
d. Kemasan yang telah dibersihkan dari B3 dan akan dipergunakan kembali
untuk mengemas B3 harus diberi label KOSONG.
Page 30
Ketentuan pemasangan SIMBOL
2. Simbol pada kendaraan pengangkut B3 :
a. Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik
pada alat angkut/kendaraan, mudah penggunaannya, dan tahan lama;
b. Simbol yang dipasang harus satu macam simbol yang sesuai dengan
klasifikasi B3 yang diangkutnya;
c. Ukuran minimum yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau lebih besar,
sebanding dengan ukuran alat angkut yang digunakan;
d. Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan, air, hujan, dan/atau bahan
kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau plat
logam) serta menggunakan bahan warna simbol yang dapat berpendar
(flourenscence);
e. Dipasang disetiap sisi dan di bagian muka alat angkut serta harus dapat
terlihat dengan jelas dari jarak lebih kurang 30 meter;
f. Simbol tidak boleh dilepas dan diganti dengan simbol lain sebelum muatan B3
dikeluarkan dan alat angkut yang digunakan dibersihkan dari sisa B3 yang
tertinggal.
Page 31
Ketentuan pemasangan SIMBOL
3. Simbol pada tempat penyimpanan kemasan B3
a. Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik
pada tempat penyimpanan kemasan B3, mudah penggunaannya dan
tahan lama. Simbol juga terbuat dari bahan yang tahan terhadap air,
goresan dan bahan kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan
plastik, kertas, atau plat logam);
b. Simbol dipasang pada bagian luar tempat penyimpanan kemasan B3 yang
tidak terhalang;
c. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai klasifikasi B3 yang disimpannya;
d. Ukuran minimum simbol yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau lebih
besar, sehingga tulisan pada simbol dapat terlihat jelas dari jarak 20 meter
Page 32
LABEL B3
Page 33
A. Bentuk, warna dan ukuran
Label B3 berbentuk persegi panjang, ukuran disesuaikan dengan
kemasan yang digunakan, panjang : lebar = 3:1, dengan warna dasar
putih dan tulisan serta garis tepi berwarna hitam, sebagaimana
gambar di bawah ini
Page 34
B. Pengisian label B3
Diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca, tidak mudah terhapus dan
dipasang pada setiap kemasan B3. Pada label wajib dicantumkan informasi
minimal sebagai berikut :
Page 35
B. Pengisian label B3
Page 36
C. Pemasangan label B3
Dipasang pada kemasan di sebelah bawah simbol dan harus terlihat dengan
jelas.
Label ini juga harus dipasang pada wadah yang akan dimasukkan ke dalam
kemasan yang lebih besar.
Contoh pemasangan simbol dan label pada kemasan / wadah, sebagaimana
gambar
Page 37
Permenperind No. 87/M-IND/PER/9/2009
Page 38
Klasifikasi bds kriteria bahaya GHS
1. Bahaya fisik
2. Bahaya terhadap kesehatan
3. Bahaya teradap lingkungan akuatik
Page 39
Bahaya fisik
a. Eksplosif h. Gas pengoksidasi
b. Gas mudah menyala i. Campurna pengoksidasi
c. Aerosol mudah menyala j. Padatan pengoksidasi
d. Cairan mudah menyala k. Peroksida organik
Page 41
Piktogram bahaya GHS
No Piktogram Bahaya
1 Mudah meyala
Swa-reaktif
Swa-panas
Piroporik (bahan mudah menyala di
udara, suhu di bawah 54.5o C (130o F)
2 Zat pengoksidasi
Peroksida organik
3 Eksplosif
Swa-reaktif
Peroksida organik
Page 42
Piktogram bahaya GHS
No Piktogram Bahaya
4 Korosif
5 Gas bertekanan
6 Toksisitas akut
Page 43
Piktogram bahaya GHS
No Piktogram Bahaya
7 Iritasi Kulit
Sensitisasi Kulit
Toksisitas Akut Kategori 4
Bahaya thd Lingkungan Akuatik Kategori 2
9 Karsinogenisitas
Mutagenisitas Sel Induk
Toksik thd Reproduksi
Sensitisasi Pernafasan
Toksisitas Sistemik thd Organ Sasaran
Spesifik
Bahaya Aspirasi
Page 44
MSDS (Material Safety Data Sheet)
Page 45
MSDS / LDKB
(PP 74/2001)
a. Merek dagang;
c. Jenis B3;
d. Klasifikasi B3;
Page 46
Dimana MSDS harus disimpan...?
Page 47
Penyimpanan B3
1) Setiap tempat penyimpanan B3 wajib diberikan simbol dan label.
2) Syarat penyimpanan: a. lokasi; b. konstruksi bangunan;
Suatu tempat tersendiri yg dirancang sesuai dg. karakteristik B3
yang disimpan
Kapasitas yg cukup sesuai jumlah B3 yg akan disimpan
Memenuhi persyaratan teknis kesehatan & perlindungan
lingkungan
Tata letak penyimpanan sesuai compatibility. (Mis: B3 yang
reaktif (reduktor kuat) tidak dapat dicampur dg asam mineral
pengoksidasi krn dpt menimbulkan panas, gas beracun dan api.
3) Dilengkapi dg sistem tanggap darurat & prosedur penanganan B3.
Page 48
Persyaratan B3
PENGANGKUTAN B3: sesuai aturan Dep. Perhubungan
B3-KADALUARSA
B3 yang kadaluarsa dan atau tidak memenuhi spesifikasi dan
atau bekas kemasan, wajib dikelola sesuai dg. PP Limbah B3
(PP 18/99 & PP 85/99)
PELAPORAN
Laporan tertulis ttg pengelolaan B3 secara berkala sekurang-
kurangnya setiap 6 (enam) bulan kepada instansi yang
bertanggung jawab dan instansi yang berwenang di bidang
tugas masing-masing dengan tembusan kepada Gubernur/
Bupati/ Walikota.
Page 49
Pencegahan Pencemaran pada
Gudang Penyimpanan B3
Page 50
Pencegahan Pencemaran pada
Gudang Penyimpanan B3
Bila ada tumpahan, mengalir ke saluran WWTP
Secondary containment, min 110 % dari wadah yang terbesar,
atau 25 % dari total volume yang disimpan
Terhindar dari lalu lalang kendaran yang memungkinkan
tertabrak,, dll
Inspeksi rutin terhadap kerusakan wadah, dll
Dilengkapi penutup tiap wadah
Tanki dengan sistem deteksi tumpahan, bocoran, ceceran, dll
Page 51
Faktor-2 yang mempengaruhi tingkat bahaya
Page 52
Pengaruh B3 Terhadap Kesehatan