Anda di halaman 1dari 91

SIMBOL

B3 DAN LIMBAH B3

Oleh :

Ir. NURHENU KARUNIASTUTI, MSi

DIKLAT
PENGAWASAN DAN PENANGANAN
B3 DAN LIMBAH B3
TAHUN 2013
BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN (B3)
PP NO 74 TH 2001

• Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan


yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta mahkluk hidup lainnya
PP NO 74 TH 2001
 Pasal 15
(1) Setiap kemasan B3 wajib diberikan simbol dan label
serta dilengkapi dengan Lembar Data Keselamatan
Bahan (Material Safety Data Sheet).

 Ayat (1)
 Kemasan adalah tempat atau wadah untuk mengedarkan,
menyimpan dan mengangkut B3.
 Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data
Sheet) dapat diperbanyak dengan cara menggandakan
Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data
Sheet) sesuai dengan kebutuhan.
 Pemberian symbol dan label pada setiap kemasan B3
dimaksudkan untuk mengetahui klasifikasi B3 sehingga
pengelolaannya dapat dilakukan dengan baik guna
mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan dari B3.
PP NO 74 TH 2001
 Pasal 15
2) Tata cara pengemasan, pemberian simbol
dan label sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala
instansi yang bertanggung jawab.
 Ayat (2)
 Ketentuan tentang cara pengemasan, pemberian simbol
dan label yang akan ditetapkan oleh Kepala instansi yang
betanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
PP NO 74 TH 2001
Pasal 17

 (1) Dalam hal simbol dan label mengalami kerusakan wajib


diberikan simbol dan label yang baru.

 (2) Tanggung jawab pemberian simbol dan label sebagaimana


dimaksud dalam ayat (1) untuk kerusakan pada tahap:
a. produksi, tanggung jawabnya ada pada produsen/penghasil;
b. pengangkutan, tanggung jawabnya ada pada penanggung
jawab kegiatan pengangkutan;
c. penyimpanan, tangggung jawabnya ada pada penanggung
jawab kegiatan penyimpanan.

 (3) Tata cara pemberian simbol dan label sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala instansi
yang bertanggung jawab.
PP NO 74 TH 2001
Pasal 18
 (1) Setiap tempat penyimpanan B3 wajib diberikan
simbol dan label.
 (2) Tempat penyimpanan B3 sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) wajib memenuhi persyaratan untuk :
a. lokasi;
b. konstruksi bangunan.
 (3) Kriteria persyaratan tempat penyimpanan B3
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan
lebih lanjut dengan Keputusan Kepala instansi yang
bertanggung jawab.
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di
Tempat Kerja

Kepmennaker No Kep 187/ MEN/1999 :

MSDS dan Label


 Penyediaan lembar data keselamatan bahan (LDKB)
dan label [pasal 3]
 Lembar Data Keselamatan Bahan dan Label diletakkan
di tempat yang mudah diketahui oleh tenaga kerja dan
Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan [pasal 6]
Lembar data keselamatan bahan meliputi keterangan tentang :
a. identitas bahan dan perusahaan ;
b. komposisi bahan;
c. identifikasi bahaya;
d. tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K);
e. tindakan penanggulangan kebakaran;
f. tindakan mengatasi kebocoran dan tumpahan;
g. penyimpanan dan penanganan bahan;
h. pengendalian pemajaman dan alat pelindung diri;
i. sifat fisika dan kimia;
j. stabilitas dan reaktifitas bahan;
k. informasi toksikologi;
l. informasi ekologi;
m. pembuangan limbah;
n. pengangkutan bahan;
o. informasi peraturan perundangan-undangan yang berlaku;
p. informasi lain yang diperlukan.
Label meliputi keterangan mengenai :
a. nama produk;
b. identifikasi bahaya;
c. tanda bahaya dan artinya;
d. uraian resiko dan penanggulangannya;
e. tindakan pencegahan;
f. instruksi dalam hal terkena atau terpapar;
g. instruksi kebakaran;
h. instruksi tumpahan dan kebocoran;
i. instruksi pengisian dan penyimpanan;
j. referensi;
k. nama, alamat, dan nomor telepon pabrik pembuat atau
distributor.
PERATURAN
MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR 03 TAHUN 2008

TATA CARA PEMBERIAN


SIMBOL DAN LABEL

BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


SIMBOL DAN LABEL
 Pemberian simbol dan label pada setiap
kemasan B3 dimaksudkan untuk mengetahui
klasifikasi B3 sehingga pengelolaannya dapat
dilakukan dengan baik guna mengurangi risiko
yang dapat ditimbulkan dari B3
 Label
 Tulisan mengenai uraian singkat
yang menunjukkan antara lain
klasifikasi dan jenis B3.
 Symbol
 Gambar yang menunjukkan
klasifikasi B3.
Lanjutan
Klasifikasi B3 yang dimaksud adalah bersifat :
 a. mudah meledak (explosive);
 b. pengoksidasi (oxidizing);
 c. sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
 d. sangat mudah menyala (highly flammable);
 e. mudah menyala (flammable);
 f. amat sangat beracun (extremely toxic);
 g. sangat beracun ( highly toxic);
 h. beracun (toxic);
 i. berbahaya (harmful);
 j. iritasi (irritant);
 k. korosif (corrosive);
 l. berbahaya bagi lingkungan (dangerous to environment);
 m. karsinogenik (carcinogenic);
 n. teratogenik (teratogenic);
 o. mutagenic (mutagenic); dan
 p. bahaya lain berupa gas bertekanan (pressure gas).
Lanjutan

 Jenis B3 sesuai dengan nama dagang


dan/atau bahan kimia dari B3 tersebut.
 Setiap tempat penyimpanan kemasan dan
alat pengangkutan B3 wajib diberi simbol
B3.
SIMBOL
 A. Bentuk dasar, ukuran dan bahan
Simbol berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat
sehingga membentuk belah ketupat berwarna dasar
putih dan garis tepi belah ketupat tebal berwarna
merah
Simbol yang dipasang pada kemasan disesuaikan
dengan ukuran kemasan.
Sedangkan simbol pada kendaraan pengangkut dan
tempat penyimpanan kemasan B3 minimal berukuran
25 cm x 25 cm.
Gambar A: bentuk dasar simbol

Simbol harus dibuat dari bahan yang tahan terhadap air,


goresan dan bahan kimia yang akan mengenainya.

Warna simbol untuk dipasang di kendaraan pengangkut


bahan berbahaya dan beracun harus dengan cat yang
dapat berpendar (fluorenscence).
Simbol B3
merupakan gambar yang menunjukan
klasifikasi B3 yang terdiri dari 10 (sepuluh)
jenis simbol yang dipergunakan
1. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah meledak
(explosive)

Gambar 1: Simbol untuk B3 klasifikasi


bersifat mudah meledak (explosive)

Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang pada suhu dan tekanan
standar dapat meledak dan menimbulkan kebakaran atau melalui
reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu
dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan di
sekitarnya.
Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan
Bahan Kimia Berbahaya

Kelas 1 :
Bahan-bahan mudah
meledak (Explosives)

Contoh :
Amunisi, Amonium
Picrate.
2. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat pengoksidasi
(oxidizing).

Gambar 2 : Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat


pengoksidasi (oxidizing).

Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang dapat melepaskan banyak


panas atau menimbulkan api ketika bereaksi dengan bahan kimia
lainnya, terutama bahan bahan yang sifatnya mudah terbakar
meskipun dalam keadaan hampa udara.
Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan
Bahan Kimia Berbahaya

Kelas 5 :
Oxidizing Agents &
Organic Peroxide
(Cairan mudah
menyala)

Contoh :
Calcium Hypochlorite,
H2O2, Acetyl
Peroxide.
3. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah menyala (flammable).

Gambar 3 : Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah menyala


(flammable)
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a. Dapat menjadi panas atau meningkat suhunya dan terbakar karena
kontak dengan udara pada temperatur ambien;
b. Padatan yang mudah terbakar karena kontak dengan sumber nyala
api;
c. Gas yang mudah terbakar pada suhu dan tekanan normal;
d. Mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar dalam jumlah yang
berbahaya, jika bercampur atau kontak dengan air atau udara lembab;
e. dst
Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan
Bahan Kimia Berbahaya

Kelas 2 : Gas-gas

Gas yang mudah terbakar


(Flammable Gas)
Contoh : Gas Alam
Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan
Bahan Kimia Berbahaya

Kelas 3 :
Flammable Liquids
(Cairan mudah menyala)

Bahan kimia cair yang


mudah terbakar
Contoh : Acetonitrile,
Acetone, CS2, LPG.
4. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic)

Gambar 4 : Simbol B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic)

Simbol berupa gambar tengkorak dan tulang bersilang. Simbol ini


menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai
berikut:

a. Sifat racun bagi manusia, yang dapat menyebabkan keracunan


atau sakit yang cukup serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan, kulit atau mulut. Penentuan tingkat sifat racun ini
didasarkan atas uji LD50 (amat sangat beracun, sangat beracun
dan beracun); dan/atau
b. Sifat bahaya toksisitas akut.
Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan
Bahan Kimia Berbahaya

Kelas 6 :
Bahan Beracun
(Toxic/Poison)

Bahan kimia
beracun (Toxic
Substances)

Contoh :
Lannate 25 WP,
Methomyl Comp,
Chloroform,
CCl4,
Dimethyl
Sulphate.
5. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful)

Gambar 5 : Simbol B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful)

Simbol berupa gambar silang berwarna hitam. Simbol ini untuk


menunjukkan suatu bahan baik berupa padatan, cairan ataupun
gas yang jika terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral
dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat
tertentu.
6. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant),

Gambar 6 : Simbol B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant)

Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai


berikut:
a. Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara langsung
dan/atau terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat
menyebabkan iritasi atau peradangan;
b. Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan tunggal
dapat menyebabkan iritasi pernafasan, mengantuk atau pusing;
c. Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit;
dan/atau
d. Iritasi/kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan iritasi
serius pada mata.
7. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive),

Gambar 7 : Simbol B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive)

Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik


sebagai berikut:
a. Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit;
b. Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020
dengan laju korosi > 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian
55oC; dan/atau
c. Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam dan
sama atau lebih besar dari 12,5 untuk B3 yang bersifat basa.
Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan
Bahan Kimia Berbahaya

Kelas 8 :
Bahan Korosif
(Corrosive Substances)

Yaitu bahan kimia yang


dapat mengakibatkan
kerusakan apabila kontak
dengan jaringan hidup
atau bahan lainnya.

Contoh : Asam asetat,


HCl, H2SO4, HNO3, NaOH,
KOH, NH4OH.
8. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat berbahaya bagi lingkungan
(dangerous for environment)

Gambar 8 : Simbol B3 klasifikasi berbahaya bagi lingkungan


(dangerous for the environment)

Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan yang dapat


menimbulkan bahaya terhadap lingkungan. Bahan kimia ini dapat
merusak atau menyebabkan kematian pada ikan atau organisme
aquatic lainnya atau bahaya lain yang dapat ditimbulkan, seperti
merusak lapisan ozon (misalnya CFC = Chlorofluorocarbon),
persistent di lingkungan (misalnya PCBs = Polychlorinated
Biphenyls).
Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan
Bahan Kimia Berbahaya

Bh Kimia Lainnya
(Miscellaneous),
yaitu yg bersifat
membahayakan
lingkungan :

Misalnya :
Marine Pollutant,
Environmentally
hazardous
substance.
9. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat karsinogenik, teratogenik
dan mutagenik (carcinogenic, tetragenic, mutagenic)

Gambar 9 : Simbol B3 klasifikasi bersifat karsinogenik, teratogenik dan


mutagenik (carcinogenic, tetragenic, mutagenic).
Simbol ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka panjang atau
berulang dengan bahan ini dapat menyebabkan efek kesehatan sebagai
berikut:
a. karsinogenik yaitu penyebab sel kanker;
b. teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan
dan pertumbuhan embrio;
c. mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom
yang berarti dapat merubah genética;
d. toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik;
e. toksisitas terhadap sistem reproduksi; dan/atau
f. gangguan saluran pernafasan.
10. Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat bahaya lain berupa gas
bertekanan (pressure gas).

Gambar 10 : Simbol B3 klasifikasi bersifat gas bertekanan

Simbol ini untuk menunjukkan bahaya gas bertekanan yaitu bahan


ini bertekanan tinggi dan dapat meledak bila tabung
dipanaskan/terkena panas atau pecah dan isinya dapat
menyebabkan kebakaran.
Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan
Bahan Kimia Berbahaya

Kelas 7 :
Bahan Radioaktif
(Radioactive Materials)

Bahan Radioaktif
adalah bahan kimia
yang mempunyai
kemampuan
memancarkan sinar
radioaktif dgn aktivitas
jenis lebih besar dari
0.002 microcurie/gram
Ketentuan pemasangan simbol
1. Simbol pada kemasan B3 harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:

a. Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel


dengan baik pada kemasan, mudah penggunaannya, tahan
lama, tahan terhadap air dan tahan terhadap tumpahan isi
kemasan B3;
b. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan karakteristik
bahan yang dikemasnya atau diwadahinya;
c. Simbol dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang
oleh kemasan lain dan mudah dilihat;
d. Simbol tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan
simbol lain sebelum kemasan dikosongkan dan dibersihkan dari
sisa-sisa bahan berbahaya dan beracun;
e. Kemasan yang telah dibersihkan dari B3 dan akan dipergunakan
kembali untuk mengemas B3 harus diberi label “KOSONG”.
2. Simbol pada kendaraan pengangkut B3.
Simbol yang dipasang pada kendaraan pengangkut B3 harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel


dengan baik pada alat angkut/kendaraan, mudah
penggunaannya, dan tahan lama;
b. Simbol yang dipasang harus satu macam simbol yang sesuai
dengan klasifikasi B3 yang diangkutnya;
c. Ukuran minimum yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau
lebih besar, sebanding dengan ukuran alat angkut yang
digunakan;
d. Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan, air, hujan,
dan/atau bahan kimia yang mungkin mengenainya (misalnya
bahan plastik, kertas, atau plat logam) serta menggunakan
bahan warna simbol yang dapat berpendar (flourenscence);
e. Dipasang disetiap sisi dan di bagian muka alat angkut serta
harus dapat terlihat dengan jelas dari jarak lebih kurang 30
meter; dan
f. Simbol tidak boleh dilepas dan diganti dengan simbol lain
sebelum muatan B3 dikeluarkan dan alat angkut yang digunakan
dibersihkan dari sisa B3 yang tertinggal.
3. Simbol pada tempat penyimpanan kemasan B3.
Tempat penyimpanan kemasan B3 harus ditandai
dengan simbol dengan mengikuti ketentuan sebagai
berikut:
a. Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel
dengan baik pada tempat penyimpanan kemasan B3, mudah
penggunaannya dan tahan lama. Simbol juga terbuat dari
bahan yang tahan terhadap air, goresan dan bahan kimia yang
mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau
plat logam);
b. Simbol dipasang pada bagian luar tempat penyimpanan
kemasan B3 yang tidak terhalang;
c. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai klasifikasi B3 yang
disimpannya; dan
d. Ukuran minimum simbol yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm
atau lebih besar, sehingga tulisan pada simbol dapat terlihat
jelas dari jarak 20 meter.
LABEL
Label B3 merupakan uraian singkat yang
menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3.
Penggunaan Label B3 tersebut dilakukan dalam
kegiatan pengemasan B3.

Label berfungsi untuk memberikan informasi


tentang produsen B3, identitas B3 serta
kuantitas B3.

Label harus mudah terbaca, jelas terlihat, tidak


mudah rusak, dan tidak mudah terlepas dari
kemasannya.
 A. Bentuk, warna dan ukuran.

Label B3 berbentuk persegi panjang


dengan ukuran disesuaikan dengan
kemasan yang digunakan, ukuran
perbandingannya adalah
panjang : lebar = 3:1, dengan warna
dasar putih dan tulisan serta garis tepi
berwarna hitam, sebagaimana dibawah
ini :
LABEL B3
 Pengisian label B3 :

Label diisi dengan huruf cetak yang jelas


terbaca, tidak mudah terhapus dan
dipasang pada setiap kemasan B3.
Pada label wajib dicantumkan informasi
minimal sebagai berikut :
 Pemasangan label B3 :
Label B3 dipasang pada kemasan di
sebelah bawah simbol dan harus terlihat
dengan jelas.
Label ini juga harus dipasang pada
wadah yang akan dimasukkan ke dalam
kemasan yang lebih besar.
Contoh pemasangan simbol dan label
pada kemasan/wadah, sebagaimana
gambar berikut :
Contoh pemasangan simbol dan label.
Penandaan Wadah
(Container Labelling)

 Menggunakan sistem pewarnaan pada tabung

Botol baja/tabung gas untuk gas-gas yang menyebabkan


tercekik/kekurangan zat asam berwarna abu-abu.
Contoh : Nitrogen, Karbondioksida, Gas Mulia (Argon,
Helium)

Botol baja/tabung gas bertekanan untuk gas-gas mudah


terbakar dan atau meledak dicat berwarna merah kecuali
untuk botol baja gas minyak cair/elpiji dicat warna biru
dengan tanda warna merah pd bag sekeliling valvenya.
Contoh : Hidrogen, Asetilen, Metana, dll.
Penandaan Wadah
(Container Labelling)

 Menggunakan sistem pewarnaan pada tabung

Botol baja/tabung gas bertekanan untuk gas beracun


dicat warna kuning tua.
Contoh : Arsine, Pestisida, Asam klorida, dll

Botol baja/tabung gas bertekanan untuk gas yang


menyengat dicat warna kuning muda.
Contoh : Amoniak, Boron Trichlorida, Metil Chlorida, dll.

Botol baja/tabung gas bertekanan untuk zat asam dan


gas-gas pengoksida dicat warna biru muda.
Penandaan Wadah
(Container Labelling)

 Menggunakan sistem pewarnaan pada tabung

Botol baja/tabung gas untuk gas-gas campuran dicat warna


gabungan dr masing-2 kelompok gas yg dicampurkan.
Contoh : campuran 10% CO dan 90% Argon digunakan
warna untuk gas mudah terbakar dengan gas beracun.

Botol baja/tabung gas bertekanan kelompok gas untuk


keperluan rumah sakit dicat warna putih.
Contoh : Oksigen, Steril gas, dll

Pada bag badan botol diberi tulisan sablon hitam nama gas.
Undang-undang RI No. 32 / 2009
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

 Setiap orang yang menghasilkan


limbah B3 wajib melakukan
pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan
(Pasal 59 ayat 1);
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN (B3)

Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999


Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun

 Limbah bahan berbahaya dan beracun, disingkat limbah


B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang
karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan
lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lain;
Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun

Pengemasan
 Pasal 28
(1) Setiap kemasan limbah B3 wajib diberi
simbol dan label yang menunjukkan
karakteristik dan jenis limbah B3.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai simbol dan
label limbah B3 sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan oleh kepala instansi
yang bertanggung jawab.
Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun

 Pasal 28 ( Penjelasannya)
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan kemasan adalah
tempat/wadah untuk menyimpan, mengangkut
dan mengumpulkan limbah B3.
Simbol adalah gambar yang menyatakan
karakteristik limbah B3.
Label adalah tulisan yang menunjukkan antara
lain karakteristik, jenis limbah B3.
Keputusan Kepala Bapedal No. 5 Tahun 1995
Simbol Dan Label Limbah B3
Pasal 1
Simbol adalah gambar yang menyatakan karakteristik limbah B3.
Pasal 2
Label adalah tulisan yang menunjukkan antara lain karakteristik
dan jenis limbah B3.
Pasal 3
Tata cara pemasangan simbol dan label limbah B3 adalah
sebagaimana dimaksud dalam lampiran keputusan ini.
Pasal 4
Setiap kemasan atau tempat/wadah untuk penyimpanan, pengolahan,
pengumpulan, pemanfaatan limbah B3 wajib diberi simbol dan label
yang menunjukkan karakteristik dan jenis limbah B3.
Pasal 5
Apabila limbah B3 dalam satu kemasan mempunyai lebih dari satu
karakteristik (mudah meledak, mudah terbakar, reaktif, beracun,
menyebabkan infeksi dan korosif) wajib dilakukan pengujian
karakteristik limbah B3.
Pasal 6
Pemberian simbol dan label sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
diberikan berdasarkan hasil uji karakteristik yang paling dominan.
SIMBOL
Bentuk Dasar, Ukuran, dan Bahan

Simbol berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat sehingga


membentuk belah ketupat.

Simbol yang dipasang pada kemasan minimal berukuran 10 cm x


10 cm, sedangkan simbol pada kendaraan pengangkut limbah B3
dan tempat penyimpanan limbah B3 minimal 25 cm x 25 cm.

Simbol harus dibuat dari bahan yang


tahan terhadap goresan dan atau bahan
kimia yang kemungkinan akan
mengenainya. Warna simbol untuk
dipasang di kendaraan pengangkut
limbah B3 harus dengan cat yang dapat
Gambar 1. Bentuk Dasar berpendar
Simbol (fluorescence).
Jenis-Jenis Simbol
Setiap simbol adalah satu gambar tertentu untuk
menandakan sifat/karakteristik bahan limbah B3 datam
suatu pengemasan, penyimpanan dan pengumpulan
atau pengangkutan.
Terdapat 8 (delapan) jenis simbol.
a. Simbol klasifikasi limbah B3 mudah meledak

Gambar 2. Simbol untuk Limbah B3 Karakteristik Mudah Meledak

Limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas


dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat
meledak dan dapat merusak lingkungan
b. Simbol klasifikasi limbah B3 mudah terbakar

Terdapat 2 (dua) macam simbol untuk klasifikasi limbah yang


mudah terbakar, yaitu simbol untuk cairan mudah terbakar dan
padatan mudah terbakar:

Gambar 3. Simbol Limbah B3 Klasifikasi Mudah Terbakar


Simbol cairan mudah terbakar.
Gambar 3. Simbol Limbah B3 Klasifikasi Mudah Terbakar
Simbol padatan mudah terbakar.

Limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api,


gesekan atau sumber nyala lain akan mudak menyala atau
terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat
dalam waktu lama.
Identifikasi dan Pelabelan Wadah / Kemasan
Bahan Kimia Berbahaya

Kelas 4 :
Bahan kimia padat yang
mudah menyala
(Flammable Solid)

Bahan kimia padat yang


mudah menyala
(Flammable Solid)

Contoh : Benlate dan


Benomyl Composition.
c. Simbol klasifikasi limbah B3 reaktif

Gambar 4. Simbol Limbah B3 Klasifikasi Reaktif

Limbah yang menyebabkan kebakaran karena


melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organic
peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
d. Simbol klasifikasi limbah B3 beracun

Gambar 5. Simbol Limbah B3 Klasifikasi Beracun

Limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi


manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan
kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui
pernapasan, kulit atau mulut.
e. Simbol klasifikasi limbah B3 korosif

Gambar 6. Simbol Limbah B3 Klasifikasi Korosif

Limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau


mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang
dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar
dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
f. Simbol klasifikasi limbah B3 menimbulkan infeksi

Gambar 7. Simbol Limbah B3 Menyebabkan Infeksi

Limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang


mengandung kuman penyakit, seperti bagina tubuh manusia
yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi
g. Simbol limbah B3 klasifikasi campuran

Apabila limbah B3 dalam satu kemasan mempunyai lebih dari satu


karakteristik (mudah meledak, mudah terbakar, reaktif, beracun,
menyebabkan infeksi dan korosif) wajib dilakukan pengujian
karakteristik limbah B3.
Pemberian simbol dan label sebagaimana dimaksud diatas diberikan
berdasarkan hasil uji karakteristik yang paling dominan.
Dalam hal hasil uji karakteristik limbah B3 menunjukkan karakteristik
yang sama diberikan simbol dan label campuran

Warna dasar bahan adalah putih dengan


garis pembentuk belah ketupat bagian dalam
berwarna hitam. Gambar simbol berupa
tanda seru berwarna hitam terietak di
sebelah bawah sudut atas garis belah
ketupat bagian dalam. Pada bagian tengah
bawah terdapat tulisan "CAMPURAN"
Gambar 8. Simbol berwarna hitam serta blok segilima berwarna
Limbah B3 Karakteristik merah.
Campuran
Ketentuan Pemasangan Spidol

a. Simbol pada kemasan limbah


 Simbol yang dipasang pada kemasan limbah B3 harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Jenis simbol yang dipasang harus sesuai
dengan karakteristik limbah yang dikemasnya.
Jika suatu limbah memiliki karakteristik lebih
dari satu, maka simbol yang dipasang adalah
simbol dari karakteristik yang dominan,
Jika terdapat lebih dari satu karakteristik
dominan, maka kemasan harus ditandai dengan
simbol karakteristik campuran
2. Ukuran minimum yang dipasang adalah 10 cm x 10 cm atau
lebih besar, sesuai dengan ukuran kemasan yang digunakan;

3. Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan atau bahan


kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik,
kertas atau pelat logam) dan harus melekat kuat pada
permukaan kemasannya;

4. Dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang oleh


kemasan lain dan mudah dilihat;

5. Simbol tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan


simbol lain sebelum kemasan dikosongkan dan dibersihkan
dari sisa-sisa limbah B3;
6. Kemasan yang telah dibersihkan dari limbah
B3 dan akan dipergunakan kembali untuk
mengemas limbah B3 harus diberi label
"KOSONG"
b. Simbol pada kendaraan pengangkut limbah B3

Simbol yang dipasang pada kendaraan pengangkut limbah B3 harus


memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Jenis simbol yang dipasang harus satu macam simbol yang
sesuai dengan karakteristik limbah yang diangkutnya;
2. Ukuran minimum yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau
lebih besar, sebanding dengan ukuran boks pengangkut yang
ditandainya;
3. Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan, air hujan
atau bahan kimia yang mungkin mengenainya (misalnya
bahan plastik, kertas atau pelat logam) yang menggunakan
bahan warna simbol yang dapat berpendar (fluorescence);
4. Dipasang di setiap sisi boks pengangkut dan di bagian muka
kendaraan serta harus dapat terlihat dengan jelas dari jarak
lebih kurang 30 meter;
5. Simbol tidak boleh dilepas atau diganti dengan simbol lain
sebelum muatan limbah B3 dikeluarkan serta kendaraan telah
dibersihkan dari sisa limbah B3 yang tertinggal.
c. Simbol pada tempat penyimpanan limbah B3

Gudang tempat penyimpanan limbah B3 harus ditandai dengan


simbol dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. simbol dipasang pada setiap pintu tempat penyimpanan
limbah B3 dan bagian luar dinding yang tidak terhalang;
2. jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan karakteristik
limbah yang disimpannya;
3. Ukuran minimum yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau
lebih besar, sehingga tulisan pada simbol dapat terlihat jelas
dari jarak 20 meter;
4. terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan atau bahan
kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik,
kertas atau pelat logam);
5. selama tempat penyimpanan masih difungsikan, simbol tidak
boleh terlepas atau dilepas atau diganti dengan simbol lain,
kecuali jika akan digunakan untuk menyimpan limbah B3
dengan karakteristik yang berlainan.
LABEL
Label merupakan penandaan pelengkap yang berfungsi
memberikan informasi dasar mengenai kondisi kualitatif dan
kuantitatif dari suatu limbah B3 yang dikemas.

Terdapat 3 (tiga) jenis label yang berkaitan dengan sistem


pengemasan limbah B3, yaitu:
a. Label Identitas Limbah
1. Bentuk, warna dan ukuran
Label Identitas Limbah berfungsi untuk memberikan
informasi tentang asal usul limbah, identitas limbah serta
kuantifikasi limbah dalam kemasan suatu kemasan limbah
B3.
Label Identitas Limbah berukuran minimum 15 cm x 20cm
atau lebih besar, dengan warna dasar kuning dan tulisan
serta garis tepi berwarna hitam, dan tulisan
"PERINGATAN !" dengan huruf yang lebih besar
berwarna merah
2. Pengisian label identitas limbah

Label diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca dan tidak mudah
terhapus serta dipasang pada setiap kemasan limbah B3 yang
disimpan di tempat penyimpanan.
Wajib mencantumkan identitas sbb :

 PENGHASIL : nama perusahaan yang menghasilkan limbah dalam


kemasan.
 ALAMAT : alamat jelas perusahaan di atas, termasuk kode wilayah.
 TELP : nomor telepon penghasil, termasuk kode area.
 FAX : nomor facsimile penghasil, termasuk kode area.
 NOMOR PENGHASIL : nomor yang diberikan Bapedal kepada penghasil ketika
melaporkan.
 TGL. PENGEMASAN : data waktu saat pengemasan dilakukan.
 JENIS LIMBAH : keterangan limbah berkaitan dengan fasa atau kelompok
jenisnya (cair/padat/sludge, anorganik/organik, dll.
 JUMLAH LIMBAH : jumlah total kuantitas limbah dalam kemasan (ton/kg/m3).
 KODE LIMBAH : kode limbah yang dikemas, didasarkan pada daftar
limbah B3 dalam lampiran PP 19 tahun 1994.
 SIFAT LIMBAH : karakteristik limbah yang dikemasi (sesuai simbol yang
dipasang).
 NOMOR : nomor urut pengemasan.
3. Pemasangan label identitas limbah

Label Identitas Limbah dipasang pada kemasan di sebelah atas


simbol dan harus terlihat dengan jelas.
Label ini juga harus dipasang pada kemasan yang akan
dimasukkan ke dalam kemasan yang lebih besar.

b. Label untuk Penandaan Kemasan Kosong


1. Bentuk, warna dan ukuran
Bentuk dasar label sama dengan bentuk dasar simbol dengan
ukuran sisi minimal 10 cm x 10 cm2 dan tulisan "KOSONG"
berwarna hitam di tengahnya

2. Pemasangan
Label harus dipasang pada kemasan bekas pengemasan limbah B3
yang telah dikosongkan dan atau akan digunakan kembali untuk
mengemas limbah B3.
c. Label Penunjuk Tutup Kemasan
1. Bentuk, warna dan ukurannya
Label berukuran minimal 7 x 15 m2 dengan warna dasar
putih dan warna gambar hitam.

Gambar terdapat dalam frame hitam, terdiri dari 2 (dua)


buah anak panah mengarah ke atas yang berdiri sejajar
di atas balok hitam.

Label terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak karena


goresan atau akibat terkena limbah dan bahan kimia
lainnya.
2. Pemasangan

Label dipasang dekat tutup kemasan dengan


arah panah menunjukkan posisi penutup
kemasan.
Label harus terpasang kuat pada setiap
kemasan limbah B3, baik yang telah diisi limbah
B3, maupun kemasan yang akan digunakan
untuk mengemas limbah B3.
LABEL PENANDAAN POSISI TUTUP
KEMASAN LIMBAH B3
Simbol Bahaya Menurut

PBB
Simbol Bahaya Menurut PBB
Simbol Bahaya Menurut

NFPA
Simbol Bahaya menurut

Standar Eropa

Anda mungkin juga menyukai