Anda di halaman 1dari 20

BAB I

DEFINISI

1. Lingkungan Puskesmas Kedundung Kota Mojokerto adalah semua area didalam dan
diluar gedung yang merupakan tempat kegiatan dan aktifitas Puskesmas Kedundung
Kota Mojokerto sesuai batas wilayah dan area Puskesmas Kedundung Kota
Mojokerto.
2. Masyarakat Puskesmas adalah : semua orang yang berada di dalam area Puskesmas
tanpa terkecuali.
3. Tempat pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan yang dilakukan Pemerintah dan masyarakat, seperti rumah sakit,
Puskesmas, praktik dokter, praktik bidan, toko obat atau apotek, pedagang farmasi,
pabrik obat dan bahan obat, laboratorium, dan tempat kesehatan lainnya, antara lain
pusat dan/atau balai pengobatan, rumah bersalin, Balai Kesehatan Ibu dan Anak
(BKIA).
4. Pegawai adalah peneliti, teknisi, atau petugas yang secara langsung atau tidak langsung
menggunakan bahan berbahaya beracun
5. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah bahan
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan
atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya;
6. Inventerisasi bahan beracun dan berbahaya adalah serangkaian kegiatan
untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan bahan
berbahaya. Inventarisasi bahan berbahaya dilakukan untuk mendapatkan data
seluruh bahan berbahaya yang dimiliki, dikuasai sebuah kegiatan agar
terperinci dan tidak menimbulkan dampak.
7. Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3;
8. Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3;
9. Kimia toksik adalah bahan kimia beracun, yang bahayanya terhadap kesehatan sangat
bergantung pada jumlah zat tersebut yang masuk ke dalam tubuh.
10. Bahan kimia korosif/iritan adalah bahan kimia yang mampu merusak berbagai
peralatan dari logam dan apabila bahan kimia ini mengenai kulit akan menimbulkan
kerusakan berupa iritasi dan peradangan kulit.
11. Bahan kimia eksplosif adalah bahan kimia mudah meledak.
12. Bahan kimia oksidator adalah bahan kimia yang dapat menghasikan oksigen dalam
penguraian atau reaksinya dengan senyawa lain, bersifat reaktif dan eksplosif serta
sering menimbulkan kebakaran.
13. Limbah bahan kimia adalah bahan kimia baik padat, cair, dan gas bekas pakai yang
karena sifatnya tidak dapat digunakan lagi.
14. Nilai Ambang Batas (NAB) adalah konsentrasi dari zat, uap atau gas dalam udara yang
dapat dihirup selama 8 jam/hari selama 5 hari/minggu, tanpa menimbulkan gangguan
kesehatan yang berarti.
15. Tempat dan sarana laboratorium adalah tempat yang digunakan untuk melakukan
kegiatan yang menggunakan bahan kimia serta dilengkapi sarana sebagai kelengkapan
laboratorium, misal ruang asam, glove box, fumehood, meja kerja, exhaust fan, dan
sebagainya.
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Ruang Lingkup manajemen ini adalah panduan menyangkut Inventarisasi Bahan


Berbahaya dan Beracun bagi pegawai Puskesmas Kedundung Kota Mojokerto.
2. Ruang lingkup sarana kerja, sebagai tempat pengelolaan bahan berbahaya d a n
b e r a c u n peralatan,dan pekerja yang merupakan unsur dalam melaksanakan
kegiatan dengan menggunakan bahan kimia
a. Ruang lingkup inventarisasi bahan berbahaya dan beracun mencakup panduan
tentang :
1) Identifikasi B3
2) Pemasangan simbol dan label B3
3) Pembuangan limbah B3
b. Ruang lingkup tempat Pelaksanaan Pnnduan Pengelolaan B3 dan Limbah B3
Ruangan-ruangan antara lain :
1) Unit Farmasi
2) Unit Rawat Inap
3) Unit GawatDarurat
4) Unit Rawat Jalan
5) Unit Poned
BAB III
TATA LAKSANA

Panduan inventarisai bahan berbahaya dan beracun adalah adalah serangkaian


kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan
bahan berbahaya. meliputi : Tatalaksana bahan berbahaya dan beracun mencakup :
Standart operasional prosedur identifikasi B3, pemasangan simbol dan label B3, dan .
Tata laksana kelola B3 adalah system manajemen pengelolaan B3 kegiatan meliputi
fungsi - fungsi sbb :
1. Identifikasi B3
2. Pemasangan simbol dan label B3
3. Evaluasi dan pelaporan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

1. Panduan identifikasi B3
a. Tata laksana megidentifikasi atau inventarisasi bahan berbahaya dan beracun
dengan melakukan telusur tiap bahan kimia tersebut apakah termasuk dalam
daftar atau golongan B3 sebagai lampiran Peraturan Pemerintah No.:74 / Tahun
2001 , sbb :
1) Mudah meledak (explosive);
2) Pengoksidasi (oxidizing);
3) Sangat mudah sekali menyala (extremely flammable);
4) Sangat mudah menyala (highly flammable);
5) Mudah menyala (flammable);
6) Amat sangat beracun (extremely toxic);
7) Sangat beracun (highly toxic);
8) Beracun (moderately toxic);
9) Berbahaya (harmful);
10) Korosif (corrosive);
11) Bersifat iritasi (irritant);
12) Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment);
13) Karsinogenik (carcinogenic);
14) Teratogenik (teratogenic);
15) Mutagenik (mutagenic).
b. Bila bahan kimia tidak termasuk atau belum masuk dalam daftar seperti dalam
lampiran PP. No. : 74/Tahun 2001, tentang Pengelolaan B3, maka cara
Identifikasi dilakukan melalui Uji karakteristik B3 meliputi :
1) mudah meledak;
2) mudah terbakar;
3) bersifat reaktif;
4) beracun;
5) menyebabkan infeksi; dan
6) bersifat korosif.

2. Panduan pemasangan simbol dan label B3


Pemasangan label dan tanda dengan memakai lambang atau tulisan peringatan
pada wadah atau tempat penyimpanan untuk bahan berbahaya adalah tindakan
pencegahan yang esensial. pegawai yang bekerja pada pengelolaan B3 biasanya belum
mengetahui sifat bahaya dari bahan kimia dalam wadah/packingnya, demikian pula
para pengguna di ruaangan dari barang tersebut, dalam hal inilah pemberian label dan
tanda menjadi sangat penting.
Peringatan tentang bahaya dengan simbol dan label merupakan syarat penting
dalam perlindungan keselamatan kerja, namun hal tersebut tidak dapat dianggap
sebagai perlindungan yang sudah lengkap, usaha perlindungan keselamatan lainnya
masih tetap diperlukan.
a. Pengertiaan yang berkaitan dengan simbol B3 :
1) Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah
bahan yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya baik
secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak
lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
2) Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3.
3) Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis
B3.
4) Kemasan adalah wadah atau tempat yang bagian dalamnya terdapat B3 dan
dilengkapi penutup.
5) Tempat penyimpanan kemasan B3 adalah bangunan atau dalam bentuk lain
yang digunakan untuk menyimpan kemasan B3.
b. Panduan Umum pemasangan Simbol
1) Setiap kemasan B3 wajib diberikan simbol sesuai dengan klasifikasinya dan
label sesuai dengan jenis dan klasifikasinya.
2) Setiap tempat penyimpanan kemasan dan alat pengangkutan B3 wajib diberi
simbol B3.
3) Bentuk dasar, ukuran dan bahan
a) Simbol berbentuk bujur sangkar diputar 45 derajat sehingga membentuk
belah ketupat berwarna dasar putih dan garis tepi belah ketupat tebal
berwarna merah (lihat gambar A). Simbol yang dipasang pada kemasan
disesuaikan dengan ukuran kemasan. Sedangkan simbol pada kendaraan
pengangkut dan tempat penyimpanan kemasan B3 minimal berukuran 25
cm x 25 cm.
Gambar A: bentuk dasar simbol
b) Simbol harus dibuat dari bahan yang tahan terhadap air, goresan dan
bahan kimia yang akan mengenainya. Warna simbol untuk dipasang di
kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun harus dengan cat yang
dapat berpendar (fluorenscence). Jenis simbol B3
c) Simbol B3 merupakan gambar yang menunjukan klasifikasi B3 yang terdiri
dari 10 (sepuluh) jenis simbol yang dipergunakan, yaitu :
(1) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah meledak(explosive),
sebagaimana gambar (1).

Gambar (1) : Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah meledak


(explosive).
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar bom meledak (explosive/exploded bomb) berwarna
hitam. Simbol ini menunjukkan suatubahan yang pada suhu dan tekanan
standar (25 oC, 760mmHg) dapat meledak dan menimbulkan kebakaran
atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak
lingkungan di sekitarnya.
(2) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat pengoksidasi (oxidizing),
sebagaimana gambar Simbol –simbol lain dapat di lihat pada lampiran :
Gambar (2) : Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat pengoksidasi
(oxidizing)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Gambar
simbol berupa bola api berwarna hitam yang menyala. Simbol ini
menunjukkan suatu bahan yang dapat melepaskan banyak panas atau
menimbulkan api ketika bereaksi dengan bahan kimia lainnya, terutama
bahanbahan yang sifatnya mudah terbakar meskipun dalam keadaan
hampa udara.

(3) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah menyala (flammable),


sebagaimana gambar

Gambar (3) : Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat mudah


menyala (flammable)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Gambar
simbol berupa gambar nyala api berwarna putih dan hitam. Simbol ini
menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
(a) Dapat menjadi panas atau meningkat suhunya dan terbakar karena
kontak dengan udara pada temperature ambien;
(b) Padatan yang mudah terbakar karena kontak dengan sumber nyala
api;
(c) Gas yang mudah terbakar pada suhu dan tekanan normal;
(d) Mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar dalam jumlah yang
berbahaya, jika bercampur atau kontak dengan air atau udara
lembab;
(e) Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala di bawah 0oC dan titik
didih lebih rendah atau sama dengan 35oC;
(f) Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala 0oC – 21oC;
(g) Cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau
pada titik nyala (flash point) tidak lebih dari 60oC (140oF) akan
menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber
nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg. Pengujiannya dapat
dilakukan dengan metode ”Closed-Up Test”;
(h) Padatan yang pada temperatur dan tekanan standar (25oC dan 760
mmHg) dengan mudah menyebabkan terjadinya kebakaran melalui
gesekan, penyerapan uaair atau perubahan kimia secara spontan dan
apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus
dalam 10 detik. Padatan yang hasil pengujian ”Seta Closed Cup
Flash Point Test”-nya menunjukkan titik nyala kurang dari 40oC;
(i) Aerosol yang mudah menyala;
(j) Padatan atau cairan piroforik; dan/atau
(k) Peroksida organik.

(4) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic), sebagaimana


gambar (4).

Gambar (4). : Simbol B3 klasifikasi bersifat beracun (toxic)


Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar tengkorak dan tulang bersilang Simbol ini menunjukkan
suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
(a) Sifat racun bagi manusia, yang dapat menyebabkan keracunan atau
sakit yang cukup serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan, kulit atau mulut. Penentuan tingkat sifat racun ini
didasarkan atas uji LD50 (amat sangat beracun, sangat beracun dan
beracun); dan/atau
(b) Sifat bahaya toksisitas akut.

(5) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful), sebagaimana


gambar (5).
Gambar (5). : Simbol B3 klasifikasi bersifat berbahaya (harmful)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar silang berwarna hitam. Simbol ini untuk menunjukkan
suatu bahan baik berupa padatan, cairan ataupun gas yang jika terjadi
kontak atau melalu inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya
terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu.

(6) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant), sebagaimana


gambar (6).

Gambar (6). : Simbol B3 klasifikasi bersifat iritasi (irritant)


Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah Simbol
berupa gambar tanda seru berwarna hitam. Simbol ini menunjukkan
suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
(a) Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara langsung
dan/atau terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat
menyebabkan iritasi atau peradangan;
(b) Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan
tunggal dapat menyebabkan iritasi pernafasan,mengantuk atau
pusing;
(c) Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada
kulit; dan/atau
(d) Iritasi/kerusakan parah pada mata yang dapat menyebabkan iritasi
serius pada mata
(7) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive), sebagaimana
gambar (7).

Gambar (7) : Simbol B3 klasifikasi bersifat korosif (corrosive)


Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
terdiri dari 2 gambar yang tertetesi cairan korosif. Simbol ini
menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
(a) Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit;
(b) Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020
dengan laju korosi > 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian
55oC; dan/atau
(c) Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam dan
sama atau lebih besar dari 12,5 untuk B3 yang bersifat basa.
(8) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat berbahaya bagi lingkungan
(dangerous for environment), sebagaimana gambar (8).

Gambar (8) : Simbol B3 klasifikasi berbahaya bagi lingkungan


(dangerous for the environment)
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar pohon dan media lingkungan berwarna hitam serta ikan
berwarna putih. Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan yang dapat
menimbulkan bahaya terhadap lingkungan. Bahan kimia ini dapat
merusak atau menyebabkan kematian pada ikan atau organisme aquatic
lainnya atau bahaya lain yang dapat ditimbulkan, seperti merusak
lapisan ozon (misalnya CFC = Chlorofluorocarbon), persistent di
lingkungan (misalnya PCBs = Polychlorinated Biphenyls).
(9) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat karsinogenik, teratogenik dan
mutagenik (carcinogenic, tetragenic, mutagenic), sebagaimana

Gambar (9) : Simbol B3 klasifikasi bersifat karsinogenik, teratogenik


dan mutagenik (carcinogenic, tetragenic,mutagenic).
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah. Simbol
berupa gambar kepala dan dada manusia berwarna hitam dengan
gambar menyerupai bintang segi enam berwarna putih pada dada.
Simbol ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka panjang atau
berulang dengan bahan ini dapat menyebabkan efek kesehatan sebagai
berikut:
(a) karsinogenik yaitu penyebab sel kanker;
(b) teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi
pembentukan dan pertumbuhan embrio;
(c) mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan
kromosom yang berarti dapat merubah genética;
(d) toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik;
(e) toksisitas terhadap sistem reproduksi; dan/atau
(f) gangguan saluran pernafasan.
(10) Simbol untuk B3 klasifikasi bersifat bahaya lain berupa gas bertekanan
(pressure gas), sebagaimana gambar (10).
Gambar (10) : Simbol B3 klasifikasi bersifat gas bertekanan
Warna dasar putih dengan garis tepi tebal berwarna merah.Simbol
berupa gambar tabung gas silinder berwarna hitam. Simbol ini untuk
menunjukkan bahaya gas bertekanan yaitu bahan ini bertekanan tinggi
dan dapat meledak bila tabung dipanaskan/terkena panas atau pecah
dan isinya dapat menyebabkan kebakaran
c. Ketentuan pemasangan simbol
Simbol pada kemasan B3 harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik pada
kemasan, mudah penggunaannya, tahan lama, tahan terhadap air dan tahan
terhadap tumpahan isi kemasan B3;
a) Jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan karakteristik bahan yang
dikemasnya atau diwadahinya;
b) Simbol dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang oleh kemasan
lain dan mudah dilihat;
c) Simbol tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan simbol lain
sebelum kemasan dikosongkan dan dibersihkan dari sisa-sisa bahan
berbahaya dan beracun; dan
d) Kemasan yang telah dibersihkan dari B3 dan akan dipergunakan kembali
untuk mengemas B3 harus diberilabel “KOSONG”
2) Simbol pada kendaraan pengangkut B3. Simbol yang dipasang pada kendaraan
pengangkut B3 harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik
pada alat angkut/kendaraan, mudah penggunaannya, dan tahan lama;
b) Simbol yang dipasang harus satu macam simbol yang sesuai dengan
klasifikasi B3 yang diangkutnya;
c) Ukuran minimum yang dipasang adalah 25 cm x 25 cm atau lebih besar,
sebanding dengan ukuran alat angkut yang digunakan;
d) Terbuat dari bahan yang tahan terhadap goresan, air, hujan, dan/atau bahan
kimia yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau plat
logam) serta menggunakan bahan warna simbolyang dapat berpendar
(flourenscence);
e) Dipasang disetiap sisi dan di bagian muka alat angkut serta harus dapat
terlihat dengan jelas dari jarak lebih kurang 30 meter; dan
f) Simbol tidak boleh dilepas dan diganti dengan symbol lain sebelum muatan
B3 dikeluarkan dan alat angkut yang digunakan dibersihkan dari sisa B3
yang tertinggal.
3) Simbol pada tempat penyimpanan kemasan B3.
Tempat penyimpanan kemasan B3 harus ditandai dengan simbol dengan
mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a) Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik
pada tempat penyimpanan
b) kemasan B3, mudah penggunaannya dan tahan lama. Simbol juga terbuat
dari bahan yang tahan terhadap air, goresan dan bahan kimia yang mungkin
mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau plat logam);
c) Simbol dipasang pada bagian luar tempat penyimpana kemasan B3 yang
tidak terhalang
d) Jenis simbol yang dipasang harus sesuai klasifikasi B3
d. Ketentuan pemasangan Label
Label B3 merupakan uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan
jenis B3. Penggunaan Label B3 tersebut dilakukan informasi tentang produsen B3,
identitas B3 serta kuantitas B3. Label harus mudah terbaca, jelas terlihat, tidak
mudah rusak, dan tidak mudah terlepas dari kemasannya.
1) Bentuk, warna dan ukuran.
a) Label B3 berbentuk persegi panjang dengan ukuran disesuaikan dengan
kemasan yang digunakan, ukuran perbandingannya adalah panjang : lebar =
3:1, dengan warna dasar putih dan tulisan serta garis tepi berwarna hitam,
sebagaimana gambar
b) Label diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca, tidak mudah terhapus dan
dipasang pada setiap kemasan B3. Pada label wajib dicantumkan informasi

Nama B3/Nama Dagang Nama B3


Komposisi
No CAS/No UN)
Produsen
Informasi Tindakan Penanganan

Keterangan Tamabahan Kata peringatan

Pernyataan Bahaya :
Identitas Pemasok Klasifikasi B3
Fisik, Kesehatan dan Lingkungan

Gambar 6 a. Label B3
2) Pengisian Label
Label diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca, tidak mudah terhapus dan
dipasang pada setiap kemasan B3. Pada label wajib dicantumkan informasi
minimal sebagai berikut :
No Jenis Farmasi Penjelasan Pengisian
1 Nama B3; Nama dagang B3/Nama bahan
Komposisi, No.CAS/No kimia.
UN; Komposisi atau formulasi bahan
Produsen kimia.
Informasi lengkap mengenai
penghasil.
2 Simbol Disesuaikan dengan klasifikasi B3

3 Kata peringatan Pilih salah satu “bahaya” atau


“awas” sesuai dengan tingkat
resiko
4 Pernyataan bahaya: Menjelaskan simbol secara lebih
- klasifikasi B3. detil sesuai dengan klasifikasi B3.
- fisik, kesehatan, Misal: sangat mudah menyala,
lingkungan. sangat beracun, karsinogenik, dan
lain-lain.
5 Informasi Penanganan Prosedur penanganan kecelakaan
dan darurat
6 Keterangan tambahan Tanggal kadaluarsa.
Tujuan penggunaan.
Jumlah dan isi kemasan atau
kontainer.
7 Identitas pemasok Informasi lengkap mengenai
pemasok

3) Pemasangan label B3.


Label B3 dipasang pada kemasan di sebelah bawah simbol dan harus terlihat
dengan jelas. Label ini juga harus dipasang pada wadah yang akan dimasukkan
ke dalam kemasan yang lebih besar. Contoh pemasangan simbol dan label pada
kemasan/wadah, sebagaimana gambar 6.b.

Simbol

Label

Gambar 6.b. : Kemasan B3 dengan symbol dan label


BAB IV
DOKUMENTASI

Setiap petugas dalam melakukan inventarisasi bahan berbahaya dan beracun wajib
melakukan administrasi yang sudah disediakan. Hal ini dilakukan sebagai bukti
bahwa Puskesmas Kedundung Kota Mojokerto melakukan inventarisasi Bahan
Berbahaya dan Beracun dengan baik.
LAMPIRAN 1
LAPORAN DAFTAR B3 DI PUSKESMAS KEDUNDUNG KOTA MOJOKERTO DAN PENYIMPANANNYA

UNIT TEMPAT PENYIMPANAN DI SESUAI


NO NAMA B3 SIMBOL B3 STANDAR PENYIMPANAN
KERJA UNIT KERJA STANDAR

1 Instalasi Hydrogen Rak obat bagian bawah, untuk Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
Farmasi peroxide 3% pemakaian obat luar, tersedia dengan sumber air untuk mencuci.
wastafel
Alkohol 70% Penyimpanan pada rak depan, Harus disimpan di tempat terpisah dari
OTC, tidak dipisahkan dengan tempat penyimpanan perbekalan farmasi
sediaan farmasi yang lain, jauh dari lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Sangat mudah menyala
Apar kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Atropin Rak obat bagian injeksi, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel dengan sumber air untuk mencuci.

Ethylchloride Dipisahkan dari rak obat farmasi. Harus disimpan di tempat terpisah dari
tempat penyimpanan perbekalan farmasi
lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
2 Gudang Oksigen Disimpan dekat dengan infuse, Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
Logistik suhu ruangan normal, tidak ada mendapat petukaran udara yang baik
pertukaran udara yang baik
Gudang Alkohol 70% Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
Logistik KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi
yang lain. lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Sangat mudah menyala kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
Atropin Rak obat bagian injeksi, tersedia Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
wastafel dengan sumber air untuk mencuci.

Hydrogen Rak obat Depo Farmasi di KO, Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
peroxide 3% tersedia wastafel dengan sumber air untuk mencuci.

Oksigen Disimpan dekat dengan infuse, Harus disimpan ditempat yang sejuk dan
suhu ruangan normal, ada mendapat petukaran udara yang baik
pertukaran udara yang baik
Ethylchloride Penyimpanan rak Depo farmasi di Harus disimpan di tempat terpisah dari
KO, terpisah dari obat dan alkes tempat penyimpanan perbekalan farmasi
yang lain. lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Mudah Menyala
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api.
3 Laundry Detergent Alkali Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
(9L) Limbah langsung diolah di IPAL dengan sumber air untuk mencuci.

Bleach Klorin Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
( 10 L ) dengan sumber air untuk mencuci.
Softener ( 14 L ) Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.

4 Laboratorium Alkohol 95% Letak Apar tidak jauh dari Harus disimpan di tempat terpisah dari
ruangan. tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Wright’s stain Tersimpan terpisah dari reagen lab Harus disimpan di tempat terpisah dari
yang lain. Letak Apar tidak jauh tempat penyimpanan perbekalan lainnya,
dari ruangan. mudah dilokalisir bila terjadi kebakaran,
tahan gempa dan dilengkapi dengan
pemadam api.
Harus disimpan di tempat yang sejuk,
mendapat pertukaran udara yang baik,
tidak kena sinar matahari langsung dan
jauh dari sumber panas
Immersion Oil Ruangan adalah tempat yang Harus disimpan di tempat yang sejuk,
sejuk, mendapat pertukaran udara mendapat pertukaran udara yang baik,
yang baik, tidak kena sinar tidak kena sinar matahari langsung dan
matahari langsung dan jauh dari jauh dari sumber panas
sumber panas
Klinik Gigi Eugenol Tersedia wastafel pada ruangan. Harus disimpan di tempat yang dilengkapi
dengan sumber air untuk mencuci.
Lysol Tersedia wastafel untuk mencuci Harus disimpan di tempat terpisah dari
House pada ruangan. Letak apar tidak tempat penyimpanan perbekalan farmasi
5 Keeping jauh dari ruangan. lain, mudah dilokalisir bila terjadi
Sangat Mudah Menyala
kebakaran, tahan gempa dan dilengkapi
dengan pemadam api. Tersedia tempat
untuk mencuci.

Anda mungkin juga menyukai