Kelas: 4NF
NPM: 062130601545
2. Tujuan B3
Tujuan pengelolaan B3 adalah untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau
kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan
kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali
3. Dasar Hukum B3
• Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tantang Kesehatan
• Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Peraturan pemerintah RI Nomor 74 tahun 2001 tantang Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun
• Peraturan Pemerintah RI Nomor 472/MENKES/PER/V/1996 tentang Pengamanan Bahan B3
• Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
4. Identifakasi B3
1.Setiap kemasan B3 wajib diberikan simbol dan label serta dilengkapi dengan lembar data
keselamatan bahan (Material safety data sheet)
2.Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3, dan label adalah uraian singkat
yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis B3
4.Manajemen B3
a. Identifikasi B3: Langkah awal dalam manajemen B3 adalah mengidentifikasi bahan-bahan
yang termasuk dalam kategori B3 melalui penilaian risiko dan analisis bahan.
b. Penanganan yang Aman: B3 harus ditangani dengan menggunakan peralatan pelindung diri
(PPE) yang sesuai, seperti pakaian pelindung, sarung tangan, kacamata, dan masker
pernapasan.
c. Pengelolaan Limbah B3: Limbah B3 harus dikelola dengan benar agar tidak mencemari
lingkungan. Ini melibatkan pemilahan limbah, penggunaan wadah yang sesuai, penyimpanan
sementara yang aman, transportasi yang terkendali, dan pembuangan limbah sesuai dengan
regulasi yang berlaku.
d. Pelabelan dan Informasi: Setiap kemasan B3 harus dilengkapi dengan label yang jelas yang
mencantumkan informasi tentang bahaya dan tindakan yang harus diambil dalam
penanganannya. Informasi ini harus dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat.
e. Pelatihan dan Kesadaran: Pelatihan yang tepat harus diberikan kepada individu yang
berurusan dengan B3 untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya dan praktik pengelolaan
yang aman.
f. Peraturan dan Kepatuhan: Negara-negara memiliki peraturan dan regulasi yang mengatur
penggunaan, penanganan, dan pembuangan B3. Penting untuk mematuhi peraturan ini untuk
melindungi manusia dan lingkungan.
5. Klasifikasi B3
klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun juga diuraikan dalam Keputusan Menteri Kesehatan
No. 453/Menkes/Per/XI/1983. Dalam Kepmenkes ini B3 dikelompokkan dalam 4 klasifikasi
yaitu :
Klasifikasi I, meliputi :
Bahan kimia atau sesuatu yang telah terbukti atau diduga keras dapat menimbulkan bahaya
yang fatal dan luas, secara langsung atau tidak langsung, karena sangat sulit penanganan dan
pengamanannya;
Bahan kimia atau sesuatu yang baru yang belum dikenal dan patut diduga menimbulkan
bahaya.
1). B-3 mudah meledak: warna dasar bahan oranye, simbol gambar berwarna hitam
menunjukkan bahan meledak terletak ditepi antara sudut atas dan sudut kiri belah ketupat
bagian dalam. Pada bagian tengah terdapat tulisan “MUDAH MELEDAK” diapit dua garis
sejajar berwarna hitam sehingga membentuk dua bangun segitiga sama kaki pada bagian dalam
belah ketupat.
2) B-3 mudah terbakar: terdiri dari dua bentuk, yaitu cairan dan padatan.
Cairan mudah terbakar: bahan dasar
berwarna merah, gambar simbol berupa lidah api berwarna putih, gambar berada di bawah
sudut atas garis ketupat bagian dalam, pada bagian tengah terdapat tulisan “CAIRAN MUDAH
TERBAKAR”.
Padatan mudah menguap: simbol berwarna merah dan putih berjajar vertikal berselingan, pada
bagian tengah terdapat tulisan “PADATAN MUDAH TERBAKAR”.
3) B-3 reaktif: warna dasar kuning dengan blok segilima berwarna merah, simbol berupa
lingkaran hitam dengan asap berwarna hitam mengarah ke atas terletak pada suatu permukaan
garis berwarna hitam dan di bawah gambar simbol terdapat tulisan “REAKTIF” berwarna
hitam.
4) B-3 beracun: bahan dasar berwarna putih dengan blok segi lima berwarna merah, simbol
berupa gambar tengkorak manusiadengan tulang bersilang berwarna hitam, di bawah gambar
simbol tertulis “BERACUN” berwarna hitam.
5) B-3 korosif: bagian dalam belah ketupat terbagi dua oleh garis horisontal menjadi dua bidang
segitiga, bagian atas berwarna putih terdapat dua gambar tetesan limbah korosif dan gambar
lengan yang terkena tetesan bahan korosif, sedangkan bagian atas tedapat tulisan “KOROSIF”
berwarna putih dan blok segilima berwarna merah.
6) B-3 menimbulkan infeksi: warna dasar bahan adalah putih, simbol infeksi berwarna hitam
berada di bawah sudut atas garis belah ketupat bagian dalam dan terdapat tulisan “INFEKSI”
berwarna hitam di atas blok segilima berwarna merah.
7) B-3 campuran: bahan dasar berwarna putih, gambar simbol berupa tanda seru berwarna
hitam terletak di bawah sudut atas garis belah ketupat bagian dalam, pada bagian tengah bawah
terdapat tulisan “CAMPURAN” berwarna hitam di atas blok segilima berwarna merah.
8.Dampak Bahaya B3
Penggunaan bahan B3 yang tidak tepat atau kurang hati-hati dapat menyebabkan
berbagai bahaya bagi manusia dan lingkungan. Beberapa bahaya B3 meliputi:
a. Bahaya kesehatan: Bahan B3 dapat menyebabkan iritasi kulit, mata, saluran pernapasan, atau
bahkan keracunan akut atau kronis.
b. Bahaya kebakaran dan ledakan: Beberapa bahan B3 mudah terbakar atau reaktif dan dapat
menyebabkan kebakaran atau ledakan.
c. Bahaya lingkungan: Bahan B3 yang terlepas ke lingkungan dapat mencemari air, tanah,
udara, dan mempengaruhi ekosistem dan organisme hidup.