Vitiligo
Vitiligo
PEJANAN TERHADAP BAHAN KIMIA Depigmentasi kulit dapat terjadi terhadap pajanan mono
benzil eter hidrokinon dalam sarung tangan atau deterjen
yang mengandung fenol.
Gejala Klinis
o Pasien dengan vitiligo akan
menunjukkan satu sampai beberapa
makula amelanotik yang berwarna
seperti kapur atau putih susu.
o Lesi vitiligo biasanya dapat ditentukan
batasnya dengan baik, tetapi garis
tepinya dapat dijumpai scalloped.
Makula vitiligo dapat dievaluasi dengan
pemeriksaan lampu wood.
o Perbesaran lesi secara sentrifugal pada
kadar yang tidak dapat diprediksi dan
dapat timbul di semua sisi tubuh,
termasuk mukosa membran.
o Walaupun demikian, lesi inisial lebih
sering timbul pada tangan, lengan
bawah, kaki , dan wajah. Ketika vitiligo
timbul pada wajah, vitiligo sering
melibatkan penyebaran di daerah
perioral dan periokular
Diagnosis
Lampu wood dapat menegaskan wilayah vitiligo dan membantu mencari
perluasannya. Biopsi kulit tidak biasa di lakukan. Dipertimbangkan pemeriksaan
TSH dan kadar glukosa darah puasa (Barankin dan Freiman, 2006). Menurut
Soepardiman dalam buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (2011) terdapat
beberapa cara untuk mendiagnosis vitiligo, yaitu:
1. Evaluasi klinis Diagnosis vitiligo didasarkan atas anamnesis dan gambaran klinis.
2. Pemeriksaan histopatologi Dengan pewarnaaan Hematoksilin Eosin (HE)
tampaknya normal kecuali tidak ditemukan melanosit, kadang-kadang
ditemukan limfosit pada tepi makula.
3. Pemeriksaan biokimia Pemeriksaan histokimia pada kulit yang diinkubasi
dengan DOPA menunjukkan tidak adanya tirosinase. Kadar tirosin plasma dan
kulit normal.
PENILAIAN DERAJAT KEPARAHAN AKTIVITAS PENYAKIT PADA VITILIGO