BIDANG : PRIBADI
Tujuan :
2 4
AKU RUANG BUTA RUANG GELAP AKU
TAK TAK
TAHU TAHU
KAU TAHU KAU TAK TAHU
JENDELA JOHARI (Joseph Luft dan Harry Ingham)
Teori tentang keterbukaan diri pribadi dalam berhu
bungan dengan orang lain
DAERAH 1.
Berkaitan dengan hal-hal dalam diri ku,
yang secara terbuka diketahui orang dan
juga aku ketahui.
Misal, tentang kemampuanku sebagai
penyanyi yang sudah diketahui oleh orang-
orang dan ku akui sendiri sebagai AKU.
Artinya aku telah membuka tirai RUANG
TERBUKA, dimana Aku tahu, Kamu Tahu
Mari kita singkap tirai yang menutupi pribadi
kita, hingga kita lebih terbuka dan dapat
melihat Siapa Aku
DAERAH 2.
Adakalanya kita tidak melihat diri sendiri,
tetapi orang lain dapat melihatnya. Berarti
Kamu tahu, aku tidak tahu, kita berada
di RUANG BUTA.
Bila tirai Ruang Buta tidak kita singkap,
berarti kita menutup diri terhadap
masukkan dari orang lain, dan kita akan
tetap dalam keadaan buta dan tidak
mengenali hal-hal yang kita tidak tahu
Mari kita singkap tirai yang menutupi pribadi
kita, hingga kita lebih terbuka dan dapat
melihat Siapa Aku
DAERAH 3.
Dalam hidup, kita selalu menyimpan rahasia
pribadi. Tidak semua hal kita bukakan atau
ceritakan kepada orang lain.
Misal, rahasia rumah tangga, persoalan
pribadi, persoalan suami-istri, rahasia jabatan
Masalah itu biasanya kita simpan dalam
RUANG RAHASIA, dimana hanya Aku yang
tahu, Kamu tidak Tahu. Tapi bila kita berdiam
diri dan tidak mengungkapkan isi hati kita
kepada orang lain, orang lain tidak akan tahu
dan kita tidak mendapat masukan, sehingga
kita dikucilkan orang.
Mari kita singkap tirai yang menutupi pribadi
kita, hingga kita lebih terbuka dan dapat
melihat Siapa Aku
DAERAH 4
Merupakan RUANG GELAP, dimana Aku tidak
tahu, kamu tidak tahu, ruang ini merupakan
simpanan dari hal-hal yang tidak kita sadari,
dan tidak diketahui orang.
Tirai ini dapat kita singkap, bila kita banyak
berhubungan dengan orang lain dan kita
membuka diri serta menerima masukan dari
orang lain, karena yang tidak ku-ketahui
mungkin saja diketahui oleh orang-orang
lainnya. Hendaknya kita senantiasa
berhubungan dengan hati-nurani kita, yang
merupakan pelita dalam kegelapan.
Kesimpulan