Anda di halaman 1dari 25

KB-1: Individu dan Komunikasi Antar Pribadi

KB-2: Memahami Diri Pribadi dalam Komunikasi


KB-3: Memahami Orang Lain dalam Komunikasi
KB-4: Memahami Hubungan Antarpribadi
 Proses komunikasi antarpribadi diawali oleh
intrapribadi
 Proses intrapribadi memiliki 3 tataran berbeda:
◦ Pandangan kita mengenai:
 Diri kita sendiri
 Diri orang lain
 Pandangan orang lain terhadap diri saya
 Ketiga tataran ini berfungsi secara simultan
dalam komunikasi antarpribadi
◦ Tiap tataran dapat mempengaruhi atau dipengaruhi
oleh tataran lainnya
 Misal Budi melihat Ani sebagai orang yang jujur. Tapi Ani
tidak mempercayainya. Maka, Budi menurunkan citra dirinya
sendiri
 Saat ketiga tataran berlaku dalam diri kita,
hal sama terjadi pada orang lain yang kita
ajak berkomunikasi.
◦ Kita berusaha merefleksikan proses psikologis kita
dengan proses psikologis yang kita angap sedang
terjadi pada rekan bicara kita.
◦ Hal yang sama secara simultan terjadi pada partner
bicara kita.
◦ Proses psikologis antarindividu ini tidak akan sama
persis, tapi masing-masing pihak berusaha
menghasilkan tingkat persinggungan tertentu dan
berupaya memperbesar “tingkat persinggungan”
ini.
Diri Diri
saya orang
sendiri lain

Diri Diri
orang orang
lain lain

Pandangan Pandangan
orang lain orang lain
terhadap terhadap
diri saya diri saya
 Komponen Tindak Komunikasi terpenting:
◦ Bagaimana Anda mempersepsikan Diri Sendiri
◦ Bagaimana Anda mempersepsikan Orang Lain
◦ Bagaimana mempersepsikan pandangan Orang
lain terhadap Diri Sendiri
 Akan mempengaruhi komunikasi Anda
 dan tanggapan Anda terhadap komunikasi Anda dengan
Orang Lain.
 Tulislah 10 Kata Sifat yang menggambarkan diri
Anda sendiri.
 Tulislah 10 Kata Sifat untuk menggambarkan
teman Anda yang duduk persis di samping
Anda.
 Tulislah 10 Kata Sifat untuk menggambarkan
teman Anda yang duduk empat bangku di
depan/belakang/samping Anda.

KESADARAN DIRI [self awareness, Sendjaja, 2002: kesadaran pribadi]


merupakan landasan dari semua bentuk dan fungsi komunikasi (Kleinke,
1978).
 The Johari Window was invented by Joseph Luft and Harrington
Ingham in the 1950s as a model for mapping personality awareness.
By describing yourself from a fixed list of adjectives, then asking
your friends and colleagues to describe you from the same list, a
grid of overlap and difference can be built up.
Mengenal Diri Tidak Mengenal Diri

Diketahui
Orang Lain Daerah Terbuka Daerah Buta

Tak
diketahui Daerah Tertutup Daerah Gelap
orang lain
 DAERAH TERBUKA (Open Self)
◦ Berisi semua informasi menyangkut semua perilaku, sikap, perasaan, motivasi,
gagasan yang diketahui diri sendiri dan orang lain.
◦ Contoh: nama, jenis kelamin, usia, keyakinan agama, politik.
◦ DAERAH TERBUKA tiap individu berbeda luasnya, tergantung kepada siapa ia
berkomunikasi.
 Pada orang yg membuat kita merasa nyaman dan mendukung, kita cenderung membuka
diri lebar-lebar.
 Pada orang lain, kita lebih suka menutup sebagian diri kita.
◦ DAERAH TERBUKA juga berbeda dari orang ke orang lain.
 Orang yg ekstrovert cenderung memiliki DAERAH TEBUKA yang lebih luas dibanding orang
yg introvert
◦ Luft, 1970:
 “Makin kecil DAERAH TERBUKA, makin buruk komunikasi”
 Komunikasi tergantung kepada sejauhmana kita membuka diri pada orang lain dan juga
pada diri kita sendiri.
 Jika kita tidak membiarkan orang lain mengenal kita, komunikasi menjadi sangat sukar,
malah tidak mungkin.
 Kita hanya dapat berkomunikasi secara bermakna hanya bila kita saling mengenal dan
juga mengenal diri sendiri.
 Untuk meningkatkan komunikasi, kita harus memperbesar daerah terbuka ini.

Daerah Terbuka
• DAERAH BUTA (Blind Self)
– Berisi semua informasi tentang diri kita yg diketahui orang lain tapi kita sendiri tidak
mengetahuinya.
• Berisi kebiasaan kecil. Misalnya kebiasaan mengungkapkan , “eee..”, “gitu loh!” dsb setiap kita
bicara, menggaruk kepala jika stress, dll.
– Setiap orang punya daerah buta, dan tidak menyadari atau tidak dapat
mengendalikannya.
– Komunikasi menuntut keterbukaan pihak-pihak yang terlibat. Semakin luas daerah
buta, semakin sulit komunikasi. Tapi, daerah ini selalu ada pada diri kita masing-
masing. Walau daerah ini bisa diciutkan, tp sulit untuk menghilangkannya sama sekali.

Daerah Buta

Daerah Gelap

• DAERAH GELAP (Unknown Self)


– Bagian diri yg tidak kita ketahui dan juga tidak diketahui orang lain.
– Ini adalah informasi yg tenggelam di bawah alam sadar atau sesuatu yg luput dari
perhatian kita sendiri maupun perhatian orang lain.
– Kita bisa memperoleh gambaran atas DAERAH GELAP berdasarkan sejumlah
sumber antara lain:
• Perubahan temporer akibat obat-obatan
• Kondisi eksperimental atau hipnotis
• Depresi akut, dll.
• DAERAH TERTUTUP (Hidden Self)
– Berisi semua hal yg Anda ketahui ttg diri sendiri dan orang lain tapi Anda simpan
hanya untuk diri sendiri.
• Tempat Anda merahasiakan segala sesuatu tentang diri sendiri dan orang lain.

Daerah Tertutup

– Pada titik ekstreem, ada orang yang terlalu terbuka atau terlalu tertutup
• Orang yg Terlalu Terbuka, membicarakan segala hal pada setiap orang: tidak bisa
membedakan antara orang yg boleh dan tidak boleh mendengar informasi itu; tidak bisa
membadakan informasi yang harus diungkapkan atau harus dirahasiakan.
• Orang yg Terlalu Tertutuo tidak mau pengatakan apa-apa. Mereka mau bicara tentang Anda
tapi tidak tentang Diri Mereka Sendiri.
 Mengurangi Daerah Buta
◦ Dialog Diri: SWOT Analysis
 Jawablah pertanyaan “Siapa Saya” untuk 10, 15, 20 kali, tidak
hanya kekuatan tapi juga kelemahan Anda!
◦ Mendengarkan: meninjau umpanbalik yg diberikan orang
lain.
 Orang lain selalu memberikan umpan balik yg kita perlukan
untuk meningkatkan kesadaran diri.
 Amatilah diri Anda yg berbeda-beda
◦ Setiap orang melihat kita secara berbeda: ayah, ibu, kakak,
adik, teman, sahabat, pacar.
◦ Lihatlah diri kita menurut sudut pandang mereka
MENUMBUHKAN KESADARAN DIRI

2. Memperluas Daerah Terbuka

• Kesadaran Diri meningkat apabila kita memperluas


DAERAH TERBUKA.
– Ketika Anda mengungkapkan diri Anda pada orang lain,
Anda juga sedang mengungkapkan diri Anda pada diri
sendiri.

• Memperluas daerah Terbuka disebut juga


PENGUNGKAPAN DIRI
 Besar Kelompok
◦ Semakin kecil kelompok (diadik) semakin mudah kita
membuka diri.
 Perasaan Menyukai
◦ Semakin kita menyukai komunikan, semakin mudah kita
mengungkap diri.
 Kompetensi
◦ Semakin tinggi kompetensi seseorang, semakin terbuka ia
 Kepribadian
◦ Orang yang ekstrovert lebih membuka dirinya dibanding
orang yang introvert
 Topik
◦ Topik tertentu lebih mudah diungkapkan daripada topik
lainnya
 Gender
◦ Tipe maskulin lebih tertutup daripada feminin
 Pengetahuan Diri
◦ Mendapat perspektif baru tentang diri sendiri
 Kedalaman Hubungan
◦ Meningkatkan hubungan antarpelaku
 Efisiensi Komunikasi
◦ Adanya pemahaman/pengertian akan
meningkatkan efisiensi komunikasi antarpelaku
 Penolakan Pribadi dan Sosial
◦ Orang lain menolak diri kita setelah mengetahui
diri kita yg sebenarnya
 Kesulitan Intrapribadi
◦ Menumbuhkan masalah intrapribadi dari
pengungkap diri.
 Pedoman Pengungkapan Diri
 Pedoman Menanggapi Pengungkapan Diri

Orang lain
Mungkin Pasti

Kuesioner Pengungkapan Diri Pasti


Buka
Mungkin
Akan
Tidak
Tidak
Akan
Tidak
Akan
Buka Buka Buka
Diri Tahu
Diri Diri Diri

1. Sikap saya terhadap agama & bangsa lain


2. Pandangan saya mengenai aborsi
3. Sikap orang tua terhadap agama dan bangsa lain
4. Pandangan saya mengenai sex bebas
5. Penggunaan waktu senggang saya yg utama
6. Hubungan saya dengan orang tua
7. Khayalan sexual saya
8. Pengalaman sexual saya yang lalu
9. Daya tarik sexual yg saya miliki
10. Daya tarik sexual yg saya inginkan
11. Atrubut fisik saya yg paling negatif
12. Sahabat ideal saya
13. Perilaku minum atau Narkoba saya
14. Tujuan-tujuan pribadi saya
15. Kejadian paling memalukan saya
16. Keinginan saya yg tidak terpenuhi
17. Kelemahan utama saya
 Berdasarkan Unsur (Componential)
◦ Mendefinisikan KAP berdasarkan unsur/komponennya:
komunikator, pesan, saluran, komunikan, efek.
 Berdasarkan Hubungan Diadik (Relational Dyadic)
◦ Mendefinisikan KAP sebagai hubungan dua orang. Misal: antara
ayah dgn anak, pelanggan dgn pelayan, pewawancara dgn yg
diwawancara, bahkan untuk orang asing yg tersesat dan
menanyakan jalan.
 Berdasarkan Kualitas Pengembangan (Developmnetal Quality)
◦ Mendefinisikan KAP sebagai puncak pengembangan dari
komunikasi yg sebelumnya bersifat tidak pribadi (impersonal), yg
ditentukan oleh 3 faktor:
 Prediksi Berdasarkan Data Psikologis
 Pengetahuan yg Menjelaskan
 Aturan yg Ditetapkan scr Pribadi
 Prediksi Berdasakan Data Psikologis
◦ Dalam KAP kita bereaksi terhadap pihak lain
berdasarkan data psikologis - atau bagaimana
orang ini berbeda dengan anggota-angota
kelompoknya.
◦ Dalam komunikasi impersonal, kita
memperlakukan orang lain berdasarkan data
sosiologis:
 Dosen berekasi terhadap mahasiswa A sebagaimana ia
bereaksi kepada mahasiswa lain umumnya; demikian
pula sebaliknya.
 Jika hubungan menjadi lebih pribadi, maka baik dosen
maupun mahasiswa bereaksi tidak sebagai anggota
kelompok sosiologisnya.
 Pengetahuan yg Menjelaskan
◦ Dalam KAP kita mendasarinya dengan
pengetahuan yg menjelaskan ttg masing-masing
kita.
 Dosen tahu bahwa mahasiswa A selalu terlambat setiap
hari Jumat
 pengetahuan yg didapat dari kebiasaan, tanpa penjelasan
 Dosen tahu bahwa mahasiswa A selalu terlambat setiap
Jumat karena ……
 Pengetahuan yang menjelaskan (5W+1H)
 Aturan yg Ditetapkan Secara Pribadi
◦ Dalam komunikasi impersonal (tidak pribadi),
berlaku tata aturan sosial dan budaya setempat.
 Mahasiswa dan dosen satu sama lain berperilaku
sebagaimana tata aturan tata sosial.budaya yang berlaku
◦ Dalam KAP yg berlaku adalah aturan yang
ditetapkan secara pribadi.
 Adat kebiasaan sosial tidak penting. Individulah yang
menetapkan aturan.
Kontak Keluar

Keterlibatan Keluar

Keakraban Keluar

Perusakan Keluar

Pemutusan Keluar
 Tahap-1: KONTAK
◦ Tahap pertama, membuat kontak. Anda melihat, mendengar, membaui
seseorang. Menurut riset, selama tahap inilah - 4 menit pertama interaksi awal
- Anda memutuskan apakah ingin melanjutkan hubungan atau tidak.
◦ Pada tahap ini, penampilan fisik penting, karena paling mudah diamati scr
terbuka. Namun kualitas lain seperti keramahan, sikap bersahabat, kehangatan,
keterbukaan juga penting. Jika Anda menyukai orang ini dan ingin melanjutkan
hubungan, Anda beranjak ke Tahap-2.
 Tahap-2: KETERLIBATAN
◦ Tahap pengenalan lebih lanjut ketika kita melibatkan diri untuk mengenal
orang lain dan juga mengungkapkan diri kita. Jika hubungan bersifat romantik,
maka Anda melakukan kencan di tahap ini. Jika merupakan hubungan
persahabatan, Anda melakukan kegiatan yg menjadi minat bersama.
 Tahap-3: KEAKRABAN
◦ Pada tahap ini, Anda melibatkan diri lebih jauh, dimana orang ini menjadi
sahabat baik atau kekasih Anda. Komitmen ini punya berbagai bentuk:
pernikahan, membantu orang itu, mengungkap rahasia terbesar Anda. Tahap
ini hanya disediakan pada hanya sedikit orang saja.
 Tahap-4: PERUSAKAN
◦ Terjadi penurunan hubungan di tahap ini, ketika ikatan antarpihak melemah. Di
tahap ini Anda mulai berfikir bahwa hubungan sebetulnya tidak sepeting apa yg
Anda pikirkan sebelumnya. Anda berdua semakin jauh. Makin sedkit waktu
yang dilalui bersama. Jika berlanut, Anda memasuki tahap Pemutusan.
 Tahap-5: PEMUTUSAN
◦ Memutuskan ikatan yang mempertalikan kedua belah pihak. Jika bentuk ikatan
adalah perkawinan, maka pemutusannya adalah perceraian.
Tahap Contoh Makna

Kontak “Halo” Pesan yg dangkal, yg kita ucapkan pada seseorang


sebagai basa-basi

“Hai, apa kabar?” Cara lain mengucapkan “Halo”, kita tidak benar-benar
ingin mendengar kabar seseorang

“Bukankah kita per- Usaha tak langsung untuk membuat kontak.


nah bertemu?”

“Boleh saya

Anda mungkin juga menyukai