Anda di halaman 1dari 62

PRESENTASI TUGAS AKHIR

PERENCANAAN BENDUNGAN MANONJAYA


KABUPATEN TASIKMALAYA JAWA BARAT
(Design of Manonjaya Dam at Tasikmalaya Regency, West Java)

Disusun Oleh :

Kalih Amanis Shofa L2A309025


Muhammad Qorib Hidayat L2A309042

Dosen Pembimbing :
Ir. Sri Eko Wahyuni, MS.
Ir. Suseno Darsono, M.Sc, Ph.D.
LATAR BELAKANG
Kekurangan air untuk irigasi pada musim kemarau
Penurunan muka air tanah

TUJUAN
Memenuhi kebutuhan air baku dan irigasi
Mengendalikan Sumber Daya Air agar tidak
menimbulkan kerusakan di lingkungan sekitarnya
Sebagai tampungan air pada musim kemarau
Meningkatkan muka air tanah pada lingkungan
sekitarnya
LOKASI
Lokasi Bendungan Manonjaya direncanakan di Sungai
Citanduy (DAS Manonjaya), Desa Margaluyu, Kecamatan
Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya

Lokasi
LOKASI
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
Analisis Hidrologi Perencanaan Struktur Bendungan

Stabilitas Struktur Bendungan Gambar Rencana

RKS dan RAB


ANALISIS HIDROLOGI
Data
Analisis Debit Banjir Rencana
Data Topografi

Data Curah Hujan HASPERS


FSR JAWA SUMATRA
Data Klimatologi
HEC HMS
Data Geologi

Data Penduduk

Analisis Kebutuhan Air

RIBASIM
ANALISIS HIDROLOGI
590.42 km2
Data

Data Topografi

Data Curah Hujan

Data Klimatologi

Data Geologi

Data Penduduk

Data Topografi dalam bentuk file GIS


(Geographic Information System) :
Peta Daerah Aliran Sungai
Peta Kontur
Peta Aliran Sungai
DAS MANONJAYA
ANALISIS HIDROLOGI
Data

Data Topografi
Sta. Pager Ageung
Data Curah Hujan

Data Klimatologi

Data Geologi

Data Penduduk

Hal-hal yang berkaitan dengan data Sta. Cisayong


curah hujan :
Stasiun hujan yang digunakan
berjumlah 3 buah (Sta. Ciamis, Sta.
Cisayong, dan Sta. Pager Ageung Sta. Ciamis
Data curah hujan yang digunakan
adalah curah hujan 15 tahunan
(1996 2010)
ANALISIS HIDROLOGI
Data
Data Klimatologi yang digunakan :
Data Topografi
Data Suhu Udara
Data Curah Hujan

Data Klimatologi
Data Kecepatan Angin
Data Geologi Data Kelembaban Udara
Data Penduduk Data Lama Penyinaran Matahari
Data Klimatologi didapat dari DITBANGAUSAU
bagian meteorologi Lanud Wiridinata, Kab.
Tasikmalaya
ANALISIS HIDROLOGI
Data

Data Topografi

Data Curah Hujan

Data Klimatologi

Data Geologi

Data Penduduk

Peta Tata Guna Lahan Peta Jenis Tanah


ANALISIS HIDROLOGI
Data Data penduduk

Data Topografi
No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) Pertumbuhan (%)
Data Curah Hujan
1 Cineam 33288 0.13
Data Klimatologi
2 Ciamis 92543 0.65
Data Geologi Jumlah total 125831 0.78
(Sumber : BPS Jabar, Ciamis dalam angka tahun 2010)
Data Penduduk
ANALISIS HIDROLOGI
Skema
Analisis Debit Banjir
Data Curah Hujan Data Topografi Data Geologi
Poligon Thiessen

Pemilihan Dispersi

Uji Dispersi
Poligon Thiessen
Hujan Rencana (R)
Pemilihan Dispersi
Intensitas Hujan (I)
Uji Dispersi
Hasil
Hujan Rencana (R)
Debit Banjir Rencana
Intensitas Hujan (I)
Elevasi Muka Air

Debit Banjir Rencana

Elevasi Muka Air


ANALISIS HIDROLOGI
No Nama Stasiun Luas DAS C
Analisis Debit Banjir 1 Ciamis 51.367 0.087
2 Cisayong 230.790 0.391
Poligon Thiessen 3 Pager Ageung 308.265 0.522
Luas total 590.422 1.000
Pemilihan Dispersi

Uji Dispersi

Hujan Rencana (R)


3
Intensitas Hujan (I) Sta. Pager Ageung

Hasil

Debit Banjir Rencana

Elevasi Muka Air

2 Sta. Cisayong

1
Sta. Ciamis
Lokasi Calon Bendungan
ANALISIS HIDROLOGI
Rekapitulasi Hasil Analisa Frekuensi
Analisis Debit Banjir
No Jenis Sebaran Syarat Perhitungan Keterangan
1 Normal Cs 0 Cs = 0.57 Tidak
Poligon Thiessen Ck 3 Ck = 1.85 Mendekati
2 Gumbel Tipe I Cs = 1,14 Cs = 0.57 Tidak
Pemilihan Dispersi Ck = 5,40 Ck = 1.85 Mendekati
3
3 Log Normal Cs = 3Cv + Cv = 0.21 Cs = 0.15 Tidak
8 6 4 2
Ck = Cv + 6Cv + 15Cv + 16Cv + 3 = 3.08 Ck = 1.72 Mendekati
Uji Dispersi
4 Log Pearson III Cs 0 Cs = 0.15
Mendekati
Ck 0 Ck = 1.72
Hujan Rencana (R)

Intensitas Hujan (I)

Hasil

Debit Banjir Rencana

Elevasi Muka Air

Distribusi yang digunakan


distribusi Log Pearson Tipe
III
Log Pearson Tipe III
ANALISIS HIDROLOGI
Uji Smirnov Kolmogorov
Analisis Debit Banjir
P(x) f(t) = P'(x)
Tahun Xi m P(x<) P'(x<) D
Poligon Thiessen m/(n+1) (Xi-Xrt)/Sd m/(n-1)
1 2 3 4 (5) = 1 - 4 6 7 (8) = 1 - 7 (9) = 5 - 8
Pemilihan Dispersi 1996 44 1 0.0625 0.9375 -1.4 0.0714 0.9286 0.0089
1997 49 2 0.1250 0.8750 -1.2 0.1429 0.8571 0.0179
Uji Dispersi 1998 55 3 0.1875 0.8125 -0.9 0.2143 0.7857 0.0268
1999 59 4 0.2500 0.7500 -0.7 0.2857 0.7143 0.0357
Hujan Rencana (R)
2000 60 5 0.3125 0.6875 -0.7 0.3571 0.6429 0.0446
2001 61 6 0.3750 0.6250 -0.6 0.4286 0.5714 0.0536
Intensitas Hujan (I)
2002 62 7 0.4375 0.5625 -0.6 0.5000 0.5000 0.0625
2003 69 8 0.5000 0.5000 -0.2 0.5714 0.4286 0.0714
Hasil
2004 74 9 0.5625 0.4375 0.0 0.6429 0.3571 0.0804
2005 80 10 0.6250 0.3750 0.3 0.7143 0.2857 0.0893
Debit Banjir Rencana
2006 87 11 0.6875 0.3125 0.6 0.7857 0.2143 0.0982
Elevasi Muka Air 2007 91 12 0.7500 0.2500 0.8 0.8571 0.1429 0.1071
2008 98 13 0.8125 0.1875 1.1 0.9286 0.0714 0.1161
2009 112 14 0.8750 0.1250 1.7 1.0000 0.0000 0.1250
2010 114 15 0.9375 0.0625 1.8 1.0714 -0.0714 0.1339

Nilai Dmax lebih kecil dari nilai D0 kritis (0.1339 < 0.34) OK
ANALISIS HIDROLOGI
Analisis Debit Banjir
Uji Chi Square

Poligon Thiessen
Nilai Batas Sub Jumlah Data (Of-
No. Of-Ef
Kelompok Of Ef Ef)/Ef
Pemilihan Dispersi
1 35.25 < X < 52.75 2 3.00 -1 0.3333
2 52.75 < X < 70.25 6 3.00 3 3.0000
Uji Dispersi
3 70.25 < X < 87.75 3 3.00 0 0.0000
4 87.75 < X < 105.25 2 3.00 -1 0.3333
Hujan Rencana (R)
5 X > 105.25 2 3.00 -1 0.3333
Jumlah 15 3.00 1 3.6667
Intensitas Hujan (I)

Hasil Nilai chi-kuadrat < nilai chi-kuadrat kritis (3.667 < 9.488) .. OK

Debit Banjir Rencana

Elevasi Muka Air


ANALISIS HIDROLOGI
Analisis Jenis Sebaran (Metode Log Pearson Tipe III)
Analisis Debit Banjir
XT = x k.Sd
Poligon Thiessen

Pemilihan Dispersi T Xt
No Log xrt Sd k Log xt
(tahun) (mm)
Uji Dispersi 1 2 1.85 0.13 -0.025 1.85 70.91
2 5 1.85 0.13 0.833 1.96 91.07
Hujan Rencana (R) 3 10 1.85 0.13 1.297 2.02 104.25
4 25 1.85 0.13 2.802 2.21 161.69
Intensitas Hujan (I) 5 50 1.85 0.13 2.133 2.12 133.05
6 100 1.85 0.13 2.436 2.16 145.34
7 200 1.85 0.13 2.717 2.20 157.73
Hasil 8 1000 1.85 0.13 3.308 2.27 187.40

Debit Banjir Rencana

Elevasi Muka Air


ANALISIS HIDROLOGI
tc R24
Analisis Debit Banjir (Jam) R2 R5 R10 R25 R50 R100 R200 R1000

70.91 91.07 104.25 161.69 133.05 145.34 157.73 187.40


Poligon Thiessen
1 24.58 31.57 36.14 56.05 46.13 50.39 54.68 64.97
2 15.49 19.89 22.77 35.31 29.06 31.74 34.45 40.93
Pemilihan Dispersi
3 11.82 15.18 17.37 26.95 22.17 24.22 26.29 31.23
4 9.76 12.53 14.34 22.25 18.30 20.00 21.70 25.78
Uji Dispersi
5 8.41 10.80 12.36 19.17 15.77 17.23 18.70 22.22
6 7.44 9.56 10.95 16.98 13.97 15.26 16.56 19.68
Hujan Rencana (R) 7 6.72 8.63 9.88 15.32 12.60 13.77 14.94 17.75
8 6.15 7.89 9.04 14.01 11.53 12.60 13.67 16.24
Intensitas Hujan (I) 9 5.68 7.30 8.35 12.96 10.66 11.65 12.64 15.02
10 5.30 6.80 7.79 12.08 9.94 10.86 11.78 14.00

Hasil 11 4.97 6.38 7.31 11.33 9.33 10.19 11.06 13.14


12 4.69 6.02 6.90 10.69 8.80 9.61 10.43 12.39
13 4.45 5.71 6.54 10.14 8.34 9.11 9.89 11.75
Debit Banjir Rencana
14 4.23 5.44 6.22 9.65 7.94 8.67 9.41 11.18
15 4.04 5.19 5.94 9.22 7.58 8.28 8.99 10.68
Elevasi Muka Air
16 3.87 4.97 5.69 8.83 7.26 7.94 8.61 10.23
17 3.72 4.78 5.47 8.48 6.98 7.62 8.27 9.83
18 3.58 4.60 5.26 8.16 6.72 7.34 7.96 9.46
19 3.45 4.43 5.08 7.87 6.48 7.08 7.68 9.12
Intensitas curah metode Dr. Moonobe 20 3.34 4.28 4.91 7.61 6.26 6.84 7.42 8.82
21 3.23 4.15 4.75 7.36 6.06 6.62 7.18 8.54
2/3
R24 24 22 3.13 4.02 4.60 7.14 5.87 6.42 6.96 8.27

I = 24 Tc
23 3.04 3.90 4.47 6.93 5.70 6.23 6.76 8.03
24 2.95 3.79 4.34 6.74 5.54 6.06 6.57 7.81
ANALISIS HIDROLOGI
Analisis Debit Banjir
Debit Banjir Rencana (m3/dtk)
Periode Ulang
Poligon Thiessen FSR Jawa Sumatra Haspers HEC-HMS
2 tahun 144.94 156.95 111.00
Pemilihan Dispersi 5 tahun 172.99 201.57 202.00
10 tahun 204.55 230.74 271.40
Uji Dispersi 25 tahun 212.93 357.88 358.10
50 tahun 254.82 294.49 432.40
Hujan Rencana (R) 100 tahun 300.40 321.70 513.90
200 tahun 351.83 349.12 557.30
Intensitas Hujan (I) 1000 tahun 504.95 414.79 794.40

Hasil

Debit Banjir Rencana

Elevasi Muka Air


ANALISIS HIDROLOGI
Flood Routing Hec-HMS
Analisis Debit Banjir

Poligon Thiessen

Pemilihan Dispersi

Uji Dispersi

Hujan Rencana (R)

Intensitas Hujan (I)

Hasil

Debit Banjir Rencana

Elevasi Muka Air

Flood routing menggunakan metode


Muskingum dengan Hec-HMS
ANALISIS HIDROLOGI
Skema
Analisis Kebutuhan Air Data Curah Hujan Data Geologi Data Penduduk

Kebutuhan Air Irigasi Data Topografi Data Klimatologi


Kebutuhan Air Baku

Elevasi, Luas, Vol,


Tampungan
Kebutuhan Air Irigasi
Sedimentasi

Ribasim Kebutuhan Air Baku Sedimentasi

Elevasi, Luas, Vol,


Vol. Tampungan
Tampungan

Ribasim

Vol. Tampungan
ANALISIS HIDROLOGI
Data yang dibutuhkan :
Analisis Kebutuhan Air
Evapotranspirasi
Kebutuhan Air Irigasi
Perkolasi
Kebutuhan Air Baku
Koefisien Tanaman
Elevasi, Luas, Vol,
Tampungan Hujan Efektif
Sedimentasi Kebutuhan Air Untuk Pengolahan Lahan
Ribasim Pola Tanam
Vol. Tampungan Efesiensi Irigasi

NOV DES JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AGU SEP OKT
Uraian
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Masa Tanam I Padi (100%) LP LP PD-1 PD-1 PD-1 PD-1 PD-1 PD-1 LP
Masa Tanam II Padi (100%) LP LP PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2 PD-2
Masa Tanam III Palawija (100%) LP PLW PLW PLW PLW PLW PLW

Kebutuhan Air (Lt/det/ha) 1.31 1.23 1.15 1.19 1.27 1.25 1.19 0.62 1.29 1.19 1.10 1.13 1.23 1.21 1.15 0.62 0.25 0.12 0.17 0.19 0.37 0.34 -0.33 0.72
S = Sawah 1.31 1.23 1.15 1.19 1.27 1.25 1.19 0.62 1.29 1.19 1.10 1.13 1.23 1.21 1.15 0.62 0.25 0.12 0.17 0.19 0.37 0.34 -0.33 0.72
T = Sekunder = S * 1.15 1.51 1.41 1.32 1.36 1.46 1.44 1.37 0.71 1.48 1.37 1.26 1.30 1.41 1.39 1.32 0.71 0.29 0.14 0.20 0.22 0.43 0.39 -0.38 0.83
S = Primer = T * 1.11 1.68 1.57 1.46 1.51 1.62 1.60 1.52 0.79 1.64 1.52 1.40 1.45 1.56 1.54 1.47 0.79 0.32 0.16 0.22 0.25 0.48 0.43 -0.42 0.92
Luas Area = 3331.22 ha
Q Kebutuhan (m3/det)
5.58 5.22 4.88 5.04 5.41 5.33 5.05 2.63 5.48 5.05 4.66 4.82 5.21 5.15 4.88 2.63 1.07 0.52 0.73 0.82 1.59 1.43 -1.41 3.07
Q = (S * Luas Area)/1000
ANALISIS HIDROLOGI
Data yang dibutuhkan :
Analisis Kebutuhan Air
Proyeksi Jumlah Penduduk
Kebutuhan Air Irigasi
Analisis Kebutuhan Air Bersih
Kebutuhan Air Baku

Elevasi, Luas, Vol, Konsumsi Rata- Jumlah Jumlah


Tampungan Fasilitas Jumlah rata Pemakaian Pemakaian
(liter/orang/hari) (ltr/hari) (ltr/dtk)
Sedimentasi Rumah Tangga (SR terlayani) 108744 130 14136704 163.62
Hidran Umum (HU = 30 % * SR) 32623 100 3262316 37.76
Ribasim Jumlah Kebutuhan Air Baku (ltr/dtk) 201.38
Jumlah Kebutuhan Air Baku dengan Efesiensi 90 % (m3/detik) 0.20
Vol. Tampungan
ANALISIS HIDROLOGI
Analisis Kebutuhan Air Luas (Ha)
350 300 250 200 150 100 50 0
Kebutuhan Air Irigasi 250.0

Kebutuhan Air Baku 237.5

Elevasi (m)
225.0
Elevasi, Luas, Vol,
Tampungan 212.5
Volume Luas
Sedimentasi 200.0

Ribasim 187.5
0 10 20 30 40 50 60 70
Vol. Tampungan Volume Komulatif (Juta m3)

Elevasi Beda Tinggi Luas Genangan Luas Genangan Volume Volume Komulatif
No
(m) (m) (m) (Ha) (m3) (m3)
1 187.50 23734.49 2.37 0.00 0.00
Luas Genangan = Dari Program Autocad 12.50
2 200.00 216009.20 21.60 1297274.34 1297274.34
Volume genangan = 1/3 x Z x (Fy + Fx + Fy x Fx ) 12.50
3 212.50 596589.30 59.66 4881589.49 6178863.83
12.50
4 225.00 1125356.89 112.54 10588839.53 16767703.36
12.50
5 237.50 1873929.61 187.39 18547795.51 35315498.87
12.50
6 250.00 3110378.39 311.04 30827348.39 66142847.26
ANALISIS HIDROLOGI
Analisis Kebutuhan Air
Elevasi Erosi Aktual S-Pot
Kebutuhan Air Irigasi SDR
(m) (ton/th) (ton/th)
Kebutuhan Air Baku > 1950 718.49 0.38 269.85
1600 - 1950 4,722.30 0.28 1,321.01
Elevasi, Luas, Vol, 1250 - 1600 14,570.62 0.23 3,363.66
Tampungan
900 -1250 22,576.67 0.21 4,659.14
Sedimentasi 550 -900 55,351.05 0.18 10,022.79
< 550 73,882.55 0.13 9,792.69
Ribasim
Total Potensial Sedimentasi (ton/th) 29,429.14
Vol. Tampungan Volume Sedimentasi (m3/th) 17,311.26
Volume Dead Storage 50 tahun (m3) 865,562.93

Sedimentasi dihitung metode Universal Soil Loss Equation (USLE)


Elevasi Dead Storage : 195.4 196
ANALISIS HIDROLOGI
Analisis Kebutuhan Air

Kebutuhan Air Irigasi

Kebutuhan Air Baku

Elevasi, Luas, Vol,


Tampungan

Sedimentasi

Ribasim

Vol. Tampungan
Q (m3/dtk)

0
1
2
3
4
5
6
7
8
Jan I

Jan II

Feb I

Feb II
Analisis Kebutuhan Air

Mar I

Mar II

Apr I

Apr II

Mei I

Mei II

Jun I

Jun II

Jul I

Jul II

Ags I

Ags II

Sep I

Sep II

Okt I
Neraca Air Sebelum Ada Bendungan

Okt II

Nov I

Nov II

Des I
ANALISIS HIDROLOGI

Des II
Supply
Demand Irigasi
Demand Air Baku
Q (m3/dtk)

1
2
3
4
5
6
7
8

0
Jan I

Jan II

Feb I

Feb II
Analisis Kebutuhan Air

Mar I

Mar II

Apr I

Apr II

Mei I

Mei II

Jun I

Jun II

Jul I

Jul II

Ags I

Ags II

Sep I

Sep II

Okt I
Neraca Air Sesudah Ada Bendungan

Okt II

Nov I

Nov II

Des I
ANALISIS HIDROLOGI

Des II
Supply
Demand Irigasi
Demand Air Baku
ANALISIS HIDROLOGI
Analisis Kebutuhan Air Vn = Vu + Ve + Vi + Vs
Kebutuhan Air Irigasi
Vi = volume resapan melalui dasar, dinding dan tubuh
Kebutuhan Air Baku bendungan (m3)
Elevasi, Luas, Vol, Vu = volume tampungan untuk melayani berbagai
Tampungan
kebutuhan (m3)
Sedimentasi
Ve = volume kehilangan air pada bendungan akibat
Ribasim
penguapan (m3)
Vol. Tampungan
Vn = volume tampungan total bendungan (m3)
Vs = volume yng disediakan untuk sedimen (m3)

Vn = 3,945,529.25 m3

Elevasi Muka Air Normal : 205.56 206 m


ANALISIS HIDROLOGI
Analisis Kebutuhan Air Elevasi Muka Air Normal : 205.56 206 m
Kebutuhan Air Irigasi

Kebutuhan Air Baku

Elevasi, Luas, Vol,


Tampungan

Sedimentasi

Ribasim

Vol. Tampungan

Luas Tampungan Waduk


PERENCANAAN STRUKTUR
Data yang di butuhkan :
Perencanaan Struktur

Tubuh Bendungan

Bangunan Pengelak Debit Banjir Rencana Elevasi Dead Storage


Cofferdam

Bangunan Pelimpah

Elevasi Banjir Rencana Elevasi MAN


Bangunan Penyadap

Data Tanah
PERENCANAAN STRUKTUR
Dimensi Tubuh Bendungan
Perencanaan Struktur

Tubuh Bendungan

Bangunan Pengelak
Cofferdam

Bangunan Pelimpah

Bangunan Penyadap

Tipe Bendungan = Tipe Urugan dengan Inti


Vertikal
Tinggi Jagaan = 2.00 m
Lebar mercu = 8.00 m
Tinggi Bendungan = 23.50 m
Kemiringan Lereng Hulu =1:3
Kemiringan Lereng Hilir = 1 : 2.25
PERENCANAAN STRUKTUR
Data Bangunan Pengelak Cofferdam
Perencanaan Struktur
Jumlah pipa = 3 buah
Tubuh Bendungan Bentuk pipa = Box
Bangunan Pengelak Material pipa = Rectangular Concrete
Cofferdam Dimensi pipa = 3.5 m x 3.5 m
Bangunan Pelimpah Panjang pipa = 193 m
Elevasi outlet = +185 m
Bangunan Penyadap

Elevasi Cofferdam
Tinggi MAB Q10 + Tinggi Jagaan
= +192.9 + 1= +193.9 m (diambil +194 m

Q10 Cofferdam HEC-HMS


PERENCANAAN STRUKTUR
Data Mercu Sal. Peluncur Kolam Olak

Perencanaan Struktur
Run HEC-HMS Q 100 tahun
Tubuh Bendungan

Bangunan Pengelak
Cofferdam

Bangunan Pelimpah

Bangunan Penyadap

Q outflow spillway = 509.4 m3/s


Elevasi banjir = +209.2 m
Elevasi mercu spillway = +206 m
Tinggi air di atas spillway (He) = 3.2 m
Lebar spillway (B) = 30 m
PERENCANAAN STRUKTUR
Data Mercu Sal. Peluncur Kolam Olak

Perencanaan Struktur
+ 209.20 MAB
Hv = 0.33 m
(0,0) Koordinat (x,y)
Tubuh Bendungan
0.282Hd

Hd = 2.87 m He = 3.20 m
Bangunan Pengelak 0.175Hd

Cofferdam + 206.00 MAN

Bangunan Pelimpah
0.20Hd
P = 3.50 m

Bangunan Penyadap 0.50Hd Y

+ 202.50

Diketahui : Hd = 2.87 m X^1.85 = 2(Hd^0.5)Y

Penampang Hulu

Penampang Hilir
PERENCANAAN STRUKTUR
Data Mercu Sal. Peluncur Kolam Olak

Perencanaan Struktur
Kemiringan 0,05

Tubuh Bendungan Kemiringan 0,15

Bangunan Pengelak
Cofferdam

Bangunan Pelimpah 80 m 60 m

Bangunan Penyadap
Saluran Peluncur

Perencanaan saluran peluncur dibentuk sebagai berikut :


Tampak atas lurus.
Penampang melintang berbentuk segi empat.
Kemiringan diatur :
80 m tahap pertama dengan kemiringan = 0,05 dengan lebar saluran 30 m, kemudian
tahap kedua dengan kemiringan = 0,15 dengan lebar saluran sama = 30 m.
PERENCANAAN STRUKTUR
Data Mercu Sal. Peluncur Kolam Olak

Perencanaan Struktur
Data Kolam Olak
Tubuh Bendungan Fr = 6.61
Bangunan Pengelak
Cofferdam V = 19.38 m/dtk
Bangunan Pelimpah Tipe Kolam Olak USBR tipe III
Bangunan Penyadap Dimensi Kolam Olak 21 m x 30 m

Dimensi gigi-gigi benturan (h3) (baffle blocks) dan ambang


ujung hilir (h4) (endsill)
Dimensi gigi-gigi pemencar aliran (chute blocks)
Tinggi gigi pemencar (d1) = 0.88 1 m Tinggi gigi pembentur (h3) = 1.6 m
Lebar gigi pemencar (w1 = d1) =1m Lebar alas gigi pembentur (w3) = 0.75 x h3 = 1.2 m
Jarak dinding kolam dengan gigi (0.50 x d1) = 0.50 m Jarak dinding kolam dengan gigi = 0.375 x h3 = 0.6 m = 1.2 m
Jarak antar gigi (s1= d1) =1m Jarak antar gigi (s3) = 0.75 x h3 = 1.2 m
Jumlah gigi yang dibuat = 15 bh Jumlah gigi yang dibuat = 12 buah
Tinggi end sill (h4) = 1.4 m
PERENCANAAN STRUKTUR
Data Bangunan Penyadap

Perencanaan Struktur

Tubuh Bendungan

Bangunan Pengelak
Cofferdam

Bangunan Pelimpah

Bangunan Penyadap

Tipe = Tipe Penyadap Menara


Tinggi Menara = 17 m
Elevasi Pintu Air = 197 m
Bentuk Saluran = Box Culvert (3,5 x 3,5 m)
Panjang Pipa Penyalur = 116.50 m
STABILITAS STRUKTUR
Skema
Stabilitas Bendungan

Aliran Filtrasi
Stabilitas Bendungan
Longsor

Stabilitas Bangunan Pelimpah

Kondisi MAN
Aliran Filtrasi Longsor
Kondisi MAB
STABILITAS STRUKTUR
Formasi Garis Depresi Tubuh Bendungan Dengan Tanpa Drainase Kaki

Stabilitas Bendungan

Aliran Filtrasi

Longsor

Stabilitas Bangunan Pelimpah

Kondisi MAN

Kondisi MAB Formasi Garis Depresi Tubuh Bendungan Dengan Drainase Kaki
STABILITAS STRUKTUR
Jaringan Trayektori Aliran Filtrasi (Seepage Flow-net)

Stabilitas Bendungan

Aliran Filtrasi

Longsor

Stabilitas Bangunan Pelimpah

Kondisi MAN

Kondisi MAB

Tinjauan Gejala Sufosi (Piping) dan Sembulan (Boiling)


STABILITAS STRUKTUR
Irisan Bidang Luncur Geo-Slope
Stabilitas Bendungan

Aliran Filtrasi

Longsor Kontrol Stabilitas Struktur Bendungan Terhadap Longsor

Stabilitas Bangunan Pelimpah

Kondisi MAN

Kondisi MAB

Irisan Bidang Luncur Geo-Slope


STABILITAS STRUKTUR
Irisan Bidang Luncur Geo-Slope
Stabilitas Bendungan

Aliran Filtrasi Bendungan Baru Selesai Dibangun


Longsor

Stabilitas Bangunan Pelimpah

Kondisi MAN

Kondisi MAB
STABILITAS STRUKTUR
Irisan Bidang Luncur Geo-Slope
Stabilitas Bendungan

Aliran Filtrasi Air Dalam Bendungan Mencapai Elevasi Penuh


Longsor

Stabilitas Bangunan Pelimpah

Kondisi MAN

Kondisi MAB
STABILITAS STRUKTUR
Irisan Bidang Luncur Geo-Slope
Stabilitas Bendungan

Aliran Filtrasi Bendungan Mengalami Penurunan Air Mendadak


Longsor

Stabilitas Bangunan Pelimpah

Kondisi MAN

Kondisi MAB
STABILITAS STRUKTUR
Irisan Bidang Luncur Geo-Slope
Stabilitas Bendungan

Aliran Filtrasi
Data Tanah
Data
Longsor
Dimensi Bendungan

Stabilitas Bangunan Pelimpah

Kondisi MAN

Kondisi MAB
STABILITAS STRUKTUR
Guling Geser Piping Daya Dukung Tanah
Stabilitas Bendungan

Aliran Filtrasi Skema


Longsor

Stabilitas Bangunan Pelimpah

Stabilitas Bangunan Pelimpah

Kondisi MAN

Kondisi MAB
Kondisi MAN Kondisi MAB
STABILITAS STRUKTUR
Guling Geser Piping Daya Dukung Tanah
Stabilitas Bendungan
MAN + 206.00
Aliran Filtrasi

Longsor

3.50
K1

G1 K2

Stabilitas Bangunan Pelimpah G2


+ 202.50
A
Kondisi MAN K6
K9
+ 201.50
W
K5 G6 L
3.00

G9
K3
Kondisi MAB G5 K7 K8

2.00
K10
Pa D E H I
G3 G8 Pp
K4
G7 G10
G4
B C F G J K

Gaya (t) Momen (tm)


Notasi Gaya
Vertikal Horizontal Vertikal Horizontal
Berat sendiri (G) 62.41 226.23
Gaya gempa (K) 19.03 49.25
Uplift Pressure (U) -23.51 -78.73
Tekanan hidrostatis (W) 21.13 45.84 U1 U2 U3 U4 U5 U6

Tekanan tanah aktif (Pa) 1.42 1.42


Tekanan tanah pasif (Pp) -14.00 -9.32
Jumlah 38.90 27.58 147.50 87.19
STABILITAS STRUKTUR
Guling Geser Piping Daya Dukung Tanah
Stabilitas Bendungan

Aliran Filtrasi Gaya (t) Momen (tm)


Notasi Gaya
Vertikal Horizontal Vertikal Horizontal
Longsor Berat sendiri (G) 62.41 226.23
Gaya gempa (K) 19.03 49.25
Uplift Pressure (U) -23.51 -78.73
Stabilitas Bangunan Pelimpah
Tekanan hidrostatis (W) 21.13 45.84
Tekanan tanah aktif (Pa) 1.42 1.42
Kondisi MAN
Tekanan tanah pasif (Pp) -14.00 -9.32
Kondisi MAB Jumlah 38.90 27.58 147.50 87.19
STABILITAS STRUKTUR
Guling Geser Piping Daya Dukung Tanah
Stabilitas Bendungan

Aliran Filtrasi Gaya (t) Momen (tm)


Notasi Gaya
Vertikal Horizontal Vertikal Horizontal
Longsor Berat sendiri (G) 62.41 226.23
Gaya gempa (K) 19.03 49.25
Uplift Pressure (U) -23.51 -78.73
Stabilitas Bangunan Pelimpah
Tekanan hidrostatis (W) 21.13 45.84
Tekanan tanah aktif (Pa) 1.42 1.42
Kondisi MAN
Tekanan tanah pasif (Pp) -14.00 -9.32
Kondisi MAB Jumlah 38.90 27.58 147.50 87.19
STABILITAS STRUKTUR
Guling Geser Piping Daya Dukung Tanah
Stabilitas Bendungan

Aliran Filtrasi Gaya (t) Momen (tm)


Notasi Gaya
Vertikal Horizontal Vertikal Horizontal
Longsor Berat sendiri (G) 62.41 226.23
Gaya gempa (K) 19.03 49.25
Uplift Pressure (U) -23.51 -78.73
Stabilitas Bangunan Pelimpah
Tekanan hidrostatis (W) 21.13 45.84
Tekanan tanah aktif (Pa) 1.42 1.42
Kondisi MAN
Tekanan tanah pasif (Pp) -14.00 -9.32
Kondisi MAB Jumlah 38.90 27.58 147.50 87.19
STABILITAS STRUKTUR
Guling Geser Piping Daya Dukung Tanah
Stabilitas Bendungan

Aliran Filtrasi

Longsor

Stabilitas Bangunan Pelimpah

Kondisi MAN

Kondisi MAB
STABILITAS STRUKTUR
Guling Geser Piping Daya Dukung Tanah
Stabilitas Bendungan MAB + 209.20

Aliran Filtrasi

3.20
Longsor
MAN + 206.00
W2
W3

Stabilitas Bangunan Pelimpah

3.50
K1
W4
Kondisi MAN G1 K2
+ 203.05
G2
+ 202.50
Kondisi MAB A
K6
K9
W1 + 201.50
K5 G6 L
3.00

G9
K3
G5 K7 K8

2.00
K10
Pa G3 D E H I
G8 Pp
K4
G7 G10
G4
B C F G J K

Gaya (t) Momen (tm)


Notasi Gaya
Vertikal Horizontal Vertikal Horizontal
Berat sendiri (G) 62.41 226.23
Gaya gempa (K) 19.03 49.25
Uplift Pressure (U) -37.37 -123.96
Tekanan hidrostatis (W) 18.39 21.13 60.55 45.84 U1 U2 U3 U4 U5 U6

Tekanan tanah aktif (Pa) 1.42 1.42


Tekanan tanah pasif (Pp) -14.00 -9.32
Jumlah 43.43 27.58 162.82 87.19
STABILITAS STRUKTUR
Guling Geser Piping Daya Dukung Tanah
Stabilitas Bendungan
Gaya (t) Momen (tm)
Aliran Filtrasi Notasi Gaya
Vertikal Horizontal Vertikal Horizontal
Berat sendiri (G) 62.41 226.23
Longsor
Gaya gempa (K) 19.03 49.25
Uplift Pressure (U) -37.37 -123.96
Tekanan hidrostatis (W) 18.39 21.13 60.55 45.84
Stabilitas Bangunan Pelimpah
Tekanan tanah aktif (Pa) 1.42 1.42
Tekanan tanah pasif (Pp) -14.00 -9.32
Kondisi MAN
Jumlah 43.43 27.58 162.82 87.19

Kondisi MAB
STABILITAS STRUKTUR
Guling Geser Piping Daya Dukung Tanah
Stabilitas Bendungan
Gaya (t) Momen (tm)
Aliran Filtrasi Notasi Gaya
Vertikal Horizontal Vertikal Horizontal
Berat sendiri (G) 62.41 226.23
Longsor
Gaya gempa (K) 19.03 49.25
Uplift Pressure (U) -37.37 -123.96
Tekanan hidrostatis (W) 18.39 21.13 60.55 45.84
Stabilitas Bangunan Pelimpah
Tekanan tanah aktif (Pa) 1.42 1.42
Tekanan tanah pasif (Pp) -14.00 -9.32
Kondisi MAN
Jumlah 43.43 27.58 162.82 87.19

Kondisi MAB
STABILITAS STRUKTUR
Guling Geser Piping Daya Dukung Tanah
Stabilitas Bendungan
Gaya (t) Momen (tm)
Aliran Filtrasi Notasi Gaya
Vertikal Horizontal Vertikal Horizontal
Berat sendiri (G) 62.41 226.23
Longsor
Gaya gempa (K) 19.03 49.25
Uplift Pressure (U) -37.37 -123.96
Tekanan hidrostatis (W) 18.39 21.13 60.55 45.84
Stabilitas Bangunan Pelimpah
Tekanan tanah aktif (Pa) 1.42 1.42
Tekanan tanah pasif (Pp) -14.00 -9.32
Kondisi MAN
Jumlah 43.43 27.58 162.82 87.19

Kondisi MAB
STABILITAS STRUKTUR
Guling Geser Piping Daya Dukung Tanah
Stabilitas Bendungan

Aliran Filtrasi

Longsor

Stabilitas Bangunan Pelimpah

Kondisi MAN

Kondisi MAB
RKS DAN RAB
RKS RAB NWP Time Schedule

Rencana Kerja Dan Syarat

Rencana Kerja dan Syarat merupakan dokumen yang berisi sekumpulan


persyaratan baik persyaratan administratif maupun persyaratan teknis yang
diberlakukan pada perencanaan bangunan .

RKS terdiri dari beberapa bagian yaitu ;


Syarat-syarat umum
Syarat-syarat administrasi
Syarat-syarat teknis
RKS DAN RAB
RKS RAB NWP Time Schedule

Rencana Anggaran Biaya

NO URAIAN PEKERJAAN HARGA


I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 594,146,744.58
II PEKERJAAN BANGUNAN PENGELAK Rp 5,756,494,668.79
III PEKERJAAN KONSTRUKSI BENDUNGAN Rp 64,873,712,364.57
IV PEKERJAAN BANGUNAN PELIMPAH Rp 67,982,138,105.85
V PEKERJAAN BANGUNAN PENYADAP Rp 1,291,889,521.73
VI PEKERJAAN LAIN-LAIN Rp 123,953,837.04
TOTAL Rp 140,622,335,242.56
PPN 10 % Rp 14,062,233,524.26
TOTAL + PPN 10 % Rp 154,684,568,766.82
DIBULATKAN Rp 154,684,568,800.00
TERBILANG

SERATUS LIMA PULUH EMPAT MILYAR ENAM RATUS DELAPAN PULUH EMPAT
JUTA LIMA RATUS ENAM PULUH DELAPAN RIBU DELAPAN RATUS RUPIAH
RKS DAN RAB
RKS RAB NWP Time Schedule

Network Planning
18 IV.3 21 IV.4 25 IV.5 27 IV.6 29 IV.2 31 IV.7 32
10 12 20 28 29 34 37
18 3 minggu
21 4 minggu
25 2 minggu
27 2 minggu
29 2 minggu
31 1 minggu
32

11 V.8 12 V.9 13
13 17 21
IV.1
ggu
13 min

1 minggu 1 minggu
23 24 25

V.7
ggu
1 min
4 9 V.3 10 V.4 11 V.5 12 V.6 13 V.2 15 V.14 16 V.10 17 V.11 18 V.12 19 V.13 20
4 11 14 1
18 22 27 30 32 35 38 39 41
4 20 1 minggu
22 1 minggu
23 1 minggu
24 1 minggu
25 2 minggu
27 1 minggu
28 1 minggu
29 1 minggu
30 1 minggu
31 1 minggu
32
4
an I.

V.1
ggu
ggu
I.3 d

2 min
1 min

0 I.1 2 I.6 3 I.2 dan I.5 4 II.1 5 II.2 6 II.4 7 III.1 11 III.2 23 III.4 25 III.6 27 VI.1 28 VI.2 29 VI.3 30 VI.4 32 VI.5 33
1 2 minggu
2 1 minggu
3 1 minggu
5 1 minggu
6 1 minggu
8 1 minggu
9 4 minggu
15 12 minggu
19 2 minggu
23 2 minggu
31 1 minggu
33 1 minggu
36 1 minggu
40 2 minggu
42 1 minggu
43
0 2 3 4 5 6 7 11 23 25 27 28 29 30 32 33

II.3 5 III.3 13 III.5 21


1 minggu
7 16 24
6 2 minggu
23 1 minggu
25

I.7 33
25
33 minggu
33

I.8 33
26
33 minggu
33

Durasi pekerjaan 33 minggu


RKS DAN RAB
RKS RAB NWP Time Schedule

Time Schedule
Time Schedule merupakan penjadwalan proyek dengan menggunakan kurva S
sebagai pengendalian proyek.

RAB

RAB
NWP
KESIMPULAN

Distribusi curah hujan yang mendekati yaitu dengan metode Log Pearson
Type III.
Perhitungan debit banjir rencana menggunakan metode HEC-HMS yaitu
debit banjir Q100 sebesar 513.9 m3/dt
Elevasi mercu bendung + 211.0 m dan elevasi crest spillway + 206.0 m
Kolam olak yang yang digunakan adalah kolam olak USBR type III.
Perhitungan pelaksanaan proyek bendungan Manonjaya yaitu 33 minggu
dengan rencana anggaran biaya sebesar Rp 154.747.268.800,00.

Anda mungkin juga menyukai