Anda di halaman 1dari 6

DIMENSI SOSIAL-

INSTITUSIONAL DAN
MATERIAL
DIMENSI SOSIAL

Dimensi sosial mengatur kehidupan bersama


menyangkut kepemerintahan keorganisasian,
pemilihan dan penahbisan pemimpin, kejemaatan,
dan penggembalaan. Dimensi ini menyangkut
pauyuban dari pemeluk agama itu.Paguyuban-
paguyuban atau persekutuan-persekutuan ini
lahir,sebgai kemanunggalan orang-orang yang
merasa searah dan sekeyakinan didalam menghayati
bakti mereka kepada Tuhannya.Demikianlah
kemunculan kelompok agama dan aliran-aliran
kepercayaan.Ada pula persekutuan-persekutuan yang
sangat jelas mempunyai kesadaran bahwa mereka
berkumpul karenadipanggil dan dikumpulkan.
Dimensi sosial ini lebih nyata, karena merupakan
perwujudan secara tampak dari kehidupan orang beragama itu
sendiri. Perwujudan tersebut ada pada persekutuan atau ikatan
orang-orang beragama itu sendiri. Jadi dimensi sosial adalah
penjelmaan agama didalam orang-orang beragama itu sendiri,
baik secara kelompok maupun secara individual.Misalnya:
Gereja (bagi agama Kristen), Sangha (bagi agama Buddha),
Umma (bagai agamaIslam). Untuk mengerti iman Kristen,
misalnya, amatilah kehidupan orang-orang Kristen(Gereja),
maka semua hal yang berkaitan dengan iman Kristen dapat
dimengerti.
DIMENSI INSTITUSIONAL

Institusional dalam KBBI adalah Lembaga.Lembaga


agama bersifat abstrak atau non material artinya lembaga
agama hanyalah sekumpulan norma dan nilai agama yang
melembaga dan mendarah daging dalam masyrakat.Lembaga-
lembaga keagamaan ini,kemudian memanifestasikan dirinya
dalam bentuk material yang menghasilkan organisasi-
organisasi keagamaan,pondok pesantren atau sekolah,rumah
sakit,bank dan lain-lain.
Perkumpulan orang-orang beragama sebagai perwujudan
atau penjelmaan agama tersebut bukanlah sekedar
perkumpulan saja. Perkumpulan orang-orang beragama
tersebutterorganisasi selaras dengan ajaran-ajaran yang
dihayati oleh orang-orang beragama itu sendiri.Ada struktur
organisasi perkumpulan orang beragama tersebut selaras
dengan "cita-cita" tokoh-tokoh agama awal, sebagaimana
diinspirasi oleh pengalaman religius mereka.Misalnya:
Gerejasaat ini terstruktur sebagaimana gereja zaman para
murid Yesus. Artinya, terdapat aspek institusional di dalam
perkumpulan orang-orang beragama. Misalnya: di dalam Gereja
Katolik terdapat susunan kepemimpinan (hirarki): Paus, Uskup,
Imam.
DALAM PANDANGAN TIAP AGAMA

Pada dasarnya,pandangan tiap agama hampir sama,yaitu


ingin memperoleh kepastian berkaitan dengan Tuhan yang
menjadi sumber keselamatan,namun ditiap agama mempunyai
cara tersendiri dalam pandangan terhadap dimensi sosial-
institusional dan material.

Anda mungkin juga menyukai