Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEM
t ss
t KEM
Kurva kadar obat dalam darah terhadap waktu setelah obat diberikan secara infus iv
dengan kecepatan tetap. Pada awal pemberian, kadar obat di dalam darah masih
nol.
Apabila pemberian infus dilanjutkan, lama kelamaan kadar tsb mencapai KEM
(dalam waktu tKEM) dan mencapai kadar tunak (kadar steady-state atau plateau; Css)
dalam waktu tss.
KEM dan KTM berturut-turut kadar efektif dan toksik minimum; Kadar tunak Css
adalah keadaan dimana laju obat meninggalkan tubuh = laju obat memasuki tubuh
Infus Intravena
Lama pemberian infus agar kadar obat di dalam darah mencapai
kadar tunak, berdasarkan harga t eliminasi dapat dilihat pd tabel
berikut.
T eliminasi % Pencapaian Css
1 50
2 75
3 87,5
4 93,75
5 96,88
6 98,44
7 99,22
Sehingga untuk mencapai kadar tunak, suatu obat diberikan 5-7 kali
t1/2 eliminasi.
Co: jika t1/2 eliminasi obat 2 jam, maka untuk mencapai 97% Css
pemberian infus selama 5 x 2 jam y/ 10 jam
Infus Intravena
Obat yg diberikan secara infus dg kecepatan atau
dosis tetap proses masuknya obat mengikuti orde
ke nol; sedangkan kecepatan eliminasinya mengikuti
orde pertama
Perubahan jumlah obat di dalam tubuh setiap saat
(dDb/dt) selama proses infus berlangsung
kecepatan input (Dinf) dikurangi kecepatan output
(k.Db)
dDb/dt = Dinf k.Db
Infus Intravena
dDb/dt = Dinf k.Db
Db = jumlah obat di dalam tubuh; Dinf = dosis atau
kecepatan/laju infus = R; K = tetapan eliminasi obat; Vd =
vol distribusi obat; t = lama pemberian infus
R Dinf
Ct = (1 e-k.t) ATAU Ct = (1 e-k.t)
k.Vd k.Vd
Menerangkan:
-kenaikan kadar obat di dalam darah sejak pemberian obat sec
infus, namun belum tercapai keadaan tunak
-Kadar obat di dalam darah berbanding lurus dengan dosis infus
tetapi berbanding terbalik dg k.Vd Cl
Infus Intravena
Selanjutnya, jika pemberian infus dilanjutkan sampai waktu
tak terhingga (t = ), maka eksponen e-k.t = 0 sehingga
persamaan tsb menunjukkan kadar tunak obat dalam
darah (Css)
Dinf 0
Ct = (1 e-k.t)
k.Vd
R Dinf
Css = ATAU Css =
k.Vd k.Vd
Soal 1
suatu obat diberikan melalui infus intravena dg
kecepatan tetap (50 mg/jam) kepada subyek selama 4
jam. Dari data pustaka diketahui t eliminasi dan vol
distribusi adalah 8 jam dan 5 L.
a. Berapakah kadar obat dalam darah 4 jam sejak
pemberian infus (C4)?
b. Jika diketahui kadar efektif minimum (KEM) obat tsb
10 mg/L, berapakah waktu yg diperlukan untuk
mencapai KEM?
c. Hitunglah kadar tunak obat tsb?
Infus Intravena
Dinf Dinf
Css = Css =
k.Vd Cl
Cl
KTM Ket.
Cpi = kadar obat di
dalam darah
setelah
KEM
penghentian infus
C pi tpi = waktu
penghentian infus
t infus t pi
Stop infus
Penghentian Infus Setelah Keadaan Tunak Tercapai
Soal 4
Larutan steril obat diberikan melalui infus intravena dengan
kecepatan tetap (5 mg/jam per kg BB) kepada subyek dewasa, BB
60 kg sampai tercapai keadaan tunak. Karena subyek mengalami
gejala overdosis, infus dihentikan. Pada saat ini diketahui kadar
obat dalam darah 30 mg/L. T eliminasi obat diketahui sebesar 8
jam.
a. Berapa lama waktu yg diperlukan sejak penghentian infus, agar
kadar obat dalam darah mencapai kadar toksis minimum? (KTM
15 mg/L)
b. Berapa lama waktu yang diperlukan sejak infus dihentikan, agar
kadar obat dalam darah mencapai kadar efektif minimum?
(KEM 7,5 mg/L)
c. Hitung nilai Cl dan Vd?
d. Bila diinginkan kadar tunak obat dalam darah berada di kisar
terapeutik misal 10 mg/l, hitung dosis infus yang diberikan ke
subyek?
t infus t pi
Stop infus
Penghentian Infus Sebelum Keadaan Tunak
Dinf
Ct = (1 e-k.tinf).e-k.tpi
k.Vd
Dinf
Ct = (1 e-k.tinf) Ct = Css.(1 e-k.tinf)
k.Vd
Css
Penghentian Infus Sebelum Keadaan Tunak
Dinf
Ct = e-k.tpi Ct = Css.e-k.tpi
k.Vd
Css
Penghentian Infus Sebelum Keadaan Tunak
Soal 5
sediaan steril obat 100% aktif diinfuskan dengan kecepatan tetap
50 mg/jam selama 4 jam kepada subyek dewasa, lalu infus
dihentikan. Dari data pustaka, diketahui t eliminasi obat 6 jam,
sehingga infusi selama 4 jam belum mencapai kadar tunak pada
subyek. Kalau Vd obat diketahui 5 L (data pustaka),
a. berapakah perkiraan kadar obat dalam darah pada saat infus
dihentikan?
b. Berapakah perkiraan kadar obat dalam darah, 12 jam sejak infus
dihentikan?
c. Berapakan harga Cl?
d. Jika dikehendaki kadar tunak obat (Css) 45 mg/L, berapa dosis
infus yang diperlukan?
Jika kadar tunak obat (Css) pada individu tidak diketahui,
harga K yg nantinya digunakan mencari t eliminasi, dapat
ditetapkan dengan mengambil 2 sampel darah secara
berurutan selama pasca-infusi.
Dan harga k dihitung sbb:
ln C1 ln C2
k=
t2 t1
Dosis Muatan
Pemberian obat secara infus akan mencapai keadaan tunak, jika
lama pemberiannya telah berlangsung 5-7 kali t eliminasi
obat.
Lama pencapaian keadaan tunak akan jadi masalah jika onset
efek suatu obat dikehendaki cepat, tetapi mempunyai masa
paruh eliminasi panjang.
DL + Dinf
a. Jika obat diinfuskan dengan kecepatan konstan, tanpa diikuti dosis muatan,
kadar obat dalam darah meningkat sampai mencapai kadar tunak (Css)
b. Jika hanya dosis muatan (DL) yg diberikan, kadar obat dalam darah segera
mencapai puncak, kemudian menurun secara eksponensial
Kombinasi pemberian DL dan Dinf akan mempercepat tercapainya kadar
tunak (Css yg dikehendaki)
Jika dosis muatan (DL) diberikan bersama-sama pemberian
infus, maka:
Ct = C1 + C2
DL Dinf
Ct = e-k.t + (1 e-k.t)
Vd k.Vd